BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
#DENDAM MEMBAWA CINTA#
Matahari yang sudah muncul menyapa pagi di bumi untuk membangunkan isi bumi agar beraktivitas, tapi tak dengan seseorang yang masih bersembunyi di balik selimutnya itu.
Della yang masih nyenyak tidur di dalam selimutnya, terbangun dengan sapaan matahari yang masuk melewati jendela kamarnya itu.
Tak biasanya Della bangun pagi begini, padahal Della biasanya bangun sebelum Subuh. Mungkin karena faktor kecapean kemarin, lagipula Della juga sedang datang tamu bulanan makanya Della tak bagun subuh untuk shalat.
Akhirnya Della beranjak dari tidurnya untuk melakukan rutinitas paginya. Seperti mandi
pagi, beres-beres rumah, membantu buk Tiwi membuat sarapan, dan sarapan pagi bersama-sama.
itulah aktivitas pagi Della di rumah bersama keluarganya.
Beres dengan kegiatannya, Della kembali lagi ke kampusnya setelah cuti kemarin, terlihat Della yang sudah memarkirkan motornya di parkiran kampusnya.
Tak lama setelah memarkirkan motornya, Della langsung bergegas menuju kelasnya untuk menemui sahabat-sahabatnya itu.
Ketika Della melangkahkan kakinya untuk pergi, terlihat seorang wanita dari arah depan menghampiri Della dan memanggilnya.
"Hai.." sapa seseorang tersebut kepada Della membuat Della melongo dan takjub melihat wanita yang menyapanya.
Gimana Della tidak terlihat heran dan kagum ? Dia terlihat cantik dengan balutan gamis berpaduan dengan hijab yang senada membuat wanita itu sangat cantik.
"Hai... Hay..." sapa wanita itu melambaikan tangannya di depan muka Della yang masih sedang bengong.
"Ah... iya, ini benar kamu Gisel ?" ujar Della Dari lamunannya. Wanita itu adalah Gisel yang mengunakan pakaian syar'i.
Della tak percaya apa yang dilihatnya Sekarang ini, seorang Gisel yang sering memakai pakaian yang menurutnya itu pakaian kurang bahan, Sekarang memakai pakaian sama dengannya.
"Apakah aku tidak cocok memakai pakaian ini ? Sehingga orang-orang melihatku terkejut. Aku tau aku belum pantas memakai beginian, tapi aku mau belajar dari menutup aurat ku," ucap Gisel sendu, terlihat dari raut mukanya yang sungguh-sungguh ingin berubah.
"Tidak-tidak !! Malahan kamu itu terlihat sangat cantik dari sebelumnya," puji Della.
"Makasih Del, walaupun aku sudah menjahatimu, tapi kau tidak pernah dendam, benar-benar kau adalah wanita sempurna," bicara Gisel dengan mimik muka menyesal atas perbuatannya kepada Della.
"Biarlah berlalu, kita bagun dari awal hidup kita, lupakanlah masalah itu dan juga aku bukanlah wanita sempurna, aku hanyalah wanita yang ingin berusaha sempurna di depan Allah," ucap Della dengan tulus.
"Kau benar-benar wanita yang sangat tulus, pantesan saja Kak Riko suka sama kamu," ucap Gisel dengan tersenyum.
"Kami tidak ada hubungan sepesial, kami cuma sebatas teman saja, bila kamu sungguh-sungguh mencintai Kak Riko, cintailah dan dekatkanlah dirimu kepada yang sang pencipta dulu," tutur Della.
"Maksud kamu apa ?," tanya Gisel yang emang jarang mengetahui tentang Islam walaupun dia itu Islam. Kalau kata orang-orang cuma Islam KTP saja.
"Maksudnya kamu harus dekatkan dirimu kepada Allah dan cintai dia karena Allah, caranya dengan melakukan shalat lima waktu, membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan lain-lainnya," perjelas Della menjelaskan Gisel.
"Insyaallah aku akan berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah dan Istiqomah, dan.. apakah kamu mau membantuku ?"
"Membantu apa ? Bila aku mampu insyaallah aku bisa."
"Apakah kamu mau mengajariku tentang Islam ?"
"Insyaallah aku akan membantumu dan kita sama-sama juga untuk belajar."
"Terima kasih ya Del, kalau boleh kapan-kapan aku mau main kerumahmu untuk belajar ?" tanya Gisel.
"Dengan senang hati, kalau gitu mari kita ke kelas !!" ajak Della, dan dijawab anggukan oleh Gisel.
