Dendam Membawa Cinta
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
#DENDAM MEMBAWA CINTA#
Hari makin sore dan awan mulai mendung, tetapi wanita cantik yang memakai hijab itu tetap menjalankan motor metiknya untuk menyusuri jalanan.
Della Razeta Tsabina adalah mahasiswi Kedokteran semester 3 yang mendapatkan beasiswa karena kepintarannya. Ia wanita berhijab cantik, putih, dan senyumannya yang sangat manis. Membuat banyak mahasiswa di universitasnya mengidolakannya.
Della mempunyai Ibu yang sangat baik dan penyabar yang bernama buk Tiwi. Dan mempunyai kakak laki-laki yang bernama Andri.
Sedangkan Ayahnya sudah meninggal dunia pada usia Della belum genap 15 tahun. Beliau mengidap penyakit kanker stadium akhir dan tak bisa diselamatkan lagi.
Dari hari itulah hidup Della berubah. Ibunya yang banting tulang mencari uang untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Apalagi kakaknya alias Andri kuliah Kedokteran.
Walaupun Andri mendapatkan beasiswa, tapi tidak semua biaya di tanggung oleh pihak kampus. Membuat Andri Pernah berniat untuk menghentikan kuliahnya, tetapi buk Tiwi tidak setuju dengan hal itu.
Sampai akhirnya Andri menjadi dokter dan bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Dengan Andri yang sudah bekerja membuat ia mengambil alih buk Tiwi sebagai kepala rumah tangga.
Walaupun begitu Della tak pernah mau membebankan Abangnya itu, karena ia tau bahwa Abangnya juga punya tanggung jawab di keluarga barunya.
Dengan sebab itu, della mencari uang sendiri dengan cara bekerja menjadi guru les di setiap rumah yang membutuhkan jasanya.
***
"Aduh... dingin banget padahal masih jam setengah enam, apa gara-gara mau turun hujan ya," gumam Della yang sedang mengendarai motornya sambil melihat jam yang melingkar di tangannya.
Sesampainya di rumah Della bergegas memarkirkan motornya dan segera masuk ke dalam.
"Assalamu'alaikum..." salam Della ke penghuni rumah sambil mengedarkan pandangannya yang tak tampak siapapun di dalam rumah tersebut.
"Waalaikumussalam..." jawab Shinta(istri Andri) yang baru keluar dari kamarnya sambil menutup lagi pintu kamarnya.
"Ke mana semua orang ?" tanya Della.
"Ibu lagi masak di dapur, mungkin ibu nggak dengar kalau kamu sudah pulang," ucap Shinta.
"Ya udah Mbak, Della mau masuk kamar dulu," pamit Della seraya masuk ke dalam kamarnya. Membuat Shinta mengangguk dan masuk kembali ke kamarnya.
Setelah membersihkan diri, Della keluar dari kamar, dan melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membantu Ibunya memasak.
Sampai di dapur Della langsung menghampiri ibunya yang terlihat sedang memasak sesuatu. "Bu, Della bantu masak ya.. ?" tawar Della membuat buk Tiwi menoleh ke arah Della.
"Nggak usah..." tolak buk Tiwi. " Mending kamu cuci piring yang kotor itu!" ucap buk Tiwi sambil menunjukkan piring-piring kotor yang ada di tempat cucian.
"Waduh harumnya masakannya..." ucap Andri yang tiba-tiba muncul di dapur sambil mengendus masakan ibunya dari belakang.
"Andri kapan kamu pulang ?" tanya buk Tiwi yang melihat Andri yang masih mengendus aroma masakannya.
"Baru aja Bu," jawab Andri.
"Kok langsung ke sini ?, nggak langsung mandi ?" tanya buk Tiwi. "Lebih baik kamu bersihkan badanmu terlebih dahulu baru ke sini !." perintah buk Tiwi membuat Andri memelas.
"Sebentar aja Bu, Andri mau mencicipi masakan Ibuku tercinta," timbal Andri sambil mencium pipi kiri buk Tiwi.
"Alasan saja kamu nih, cepat mandi sana !!" suruh buk Tiwi sambil mencubit lengan anaknya. Membuat Andri menjerit kesakitan sambil memegang lengannya yang sudah di cubit oleh ibunya.
"Ada apa ?" tanya Sinta sambil berjalan ke arah dapur.
"Tuh suami Mbak goda Ibu terus lagi masak," ujar Della sambil menunjuk kakaknya yang masih lagi kesakitan.
"Ada-ada aja mas ini," ucap Sinta sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ya udah sana mandi trus pergi ke Masjid shalat !! Sebentar lagi udah mau masuk waktu Magrib," ucap ibu Tiwi lagi menyuruh anaknya.
