Kini Ayana,berada pada posisi yang terpuruk.Teman dekatnya saja sudah mengabaikannya.Orang suruhan Ayah Ayana terus memantau gerak gerik Ayana dari kejauhan
"Dasar Karin dan Rosa,awas saja kalau aku bertemu dengan kalian,kenapa jalanan ini begitu sepi,dingin sekali,benar benar tidak ada tempat untuk aku bermalam,rasanya ngantuk sekali."ucap Ayana yang melipatkan tangannya di dada seraya mencari tempat untuk beristirahat
Terlihat ada sebuah mini market yang sudah tutup dengan bangku dan meja di depannya.
"Sepertinya aku istirahat. disitu aja,ya ga apa apalah demi demi 2 tahun kebebasan,jadi. judulnya aku jadi gembellah ini."ucap Ayana yang sudah mendaratkan tubuhnya di kursi seraya meletakkan kepalanya di atas meja dengan lengan sebagai bantalnya dan tak lama kemudian Ayana pun tertidur
Laporan demi laporan sudah sampai di telinga ayahnya dari pesuruhnya.Ayah yang mendengarkannya hanya menghembus nafas yang panjang,dan bertanya dalam hati "Apakah yang kulakukan kepada putriku sudah keterlaluan.?"gumam ayah Ayana
"Ayah,ibu sangat khawatir dengan Ayana ."ucap ibu yang sampai meneteskan air mata
"Ibu tenanglah,ayah sudah berpikir matang matang bahwa yang kita lakukan kepada putri kita ini semata mata demi kebaikanya.ibu jangan khawatir karena ayah sudah menyuruh beberapa orang yang ayah percayai untuk mengikuti Ayana."ucap ayah seraya memeluk istri tercintanya
"Baru beberapa jam Ayana pergi dari rumah,ibu sudah merasakan rindu yang teramat yah."ucap ibu seraya membalas pelukan suaminya
"Ayah juga bu,2 minggu ayah berangkat tugas keluar kota baru sebentar ayah bersama dengan Ayana dan dengan kesepakatan ini Ayana pun pergi meninggalkan rumah,tapi ayah berharap dengan kejadian ini Ayana bisa berubah dan lebih dewasa dalam mwnyikapi hidupnya."ucap ayah yang sesungguhnya masih sangat merindukan Ayana ,putri satu satunya
Sinar mentari yang begitu menyilaukan,tidak membuat Ayana terbangun dari tidurnya yang nyenyak..hingga akhirnya suara perempuan yang merupakan pekerja mini market berhasil membangunkannya
"Hei nona bangun,apa kau mabuk?"tanya seorang pekerja mini market seraya memukul mukul kursi dengan sapu
"Woaaaah,aku tidak mabuk."ucap Ayana seraya mengulet dan melihat ke arah sosok pekerja mini market
"Kalau kau tidak mabuk,ngapain kau tidur disini,bikin mood pagi ku tidak baik,sekarang kau pergi sana,aku mau bersih bersih."ucap seorang pekerja tersebut
"Kau ini benar benar keterlaluan ya,baru jadi pekerja mini market saja sudah sombong."ucap Ayana dengan nada yang tidak senang
"Aku wajar sombong nona,karena aku punya pekerjaan dan tidak sepertimu yang gembel."ucap pekerja itu yang tidak tahu malu
"Apa kau bilang,aku gembel,dasar kau ya ."ucap Ayana yang sudah mau menyerang pekerja itu
Pekerja yang lain melihat apa yang terjadi dengan mereka,maka dengan cepat merelainya.Ayana yang begitu bar bar sudah tidak tahan ingin menjambak rambut pekerja
"Kau awas ya,kau telah berani menghinaku,kutekankan kembali kalau aku bukan gembel."ucap Ayana dengan suara yang lantang
"Gembel mana ada yang mau ngaku."ucap pekerja itu dengan mengejek
"Kau lihat saja nanti ya."ucap Ayana mengancam walau hati sudah ciut karena kekuatan tidak berimbang,mereka berlima sedang Ayana hanya seorang diri
Akhirnya Ayana pun pergi meninggalkan mini market dan berjalan tanpa tujuan.
