"Ouyyy bangunn~,"
Mal terbangun dari tidurnya karena mendengar suara yang sangat keras do telinganya.
"Akhirnya bangun juga," ucap Fahri.
"Sial aku lupa, jam berapa sekarang?," tanya Mal.
"Tenang saja kita tidak terlambat, masih jam 8 pagi," ucap Fahri
"Syukurlah, aku mandi dulu setelah itu kita berangkat." ucap Mal.
"Ya, aku menunggu mu di luar."
Fahri keluar dari dalam kamar.
Mal pun berlari kekamar mandi.
~
Mal keluar dari dalam kamarnya dengan mengunakan Hoodie hitam, dan masker yang menutup setengah wajahnnya.
Di luar kamarnya dia melihat Fahri dan ketiga pelayannya sedang menunggu dirinya.
"Yuri tadi menanyakan mu karena tidak masuk," ucap Fahri.
"Bilang saja padannya sakit atau beri alasan yang masuk akal." ucap Mal.
"Tuan muda ayah anda tadi menelpon," ucap Wati sambil memberikan sebuah smartphone.
"Beritahukan padanya aku sedang dalam perjalanan," ucap Mal.
Ketika Mal sedang makan bersama ketiga Pelayannya, dan ketika dia membuka laptopnya dia mendapatkan email dari Ayahnya
Isi email tersebut adalah, kalo ayah nya mengatakan pada Mal akan terbang menuju Bandung untuk mengajak Mal kesebuah pertemuan yang akan dilangsungkan di Bali.
**
"Mal itu kan?,"
Mal dan Fahri serta ketiga pelayan Mal yang sedang berjalan terburu-buru berhenti dari jalannya, karena melihat seseorang yang sedang menyapu halaman hotel.
"Freja?," ucap Mal seperti mengenali pemuda yang sedang menyapu halaman hotel itu.
"Bi, aku ingin smeua Informasi tentang pemuda itu di hotel ini, secepatnya," ucap Mal.
"Baik tuan muda," jawab Wati.
Mal kembali berjalan ke parkiran bersama Fahri dan kedua pelayannya Mina dan Annie, sedangkan Bi Wati kembali berjalan masuk kedalam hotel.
**
Didalam mobil.
"Apa Freja bekerja disini?, pantas saja dia sudah beberapa hari ini tidak masuk." ucap Fahri.
"Tunggu saja Bi Wati, jika dia bekerja paruh waktu disini rasanya tidak mungkin. Karena jarak hotel ini dengan sekolah itu sangat jauh." ucap Mal.
"Apa kau tau rumah Freja?," tanya Mal.
"Aku tidak tau,"
Tok.tok.tok..
Kaca mobil yang Mal naiki ada seseorang yang mengetuk nya, dia adalah Wati pelayan Mal.
Fahri membukakan pintu mobil dan mengambil sebuah berkas yang ada ditangan Wati.
"Terimakasih bi," ucap Fahri.
Fahri kembali menutup pintu mobil, dan menyerahkan berkasnya kepada Mal.
Mal dan Fahri dengan seksama membaca berkas itu.
"Dia bekerja disini ketika 5hari yang lalu," ucap Fahri.
"Liat alamat rumahnya.. itu ada disekitaran sini, " ucap Malm
"Benar tapi kenapa ketika dia pulang selalu berjalan kaki dan tidak masuk kedalam tol?," tanya Fahri.
"Paman Sam berangkat ke bandara sekarang," ucap Mal pada supir mobil nya.
"Baik tuan muda," ucap Supir.
Mal mengambil smartphone nya, dan memfoto berkas yang ada ditangannya.
"Apa yang akan kau lakukan?," tanya Fahri.
"Aku akan menyuruh orang untuk menyelidiki alamat ini, dan menyelidiki Freja," jawab Mal.
"Apa kau akan membantu dia?," tanya Fahri.
"Mungkin, dia adalah teman pertama ku di SMA." ucap Mal.
Freja adalah orang yang menjadi teman pertama Mal ketika dia bersekolah di SMA Negri 1, dia tidak tau kalo Freja mempunyai masalah ekonomi.
Karena ketika bersamanya Freja selalu tersenyum ceria dan tertawa lepas.
"Tapi aku tidak akan membantunya terlalu banyak. Aku takut malah melukai harga dirinya." lanjutnya.
