BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
#DENDAM MEMBAWA CINTA#
Di tempat lain di sebuah gedung yang menjulang tinggi dan megah, yang di perkirakan memiliki 30 lantai. Pemilik perusahaan MBR GROUP tak lain tak bukan Bara Johnson yang sudah digantikan oleh anaknya yang bernama Rayhan Johnson.
Rayhan adalah anak tunggal dari pasangan Bara Jhonson dengan Youyi Jhonson yang menetap di Thailand karena banyak perusahaan besar juga di sana.
Rayhan mempunyai paras hampir sempurna. Wajah Rayhan blasteran Thailand-Indonesia dengan perawakan tinggi, putih,hidung mancung, dan tubuh yang hampir sempurna.
Tak kecuali dengan wanita-wanita yang banyak mengidolakan seorang Rayhan dari kalangan biasa sampai kalangan artis dan model. Tetapi Rayhan tidak pernah menanggapi semua itu karena menurutnya semua wanita itu sama saja.
Di salah satu ruangan yang berukuran sangat besar itu yang bertuliskan Presdir.
Rayhan: Datang ke ruangan saya sekarang !!
Brayen: Baik Tuan.
Tok...tok...
"Masuk !!."
"Ada apa Tuan memanggil saya ?"
"Apakah kamu sudah mencari tau informasi tentangnya ?"
"Sudah Tuan."
"Di mana datanya ?"
"Sudah saya kirim kan lewat Email anda."
"Bagus, sekarang kamu boleh keluar !!."
"Baik Tuan, " ucap Brayen seraya pergi dari ruangan tersebut.
Rayhan masih setia dengan posisinya sedari tadi, sambil memegang dagunya dengan menggunakan tangannya. Terlihat ia sedang berpikir sesekali Rayhan tersenyum devil.
***
Di sisi lain seorang wanita berhijab yang sedari tadi melihat motornya yang tak bisa menyala membuat pemiliknya mendengus.
"Ya ampun kok bisa gini sih, padahal kemarin aku udah servis motonya Trus aku mau minta bantuan ke siapa lagi?, sedangkan Gea sama Dina udah pasti pulang, nggak mungkin kan aku suruh dia kemari." gumam Della ke dirinya sendiri.
Tiba-tiba suara klakson mobil berhenti di depan Della, membuat Della terperanjak dan menoleh melihat siapa itu.
"Kenapa kamu belum pulang ?" tanya Riko yang menghampiri Della dengan menggunakan mobilnya.
"Motor saya nggak bisa nyala."
"Kalau gitu saya antar kamu pulang !!"
"Nggak usah saya naik angkot saja."
"Tapi ini udah mau mendung nanti kalau hujan gimana ?, lagipula jarang di sekitaran sini ada angkot atau ojek."
"Tapi..."
"Udah saya antar saja !!."
"Tapi motor saya gimana ?"
"Nanti biar suruhan saya yang bawa ke bengkel, ayo sekarang masuk!"
"Maaf ngerepotin, tapi boleh saya duduk di belakang ?"
"Emangnya kenapa ?" tanya Riko yang heran melihat Della meminta duduk di belakang.
"Saya nggak enak nanti timbul fitnah di antara kita, karena kita bukan mahram."
"Iya sudah masuk !!" Riko membukakan pintu mobil belakang untuk Della, setelah itu Riko langsung masuk ke dalam mobil menjalankan mobilnya.
Di perjalanan tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka berdua. Cuma ada keheningan yang terdengar. Sesekali Riko mencuri-curi pandangan ke arah Della melalui kaca mobilnya, tetapi yang di lihat trus saja mengahadap jendela mobil.
***
"Kak tolong berhenti di rumah situ !!" pinta Della yang menunjukkan rumah di seberang jalan itu.
"Oke"
"Makasih ya kak udah mau mengantar Della."
"Iya sama-sama, lagipula saya juga senang mengantarmu, ngomong-ngomong ini rumah kamu ?"
"Enggak, ini rumah tempat saya ngajar les."
"Trus siapa yang mengantar kamu pulang nantinya ?"
"Nanti saya pesen ojek saja."
"Atau saya tunggu kamu aja biar saya yang mengantar kamu pulang."
"Nggak usah kak, biar saya pulangnya pakai ojek aja, kakak lebih baik pulang! Ini udah jam 5 sore."
"Ya udah kalau begitu saya pulang dulu, as'salamualaikum..."
"Wa'alaikumussalam, hati-hati kak!"
Setelah Riko pergi Della langsung masuk ke dalam rumah tersebut.
***
"Mulai besok kalian harus mengawasinya!
perintah Rayhan dengan nada dinginnya bergema di ruang kerjanya.
"Baik tuan!" ucap orang- orang tersebut sambil menundukkan kepalanya kehadapan Rayhan.
"Sekarang kalian boleh pergi!"
"Baik Tuan." orang-orang itu langsung pergi dari ruangan Rayhan. Setelah itu terdengar suara telpon Rayhan yang berada di saku celananya.
