BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
#DENDAM MEMBAWA CINTA#
Selesai dengan kunjungannya di rumah sakit. Rayhan meminta ke salah satu staf di sana untuk memanggilkan Andri untuk menemuinya di ruangannya.
Rayhan mempunyai ruang pribadi sendiri bila mengunjungi rumah sakit ini. Pihak rumah sakit sengaja membuatnya khusus untuk Rayhan agar dia nyaman bila berkunjung di tempat ini, walaupun Rayhan jarang berkunjung sih.
Terlihat Andri sedang memeriksa salah satu pasiennya, dan dari arah pintu datang seorang suster memanggil Andri.
"Permisi Dokter Andri," ucap perawat tersebut sambil mengetok pintu yang sudah terbuka.
"Iya, ada apa Sus ?" tanya Andri.
"Maaf Dok, Anda di panggil oleh Tuan Rayhan di ruangannya."
"Ohh iya, saya akan ke sana setelah memeriksa Pasien."
"Kalau gitu saya permisi dulu Dok," pamit Suster itu dan meninggalkan ruangan tersebut.
Selesai dengan memeriksa pasien Andri langsung bergegas menuju ruang Rayhan, karena Rayhan tidak suka dengan menunggu.
Sesampainya di ruangan Rayhan, Andri mengetuk pintunya. Terdengar dari suara dalam mengizinkan Andri untuk masuk, tak lama Andri langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. Terlihat Rayhan sedang membolak-balikan berkas-berkas yang ada di mejanya tersebut.
"Maaf Tuan Rayhan saya terlambat datang karena tadi saya harus memeriksa pasien," terang Andri merasa cemas kalau Rayhan akan marah.
"Ah Anda sudah datang, ayo silahkan duduk !! Kita bicara di sofa saja biar lebih nyaman," ajak Rayhan berbanding terbalik dengan exspetasi yang Andri bayangkan.
"Iya Tuan Andri terima kasih."
"Tak usah sungkan dengan saya, dan jangan panggil saya Tuan panggil saya Rayhan saja."
" Tapi Tuan saya tidak enak di depan orang-orang nanti."
"Biarkan Anda memanggil saya dengan sebutan Tuan di luar, kalau kita cuma berdua saja atau di luar kerja kita bisa berbicara selayaknya teman."
"Baik Rayhan, maaf maksud Anda kemarin itu untuk membicarakan hal penting apa ya ?" tanya Andri penasaran.
"Oh ya, saya lupa dengan maksud tujuan saya untuk memanggil kamu."
"Emangnya apa yang Anda mau bicarakan dengan saya."
"Tujuan saya ke sini untuk memanggil Anda adalah karena saya berniat untuk meminta persetujuan dari Anda untuk merestui saya menikahi Adik kamu." jelas Rayhan membuat mata Andri melongo mendengar penjelasan dari Rayhan.
"Maaf Tuan apakah saya nggak salah dengar kalau kamu ingin menikahi Adik saya ?" ulang Andri memastikan kembali apakah yang ia dengan itu benar.
"Iya, saya bersungguh-sungguh ingin menjadikan Della sebagai istri saya."
"Tapi... Della masih.." ucapan Andri terpotong oleh Rayhan.
"Saya tau semua tentang Della, walaupun umur kita beda jauh, tetapi saya yakin Della bisa berfikir dewasa dan soal dari mana saya tau semua tentang Della, saya sering mencari informasi tentangnya. Maaf kalau saya lancang dengan semua ini,"
"Tapi.. apakah Della tau tentang semua ini ?" tanya Andri penasaran.
"Saya tidak tau pasti juga, tapi kami sudah beberapa kali tak sengaja bertemu, entah Della mengingatnya atau tidak yang pasti saya menyukai adik kamu dari awal kita bertemu," jelas Rayhan dengan wajah yang serius dan mimik muka berharap.
"Saya tidak bisa memutuskan hanya Della lah yang bisa memutuskan ini semua," jelas Andri membuat raut wajah Rayhan memelas kasihan membuat Andri jadi kasihan.
"Apakah kamu serius dengan perkataan Anda ?" tanya Andri.
"Saya sangat serius karena dari awal aku melihatnya aku langsung jatuh cinta padanya," yakinkan Rayhan meyakinkan Andri.
"Baik aku akan membantumu, tapi dengan satu syarat, Jagan pernah sakiti hati adikku bila kau sakiti dia, aku tidak segan-segan akan memisahkanmu degan Della," tegas Andri tidak menggunakan kata format membuat Rayhan menelan salivnya.
