BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
#DENDAM MEMBAWA CINTA#
Della Bagun dengan melirik jam yang ada di kamarnya, dilihatnya jam sudah menunjukkan jam 04:15.
Della langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak lupa Della melakukan tugasnya sebagai seorang muslim yaitu menunaikan ibadah sholat Subuh setelah mandi. Setelah itu Della membereskan kasurnya yang agak sedikit berantakan. Dan keluar menuju dapur untuk membantu ibunya untuk membuat sarapan.
Della yang sudah berada di dapur langsung terjun untuk membantu ibunya memasak.
***
Sedangkan Andri dan Shinta sedang membereskan pakaiannya untuk dimasukkan ke koper. Tak lupa Shinta juga memasukkan beberapa pakaian anaknya ke dalam koper.
Selang beberapa lama, akhirnya sarapannya sudah jadi. Buk Tiwi memangil Andri dan Shinta untuk sarapan bersama.
Sedangkan Della lagi sedang menaruh hasil masakannya di atas meja makan. Tak lama terlihat Shinta yang sudah datang dan langsung duduk.
"Loh di mana Andri ? Kenapa belum ke sini ?" tanya buk Tiwi yang melihat Shinta datang hanya sendirian.
"Mas Andri masih ada di kamar," jawab Shinta. "Tuh kan mas Andri udah datang," lanjut Shinta bicara yang melihat Andri baru datang.
"Ada apa ?" tanya Andri keheranan, karena ia baru datang sudah diomongin.
"Nggak ada, mending kalian pada duduk trus sarapan !!" perintah buk Tiwi seraya duduk di meja makan.
Semua yang ada di meja makan khusuk untuk sarapan, tapi.. tiba-tiba della mengejutkan semua orang karena ucapannya.
"Astaghfirullah'halazim, Della udah telat ke kampusnya," ujar Della menepuk jidatnya. Sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan bahwa Della terlambat ke kampusnya.
"Emangnya kamu kuliah jam berapa sekarang ?" tanya Andri yang melihat adiknya.
"Jam 7 pagi," jawab Della.
"Yaudah Della berangkat ke kampus dulu ya Bu, Bang, Mbak, assalamu'alaikum..." pamit Della sambil mencium tangan mereka semua.
"Wa'alaikumussalam..." ucap serempak ketiganya.
Della yang sudah bangkit dari duduknya langsung keluar bergegas mengambil motornya, dan melajukanya menuju ke kampus.
kenapa aku harus telat sih, mana dosen killer yang ngajar lagi. Gerutu Della yang lagi mengemudi motornya dengan cepat tapi tidak terlalu ngebut.
Tiba-tiba dari arah yang berlawanan ada sebuah mobil sport melaju dengan kecepatan tinggi dan akhirnya...
Duakkk...
"Argghhh.. aduhh," pekik Della terjatuh dari motornya yang kesakitan.
Seorang yang menabrak Della menggunakan mobil itu, akhirnya keluar melihat keadaan Della yang sudah terjatuh.
"Anda tidak papa ?" tanya orang tersebut mengulur tangganya, tetapi Della langsung berdiri tanpa menerima uluran tangan pria tersebut.
"Ahh nggak kok Tuan," kata Della.
Terlihat di dalam mobil tersebut, ada seorang juga yang masih ada di mobil tersebut dengan gaya angkuhnya, tapi dia terlihat sangat tampan mengunakan jas rapi dan memakai kacamata hitamnya.
"Brayen cepat !! Saya sudah terlambat meeting," ucap lelaki itu memerintah laki-laki yang ada di luar tadi.
"Baik Tuan," ucap Brayen dengan nada tegasnya.
"Maaf nona saya harus pergi dulu, ini kartu nama saya. Hubungi nomor yang tertera di kartu ini bila ada kerusakan di motor Anda," seraya memberikan kartu namanya.
"Ah.. iya Tuan," jawab Della.
Setelah itu, mobil sport itu melaju dengan kecepatan sedang melewati Della yang masih ada di tempat tadi.
"Alhamdulillah untung nggak kenapa- kenapa motor kesayanganku," gumam Della yang menepuk-nepuk jok motornya.
***
Di kampus.
Sesampainya di kampus, Della langsung memarkirkan motornya dan berlari ke arah kelasnya.
Hoshoshos...
Suara nafas Della yang tidak beraturan karena kelelahan sedari tadi lari menuju kelasnya.
"Permisi Mister, maaf saya terlambat," ucap Della seraya mengetok pintu kelasnya. Membuat dosen yang ada di dalam tersebut melihat Della dengan tatapan dingin.
"Keluar !!." tegas dosen killer tersebut menyuruh della untuk keluar.
"Tapi Mister saya..." belum sempat Della melanjutkan kata-katanya sudah dipotong oleh dosen tersebut.
"Saya bilang keluar !!." perintah lagi dosen itu sambil mengangkat tangannya menyuruh Della pergi dari kelas.
"Baik Mister..." ujar Della lemas dan meninggalkan kelasnya.
Della yang tak tau harus ngapain akhirnya berjalan ke arah kantin untuk membeli minuman, karena ia sudah sangat haus sedari tadi.
Ya Allah baru kali ini aku terlambat ke kampus dan nggak ikut pelajaran. Lemah Della sambil duduk di kursi kantin.
ini gara-gara mobil barusan. Gumam Della.
