BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
#DENDAM MEMBAWA CINTA#
Deg!
Tiba-tiba jantung Della berdebar cepat saat buk Tiwi menanyakan perasaannya terhadap Rayhan.
Entah kenapa dia menjadi resah Dan gugup menjawab pertanyaan ibunya.
"Maksud Ibu apa menanyakan seperti itu kepada Della ?" jawab della balik nanya.
"Tidak-tidak !! Ibu hanya ingin tau saja, dan apakah kamu sudah punya pacar atau kekasih ?" tanya lagi buk Tiwi.
"Tidak, Della tidak punya kekasih, dan lagipula tak biasanya Ibu tanya begitu kepada Della."
"Nggak, Ibu hanya ingin tau saja."
"Apa yang ingin Ibu bicarakan tadi ?"
"Sebenarnya Ibu ingin menyampaikan kedatangan Rayhan kemari, dia ingin meminang kamu untuk menjadi istrinya," jelas buk Tiwi membuat della terpaku diam dengan ucapan ibunya.
Deg!
Tiba-tiba jantung Della lebih cepat Deri biasanya, hatinya sesak bercampur aduk, entah apa yang Della rasakan saat ini.
"Della... apakah kamu tidak setuju dengan semua ini ? Bila kamu tidak setuju maka Ibu tidak akan ikut campur karena ini terserah keputusan kamu," ucap buk Tiwi agak lemas melihat anaknya yang terdiam.
"Della..." ujar Della terpotong oleh kata-kata buk Tiwi.
"Ibu akan menyerahkan semua keputusannya di tanganmu," tutur buk Tiwi.
"Hm... Della akan memikirkannya dulu," ucap Della agak ragu-ragu.
"Ibu harap kamu bisa mengambil keputusan dengan tepat, dan Ibu lihat Rayhan itu orangnya baik dan sopan lagi," jelas buk Tiwi yang suka melihat Rayhan.
"Maaf kalau gitu Bu, Della pamit masuk kamar dulu," ujar Della seraya meninggalkan kamar buk Tiwi dan masuk ke kamarnya.
Della yang duduk di samping kasurnya terlihat melamun memikirkan perkataan Ibunya barusan, dia tak tau apa yang harus ia jawab ?, hatinya juga begitu bimbang untuk memutuskan ini semua.
Di sisi lain dia memikirkan sekolahnya yang belum selesai, tapi di sisi lain terlihat di raut wajah Ibunya yang berharap Della menerimanya, di hati Della yang paling dalam ada secercah cinta juga untuk Rayhan, tapi Della belum menyadarinya.
Lelah dengan batinnya sampai tak sadar sedari tadi ponselnya berdering. Terlihat nomor yang tak di kenal menelpon Della, Della yang penasaran dengan si penelpon yang sedari tadi terus menelpon akhirnya mengangkat teleponnya.
Call.
"Hallo as'assalamualaikum..." ucap Della tapi tidak ada sautan dari dalam telpon tersebut
"Hallo siap ya ?" tanya Della sekali lagi tapi tetap tidak ada sautan dari sebrang sana.
"Hallo"
"Hallo"
"Hallo"
Ucap Della berulang kali tapi tetap saja tidak ada yang menjawab membuat Della jengkel dan mau memutuskan telponnya.
Della yang akan mematikan telponnya, mendengar suara orang di balik telpon tadi akhirnya berbicara.
"Hallo Della..." sapa seorang di balik telpon itu.
"Iya, maaf ini siapa ya ?" tanya sekali lagi Della.
"Hallo Della, ini aku Rayhan," ujar penelpon tadi yang ternyata adalah Rayhan.
Deg!
Lagi-lagi suara jantung Della berhenti seketika mendengar nama penelponnya.
"Maaf Rayhan saya kira tadi siapa, ada apa ya kamu menelpon ku ?"
"Apakah kamu sudah diberitahu tentang itu oleh Ibu ?" tanya Rayhan membuat jantung Della hampir mau copot.
"Ah... masalah itu..." ucap Della tergantung dan dipotong oleh Rayhan
"Berarti kamu sudah di beri tahu oleh Ibu tentang kedatanganku tadi ? Apakah kamu mau menerimanya atau tidak ?" tanya Rayhan membuat Della tidak tau harus menjawab apa
"Saya... itu...." ujar Della terbata bata karena tidak tau harus menjawab apa.
"Saya tidak akan memaksamu untuk menjawab sekarang, putuskan lah dengan baik, kuharap jawabanmu adalah yang terbaik untuk kita," ujar Rayhan dengan suara berharap membuat Della sekali lagi terdiam.