"Aku harus kemana ni,aku lapar,biasanya ibu yang selalu menyiapkan semua kebutuhanku.Aku benar benar kecewa pada diriku sendiri tapi ya sudahlah aku harus menjalani kesepakatan ini,apapun yang akan terjadi aku harus hadapi."ucap Ayana yang menyemangati dirinya
Itulah Ayana walau pun dia ada kekurangannya,tapi dia punya prinsip yang kuat yakni kalau sudah membuat keputusan maka tidak boleh mundur dan itulah yang menjadi kelebihannya,dia selalu memegang kata katanya
"Mau makan pun tidak ada uang,ya ampun sepertinya mie rebus itu enak sekali."ucap Ayana seraya menelan liurnya
"Permisi ibu,bolehkah aku mencuci piring dengan imbalan seporsi mie rebus."ucap Ayana kepada penju mie seraya mengatupkan kedua tangannya
"Baiklah nona,kebetulan sekali yang biasa mencuci piring sedang sakit,jadi sekarang kau cucilah piring yang ada selesai itu kau akan kuberikan seporsi mie rebus."ucap penjual itu seraya menunjukkan tempat untuk mencuci piring
"Baiklah bu,terima kasih."ucap ibu dengan semangat
Baru mulai mencuci,Ayana sudah buat sensasi dengan memecahkan beberapa piring
"Praaaaaaank."suara pecahan piring yang berhambur ke lantai
Suara itu nyaris membuat ibu itu terkejut dan berjalan menghampiri Ayana
"Ya ampun nona,apa yang sudah kau lakukan dengan piring piringku,jika seperti ini ,aku bisa rugi,sebaiknya kau pergilah dari sini nona,aku tidak akan memberikanmu seporsi mi rebus,pergilah kau dari sini nona."ucap ibu itu dengan emosi yang meledak ledak
Melihat wajah ibu itu yang sudah seperti serigala kelaparan.Dengan secepat kilat Ayana meninggalkan ibu itu
"Ya ampun Ayana,kecerobohanmu telah menggagalkan seporsi mie rebus untuk kau santap sebagai sarapan..hu...hu...aku lapar."ucap Ayana seraya mengelus elus perutnya
"Apa ini,toko elektronik,sepertinya aku harus menjual ponselku ini demi perutku yang sejengkal ini."ucap Ayana yang tak sengaja melihat toko elektronik di sebrang jalan
Ayana pun langsung melangkahkan kaki menuju toko elektronik
"Permisi,saya mau menjual ponsel saya."ucap Ayana seraya menunjukkan ponselnya
"Coba dilihat dulu."ucap pemilik toko itu seraya memastikan ponsel Ayana
"Gimana,kira kira berapa?"tanya Ayana
"Saya beli 5 juta ya."ucap pemilik toko
"Apa 5 juta,gak salah nih,lumayan juga lah bisa untuk modal bertahan hidup selama beberapa hari sampai aku mendapatkan pekerjaan."gumam Ayana yang merasa bahagia ponselnya dihargai dengan 5 juta padahal orangtuanya membelikannya dengan harga 20 juta yang merupakan ponsel keluaran terbaru
Ya namanya juga Ayana,soal harga tidak diperdulikan,kalau sudah suka sama sesuatu yang dilihat barangnya bukan lagi harganya
"Baiklah saya jual ponselnya."ucap Ayana seraya mengeluarkan kartu yang ada di dalam ponselnya
"ini uangnya nona,silahkan di hitung."ucap pemilik toko
"Sudah pas."ucap Ayana seraya memasukkan uangnya ke dalam saku jacketnya
Ayana pun pergi meninggalkan toko tersebut dan mencari tempat makan untuk sarapan.
"Sepertinya makanan disini enak."gumam Ayana seraya masuk ke dalam sebuah restoran yang ada di pinggir jalan
Makanan yang di pesan pun sudah datang,Ayana langsung menyantapnya seraya memikirkan rencana apa selanjutnya,dengan uang yang ada harus dipergunakan dengan sebaik mungkin.Ini baru hari pertama semenjak kepergian Ayana dari rumah
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Aidil 1
makin seru dan lucu
2021-01-17
0