"Astaghfirullah'halazim kok aku jadi ngezolimin orang sih maaf ya Allah." sesal Della.
"Mbak ini minumannya," ucap pelayanan kantin yang datang membawakan minuman.
"Oh ya makasih ya Mbak," ucap Della tersenyum ke arah pelayan itu.
"Sama-sama Mbak, kalau gitu saya permisi dulu," pamit pelayan tadi meninggalkan Della yang sendirian dari tadi.
Tak butuh waktu lama Della langsung meminum es yang sudah di pesannya tadi. Di arah kejauhan tampak lelaki menghampiri Della dan menyapanya.
"Hai boleh saya duduk di sini ?" tanya lelaki tadi yang menghampiri Della.
"Ah iya silahkan kak," sambil mempersilahkan lelaki itu duduk.
"Makasih."
"Iya"
Pria itu Langsung duduk berhadapan dengan Della. "Kok kamu di sini ? Nggak masuk kelas ?" tanya lelaki tersebut agak sok akrab.
"Saya terlambat tadi, jadi nggak di kasih masuk, kalau kakak kenapa nggak masuk juga ?" tanya Della balik nanya.
"Baru selesai tadi."
"Ohhh"
"Ngomong-ngomong kamu anak kedokteran ya ? Kalau nggak salah semester 3 ?" tanya lelaki tersebut tambah sok akrab.
"Ohh iya kak, tapi kok kakak tau ?"
"Saya sering lihat kamu di fakultas Kedokteran, trus sering juga lihat kamu di sini jadinya saya tau, tapi kita nggak pernah ketemu," jelas lelaki itu.
"Ohh ya, kalau kakak sendiri jurusan apa ?"
"Saya di fakultas Hukum semester 5, sebelum itu perkenalkan nama saya Riko," ucap Riko sambil mengulurkan tangannya untuk memperkenankan diri.
"Oh maaf, saya Della..."ucap Della sambil mengatupkan tangannya. Bukanya Della nggak mau menjabat tangan Riko, tapi di dalam agamanya dilarang yang bukan mahramnya untuk saling berkontak fisik dengan lawan jenisnya.
"Oh nggak papa," ucap Riko sambil menarik kembali tangannya yang sempat mengulurkan tangannya.
"Kalau gitu saya permisi dulu kak," pamit Della meninggalkan Riko di kantin.
"Iya," jawab Riko sambil melihat punggung Della yang sudah menjauh dari pandangan.
Dia sangat berbeda dengan gadis yang lain, dia istimewa, aku harus mendapatkannya. Ucap Riko dalam hati.
Della berjalan menelusuri lorong-lorong kampusnya untuk pergi ke kelas kembali, karena pasti sudah habis jam pelajaran dosen killer tersebut. Dia mau menghampiri sahabatnya, yaitu Gea dan Dina. Mereka bertiga berteman dari awal masuk kuliah hingga kini.
"Della..." sapa Gea dengan suaranya yang cempreng membuat kuping siapa saja tuli mendengarkannya.
"Della kenapa kamu tadi telat ?" tanya Dina karena penasaran tumben temennya yang satu ini telat ngampus. Apalagi di pelajaran dosen killer.
"Tadi itu aku di tabrak," ucap Della menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.
"WHAT ?" tekejut Gea dengan khas alaynya setiap hari.
"Aduh bisa diam nggak ? Suara kamu tuh nyaring di telingaku. Bisa-bisa nanti aku tuli denger suara kamu setiap hari yang selalu teriak gitu," oceh Dina sambil menutup kedua kupingnya dengan menggunakan tangannya.
"Kan gue itu terkejut denger sahabat gue yang paling baik ini ditabrak," timbal Gea yang sudah merangkul Della
"Kamu nggak pa-pa ?" tanya Dina terlihat khawatir melihat sahabatnya berkata seperti itu.
"Enggak, cuma memar dikit aja, nanti juga diolesi sama minyak udah sembuh," jelas Della.
"Syukur lah," lega Dina.
"Trus siapa yang nabrak lo ?" tanya Gea penasaran.
"Nggak tau, tapi dia kasih aku kartu namanya kalau biar ada apa-apa dia bisa tanggung jawab," jelas Della.
"Trus kamu nggak minta pertanggung jawaban gitu ?" tanya Gea yang mulai kepo.
"Enggak !!." sambil menggelengkan kepalanya "Nggak ada harus di pertanggung jawabkan," ucap Della.
"Tapi..." ucapan Gea terpotong oleh Dina.
"Udah ayo kita ke kantin aja, aku udah lapar," ajak Dina sambil memegang perutnya yang udah demo karena mau diisi.
"Kalian aja, aku udah ke kantin tadi," tolak Della.
"Ya udah kita ke kantin duluan ya," ujar Dina seraya menarik tangan Gea.
"Aduh sakit tau," dengus Gea yang terus di tarik Dina.
"Hehehe sorry," Dina cengengesan sambil melepas tangan Gea.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Heny Ekawati
lagian ya della kan bangun jam 4.30 subuh kok telat sih tidur lagi ya
2021-09-24
0
Har Tini
lanjuttt thorr
2021-05-17
0
Andi Fitri
sepertinya seru lanjut dhe..
2021-03-07
0