Mobil yang Mal dan Fahri naiki terus berjalan menunu bandara, tempat ayahnya menunggu.
**
Sekarang mobil yang Mal naiki sudah sampai di parkiran bandara.
"Paman seperti biasa, antar perempuan yang waktu itu kalo hujan lagi," ucap Mal.
Mal keluar dari dalam mobil, dia langsung berjalan masuk kedalam bandara.
"Hey disana ada perempuan asing, sepertinya dia berasal dari Jepang melihat pakaian nya yang mengenakan seragam sekolah Jepang dan wajahnya yang sangat Jepang itu." ucap Fahri pada Mal menunjuk ke seorang perempuan.
"Ah Tiket dan-," Mal mereba-raba sakunya dan merasakan kalo ada sesuatu yang hilang.
"Tadi ketinggalan di mobil tuan muda," ucap Wati sambil memberikan Mal tiket pesawat dan kartu hitam milik ayahnya.
"Terimakasih bi," ucap Mal.
Mal mengabaikan perkataan Fahri, dia kembali berjalan masuk kedalam bandara.
**
"Bi apa bibi satu pesawat dengan ku?," tanya Mal.
"Tidak Tuan muda, bibi dan kedua anak bibi naik pesawat yang berbeda." jawab Wati.
Seorang perempuan yang mengenakan seragam sekolah Jepang dan mempunyai rambut pendek pirang menghampiri Mal dan Fahri.
"Excuse me," ucap perempuan itu.
Fahri dengan semangat membalas perempuan yang tadi dia lihat ketika masuk kedalam Bandara.
"Yes?," tanya Fahri.
"You know?,"
( Kamu tau)
Perempuan tersebut menunjukkan sebuah tiket pada Fahri.
"that's a ticket," jawab Fahri
(Itu tiket)
"Noooo, I know this is a ticket."
(Tidakk, aku tau ini tiket)
"Arrgh, 私は英語が下手です)
(Argh.. Bahasa Inggris ku sangat buruk)
ucap perempuan itu.
Fahri yang tadinya tersenyum-senyum karena sangat senang, raut wajahnya berubah menjadi masam.
"**** apaan tuh?," ucap Fahri.
Fahri mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil berkata.
"English please," ucap Fahri.
Mal menyuruh Fahri untuk mundur, karena dia tau kalo perempuan yang berasal dari Jepang tersebut tidak terlalu mahir berbahasa Inggris.
"あなたの携帯電話はどこですか?,"
(Dimana ponsel mu?)
Mal bertanya pada perempuan tersebut.
"独房を逃した, 日本語を話せますか?,"
(Ponsel ku ketinggalan, apa kau bisa bahasa Jepang?)
Perempuan itu menjawab pertanyaan dari Mal.
*PLAK
Fahri menapak punggung Mal.
"Kesurupan apa lu bro?," tanya Fahri.
Mal mengabaikan perkataan Fahri, dia memberikan mengambil smartphone nya yang ada di sakunya.
Namun ketika Mal berniat menyerahkan smartphone miliknya pada perempuan yang ada didepan nya, sebuah suara dari orang yang Mal kenal suara nya terdengar dan memanggil Mal.
"Mal,"
"Kau sudah sampai?,"
Theo berjalan mendekat menuju Mal.
"Ehh kenapa Arisa ada disini?," ucap Theo heran.
"Kakak kenal dia?,"
Kakak nya menjelaskan kalo Arisa adalah anak dari pemilik perusahaan Game Dream World Online, dia berada di Indonesia karena ayahnya ada pertemuan dengan beberapa penguasa dan perusahaan game yang ada di Indonesia.
Arisa juga ternyata umurnya sama atau sebaya dengan Mal dan Fahri, dia juga ternyata masih seorang murid SMA.
Dan Kakanya Theo mengatakan seharusnya Arisa tidak berada di bandara ini, karena dia tiket yang dia bawa bukan tiket dari bandara ini.
Dengan kata lain Arisa salah bandara.
"Vit telpon tuan Masashi Kishimoto, katakan padanya kalo anak dia ada bersama keluargaku." ucap Theo pada seorang perempuan.
"Baik bos," jawab perempuan tersebut.
Kakanya Theo terlihat sangat mahir berbahasa Jepang, dia sekarang sedang berbincang-bincang dengan Arisa. Dan nampaknya Arisa juga sudah kenal dengan Theo.
