"Aku salah." Ucap Aron dengan tatapan yang tak lepas dari wajah milik Sheva.
Sheva masih memalingkan wajahnya hingga di rasanya deru napas milik Aron berhenti di daun telinganya, menyalurkan hembusan napas yang menggoda.
" Ternyata kau cantik." Sambung Aron sebelum dengan segera kembali berdiri.
Sheva dengan segera pun ikut bangun dari posisinya. Menatap geram kepada lelaki yang hampir saja melecehkannya, sepertinya.
"Kau ! " Tunjuk Sheva dengan berani tepat di depan wajah Aron sebelum kembali menurunkan tangannya dan mengepalnya kuat - kuat, berusaha untuk tidak kembali menampar lelaki yang berada di depannya.
"Kau laki - laki brengsek yang pernah aku temui."
Dengan acuh Aron hanya menganggukan kepalanya, seolah membenarkan perkataan Sheva.
"Ya, aku lelaki brengsek yang sekarang menjadi pemilikmu." Tekan Aron lalu berjalan keluar meninggalkan Sheva dengan mulut yang kehabisan kalimat.
Untuk beberapa saat Sheva masih berdiri di tempatnya dengan mata yang mengerjap - ngerjap.
Apakah lelaki itu baru saja mengakui dirinya lelaki brengsek ?
"Lelaki gila !"
🌹
Sheva duduk di meja makan bersama dengan Aron. Jika Sheva tau bahwa dirinya akan sarapan bersama dengan Aron pagi ini maka dirinya akan lebih memilih untuk kelaparan di dalam kamar.
Jujur saja, Sheva merasa tidak enak jika selalu di bawakan makanan ke dalam kamar. Yah rasanya seperti seolah olah dirinya adalah nyoya di dalam mansion ini. Tapi nyatanya dirinya bukanlah nyonya di dalam mansion ini.
Keadaan hening dan mencekam. Aron makan dengan tenang sedangkan Sheva yang awalnya sangat kelaparan kini menjadi kenyang juga muak melihat lelaki yang ada di depannya makan dengan tenang, seolah tidak terjadi apa apa.
Semalam harga dirinya hampir terkoyak di buat lelaki itu.
Tidak tahan lagi, dengan malas Sheva menggeser kursi ke belakang berniat untuk berdiri dan berjalan kembali ke kamar.
Sebelum sebuah tangan kekar kembali mendorong kursi ke tempat semula, tepat baru saja Sheva akan berdiri.
Sheva menoleh menatap salah satu tangan Aron yang sudah berada di belakang kursi yang di dudukinya, sebelum mengangkat kepalanya dan menatap kedua mata coklat milik Aron.
"Kau mau kemana ? sedari tadi kau tidak makan sama sekali, kau tidak lapar ? " Tanya Aron dengan datar.
"Aku kenyang dan aku muak melihat wajahmu."
Aron menaikan sebelah alisnya mendengar jawaban ketus dari Sheva. Dengan tenang Aron kembali bersandar di kursi yang ia duduki, lalu melipat tangan di dadanya. Tanpa melepas tatapan dari wajah cantik Sheva.
Untuk beberapa menit Aron terus memperhatikan Sheva, seakan ingin merobek sesuatu yang ada di dalam diri sheva. Dan kini Sheva ikut berbalik menatap Aron seolah menantangnya.
Hingga sebuah senyum sinis membentuk di bibir milik Aron.
"Aku akan keluar kota untuk satu minggu." Ucap Aron sambil menarik gelas berisi kopi di depannya kemudian meminumnya.
Jujur saja Sheva tidak dapat mengontrol wajah bahagianya mendengar perkataan Aron barusan.
"Tapi ...- "
Kini Sheva kembali menatap Aron yang masih mengalihkan pandangannya ke dalam gelas kopi yang baru saja ia minum itu.
"Jangan membuatku kembali lebih cepat dan membuatmu mendapatkan kejutan yang tidak kau inginkan." Sambung Aron.
Sheva tau jika itu adalah sebuah ancaman tersirat. Dan kejutan apa yang akan di dapatkannya. Pikir Sheva.
-
Hari ini Sheva dengan bersemangat berjalan di sekitar mansion. Bahkan semalam tidurnya sangat nyenyak dan pagi ini ia tampak sangat ceria dan selalu tersenyum.
Hari ini Aron sudah pergi. Bahkan dari semalam lelaki itu sudah berangkat ke bandara.
Dan pagi ini sheva akan mulai dengan rencananya yaitu mencari jalan untuk keluar dari mansion itu.
"Nona sepertinya anda sangat senang pagi hari ini." Ucap Yuji
"Benarkah ? apa sangat terlihat jika aku sangat senang ? " Yuji menganggukan kepalanya dengan senyum tipis.
Sheva berjalan mendekat ke arah Yuji, dan menggenggam tangan gadis itu dengan lembut.
"Terimakasih untuk beberapa hari ini Yuji kau sangat baik padaku. Kau masih sangat muda kenapa bisa bekerja di sini, dan bukan kah kau juga seharusnya belajar ? " Ucap Sheva.
Yuji menampilkan senyumnya yang lebar, membuat senyum itu menular kepada Sheva.
"Tidak apa apa nona, saya senang melayani nona."
"Kau sangat baik. Aku senang bisa mengenalmu. kau seperti sosok adik yang ku inginkan."
"Terimakasih nona."
"Yuji, cukup sampai di sini saja kau menemamikku berkeliling , kau lanjutkan saja kerjaanmu. Dan maafkan aku selalu merepotkanmu." Ucap Sheva saat mereka sudah menaiki tangga.
-
Sekarang adalah waktu yang tepat untuknya melarikan diri dari mansion ini. Tepat saat jam makan malam dirinya akan keluar melalui pintu depan, bukan sebagai seorang perempuan melainkan ia akan menyamar sebagai seorang pelayan.
Yah, Sheva akan menyamar sebagai pelayan, setelah ia mengambil salah satu seragam milik pelayan di ruang cuci semalam.
Saat melihat situasi sudah aman, Sheva kembali berjalan ke dalam kamar lalu menunduk ke bawah tempat tidur dan mengambil sepasang pakaian pelayan yang sudah ia siapkan.
Dengan cepat sheva mengambil pakaian tersebut keluar dari bawah tempat tidur lalu menggantinya dengan cepat.
Tinggal beberapa menit lagi Yuji akan kembali naik untuk memanggilnya makan malam.
Dan tepat saat Sheva sudah siap bersamaan dengan dirinya selesai mengikat rambut, dengan cepat dirinya berjalan menuju pintu lalu membukanya dengan jantung yang berdegup kencang.
Padahal kali ini usaha pelariaanya mungkin akan berhasil 100%, di tambah lagi Aron tidak ada di tempat.
Sheva berjalan menuruni tangga dengan cepat, takut seseorang melihatnya yang baru saja turun dari atas. Karena semua pelayan bisa naik ke atas hanya jika ada keperluan mendesak saja dan kadang untuk membersihkan kamar. Namun ini bukan lagi waktu untuk membersihkan kamar.
"Tunggu." Sheva langsung mematung saat seorang pengawal menyuruhnya berhenti.
Sheva berusaha untuk tenang dan terlihat baik baik saja, agar tidak menimbulkan kecurigaannya.
"Sedang apa kau di atas ? aku juga sepertinya belum pernah melihatmu di sini. Siapa kau ? kau yakin kau seorang pelayan disini ? " Saat tangan pengawal tersebut mulai menyentuhnya untuk menatap wajah Sheva, dengan cepat Sheva berdehem dam mundur selangkah.
Membuat pengawal tersebut memincangkan matanya, curiga dengan tingkah laku pelayan di depannya.
"Sa..saya pelayan baru di sini. Dan Yuji menyuruh saya untuk memanggil nona Sheva untuk turun dan makan malam, tetapi saya sedikit tersesat." Jelas Sheva dengan gugup.
"Kau terlihat mencurigakan, tunjukan wajahmu." Ucap pengawal tersebut dan berjalan mendekat ke arahnya.
Dengan cepat Sheva berbalik lalu berlari tidak mempedulikan teriakan pengawal itu.
"Berhenti di sana , hei berhenti kau." Teriak pengawal itu yang membuat semua orang di dalam mansion itu ikut berlari ke arahnya."
Tbc ... 🌵
Jangan lupa like yah 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Siska Siska
gokil ni
2020-10-24
0