Kontratransferensi

Kontratransferensi

Becoming A Helper (One)

            “Selamat pagi nona Luciana.”

            “Pagi.”

            “Selamat pagi Luciana.”

            “Pagi.”

            Luciana tersenyum sumringah pada semua staff kantor badan konselor milik pemerintah tempatnya bekerja. Pagi ini cuaca di Seoul cukup bagus, dan moodnya juga sangat bagus untuk memberikan pelayanan pada klien-kliennya yang memiliki masalah. Hari ini ia siap menampung semua masalah mereka dan siap untuk memberikan solusi untuk kelancaran hidup mereka.

            “Luciana, kau memiliki klien pukul sembilan nanti.” beritahu Jihoo, asisten khusus Luciana yang telah membantu Luciana selama tiga tahun ini. Jihoo adalah asisten yang sangat berjasa untuk Luciana, karena tanpa Jihoo, Luciana benar-benar tidak akan bisa menjalani pekerjaanya hingga detik ini. Setiap klien yang ia tangani tidak pernah sama. Mereka terkadang justru membuat keributan dengannya karena ia dinilai belum bisa memberikan solusi yang jitu. Atau terkadang beberapa klien justru menuntut lebih dan semakin ketergantungan padanya. Ya.. begitulah kehidupan seorang konselor, terkadang manis, terkadang juga pahit. Tapi, disitulah peran Jihoo. Sebagai seorang pria berusia pertengahan dua puluhan, Jihoo memiliki kesabaran dan juga kekuatan yang dapat menolong Luciana dari klien-kliennya yang merepotkan. Tak jarang Jihoo memerankan karakter sebagai ayah tiri yang jahat dengan menyeret pergi klien-klien yang mulai mengalami ketergantungan pada Luciana.

        Sebenarnya Luciana tidak masalah jika mereka ingin melakukan sesi konseling lebih lama atau melakukan pertemuan beberapa kali, tapi bagaimana jika hal itu terus berlanjut? Bahkan di luar jam bekerjapun mereka mulai meneror Luciana dan membuat wanita muda itu tidak nyaman. Apalagi ia bukan seorang wanita pengangguran yang hidup sendiri, ia memiliki seorang putri yang harus ia urus di rumah dan berbagai macam kesibukan lain yang tidak bisa ia lewatkan begitu saja hanya untuk mendengarkan orang lain berkeluh kesah dengannya. Jadi, ia terpaksa membuat Jihoo menjadi sosok pria kejam yang pada akhirnya ditakuti oleh kliennya sendiri.

            “Pukul sembilan? Baiklah. Kau sudah meletakan data-datanya di mejaku? Aku perlu mempelajari latar belakangnya sebelum melakukan sesi konseling dengannya nanti.” ucap Luciana sambil melepas mantel coklatnya. Wanita itu menggelung rambutnya rapi ke atas dengan sanggulan sederhana, lalu beranjak menuju meja kerjanya yang selalu terlihat bersih dan rapi. Ia terlihat sudah siap untuk menerima klien hari ini.

            “Ini data-datanya. Ia adalah seorang wanita dengan dua orang anak yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya yang mengalami kecelakaan. Ia sepertinya mengalami depresi berat karena di sini adik kandungnya menulis jika kakaknya seminggu yang lalu hampir melakukan percobaan bunuh diri bersama kedua putranya.”

            “Kasihan sekali wanita ini. Aku tahu bagaimana perasaanya, pasti berat. Jadi wanita itu tinggal bersama adiknya sekarang?”

            “Entahlah, kemungkinan memang seperti itu. Adiknya pasti khawatir jika kakaknya akan melakukan percobaan bunuh diri lagi.” Terang Jihoo sambil menunjuk beberapa poin yang tertulis di atas kertas putih milik klien Luciana. Pria itu kemudian  berjalan pergi meninggalkan Luciana untuk menyelesaikan pekerjaan lain di mejanya. Dua minggu yang lalu mereka mendapatkan proyek untuk melakukan pengetesan pada calon karyawan pemerintahan, sehingga selain fokus melayani klien, mereka juga harus membagi waktu mereka untuk menyelesaikan laporan analisis kepribadian para calon karyawan itu sebelum pihak Human Resource menagih hasilnya minggu depan.