Della dan Gisel sudah sampai di dalam kelasnya, terlihat sabatnya Della yaitu Dina dan Gea terkejut melihat Della yang masuk dengan Gisel sambil tersenyum-senyum sesekali tertawa satu sama lain.
Membuat kedua sahabatnya itu bertanya-tanya, sesampainya Della menghampiri sahabatnya itu, ia langsung duduk.
Della langsung di hujanin banyak pertanyaan dari kedua sahabatnya itu, terutama Gea yang super duper kepo itu.
"Hey Della kapan lo akrab sama Gisel ? Kenapa dia akrab banget sama lo ? Kenapa dia bisa bareng sama lo ?" tanya Gea yang sudah menghujanin Della dengan banyak pertanyaan.
"Satu-satu dong yang ditanyain, akunya kan bingung mau jawab yang mana ?" jelas Della.
"Iya-iya deh, tapi jawab dulu pertanyaanku, kenapa kamu bisa sama Gisel tadi ?" tanya Gea mengintimidasi Della. Akhirnya Della menceritakan semua yang terjadi semua kepada kedua sahabatnya itu, membuat Dina manggut-manggut mengerti.
"Ihhh kok kamu mau sih maafin Gisel, kan dia udah jahatin kamu bahkan memfitnah kamu."
"Woyy Bambang, kan malah bagus Della maafin orang, dapat pahala lagi, kamu suruh orang yang sesat saja," celetuk Dina membuat Gea menjadi memanyunkan bibirnya.
"Tapi..." belum sempat Gea melanjutkan ucapannya keburu dosen datang, membuat Gea mendengus kesal.
***
Terlihat Rayhan yang sudah sampai di depan rumahnya Della atau tepatnya rumah buk Tiwi. Rayhan keluar dari mobil sportnya, ia sengaja tidak di temani oleh Brayen agar dia lebih khusuk untuk berbicara serius dengan buk Tiwi.
Rayhan sudah di depan pintu rumah Della dan mengetuk pintunya sambil mengucapkan salam, terlihat rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dan banyak tanaman di halaman rumah itu.
Terdengar dari dalam seorang berlari membuka pintunya dan menjawab salam Rayhan.
"Wa'alaikumussalam..." ucap Putri yang membukakan pintunya, terlihat Putri agak heran meliah siapa yang datang karena ia baru pertama melihatnya.
"Hai.. pasti kamu Putri ya ?" tanya Rayhan membelai rambut putri dan menyepadani tingginya dengan putri.
"Maaf Om siapa ? Apakah kita saling kenal ?" tanya Putri dengan polosnya.
"Iya, Om tau putri, tapi Putri belum tau Om."
"Masak ?"
"Iya, kalau gitu bisakah Om dipersilahkan masuk ?"
"Tidak !!"
"Kenapa ? Kan Om ini tamu."
"Karena Mama bilang kalau ada yang tidak kita kenal jangan memberikannya masuk."
"Tapi Om ada perlu sama Papa dan Nenek Putri"
Terdengar suara langkah kaki dari dalam menuju ke depan pintu.
"Hai Rayhan, sejak kapan kau ada disini ? Kenapa tidak masuk ?" ucap Andri yang datang dari arah dalam.
"Baru saja, tadi anakmu tidak mengizinkanku untuk masuk," jelas Rayhan terlihat ramah.
"Hai Sayang kenapa tidak memberikan Om ini masuk, ini adalah teman Papa sekaligus calon suami Tantemu," jelas Andri sambil menggendong Putri.
"Maaf Pa, Putri kira Om ini orang jahat."
"Ya udah Putri sekarang pergi main sana !! Dan Rayhan ayo silahkan masuk !! Ibu ada di dalam," jelas Andri.
"Terima kasih," akhirnya Rayhan masuk bersama Andri dan duduk di ruang tamu. Shinta terlihat membawakan dua cangkir kopi dan cemilan untuk Rayhan dan Andri.
Berbarengan juga dengan buk Tiwi yang muncul, membuat Rayhan langsung menyalami tanggan buk Tiwi.
Sesudah dengan interaksi tadi sekarang terlihat ketegangan di ruang tamu itu, tidak ada satu patah katapun terucap oleh orang yang di sana.
Membuat Rayhan memberanikan dirinya untuk membuka topik pembicaraan.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Har Tini
lanjuttt
2021-05-18
0
Andi Fitri
makin penasaran sebenarnya reyhan dendam karna apa
2021-03-07
3
im rektha"♛⃟⃝𓆊
deg deg an gw🤣😐
2020-11-21
2