BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
#DENDAM MEMBAWA CINTA#
Suara Rayhan yang memberanikan dirinya untuk memecahkan keheningan di ruang tersebut.
"Maaf sebelumnya, tujuan saya datang ke sini adalah untuk meminta izin dari Ibu untuk bisa menikahi putri Anda yaitu Della," ujar Rayhan tanpa basa basi langsung dengan intinya.
"Apakah kamu serius dengan putriku ?" sekarang buk Tiwi membuka suaranya.
"Iya saya serius dengan Della, saya yakin Della bisa menjadi istri yang baik, dan yang ku inginkan," ucap Rayhan dengan serius.
"Apa kamu yang malam itu yang mengantar Della pulang ke rumah ?" tanya buk Tiwi sekali lagi.
"Ah... soal Itu, maafkan saya yang sudah lancang mengantarkan Della pulang, karena saya lihat Della tidak menemukan kendaraan untuk pulang, lagian saya juga tak sengaja bertemu dengan Della malam itu," jelas Rayhan.
"Tidak pa-pa, malahan saya berterimakasih kepada Nak Rayhan sudah mau mengantarkan Della untuk pulang," ucap buk Tiwi sambil tersenyum.
"Maaf kalau gitu, gimana dengan jawaban Ibu untuk saya meminang Della."
"Kalau masalah itu saya serahkan kepada Della saja, dan saya akan mendukung apapun keputusan yang Della ambil."
"Tapi... saya minta tolong kepada Ibu untuk membicarakan ini kepada Della."
"Saya akan membantu Nak Rayhan untuk membicarakan masalah ini kepada Della, tapi Ibu tak bisa untuk memaksa Della untuk mau menerima Nak Rayhan,"
"Iya Bu saya tau, terima kasih sudah mau membantu saya."
"Bila kamu serius dengan Della, Maka kamu harus berjuang untuk mendekatinya, karena Della tidak gampang untuk didekati oleh seorang pria," Sekarang giliran Andri yang angkat bicara.
"Pasti itu," ucap Rayhan percaya diri.
"Jangan pernah mengecewakan kepercayaan yang saya kasih ke kamu," ujar Andri menepuk punggung Rayhan yang di anggukan oleh Rayhan.
***
Della yang sudah selesai dengan kelasnya bergegas keluar menuju parkiran, tak lupa ia berpamitan dengan sahabatnya untuk pulang duluan.
Della yang sudah berjalan menyusuri koridor kampus tak sengaja bertemu dengan Riko yang juga ada di sana, sekuat tenaga Della menghindari Riko agar tidak bertemu, malah takdir mempertemukan mereka sekarang.
Riko yang sadar melihat Della lewat, memutuskan untuk mengejar Della dan menghalangi langkah Della untuk pergi.
"Della tunggu..!! Aku mau bicara sama kamu," ucap Riko membuat della berhenti melangkah.
"Maaf mau bicara soal apa ? Bukanya semuanya sudah jelas kemarin," jelas della.
"Tapi aku benar-benar sangat mencintaimu, dan satu lagi kenapa kamu tidak datang ke kampus kemarin ? Aku cari-cari kamu kemarin tapi kata temanmu kamu tidak masuk, apakah kamu sengaja menghindar dariku ?" ucap Riko.
"Itu bukan urusan Kakak, lagipula aku sudah memberi jawaban kemarin, dan satu lagi aku saranin ke Kakak jangan mengejar cinta orang yang tidak mencintai kakak !! Dekatilah orang tulus yang mencintai Kakak," jelas Della.
"Tapi aku hanya mencintaimu dan siapa yang tulus juga mencintaiku ? Dia hanya melihatku dari segi fisik dan materialku saja."
"Bukan tidak ada, tapi kakak yang tidak mau tau tentang itu, kalau gitu saya permisi dulu, as'salamualaikum..." pamit Della meninggalkan Riko yang masih setia berdiri di tempatnya.
"Apakah kata Della itu beran ? Kalau aku itu terlalu menutup hatiku kepada orang yang mencintaiku, sehingga aku mengejar orang yang tak sama sekali mencintaiku." bertanya Riko kepada batinnya sendiri.
Tak jauh dari tempat Riko berbicara dengan Della, terlihat sepasang mata yang melihat dan mendengarkan pembicaraan antara Della dengan Riko, terlihat dari raut mukanya yang sedih dan tersenyum kecut dari orang tersebut, iya tak lain adalah Gisel.