-00-

            Luciana bersandar pada kursinya sebentar, menatap satu persatu berkas di atas meja yang menantinya untuk dikerjakan. Ia lalu menatap foto gadis kecilnya, Aleyna Jung. Gadis itu adalah sumber kekuatannya sekarang. Tanpa Aleyna, ia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Dan sekarang Aleyna telah berusia empat tahun, sebuah angka yang cukup fantastis untuk Luciana karena ia tidak menyangka ia dapat mengurus Aleyna hingga sebesar ini, meskipun Aleyna bukan anak kandungnya.

        Dulu Aleyna adalah anak dari mantan kliennya yang telah meninggal. Yeahh.. terdengar cukup rumit untuk dijelaskan, tapi meskipun ia terlihat masih sangat muda dengan usia akhir dua puluhan, sebenarnya ia telah menikah sebanyak dua kali. Dan dari kedua pernikahan itu, tidak ada yang benar-benar membawa kebahagiaan untuknya. Semua pernikahannya hancur di tengah jalan karena banyaknya masalah pelik yang menimpanya.

            Suami pertamanya, Rein Lee, adalah seorang entertainer sukses yang karya-karyanya selalu mendapatkan apresiasi positif dari para fansnya. Ia bertemu Rein pertama kali ketika ia duduk di bangku senior high school. Saat itu Rein adalah salah satu senior yang cukup populer di sekolahnya. Hampir seluruh siswi di sekolahnya ingin menjadi kekasih Rein. Namun pria itu secara ajaib justru memilihnya. Seorang gadis yang saat itu hanyalah gadis biasa dengan prestrasi yang juga biasa-biasa saja. Sejak senior high school ia tidak terlalu menonjol di kalangan teman-temannya. Ia hanyalah gadis biasa yang bisa dikatakan tanpa ambisi yang menggebu-gebu. Dulu ia bahkan tidak memiliki cita-cita. Ia hanya ingin menjadi seorang ibu rumah tangga yang bahagia bersama keluarga kecilnya. Namun ketika lulus dari senior high school ibunya menyarankannya untuk melanjutkan kuliah di bidang psikologi agar ia memiliki teman dan memiliki wawasan luas mengenai masa depan. Akhirnya ia menerima usulan dari ibunya dan memutuskan untuk menjadi seorang konselor di masa depan. Mengenai hubungannya dengan Rein, mereka masih tetap menjalin hubungan hingga ia lulus dari universitas. Meskipun banyak rintangan yang menghalangi perjalanan cinta mereka, namun hal itu tidak membuat mereka patah semangat. Sebenarnya Luciana sudah cukup frustrasi dengan hubungannya bersama Rein, namun pria itu selalu menahannya dan meyakinkannya jika pria itu hanya mencintainya.

            Satu tahun kemudian setelah ia lulus dari universitasnya, Rein melamarnya. Pria itu dengan sikap yang sangat jantan datang ke rumahnya dan menemui kedua orangtuanya untuk melamar putri mereka. Tentu saja sebagai seorang wanita, Luciana sangat bahagia karena kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya sejak

bertahun-tahun yang lalu akhirnya memutuskan untuk menjadikannya sebagai seorang isteri. Hanya berselang satu minggu, berita mengenai pernikahannya dan Rein menjadi topik panas di kalangan masyarakat. Beberapa fans dari Rein menunjukan respon negatif atas berita membahagiakan itu. Namun Luciana memilih tidak peduli dengan menutup kedua mata dan telinganya dan berita-berita miring mengenai dirinya. Ia tidak mau pernikahannya dan Rein gagal hanya karena pembicaraan orang yang menurutnya tidak penting.

            Setelah menikah, kehidupan pernikahannya dan Rein pada awalnya menyenangkan. Bahkan mereka sempat menghabiskan dua minggu waktu bulan madu mereka untuk menikmati keindahan benua Eropa yang sangat romantis menggunakan kapal pesiar. Tapi hal itu tidak bertahan lama, di bulan ke empat pernikahannya, Luciana mulai merasa gelisah. Ia merasa Rein semakin lama semakin sibuk dan jarang meluangkan waktunya

