Setelah selesai mandi,Ayana pun memilih untuk duduk di sofa,seraya memikirkan bagaimana naaibnya kedepan,tidak ada uang sepeserpun bahkan tempat tinggal ditambah lagi susah banget mencari pekerjaan
"Ayah,ibu,aku kangen,tapi gak apa apa lah demi kebebasan selama dua tahun gak kebayang jika nanati aku nikah di tahun ini,duh aku belum siap."gumam Ayana seraya memeluk bantal sofa
"Kau kenapa?"tanya Sam yang tiba tiba muncul dari arah belakang sofa dan membuat Ayana terkejut
"Kau,mengangetkan,tidak ada apa apa hanya duduk saja."ucap Ayana yang masih tidak berani menatap wajah Sam
"Aku tidak suka dengan orang yang aku ajak bicara,wajah ntah kemana kemana,jadi bisakah kau melihat ku saat kutanya."ucap Sam yang mengambil posisi duduk di samping Ayana
"Iya ."ucap Ayana yang menatap Sam dengan sekilas
"Gimana kondisimu sekarang,masih sakit?"tanya Sam dengan sekilas melihat ke Ayana
"Sepertinya aku sudah baikan,jadi besok aku bisa pergi dari rumahmu."ucap Ayana yang melirik Sam sekilas
"Memang nya besok kau mau pergi kemana,hah?apa kau punya tujuan?"tanya Sam seraya melipat kedua tangannya
"Ntahlah."ucap Ayana seraya menggelengkan kepalanya
"Sudah kuduga,gembel sepertimu pasti tidak punya tujuan,sekarang aku tanya dimana keluargamu agar besok aku bisa mengantarmu?"tanya Sam dengan terus memandangi Ayana,Ayana yang dipandang hanya tertunduk
"Gawat,dia bertanya tentang keluargaku lagi,aku harus jawab apa,lagian besok kan aku juga pergi dari rumahnya."gumam Ayana
"Tenang saja besok aku juga sudah pergi dari rumahmu,jadi kau tidak perlu mengantarkanku pada keluargaku."ucap Ayana yang menatap Sam dengan sekilas
"Kau punya uang untuk kembali ke keluargamu apa?"tanya Sam dengan nada yang sedikit meledek
"Ga ada,uangku tertinggal di kursi dekat parkiran kemarin."ucap Ayana dengan nada yang memelas
"Kau ini benar benar perempuan yang menyedihkan ya,pasti orangtuamu sangat susah mengurus anak sepertimu."ucap Sam dengan percaya dirinya
"Kenapa kau bawa bawa orangtuaku,lagian kau siapa berani berkomentar tentang orangtuaku."ucap Ayana yang sudah mulai kesal
"Tu kan baru gitu aja,udah ngegas bicaranya,aku kan hanya memastikan saja besok kau pergi kemana,aku bertanya seperti ini bukan karena khawatir padamu tapi aku tidak mau aja menelantarkan orang begitu saja."ucap Sam yang tidak ingin disalahkah
"Ya sudah,kalau begitu jangan urus hidupku,suatu saat aku akan mrmbalas kebaikanmu,tenang saja."ucap Ayana
"Siapa juga yang mau ngurusi hidupmu lagian kau ini juga bukan siapa siapa ku lagian kau tak perlu mengganti dan membalasnya."ucap Sam yang sudah mulai terpancing emosinya
"Ya sudah,jadi jangan pernah kau bertanya tanya tentang hidupku."ucap Ayana yang sudah mulai emosi
"Seharusnya aku yang tersinggung nona,kenapa malah kau pula yang marah,aku bertanya karena aku ingin menolongmu saja."ucap Sam yang sudah pusing melihat tingkah perempuan liar ini
"Tidak usah,kau sudah cukup banyak menolongku,aku tak mau merepotkanmu."ucap Ayana seraya melihat ke sembarang arah
"Terserahmulah nona,yang jelas besok pagi pagi kau harus segera pergi dari rumah ku."ucap Sam seraya masuk ke dalam kamar
"Oke,besok,aku akan pergi dari rumahmu yang tak seberapa ini."ucap Ayana dengan berteriak