"Tapi..."
"Saya akan tunggu jawabanmu selama dua hari, kalau sudah dua hari saya akan ke sana menjemputmu untuk memberikan jawabannya," ujar Rayhan tak memberikan kesempatan untuk Della berbicara.
"Tapi..."
"Kalau gitu saya tutup dulu telponnya, dan aku akan menghubungimu dua hari lagi, as'salamualaikum..." tutup Rayhan tak memberikan kesempatan Della untuk berbicara sama sekali.
Tut...tut...tut (suara telpon terputus)
"Dasar cowok nggak peka, nggak romantis, langsung aja diputusin tanpa ada basa basinya..." gerutu Della.
"Astaghfirullah'halazim... kenapa aku harus berharap seperti itu ? Padahal tadi aku yang sok gengsi, munafik banget sih aku nih," ucap Della ke diri sendiri kayak orang gila.
"Hari ini jantungku pasti sudah tidak baik, karena dari tadi terkejut mulu, kalau sampai terkejut lagi pasti jantungku akan berhenti berdecak," gumam Della sambil meletakkan tangannya di dadanya yang sedari tadi mau copot mulu.
***
Hari berganti malam, malam berganti siang dan seterusnya samapi tak terasa sudah dua hari berlalu dari kejadian itu, dan hari ini adalah hari di mana Della harus menjawab pertanyaan dari Rayhan, sedangkan Della belum memutuskan apa yang harus ia jawab.
Della masih bimbang dengan hatinya, ia masih bertanya-tanya pada hatinya untuk menanyakan perasaannya terhadap Rayhan. Bahkan Della setiap tengah malam bangun untuk shalat Tahajjud dan istikqoroh untuk meminta petunjuk, tapi tidak ada satupun petunjuk untuk memberikannya jawaban.
Terlihat Della yang sedang duduk santai di tepi ranjangnya sambil membaca novel. Della suka sekali membaca novel, apalagi novel gender romantis.
Sangking asiknya membaca novel, Della tak dengar suara getaran di ponselnya, hingga beberapa kali berdering. Dan deringan berikutnya membuat Della tersadar dan mengangkatnya. Terlihat nama kontak yang menelpon Della adalah...
Rayhan is calling
"Hallo as'assalamualaikum..." jawab Della dan dibalas oleh Rayhan
"Wa'alaikumussalam..."
"Ada apa Rayhan menelpon saya ?"
"Saya akan menjemputmu, jadinya kamu harus siap-siap karena saya akan sampai dalam waktu 30 menit," jelas Rayhan membuat Della menjadi heran.
"Tapi... ada apa kamu menjemputku ?'" tanya Della yang tak tau maksud Rayhan.
"Jagan banyak nanya !! sekarang kamu siap-siap saja, as'salamualaikum..." suruh Rayhan dan mematikan telponnya
"Kebiasaan banget sih tuh orang matiin tiba-tiba," gerutu Della jengkel melihat perlakuan Rayhan.
"Lebih baik aku bersiap-siap saja, nanti dia keburu datang lagi," ucap Della beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.
***
Di sisi lain Rayhan yang sudah mengendarai mobilnya menuju ke rumah Della.
Rayhan yang sudah sampai di depan rumah Della memutuskan untuk mengetuk pintunya, Rayhan yang sudah beberapa kali mengetuk pintunya akhirnya terbuka dan terlihat yang membukakan pintunya adalah buk Tiwi.
"Ehh, Nak Rayhan ada apa ke sini ?" tanya buk Tiwi.
"Saya ke sini untuk menjemput Della, saya ingin mengajak Della untuk jalan-jalan," jawab Rayhan.
"Dellanya masih di kamar, kalau gitu mari masuk !!"
"Iya Bu, terima kasih," akhirnya Rayhan masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu tersebut.
"Kalau gitu Ibu permisi dulu mau memanggil Della," pamit buk Tiwi, sebelum sempat buk Tiwi akan pergi Della sudah sampai duluan, dengan mengunakan gamis berwarna hijau tua dan disenadai dengan hijab syar'i yang dikenakannya itu. Membuat Rayhan pangling dengan penampilan Della yang sederhana dan natural tapi terlihat elegan.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Har Tini
semoga niat jahat reyhan ga jd
2021-05-18
0
Ririn Sungadi
alhamdulilah sampai detik ini alur cerita kk bagus dan mengundang aku penasaran terus utk baca..aku masukin ke dlm koleksi favorit novel kuh ya😘
2020-11-18
1
R Ni
jempul
2020-11-11
2