untuk pulang. Mereka berdua menjadi dua individu yang tak saling menyapa dan hanya sibuk dengan urusan masing-masing. Luciana yang saat itu sedang sibuk pada karirnya mulai tidak peduli pada Rein. Ia hanya sesekali menghubungi Rein untuk menanyakan bagaimana kabar pria itu di luar sana. Tapi suatu ketika ia mendapatkan berita mengejutkan mengenai suaminya yang ternyata sedang terlibat perselingkuhan dengan lawan mainnya dalam sebuah drama. Pria itu secara sembunyi-sembunyi telah menjalin hubungan dan menghamili wanita itu hingga Luciana merasa sakit. Tanpa perlu mendiskusikan apapun pada suaminya, Luciana langsung menggugat cerai Rein saat itu juga ketika berita mengenai skandal hubungan terlarang suaminya terkuak ke media. Menurutnya sudah tidak ada lagi hal yang perlu dipertahankan dari hubungan pernikahannya dengan Rein karena mereka selama ini juga telah menjauh. Ia sadar jika apa yang dilakukan oleh Rein juga berkaitan dengan renggangnya hubungan mereka selama ini, jadi dengan cukup dewasa Luciana memutuskan untuk merelakan Rein bersama wanita yang bisa menyayangi suaminya melebihi dirinya.

            Enam bulan hidup sendiri dengan status baru membuat Luciana menjadi pribadi yang lebih dewasa. Ia sibuk menjalani hari-harinya dengan menangani beberapa kasus klien yang sebagian besar sebenarnya adalah kasus yang pernah ia alami, perceraian. Ia sengaja menggunakan cerita masa lalunya sebagai pembelajaran yang bisa ia sampaikan kepada kliennya agar mereka tidak bernasib sama sepertinya. Salah satu klien yang kemudian datang kepadanya adalah seorang wanita muda yang tengah hamil sembilan bulan. Wanita itu mengaku jika ia memiliki masalah dengan suaminya, dan suaminya telah mengajukan surat cerai padanya tiga hari yang lalu. Di hadapannya wanita itu menangis histeris, menceritakan semua pengalaman pahitnya dan mengatakan pada Luciana jika ia tidak sanggup menghadapi kehidupannya. Wanita itu berniat untuk bunuh diri bersama anak yang dikandungnya, namun hal itu langsung dicegah oleh Luciana karena anak yang yang sedang dikandungnya tidak bersalah. Seminggu kemudian Luciana didatangi oleh petugas rumah sakit yang mengabarkan padanya bahwa mantan kliennya itu telah meninggal akibat bunuh diri. Mendengar itu Luciana sangat terkejut. Ia pikir sesi konselingnya minggu lalu telah membuat sang klien berubah pikiran untuk melakukan bunuh diri karena wanita itu sudah berjanji padanya akan hidup bahagia bersama anak yang sedang dikandungnya.

            Setelah petugas rumah sakit itu mengabarkan berita kematian mantan kliennya, petugas rumah sakit itu memberikan sebuah amplop pada Luciana yang berisi surat wasiat dari mantan kliennya dan juga akta kelahiran milik putrinya. Dalam surat itu, sangklien meminta Luciana untuk merawat anaknya dan menganggap anaknya seperti putri kandungnya sendiri. Awalnya Luciana tidak bersedia karena ia merasa belum layak untuk menjadi ibu yang baik. Ia dengan segala cara mencoba mencari ayah dari bayi itu dan keluarganya yang lain. Tapi ayah dari bayi itu tidak bisa ia temukan keberadaanya, pun dengan anggota keluarganya yang lain. Akhirnya Luciana memutuskan untuk merawat bayi itu dan memberinya nama Aleyna Jung, sesuai dengan permintaan mendiang ibu kandungnya.

            Tahun pertama bersama Aleyna membuat Luciana berubah menjadi sosok wanita yang lebih dewasa dan juga matang. Banyak hal yang ia pelajari selama menjadi ibu dan merawat Aleyna. Bahkan ia menjadi sangat menyayangi Aleyna lebih dari apapun. Ia benar-benar menganggap Aleyna sebagai putri kandungnya sendiri dan menunjukan pada semua orang jika ia adalah wanita yang pantas untuk menjadi seorang ibu meskipun ia telah gagal menjalankan perannya sebagai seorang isteri.