"Dia benar benar perempuan yang aneh,bertemu dengannya merupkan musibah terbesar sepanjang hidupku."gumam Sam yang sudah membaringkan tubuhnya di atas kasur
"Emang dia siapa,berani sekali dia berkata seperti itu,tapi bagaimana ya besok,aku harus pergi kemana ,tu lah Ayana gengsi kali pun kau jadi orang."gumam Ayana yang merebahkan tubuhnya di atas sofa
Keesokkan paginya,Ayana sudah bersiap siap.Ayana juga sudah membuat sarapan dan membersihkan dapur kebayang dengan wajah Sam yang begitu horor jika melihat dapur yang berantakan
"Kau sudah siap siap nona,apa ini ,kau juga sudah membuat sarapan."ucap Sam yang tiba tiba masuk ke dalam dapur
"Iya ,makanlah,kalau begitu aku permisi,terima kasih sudah menolongku dan maaf sudah merepotkanku."ucap Ayana seraya membungkukkan tubuhnya memberi salam
"Ya,apa kau tidak sarapan?"tanya Sam
"Tadi aku sudah sarapan."ucap Ayana yang berjalan meninggalkan Sam
"Tunggu nona,ini ambillah anggap saja untuk peganganmu,maaf jika aku sudah berkata kasar."ucap Sam seraya menyerahkan beberapa lembar uang
"Tidak perlu,aku tidak ingin berhutang budi padamu."ucap Ayana yang menolak pemberian Sam
"Ayolah nona,ambillah ini,aku yakin kau pasti sangat membutuhkannya."ucap Sam yang memaksa Ayana untuk menerimanya
"Kalau begitu,anggap saja aku pinjam ya."ucap Ayana seraya mengambil uang dari Sam
"Terserahmulah."ucap Sam yang tersenyum
"Kalau begitu,aku permisi."ucap Ayana yang berjalan menuju pintu keluar dan meninggalkan Sam yang sedangelanjutkan kembali makannya
"Lega rasanya,akhirnya perempuan liar itu pergi juga,huh dia benar benar aneh."ucap Sam yang menegukkan minumannya
Di luar rumah,tampak Ayana masih berdiri karena kebingungan mau pergi kemana,karena sebaik keluar rumah tampak suasana yang begitu asing
"Ini dimana,kenapa tidak ada taxi yang lewat sini,aku bertanya sama si pemarah itu,huh aku harus kemana."ucap Ayana yang masih berdiri di pekarangan rumah Sam
Sam yang sudah siap siap untuk bekerja langsunglah keluar rumah dan mengunci pintu,tampaklah Ayana yang masih berdiri di pekarangan rumah Sam saat Sam mau mengambil mobilnya di garasi
"Hei nona,kau masih disini."ucap Sam yang menghampiri Ayana
"Ya ,aku masih disini karena aku tidak tahu ini di daerah mana,bahkan dari tadi aku tidak mrnjumpai taxi."ucap Ayana dengan polos
"Pantas saja,sampai berjamur pun kau menunggu disini nona gak akan ketemu yang namanya taxi,ikut aku,nanti akan kuantar sampai di simpang,disana ada banyak taxi yang lewat."ucap Sam seraya mengeluarkan mobilnya dari garasi
"Benarkah,baiklah aku akan ikut."ucap Ayana yang masuk ke dalam mobil
Sepanjang perjalanan tidak pembicaraan diantara mereka,masing masing berpikir dengan pikirannya masing masing
Ayana yang hanya berpikir tentang nasibnya sampai akhirnya Ayana membuka pembicaraan
"Aku lihat,dirumah mu tidak ada asisten rumah tangga?"tanya Ayana seraya menatap ke arah Sam sekilas
"Sebelumnya ada,tapi dia mengundurkan diri karena mengurus keluarganya di kampung,kenapa kau mau jadi babu?"tanya Sam dengan menebak karena sebenarnya Sam sudah tahu arah pembicaraannya kemana
"Babu,kasar sekali ucapanmu,huh."ucap Ayana dengan kesal
"Kebetulan aku juga lagi cari pembantu.Jika kau berminat silahkan sebelum aku berubah pikiran."ucap Sam yang masih fokus menyetir
"Benarkah?"tanya Ayana kembali
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments