BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
#DENDAM MEMBAWA CINTA#
Setelah Della di kasih kabar oleh siswi tadi, Della langsung memutuskan untuk pergi ke ruang rektor. Setibanya di depan ruangan rektor, Della berdiri di depan pintu karena ia agak ragu untuk mengetuk pintu.
Tadinya Dina dan Gea mau ikut, tapi Della melarangnya karena kalau mereka ikut takut nantinya mereka akan kena masalah juga.
Lelah dengan pikirannya Della memberanikan diri untuk memasuki ruangan tersebut. Terlihat ada dosen-dosen, Gisel, bahkan Riko pun ada di situ.
"Permisi, maaf saya terlambat," ucap Della seraya masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Oh ya silahkan duduk !!" ujar pak rektor untuk mempersilahkan Della duduk," kamu tau apa tujuan saya untuk memanggilmu ke sini ?" ujarnya lagi.
"I-ya pak saya tau," ucap Della terbata-bata dan membuat suasana hening di dalam ruangan itu.
"Kalau kamu tau apa alasan saya untuk memanggilmu, maka jelaslah kepada kita semua apa yang sudah kamu perbuat sehingga pipi Gisel memerah seperti itu ?" tanya pak rektor untuk meminta penjelasan pada Della. Seketika Riko berbicara untuk menjelaskan apa yang terjadi.
"Gisel lah yang salah bukan Della, dia.." ucapan Riko dipotong oleh pak rektor.
"Saya tanya Della bukan kamu!" ucap pak rektor agak menaiki volume suaranya. Sehingga membuat Della tersentak yang sedari tadi hanya diam.
"Tapi..." belum selesai pembicaraan Riko, Della sudah berbicara duluan.
"S-aya sudah menampar pipi Gisel sehingga seperti itu..." ucap Della agak terbata dan membuat orang di situ tercengang dengan jawaban dari mulut Della. setahu mereka Della adalah anak yang baik dan tidak pernah mempunyai masalah dengan temannya.
"Itu semua tidak semuanya benar, Della ayo jelaskan ke mereka kalau kamu punya alasan untuk menampar GISEL !!" ucap Riko menekankan kata Gisel di akhir kalimatnya sambil melirik sekilas ke arah Gisel.
Gisel yang tau dirinya dilirik oleh Riko merasa gugup karena tatapan Riko sangatlah mematikan.
"Sudahlah Riko kamu jangan ikut campur biar Della yang menjelaskan kenapa dia menampar Gisel !! Della apa alasan kamu menampar Gisel ? Katakan !!" tanya pak rektor kepada Della, tapi yang di tanya hanya diam di tempat tampa mengeluarkan satu patah katapun.
"....."
"Permisi maaf saya terlambat," ucap seseorang yang baru masuk ke ruangan itu, serempak semuanya berdiri tak kecuali pak rektor yang langsung menghampiri pak Dani.
"Deddy..." ucap Gisel ke arah orang yang baru saja masuk itu. Pak Dani adalah ayahnya Gisel sekaligus penanam saham terbesar ke dua sesudah Rayhan.
"Ah akhirnya Anda datang juga Pak," ucap pak rektor kepada pak Dani.
"Deddy.. aku di tampar sama dia(menunjuk Della), tuh lihat pipiku merah dan bengkak," ngadu Gisel dengan nada manjanya sambil menggelantungkan diri ke tangan pak Dani.
"Apa benar itu ?" tanya pak Dani meminta kejelasan ke semua orang dengan nada agak marah.
"Be...be-nar pak," ucap pak rektor ke pak Dani
"Maaf Om, tapi Della menampar Gisel karena ada alasannya," jelas Riko di sela-sela pembicaraan mereka. Riko mengenal ayahnya Gisel karena ayahnya dan ayah Gisel bersahabat.
"Apa alasannya sehingga dia menampar anakku ?" tanya pak Dani agak emosi sambil melirik Della. Della yang sedari tadi diomongin hanya diam dan sesekali menitikkan air matanya.
"Karena Gisel telah menghina Della, bahkan ia sampai memfitnah Della yang tidak seharusnya seseorang wanita menyebut itu," jelas Riko yang gerang mengigat kelakuan Gisel.
Tegas Riko memberi penjelasan membuat pak Dani kaget mendengar kebenarannya.
"Apa itu bener Gisel, iya atau tidak ?" tanya pak Dani memastikan
"..."
"Cepat jawab !!"
"ii-ya, tapi itu.." ucapan Gisel terpotong oleh pak Dani.
"Deddy hanya butuh jawaban, iya atau tidak ?" ucap pak Dani ke arah Gisel dengan menahan amarahnya.