            Ketika Aleyna berusia dua tahun, ia secara kebetulan bertemu dengan Aaron Jung. Pria itu adalah sepupu dari rekan kerjanya yang saat itu memang berniat menjodohkannya dengan Luciana. Di pertemuan pertamanya, Luciana sengaja mengajak Aleyna ikut serta karena ia tidak ingin Aaron tertipu dengan penampilannya. Ia ingin Aaron menerima semua masa lalunya yang telah menikah dan memiliki seorang anak, meskipun Aleyna hanya seorang anak angkat.

            Di awal pertemuan, Aaron masih belum memberikan respon apapun. Mereka hanya bertemu lalu mengobrol

seperti seorang teman akrab yang hangat. Berminggu-minggu pertemuan mereka terus berjalan seperti itu. Mereka hanya mengobrol, makan, dan membicarakan hal-hal tidak penting mengenai keseharian mereka. Lucianapun mulai merasa jika Aaron tidak serius, apalagi Aaron secara terang-terangan mengaku padanya jika ia tidak menyukai anak kecil. Harapan Luciana untuk bisa melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih seriuspun semakin lama semakin tipis. Ia hanya menganggap Aaron sebagai teman mengobrolnya yang asik dan juga menyenangkan tanpa pernah berharap akan menikah bersama Aaron nantinya.

            Hari demi hari berlanjut, hingga tak terasa hubungan mereka sudah berjalan selama tiga bulan lamanya. Aaron kini mulai terlihat akrab dengan Aleyna dan mulai bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan Luciana yang super sibuk. Lalu tiba-tiba saja di suatu sore yang cerah, Aaron datang ke rumah Luciana sambil membawa sebuket bunga untuk melamar Luciana. Melihat itu, Luciana langsung syok dan justru ragu untuk menerima lamaran yang diajukan oleh Aaron. Namun setelah Aaron terus meyakinkannya, akhirnya Luciana bersedia untuk menjadi isterinya.

            Pernikahan megahpun kembali digelar untuk yang ke dua kalinya dengan Luciana sebagai tokoh utamanya. Ia, dengan gaun putih yang sangat indah, bersumpah di hadapan Tuhan untuk kembali mengikat janji sehidup semati bersama seorang pria yang sangat dicintainya. Aura kebahagiaanpun terpancar dari wajah Luciana karena akhirnya ia dapat menikah dengan seorang pria yang benar-benar menerimanya apa adanya setelah hidup sendiri selama lebih dari satu tahun.

            Dua tahun pertama hubungan pernikahan Luciana dan Aaron berjalan lancar. Hanya sesekali mereka terlibat pertengkaran kecil, dan setelahnya mereka akan kembali berbaikan. Setiap hari mereka juga tetap meluangkan waktu untuk membicarakan masalah sehari-hari mereka ketika bekerja. Meskipun Aaron bekerja sebagai enginer  yang dituntut untuk pergi ke beberapa kota dalam satu bulan, tapi ia tetap bisa membagi waktunya dengan baik bersama Luciana dan Aleyna. Kehidupan percintaan merekapun selalu berjalan menyenangkan dan

menggairahkan. Hampir setiap malam jika mereka tidak memiliki kegiatan di luar rumah, maka mereka akan menghabiskannya dengan bercinta penuh gairah di dalam kamar mereka yang hangat. Baik Luciana maupun Aaron, mereka sama-sama sangat ahli dalam urusan ranjang. Hanya saja masalah mulai muncul ketika usia pernikahan mereka telah menginjak dua tahun. Di usia yang sudah cukup matang bagi sepasang suami isteri untuk memiliki seorang anak, mereka belum juga diberikan karunia itu oleh Tuhan. Berbagai hal telah dicoba Luciana agar ia bisa segera hamil dan memberikan adik untuk Aleyna, tapi semua usahanya itu tidak pernah membuahkan hasil. Ia pun akhirnya menaruh curiga pada Aaron. Selama ini ia telah melakukan pemeriksaan terkait kondisi rahimnya di rumah sakit dan mendapatkan hasil bahwa semuanya baik-baik saja. Dengan penuh paksaan, Luciana membawa Aaron ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi tubuhnya. Dan setelah mendapatkan hasilnya, ternyata kecurigaan Luciana selama ini benar. Aaron didiagnosa mengidap kelainan hormon yang menyebabkan ia mandul akibat aktivitasnya sebagai teknisi yang mengharuskan ia selalu terpapar radiasi. Hubungan pernikahan merekapun mulai merenggang setelah kejadian itu. Aaron tidak lagi menyentuh Luciana seperti biasanya. Pria itu merasa bersalah pada Luciana karena ia yang menyebabkan Luciana tidak bisa mengandung dan memiliki keturunan. Akhirnya ia memutuskan untuk menceraikan Luciana. Ia tidak mau mengikat Luciana lebih lama bersamanya yang jelas-jelas tidak bisa memberikan Luciana keturunan. Meskipun berat, Luciana akhirnya menyetujui keputusan Aaron dan bercerai dengan pria itu secara baik-baik.