Rayhan yang mendengarnya langsung mengambil handphonenya dan mengangkat panggilannya.
Dert...dert...dert
Rayhan: Ada apa ?
Jhonatan: Wahhh judes amat, mentang-mentang udah jadi Presdir terkenal.
Rayhan: Ayo katakan ada apa ?
Jhonatan: Nanti malam datang kafe xx ?
Rayhan: oke
Tut...tut...tut...
Sialan Rayhan, belum aja gue selesai ngomong udah di matiin aja telponnya.
Umpat Jhonatan
***
"Brayen berhenti di kafe xx situ!" perintah Rayhan sambil menunjuk kafe yang ia maksud.
"Baik Tuan," sambil menghentikan mobilnya di depan kafe yang Rayhan maksud.
Rayhan yang sudah turun dari mobil langsung masuk menuju kafe itu, sedangkan Brayen menunggu di dalam mobil.
"Lama banget datangnya Rayhan," oceh Jhonatan kesal melihat Rayhan sampai sekarang belum datang.
"Emangnya udah pasti nggak kalau Rayhan mau ke sini ? Secarakan dia orang paling sibuk ?" tanya Lisa istri Alex sekaligus sahabat Rayhan.
"Iya, dia udah janji untuk datang ke sini," jawab Jhonatan.
"Bukanya itu Rayhan," tunjuk Alex yang melihat Rayhan baru tiba memasuki kafe.
"O iya itu kan Rayhan," ujar Lisa.
"Rayhan sini!" panggil Jhonatan sambil melambaikan tangannya. Membuat Rayhan menghampiri mereka dan langsung duduk di antara mereka.
"Woyy lo lama amat ke sini ?" tanya Jhonatan kesal melihat sahabatnya yang terlambat datang.
"Biasa pak Presdir selalu sibuk, secarakan dia orang paling berkuasa di dunia bisnis," ledek Lisa sambil tertawa membuat semua orang juga menjadi tertawa, tapi tidak dengan Rayhan yang menunjukkan wajah datarnya.
"Udah-udah jangan ketawa mulu," lerai lagi Lisa yang melihat Rayhan tak suka dengan tertawaan para sahabatnya.
"Apa kabar lo nggak pernah nogkrong ?" tanya Alex.
"Gue lagi sibuk," ucap Rayhan datar.
"Lo masih melanjutkan rencana lo itu ?" tanya Alex lagi membuat Rayhan menjadi tambah serius dan menyeringai.
"Masih," jawab Rayhan kembali datang.
"Gue saranin lo hentiin ini semua!" pinta Alex membuat wajah Rayhan menjadi tak suka.
"Gue nggak akan hentiin ini sebelum rencana gue berhasil."
"Terserah lo gue udah bilang ke lo kalau nanti lo kejebak ke permainan lo sendiri gue nggak bakal ikut campur," tegas Alex agak sinis memandang Rayhan.
Lisa hanya diam mencerna perkataan mereka, karena Lisa tidak tau apa yang sahabatnya dan suaminya omongin.
"Udah gue mau ke toilet dulu," pamit Rayhan lagsung pergi ke toilet.
Di tengah perjalanan menuju toilet Rayhan tidak sengaja di tabrak seseorang wanita yang hendak keluar juga dari toilet.
Brukkk...
"Maaf," kata wanita yang menabrak Rayhan tadi.
"Ahh tidak papa," ujar Rayhan sambil membersihkan pakaiannya yang kotor dan memandang wanita yang menabraknya tadi.
"Cantik!" satu kata yang terucap dari mulut Rayhan melihat wanita itu.
"Maaf Tuan saya permisi dulu," ujar Della sambil pergi menjauh dari Rayhan.
"Tunggu..." tahan Rayhan tapi tidak di dengan oleh Della yang sudah agak jauh dari Rayhan.
flashback on.
Setelah selesai mengajar les, Della langsung keluar dari rumah tersebut dan berencana ingin pulang, tetapi bunyi hp Della mengurangi niatnya untuk pergi.
Dina: Hallo... As'salamualaikum...
Della: Wa'alaikumussalam... Ada apa Din ?
Dina: Kamu di mana ?
Della: Baru mau pulang ke rumah.
Dina: Ya udah aku jemput kamu ya, soalnya aku mau ajak kamu sama Gea makan malam.
Della: Ya udah aku tungguin kamu di jalan xx.
Dina: Kalau gitu aku berangkat kesana sama .
Gea, bay.. As'salamualaikum...
Della: Wa'alaikumussalam...
flashback off.
"Lo lama amat ke toiletnya," ngomel Gea yang lelah dari tadi menunggu Della pergi ke toilet.
"Maaf, kalau gitu kita pulang aja!" ajak Della.
"Ya udah Ayuk !!" Dina.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Har Tini
lanjut
2021-05-17
0
Rahil Ramadhani
masih nyimak thor..
2020-12-26
8
Sherly Chelfy
sudah. like n favorite
2020-12-19
0