"Ya udah Andri mandi dulu," ucap Andri langsung pergi menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.
"Sinta, Della, kalian siapin makanannya ke meja makan ya !! Setelah itu kita shalat Magrib sama-sama !!" pinta buk Tiwi seraya melangkahkan kakinya pergi dari dapur.
"Baik Bu.." ucap serempak keduanya.
Selepas sholat.
Setelah semuanya selesai shalat Magrib, mereka semua berkumpul di ruang makan untuk makan malam bersama.
"Mbak Shinta di mana Putri(anak Andri dan Shinta) ?" tanya Della.
Dia lagi di rumah eyangnya(ibu Shinta)," jawab Shinta yang melanjutkan makannya.
"Pantesan Della nggak lihat dia dari tadi selepas pulang ngampus. " ucap Della lagi.
"Iya, katanya dia kangen eyangnya," jawab lagi Shinta.
"Mari kita makan !!" ucap buk Tiwi.
Selang berapa menit...
"Semuanya ada yang Andri mau bicarakan !!" ucap Andri menghentikan makannya membuat semua orang juga berhenti memakan makanannya.
"Apa yang mau kamu bicarakan ?" tanya buk Tiwi.
"Besok lusa Andri mau pergi ke Bogor disuruh sama kepala rumah sakit untuk mengurus masalah di sana.." jelas Andri.
"Trus mbak Shinta ikut ?" tanya Della.
"Iya, sekalian bawa mereka liburan, kan Abang nggak pernah bawa Mbakmu liburan," jelas lagi Andri.
"Yahh, jadinya sepi dong di rumah," dengus Della sambil memanyunkan bibirnya.
"Makanya nikah biar ada yang nemenin nggak kesepian mulu," ejek Andri yang membuat Della tambah memanyunkan bibirnya.
"Abang nih... sebut nikah aja, Della kan masih mau sekolah, dan umur Della juga masih muda untuk masalah seperti itu," ucap Della sambil cemberut.
"Udah jangan berantem mulu, cepat habiskan makannya !!" lerai buk Tiwi.
Setelah semua selesai makan malam Shinta dan Della mencuci piring-piring yang kotor dan membereskan sisa makanannya. Sedangkan Andri dan buk Tiwi pergi ke ruang keluarga untuk sekedar mengobrol.
***
Semua pekerjaan sudah beres. Akhirnya Della masuk ke kamar dan merebahkan badannya ke kasur, meregangkan otot-ototnya yang kaku karena seharian ini dia full di kampus untuk mengurus tugasnya yang numpuk dari dosen killer.
"Aduhh ngantuk banget," gumam Della membaringkan tubuhnya di kasur sambil memejamkan matanya.
Tak lama kemudian Della akhirnya terlelap tanpa membaca doa sebelum tidur.
***
"Saya bukan pembunuh !! Saya bukan pembunuh !!" teriak Della dengan terbata-bata karena sudah dicekik oleh seseorang.
"Kamu adalah seorang pembunuh Della. Aku benci kamu, aku jijik melihat wajahmu yang sok polos tanpa dosa," ucap seseorang yang mencekik leher Della.
Hiks...hiks...hiks...
tangisan Della yang sudah tersedu-sedu karena cekikannya sangatlah kuat.
"Tolong lepaskan saya !! Saya bukan pembunuhnya !!."
"BOHONG !!" ucap seorang tersebut yang ingin menampar Della.
____
"Tidak..." teriak Della yang bangun dari mimpi buruknya.
Buk Tiwi yang mendengar suara anaknya teriak-teriak dari dalam kamar langsung menghampiri Della.
"Ada apa sayang ?" tanya buk Tiwi sambil memberikan air putih kepada anaknya. Della yang diberikan air putih langsung meminumnya setelah mengucapkan bismillah.
"Della mimpi buruk Bu..."
"Lagian kamu tidur sebelum sholat Isya. Orang itu tidur selepas sudah sholat Isya."
"Maaf Buk Della tadi kecapean, jadinya nggak sadar kalau udah tidur pulas. Tapikan Bu... Della merasa bahwa mimpi yang tadi kayak nyata."
"Mimpi itu sekedar bunga tidur saja, sekarang kamu ambil air wudhu dan pergi sholat !!" suruh buk Tiwi yang dijawab anggukan oleh Della.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Ayudara Ayudara
episode65
2023-02-03
0
Arin
mampir Thor,semoga critny menarik ya...ini dri kmrn lgi nyari yg menrik tpi blm Nemu☺️
2023-01-04
0
🌼💐shanty💐🌼
mampir thoor
2022-10-19
0