            Sekarang Luciana kembali menjalani kehidupannya sendiri. Berdua dengan Aleyna, ia manjalani kehidupannya sebagai single mother dan sebagai seorang konselor super sibuk kebanggan Korea. Sebisa mungkin ia mengatur waktunya dengan baik agar ia bisa tetap mendampingi Aleyna di sela-sela kesibukannya sebagai seorang konselor yang cukup disegani di Korea.

Terpopuler

Comments

Ririn

Ririn

beda dari cerita yg lain
lanjuuttt

2020-06-01

0

Amiry Gemilang

Amiry Gemilang

menarik

2020-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Becoming A Helper (One)
2 Becoming A Helper (Two)
3 On Being Therapist (Three)
4 On Being Therapist (Four)
5 On Being Therapist (Five)
6 Crazy Guy (Six)
7 Crazy Guy (Seven)
8 Crazy Guy (Eight)
9 Crazy Guy (Nine)
10 Imperfect Therapist (Ten)
11 Imperfect Therapist (Eleven)
12 Imperfect Therapist (Twelve)
13 Imperfect Therapist (Thirteen)
14 Imperfect Therapist (Fourteen)
15 Imperfect Therapist (Fifteen)
16 Scared To Be Lonely (Sixteen)
17 Scared To Be Lonely (Seventeen)
18 Scared To Be Lonely (Eighteen)
19 Scared To Be Lonely (Nineteen)
20 Scared To Be Lonely (Twenty)
21 Episode 21
22 Rely On You (Twenty Two)
23 Rely On You (Twenty Three)
24 His Misstres (Twenty Four)
25 His Misstres (Twenty Five)
26 His Mistress (Twenty Six)
27 Extinction (Twenty Seven)
28 Extinction (Twenty Eight)
29 Extinction (Twenty Nine)
30 Forcing Comformity (Thirty)
31 Forcing Comformity (Thirty One)
32 I Never knew I had a Choice (Therty Two)
33 I Never Kner I Had a Choice (Thirty Three)
34 I Never Knew I Had a Choice
35 I Never Knew I Had a Choice (Thirty Five)
36 I Never Knew I Had a Choice (Thirty Six)
37 I Never Knew I Had a Choice (Thirty Seven)
38 Sequel Kontratransferensi: There Are Too Many Problem Between Us
39 There Are Too Many Problems Between Us (Thirty Nine)
40 There Are Too Many Problems Between Us (Fourty)
41 Luciana Side Story (Fourty One)
42 Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Two)
43 Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Three)
44 Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Four)
45 Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Five)
46 Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Six)
47 Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Seven)
48 Kontratransferensi Case Two: Body Lips and Eyes (Fourty Eight)
49 Case Two: Body Lips and Eyes (Fourty Nine)
50 Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty)
51 Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty One)
52 Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Two)
53 Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Three)
54 Body Lips and Eyes (Fifty Four)
55 Case Two: If Our Love Is Wrong (Fifty Five)
56 Case Two: If Our Love Is Wrong (Fifty Six)
57 Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Seven)
58 Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Eight)
59 Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Nine)
60 Case Two: Body Lips and Eyes (Sixty)
61 Case Two: Body Lips and Eyes (Sixty One)
62 Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Two)
63 Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Three)
64 Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Four)
65 Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Five)
66 Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Six)
67 Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Seven)
68 Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Eight)
69 Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Nine)
70 Case Three: Stockholm Syndrome (Seventy)
71 Case Four: Obsessed (Seventy One)
72 Case Four: Obsessed (Seventy Two)
73 Case Four: Obsessed (Sebenty Three)
74 Case Four: Obsessed (Seventy Four)
75 Case Four: Obsessed (Seventy Five)
76 Case Four: Obsessed (Seventy Six)
77 Case Four: Obsessed (Seventy Seven)
78 Case Four: Obsessed (Seventy Eight)
79 Fine (Seventy Nine)
80 Fine (Eighty)
81 Fine (Eighty One)
82 Fine (Eigthy Two)
