🌹
Sheva terbangun dari tidurnya karena merasa tenggorokannya kering. Ia membutuhkan air untuk membasahi kerongkongannya, membuat Sheva mengibaskan selimut yang di pakainya lalu berjalan turun dari ranjang.
Sepi dan sunyi. Itulah kata yang tepat menggambarkan keadaan di mansion besar yang kini di tempatinya itu. Tidak ada satupun pelayan yang berjalan kesana kemari seperti siang tadi.
Dan hal itu mampu membuat sheva merasakan bulu halusnya berdiri. Rasa takut untuk berjalan sendiri di dalam mansion besar ini membuat dirinya ketakutan.
Sheva terus berputar putar untuk mencari keberadaan dapur tapi bukannya menemukan keberadaan dapur dirinya malah tersesat di dalam mansion besar itu.
Hingga ia menemukan pintu berwarna hitam menjulang tinggi dan di jaga oleh dua orang pria yang mampu menarik perhatian Sheva.
Sheva ingin mendekat ke arah pintu itu tapi ia urungkan niatnya, saat melihat kembali dua orang pria yang menjaga di depan pintu tersebut.
Pada saat pintu hitam tersebut terbuka dan terlihat seorang pria berpakaian formal keluar dari ruangan lalu berbicara pada dua orang penjaga pintu tadi dengan tergesah - gesah, sebelum kedua pria tadi masuk mengikuti pria yang berpakaian formal itu.
Melihat pintu yang sedari tadi membuatnya penasaran itu tidak terjaga, sembuat Sheva melangkah mendekat ke arah pintu tersebut.
Semakin dekat dirinya dengan pintu yang menarik perhatiannya, semakin jelas pula suara seseorang yang terus berteriak kesakitan di dalam sana.
Sheva membuka sedikit cela untuk dirinya agar dapat melihat dengan jelas apa yang terjadi di dalam sana.
Lagi lagi membuatnya terkejut, Sheva menutup mulutnya dengan kedua tangannya agar suara terkejutnya tidak terdengar, matanya terbuka lebar dan merasakan terkejut yang luar biasa dengan apa yang di lihatnya.
Dia. Lelaki tampan itu sedang memukul seseorang dengan membabi buta saat lelaki tersebut tidak menjawab pertanyaannya.
"Apa kau masih tidak ingin mengatakannya ?" Tanyanya pada lelaki yang sudah babak belur itu.
Tidak hanya sampai disitu, Sheva melihat lelaki tampan itu terus mengintrogasi lelaki yang sudah babak belur itu. Sheva tidak dapat dengar dengan jelas apa yang di tanyakan oleh lelaki tampan itu.
Sheva terus memperhatikan hingga lelaki tampan itu berbalik dan berbicara pada dua orang penjaga tadi. Sebelum dua orang penjaga itu menarik kedua lengan kanan lelaki yang sudah babak belur itu, dan menaruhnya di atas meja, menampilkan lima jari lelaki yang Sheva yakin sebentar lagi tidak akan sadarkan diri itu.
Hingga salah satu penjaga itu mengeluarkan pisau dan memotong ibu jari tangan lelaki yang tampak sudah tidak berdaya itu. Sebuah jeritan terdengar hingga ke indra pendengar Sheva.
Sedangkan lelaki tampan itu hanya menatap apa yang di lakukan oleh anak buahnya dengan wajah datar dan sama sekali tanpa ekspresi apapun.
Setelah melihat kejadian mengerikan itu, hanya satu kata yang mewakili pemikiran Sheva. Berbahaya !!.
Sekarang jam sudah menunjukan pukul tiga subuh dan selama ini juga sheva tidak dapat memejamkan matanya sama sekali sejak tadi.
Kejadian tadi terus menghantui pikirannya, apa lagi pada saat jari lelaki itu di potong dan terdengar jelas jeritan - jeritan lelaki itu di indra pendengarannya.
Sebenarnya siapa lelaki itu, kenapa dia menahanku ?
Sheva terus mondar mandir di dalam kamar itu. tidak sampai disitu kegugupan dirinya disalurkannya dengan menggigit kuku jempol tangannya.
Ini gila, apa dirinya tinggal dengan seorang Psychopath ? memikirkan itu membuatnya mondar mandir semakin cepat.