"Mal bawa Arisa ke pesawat kita, kakak akan mengambil alat itu dulu." ucap Theo.
Kakaknya dengan berjalan terburu-buru pergi meninggalkan Mal.
"Oh shit, aku tidak tau dimana pesawat keluarga ku. Ada banyak pesawat pribadi dibandara ini." ucap Mal.
"Tenang saja, kakak mengetahuinya."
Perempuan yang tadi disuruh Theo untuk menelpon seseorang, sudah kembali.
Dia adalah Vitri sekretaris kakaknya, yaitu Theo.
"Syukurlah kakak ipar mengetahuinya," ucap Mal sambil tersenyum.
"Kakak ipar?," ucap Vitri.
"Eh?,, jadi kalian berdua belum memutuskan tanggal pernikahan nya?,"
Vitri hanya tersipu malu mendengar perkataan Mal, dia langsung mengantar Mal ke pesawat pribadi milik ayahnya.
**
Mal menaiki sebuah tangga , untuk masuk kedalam pesawat.
Didalam pesawat dia melihat dua orang pria paruh baya yang sedang duduk dan sedang membaca koran.
"Ayah," teriak Fahri.
Fahri berlari dan memeluk satu pria paruh baya yang mengenakan kacamata, dia adalah ayah dari Fahri.
Mal berlajan menuju kursi paling belakang pesawat.
"Apa kau tidak akan memeluk ayah?, kita sudah 3 tahun tidak bertemu loh." ucap pria paruh baya yang memiliki warna rambut perak seperti.
"Aku terlalu mengantuk untuk melakukan hal seperti itu," ucap Mal.
Dalam hatinya dia ingin sekali memeluk Ayahnya, namun sifat yang dia miliki berkata lain. Mungkin jika tidak ada orang selain dia dan ayahnya, Mal akan menangis sambil memeluk ayahnya seperti yang dilakukan oleh Fahri.
Mal duduk dikursi paling belakang, dan langsung tertidur dalam keadaan kepalanya yang tertutup oleh koran.
Mal sama sekali tidak menyadari kalo Arisa duduk disebelahnya.
**
Selama Mal tidur, yang lainnya bercanda dan saling mengobrol.
"Fahri bangunkan Mal," ucap Theo.
Fahri memegang telinganya yang sedang mengunakan sebuah earpiece berwarna putih.
"Arisa bangunkan Mal, tapi dia tidak akan bangun dengan cara biasa. Gunakan cara tidak biasa untuk membangunkan nya."
Fahri melepaskan tangannya dari Earpiece.
Arisa langsung terbangun dari tempat duduknya, dia mendekat ke tempat Mal duduk.
Wajah Arisa sekarang sangat dekat dengan wajah Mal yang sedang tertidur.
"Fiuuhh~,"
Arisa meniup telinga Mal dari depan.
Mal langsung terbangun dari tidurnya, dia langsung meloncat dari tempat duduknya karena merasakan perasaan yang sangat ngeri dan geli ditelinga nya.
Sementara itu Arisa langsung duduk kembali ke tempatnya.
"Apa tadi?," tanya Mal.
"Tidak bukan apa-apa, jangan lah tidur terus ngomong-ngomong coba lihat forum game Dream World Online dan berita paling trending hari ini." ucap Fahri.
"Aku terlalu malas, nanti saja." ucap Mal.
"Mal nanti dipertemuan kau akan mewakili perusahaan kakak," ucap Theo.
"Ya aku tau, lagi pula Kakak tidak bisa bermain game." ucap Mal dengan lemas.
"Hey.. walaupun begini-begini kakak juga sudah bermain Dream World Online dan mempunyai level 4 dengan satu hari bermain," ucap Theo sambil membusungkan dadanya kedapan.
"Wow hebat," Mal memuji Kakanya sambil bertepuk tangan.
Mal kembali memasang wajah yang bosan, dan dia hanya melamun sambil melihat keluar jendela pesawat.
Arisa kembali berdiri, dia berjalan mendekat ke Fahri dan meminta Earpiece yang digunakan oleh Fahri.
Arisa menepuk pundak Mal.
"Apa ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?,"
Mal berbicara kepada Arisa dengan mengunakan bahasa Jepang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Risang
and sasuke apa kabar?
2022-12-14
0
Risang
p Naruto apa kabar?
2022-12-14
0
Ahmad Judana
wow ada mangaka Naruto keselip wkwk
2021-01-04
0