"iya," ucap Gisel gemetaran sambil tersedu-sedu menangis. Dan membuat orang tercengang dengan jawaban Gisel, tapi tidak ada yang berani untuk berkomentar karena suasana yang sangat mencekam.
"Sekarang kamu minta maaf ke Della dan sebagai hukumannya kamu akan Deddy kirim ke luar negeri, dan sebagai permintaan maaf kami Della akan mendapatkan konvensasi dari pihak kampus," ucap pak Dani.
"maaf Pak, tapi itu semua tidak perlu dan masalah ini, itu juga bukan sepenuhnya salah Gisel," ujar Della dengan tulus membuat Gisel tersentak dengan perkataan Della.
"Della aku minta maaf telah memfitnah kamu, aku sungguh menyesal," ucap Gisel bersungguh-sungguh meminta maaf kepada Della yang melangkah mendekatinya.
"iya, aku sudah memaafkanmu dari sebelum kamu meminta maaf," ucap Della memeluk Gisel dan di balas oleh Gisel Membuat semua orang terharu tak terkecuali Riko.
"terimakasih Del."
"tapi Del, dia sudah menyakitimu," Riko.
"sudahlah kak, Tuhan aja maha pemaaf masak kita sebagai hamba-nya tidak mau memaafkan seseorang, kalau gitu saya permisi," jelas Della dan langsung pamit keluar. Riko yang melihat Della keluar langsung menyusul Della.
"Della tunggu !! Aku mau bicara sama kamu," cegat Riko.
"Maaf kak aku harus pamit pulang, sudah banyak kejadian hari ini yang membuat aku sedikit lelah,"
"Tunggu dulu ada yang mau aku omongin ke kamu !"
"Ada apa kak ? Bukanya sudah jelas tadi ?"
"Tidak !! Aku mau ngomong sesuatu lain ke kamu, sebenarnya dari awal kita bertemu aku sudah ada rasa ke kamu, tapi aku ragu untuk mengungkapkannya, dan sekarang inilah waktunya, maukah kamu menerima cintaku ?" ucap Riko bersungguh dengan harapan besar.
"Maaf Kak aku tidak mau ada kesalahpahaman lagi, cukup hanya sekali saja, lagi pula niatku untuk kesini bukan untuk berpacaran melainkan untuk belajar, sekali lagi Della minta maaf kak," ucap Della merasa bersalah. Dan membuat Riko terdiam dengan ekspresi wajah sendunya.
"Kalau gitu saya permisi dulu, as'salamualaikum..." ucap Della dan langsung pergi meninggalkan Riko yang masih seperti tadi dengan keadaan sendu.
***
Di tempat lain Rayhan sedang menelpon dengan seseorang dengan wajah agak berbeda dari biasanya, terlihat wajah Rayhan yang terlihat sedang tertawa devil yang mendengar informasi dari balik telpon tersebut.
"bagus, terus awasi aktivitasnya dan hubungi aku setiap saat, apalagi mendengar kabar seperti ini, aku sangat bahagia. Karena aku puas dengan kerja keras kalian, aku akan memberikan kalian bonus," ucap Rayhan kepada penolpon tersebut.
"Terimakasih Tuan," jawab orang dari balik telpon itu.
tok...tok...tok...
Suara orang mengetuk pintu dari luar membuat Rayhan mengakhiri telponnya.
"Maaf Tuan, apakah saya boleh masuk ?" tanya seorang tersebut adalah Zela sekertaris baru Rayhan.
"Masuk !!." perintah Rayhan.
"Maaf Tuan setelah makan siang, Anda ada janji bertemu investor," jelas Zela agak menggoda dengan memakai pakaian yang terbilang minim.
"Di mana Brayen ?"
"Sekertaris Brayen katanya sedang ada urusan penting, dia menyuruh saya untuk menemani Tuan rapat siang ini," jelas Zela berharap agar Rayhan mau ditemani.
"Tidak usah saya bisa sendiri, dan kamu boleh keluar dari ruangan saya !!" tegas Rayhan yang agak risih dengan sekertaris barunya ini.
Zela yang sudah keluar dari ruangan Rayhan merasa kesal, padahal dia sengaja memakai pakaian seksi agar Rayhan tertarik padanya tetapi malah sebaliknya.
Di ruang Presdir Rayhan sangat kesal dengan Brayen, mengapa Brayen mencarikannya sekertaris sekelas jalang yang ada di club' malam.
"Awas saja kau Brayen, kalau kau sengaja menerima jalang itu, maka kakimu akan ku patahkan." umpat Rayahan kesal dengan ulah sekertaris pribadinya.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Erni Handayani
Penasaran banget penuh misteri
2021-06-21
0
Har Tini
jd penasaran siap yg di awasi sm.rayhan
2021-05-17
1
Karsini
kayanya buka della yg diawasin. duuh bkin pnasarn
2021-05-07
0