" Tidak, aku harus keluar dari sini besok, apapun caranya." Katanya dalam hati.
🌹
Yuji kaget saat ia membuka pintu kamar dan melihat Sheva sudah menunggunya.
"Nona sudah bangun ? maafkan saya nona karena terlambat datang, saya pikir nona akan... -"
"Apa yang kau bawa." Potong Sheva yang berjalan mendekati Yuji sedang memegang sesuatu.
"Ah ini pakaian ganti untuk nona." Sebelum berjalan menuju ranjang dan menaruh pakaian tersebut di atas.
"Saya akan menyiapkan air untuk anda pakai, sebelum turun ke bawah utuk sarapan nona." Lanjut Yuji.
"Tidak aku tidak ingin sarapan, tapi bisakah setelah aku mandi kau mengantarkan aku mengelilingi mansion ?" Tanya Sheva.
"Tentu nona." Jawab Yuji.
Nama lelaki tampan itu adalah Aron Jacob, tidak banyak yang di ketahui Sheva dari cerita cerita Yuji si pelayan itu, hanya saja lelaki itu akan keluar bekerja mulai dari pukul delapan pagi hingga pukul tujuh malam.
Untuk pekerjaannya ? Sheva sudah bertanya namun Yuji tidak tau pasti karena ia juga baru mulai bekerja empat bulan terakhir di mansion itu.
Mereka sudah menghabiskan empat puluh menit lebih untuk berkeliling di mansion besar ini. Dan Sheva sudah menghafal sedikit jalan, agar tidak tersesat seperti semalam.
"Yuji, aku haus bisakah kau mengantarkan aku jalan menuju dapur."
Sheva berbohong karena biasanya di dapur terdapat pintu belakang. Dan tidak ada pintu keluar yang di temukan sheva di dalam mansion ini. Sedangkan Sheva sudah harus keluar dari mansion ini, setidaknya malam ini.
"Bagaimana jika kita kembali ke kamar nona, saya akan mengantarkan air untuk nona sekaligus makanan nanti."
Sheva menggelengkan kepalanya "Tidak anggap saja ini bagian dari tur keliling mansion. Dan aku tidak ingin melakukan setengah setengah."
"Tapi apa tidak apa apa nona ke dapur, di sana bukan tempat untuk nona." Kata Yuji.
Bukan karena apa apa hanya saja Yuji takut nanti akan di marahi oleh para pelayan yang lebih tua darinya.
" Ia." Jawab Sheva.
Kali ini Yuji mengangguk lalu kembali berjalan menuju dapur dan Sheva mengikutinya dari belakang.
Di dapur ada 4 orang chef 3 laki laki dan 1 perempuan, yang lengkap dengan seragam Chefnya. Saat mereka semua melihat Yuji dan Sheva masuk sontak semua orang berhenti dari kesibukan masing masing dan memberi salam pada Sheva. Lalu kembali sibuk dengan pekerjaan mereka.
Sheva menatap sebuah pintu berwarna putih yang terdapat di ujung dapur sedang terbuka dan memperlihatkan dunia luar, sebelum seorang pelayan wanita masuk dan membawa kantong pelastik di tangannya kemudian menutup pintu kembali.
Setelah selesai minum air putih segelas yang di berikan Yuji, sekarang Yuji ingin mengantarnya kembali ke kamar.
"Nona mari saya antar anda kembali ke kamar." Ucap Yuji
"Terimakasih tapi aku bisa sendiri ke kamar, kau bisa lanjutkan pekerjaanmu." Jawab Sheva.
"Apa nona yakin ?"
"Tentu saja, kau tidak perlu khawatir aku sudah sedikit menghafal area mansion ini."
"Baiklah nona , dan sebaiknya nona jangan kemana mana lagi karena sebentar lagi tuan akan datang, tuan akan marah besar jika mencari nona dan tidak menemukan nona di kamar."
"Baiklah, aku mengerti kau lanjutkan lah pekerjaanmu Yuji."
"Baik nona saya permisi." Jawab Yuji sopan.
Tbc ... 🌵
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
oke lanjutkan lagi bacanya Thor
2020-11-30
1
Siti Aisyah
kayaknya bagus ceritanya
2020-11-01
1
DD😇
LANJUT
LANJUT
LANJUT😆😆😆😆😆
2020-10-11
6