"Apakah kau tak mau membuka hatimu kepada orang lain ? Sehingga kau beranggapan kalau semua wanita yang mengejarmu itu hanyalah memandang fisik dan kekayaanmu saja, tak adakah ruang di hatimu untukku." lirih Gisel di dalam hatinya sambil melihat Riko pergi dari tempatnya tadi.
Di parkiran terlihat Della yang sudah menaikkan motornya dan keluar dari gerbang kampusnya.
Hanya 25 menit mengendarai motornya Della sudah Sampai di depan rumahnya. Jarak rumah Della dengan kampusnya tidak terlalu jauh sehingga bisa menempuh perjalanan dengan cepat.
Della yang sudah turun dari motornya tak sengaja melihat mobil sport terparkir di depan rumahnya. Terlihat juga pintu rumahnya yang terbuka lebar.
"Mungkin ada tamu, tapi siapa tamu yang mempunyai mobil semewah ini ? Mungkinkah tamu Bang Andri." fikir Della.
"As'salamualaikum Bu..." ucap salam Della sambil memasuki rumah, membuat semua yang di dalam terkejut dan berhenti berbicara melihat siapa yang datang, tak kalah terkejutnya Della yang melihat tamu tersebut adalah Rayhan di dalam ruangan itu.
"Wa'alaikumussalam... Nak kapan kamu pulang ?" tanya buk Tiwi melihat kearah Della.
"Barusan," jawab Della.
"Pak Rayhan kok bisa ada di sini ?" tanya Della.
"Rayhan ada urusan dengan Abang," ujar Andri yang menjawab.
"Owww, kalau gitu saya permisi dulu," pamit Della mininggalkan orang-orang yang ada di ruangan tersebut.
"Kalau gitu juga, saya juga pamit karena ada urusan juga di kantor, besok Minggu depan saya akan datang lagi kesini bersama orang tua saya," ujar Rayhan seraya pamit pulang. Rayhan keluar dari rumah itu dan diikuti oleh buk Tiwi dengan Andri.
"Saya akan menunggu kedatangan Nak Rayhan ke sini lagi," ujar buk Tiwi yang sudah berada di teras rumah.
"Terima kasih Bu, kalau gitu saya pamit pulang dulu, as'salamualaikum..." pamit Rayhan ke pada buk Tiwi dan Andri dan mendapatkan anggukan oleh kedua orang tersebut.
Della yang melihat Rayhan pulang dari lewat jendela kamarnya bertanya-tanya tentang apa yang dimaksud pembicaraan mereka barusan.
"Ah... kenapa aku harus pusing-pusing mikirin itu sih, mending aku keluar trus tanya sama Ibu," ucap Della ke diri sendiri dan keluar dari kamarnya.
Della yang sudah keluar dari kamarnya tak sengaja melihat buk Tiwi masuk kedalam setelah Rayhan pulang. Sedangkan Andri entah kemana dia pergi.
"Bu di mana Bang Andri ?" tanya Della.
"Dia pergi lagi ke rumah sakit," jawab buk Tiwi.
"Ow... trus Pak Rayhan ngapain ke sini tadi ?" tanya lagi Della yang sudah penasaran.
"Ituu... Ibu mau bicara sama kamu, bisakah kita bicara di kamar Ibu ?" tanya buk Tiwi dengan serius membuat Della menyeringitkan alisnya.
"Emangnya ada apa Bu sampai harus ke kamar Ibu ?" tanya Della.
"Ini sangat penting berhubungan sama masa depan kamu," ucap buk Tiwi dan menarik Della ke kamarnya.
Sesampainya di dalam kamar, Della dan buk Tiwi duduk di kasur, terlihat buk Tiwi agak kebingungan mau bicara dari mana kepada Della.
"Ada apa Bu ? Kenapa Ibu diam ?" tanya Della yang melihat Ibunya kebingungan mau bicara.
"Apakah kamu menyukai Rayhan," sekarang buk Tiwi mengeluarkan suara untuk menanyai ke della.
Deg!
Tiba-tiba jantung Della berdebar cepat saat buk Tiwi menanyakan perasaannya terhadap Rayhan.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Pelangi
👍
2022-03-30
0
R Ni
like
2020-11-11
0
Perjuangan cinta Tuan Muda
5 like lg dr Love Or Hate. feedback please
2020-11-05
2