"Baik saya akan berusaha tidak menyakiti Della."
"Kalau gitu kamu bisa menemui Ibuku dulu untuk meminta restu, karena Della sangat patuh dengannya."
"Baik, aku akan menemui Ibu besok untuk meminta restu."
"Jagan mengecewakan kepercayaanku kepadamu, kalau gitu saya permisi dulu karena aku harus memeriksa pasienku," ujar Andri untuk pamit.
"Iya silahkan !! Makasih atas kepercayaanmu kepadaku untuk mendampingi adikmu," ucap Rayhan dengan menjabat tangan Andri. kemudian setelah itu Andri keluar dari ruangan itu meninggal Rayhan sendirian.
Setelah berlalunya Andri keluar dari sana, Rayhan kembali duduk di kursi kerjanya itu sambil menopang dagunya dengan salah-satu tangannya.
Terlihat Rayhan tampak berfikir sambil tersenyum-senyum, tetapi senyumannya itu tidak bisa diartikan.
***
Della lagi sedang malas-malasan di atas kasurnya sambil memejamkan matanya. Karena Della lagi nggak mood untuk pergi kuliah gara-gara kejadian kemarin itu, dan dia juga belum siap untuk menemui Riko karena merasa bersalah monalak cintanya Riko.
Dengan Della tidak masuk kuliah membuat teman-teman nya bertanya dan menelpon Della. terdengar di handphone Della ada notifikasi video call dari grup.
Membuat Della meraba kasurnya untuk mencari ponselnya yang mengganggu tidurnya, tak lama Della menemukan ponselnya dan mengangkat telpon tersebut tampa melihat siapa yang memanggil.
Terdengar suara cemprengnya Gea membuat Della menjauhkan ponselnya dari telinga.
Della: Ya ampun Gea, bisa nggak volume suara kamu itu dikecilkan.
Gea: Woyy dimana muka lo, kok terlihat telinga lo aja yang kelihatan.
Hah!
Dilihatnya handphonenya ternyata ini video call bukan telpon biasa, dan mengarahkan ponselnya ke arah wajahnya.
Della: Maaf aku kira tadi ini telpon biasa.
Gea: Ehhh! mennyerigitkan alisnya.
Dina: Del, kenapa kamu nggak masuk kampus hari ini ?
Della: Itu.... iya aku lagi pusing nggak enak badan.
Dina: Jagan bohong Del, karena terlihat dari mukamu kalau kamu itu lagi bohong, jadinya Jagan coba-coba bohong dari kita, karena kamu tidak cocok untuk berbohong.
Della: Yah ketahuan deh..
Dina: Aku tau kamu nggak kuliah hari ini karena masalah kemarin itu ya ?
Della: iya, aku belum siap masuk dengan semua kondisi di kampus.
Gea: Btw, gue lihat Gisel tadi.
Dina: Trosss ?
Gea: Dia tadi pakai gamis trus berhijab.
Dina: Masak ?
Della: Kita harus doain biar Gisel Istikomah dengan hijabnya sekarang ini.
Gea: Tapi gue aneh sama Mak lampir itu, kemarin-kemarin pakainya seksi abis, sekarang berubah jadi syar'i sih ?
Dina: Iya bener.
Della: Astaghfirullah'halazim... nggak boleh seuzon dulu, kan kalau Gisel mau tobat ya Alhamdulillah, kenapa jadi seuzon ke orang ?
Dina: Hehehe! Khilaf.
Gea: Tapi gue nggak percaya.
Dina: Kamu itu udah di nasehati malah ngebantah lagi, lebih baik kamu ikut juga sama Gisel nutup auratmu !!
Gea: Hehehe gue belum siap.
Della: Ya udah aku mau istirahat dulu, as'salamualaikum...
Dina: Wa'alaikumussalam Del...
Gea: Kok Della cepet banget sih nutupinnya ?
Dina: Della takut dosa denger kamu ngegibah terus, aku juga takut dapat dosa gara-gara kamu, ya udah aku pamit dulu as'salamualaikum...
Tut...tut...tut...
Ihh, kok ditutupi sih semuanya, kan aku belum selesai ngomong, udah pada matiin aja. gerutu Gea.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Nona Canbas
penasaran kenapa Reyhan seperti itu
2022-08-29
1
Nina Puji Handayani
penasaran bgt apa motif balas dendamnya si Reyhan
2021-05-23
0
Har Tini
reyhan balas dendam sm della apa masalah ny y
2021-05-18
1