83 Fine (Eighty Three)
84 Fine (Eighty Four)
85 Fine (Eighty Five)
86 I Got Love (Eighty Six)
87 I Got Love (Eighty Seven)
88 I Got Love (Eighty Eight)
89 I Got a Love (Eighty Nine)
90 I Got A Love (Ninety)
91 I Got A Love (Ninety One)
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Becoming A Helper (One)
2
Becoming A Helper (Two)
3
On Being Therapist (Three)
4
On Being Therapist (Four)
5
On Being Therapist (Five)
6
Crazy Guy (Six)
7
Crazy Guy (Seven)
8
Crazy Guy (Eight)
9
Crazy Guy (Nine)
10
Imperfect Therapist (Ten)
11
Imperfect Therapist (Eleven)
12
Imperfect Therapist (Twelve)
13
Imperfect Therapist (Thirteen)
14
Imperfect Therapist (Fourteen)
15
Imperfect Therapist (Fifteen)
16
Scared To Be Lonely (Sixteen)
17
Scared To Be Lonely (Seventeen)
18
Scared To Be Lonely (Eighteen)
19
Scared To Be Lonely (Nineteen)
20
Scared To Be Lonely (Twenty)
21
Episode 21
22
Rely On You (Twenty Two)
23
Rely On You (Twenty Three)
24
His Misstres (Twenty Four)
25
His Misstres (Twenty Five)
26
His Mistress (Twenty Six)
27
Extinction (Twenty Seven)
28
Extinction (Twenty Eight)
29
Extinction (Twenty Nine)
30
Forcing Comformity (Thirty)
31
Forcing Comformity (Thirty One)
32
I Never knew I had a Choice (Therty Two)
33
I Never Kner I Had a Choice (Thirty Three)
34
I Never Knew I Had a Choice
35
I Never Knew I Had a Choice (Thirty Five)
36
I Never Knew I Had a Choice (Thirty Six)
37
I Never Knew I Had a Choice (Thirty Seven)
38
Sequel Kontratransferensi: There Are Too Many Problem Between Us
39
There Are Too Many Problems Between Us (Thirty Nine)
40
There Are Too Many Problems Between Us (Fourty)
41
Luciana Side Story (Fourty One)
42
Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Two)
43
Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Three)
44
Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Four)
45
Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Five)
46
Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Six)
47
Kontratransferensi Case One: The Whispers (Fourty Seven)
48
Kontratransferensi Case Two: Body Lips and Eyes (Fourty Eight)
49
Case Two: Body Lips and Eyes (Fourty Nine)
50
Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty)
51
Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty One)
52
Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Two)
53
Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Three)
54
Body Lips and Eyes (Fifty Four)
55
Case Two: If Our Love Is Wrong (Fifty Five)
56
Case Two: If Our Love Is Wrong (Fifty Six)
57
Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Seven)
58
Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Eight)
59
Case Two: Body Lips and Eyes (Fifty Nine)
60
Case Two: Body Lips and Eyes (Sixty)
61
Case Two: Body Lips and Eyes (Sixty One)
62
Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Two)
63
Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Three)
64
Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Four)
65
Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Five)
66
Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Six)
67
Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Seven)
68
Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Eight)
69
Case Three: Stockholm Syndrome (Sixty Nine)
70
Case Three: Stockholm Syndrome (Seventy)
71
Case Four: Obsessed (Seventy One)
72
Case Four: Obsessed (Seventy Two)
73
Case Four: Obsessed (Sebenty Three)
74
Case Four: Obsessed (Seventy Four)
75
Case Four: Obsessed (Seventy Five)
76
Case Four: Obsessed (Seventy Six)
77
Case Four: Obsessed (Seventy Seven)
78
Case Four: Obsessed (Seventy Eight)
79
Fine (Seventy Nine)
80
Fine (Eighty)
81
Fine (Eighty One)
82
Fine (Eigthy Two)
83
Fine (Eighty Three)
84
Fine (Eighty Four)
85
Fine (Eighty Five)
86
I Got Love (Eighty Six)
87
I Got Love (Eighty Seven)
88
I Got Love (Eighty Eight)
89
I Got a Love (Eighty Nine)
90
I Got A Love (Ninety)
91
I Got A Love (Ninety One)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!