“Baiklah pelajaran bapak sudah selesai, jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang bapak berikan!,” ucap seorang pria berkacamata hitam, dia adalah seorang guru.
“Baik pak,” jawab para muridnya.
Para murid merapikan meja mereka masing-masing dan memasukkan peralatan sekolah mereka kedalam tasnya.
Namun tidak untuk seorang murid laki-laki yang duduk paling belakang dipinggir jendela.
Dia sedang melamun sambil melihat keluar jendela yang dimana dia melihat awan mendung yang menandakan akan turun hujan.
*GBRUK
“Oy Mal,” seorang murid laki-laki tiba-tiba memukul meja mencoba mengagetkan temannya yang sedang melamun itu.
Dia adalah Fahri teman dekat nya Mal.
Namun sayangnya Mal sama sekali tidak terkaget, dia malah menatapnya dengan tatapan tidak suka.
“Apa?,” tanya Mal dingin.
“Apa kau tak ingin pulang?, bukanya kita mau kesana,” ucap Fahri.
“Sepertinya akan turun hujan, dan sekarang juga adalah hari ku untuk piket,” ucap Mal
“Ga jadi dong?,” tanya Fahri murung.
“Jadilah!, tapi bantu aku piket terlebih dahulu.” Ucap Mal.
“Siap bos,” jawab Fahri.
Sementara itu para murid lain keluar dari dalam ruangan kelas, tapi tidak untuk Mal dan Fahri mereka sedang membersihkan kelas mereka bersama 2 orang perempuan lainnya.
• 30 menit kemudian
“Huft.. akhirnya bersih juga,” ucap Fahri
“Biar kami yang membuang sampah, kalian boleh pulang sekarang.” Ucap murid perempuan berkacamata.
“Baiklah Mei, terimakasih.” Ucap Fahri.
Fahri dan Mal keluar dari dalam kelas.
Mereka berdua turun dari lantai dua dan berjalan menuju keluar gerbang sekolah SMA Negeri 1.
Didepan gerbang Mal dan Fahri melihat dua orang perempuan yang sedang berdiri diluar gerbang sambil memainkan smartphone mereka masing-masing.
“Bos, sepertinya Ketua kelas sedang menunggu bos.” Ucap Fahri.
“Kau bawa payung tidak?, aku kejatuhan air tadi. Sepertinya akan turun hujan.” Ucap Mal.
“Tidak, aku jarang membawa benda seperti itu ke sekolahan.” Jawab Fahri.
“Bodoh, lain kali liat prakiraan cuaca. Jika akan hujan jangan lupa bawa payung!,” bentak Mal.
“Maaf aku lupa hehe,” ucap Fahri.
“Payung?,”
Suara perempuan itu mengundang perhatian Mal dan Fahri.
“Ketua, biasannya ketua adalah malaikat yang datang ketika kami membutuhkan.” Ucap Fahri.
“Pffft,”
“Ini, kebetulan tadi pagi aku membawa dua payung.” Ucap perempuan itu sambil memberikan payung hitam.
Fahri menerima payung yang diberikan ketua kelasnya pada dia.
“Terimakasih ketua,” ucap Fahri
“Terimakasih Yuri,” ucap Mal dengan wajah dinginya.
“Sama-sama,” jawab Yuri sambil tersenyum kearah Mal.
Mal dan Fahri kembali berjalan mereka menuju jalan raya untuk menunggu angkutan umum.
Mal dam Fahri sekarang sedang berada di sebuah kedai yang berada dipinggiran jalan raya, mereka berdua sedang menunggu bis sambil memesan pop mie.
Mal sedang memainkan Laptop nya, dia sedang melihat-lihat forum game yang bernama Dream World Online.
“Menarik,, ketika aku menjadi Beta tester tidak ada Job dan kemampuan seperti ini.” Ucap Mal
Fahri yang merasa tertarik dengan perkataan Mal langsung melihat layar laptop Mal.
“Dream World Online ya, aku jadi tidak sabar untuk memainkannya!,” ucap Fahri.
“Oy Mal, apa kau yakin mau membelikan satu alat nya untuk ku?,” tanya Fahri pada Mal dengan wajah seriusnya.
“Ya, kau tau?. Aku merasakan game ini akan membawa perubahan ekonomi dunia, dan aku yakin game ini pasti akan banyak dimainkan oleh banyak orang.” Ucap Mal.
“Memang anak dari pengusaha terbesar di Indonesia, matanya saja bisa melihat peluang bisnis.” Ucap Fahri memuji.
Dimata orang lain Mal adalah seorang murid dari SMA Negeri 1 yang terlihat biasa-biasa saja, tapi tidak untuk Fahri yang mengetahui indentitas asli siapa Mal yang sebenarnya.
Mal yang sekarang masih menginjak kelas 10 SMA sudah menjadi seorang pembisnis yang sukses, dia mendapatkan keuntungan puluhan juta setiap bulannya.
“Tapi aku tidak yakin bisa membelikan mu yang premium, karena katanya hanya ada 5 dinegara kita,” ucap Mal.
“Apa maksudnya?,” tanya Fahri.
“Kau akan mengerti nanti, telpon paman Sam. Sepertinya sudah tidak bis lagi.” Ucap Mal.
Hari semakin gelap, dan awan semakin hitam mendung. Namun tidak turun hujan, hanya turun gerimis kecil saja.
“Baik,” jawab Fahri.
Fahri langsung menelpon seseorang.
“Paman Sam,” ucap Fahri.
“Kami ada di warung dekat bengkel,”
-
“Iya disana,”
-
“Baiklah,, kami akan menunggu disini,” ucap Fahri.
Fahri mematikan telepon nya, dan berbalik arah pada Mal.
“Dia akan tiba 5menit lagi katanya,” ucap Fahri.
Mal langsung memasukkan barang-barangnya kembali kedalam tas besarnya, dia juga mengeluarkan Sweater biru yang dia simpan dari dalam tasnya.
5 menit kemudian.
Sebuah taksi berhenti didepan Warung tempat Mal dan Fahri berteduh dari hujan.
“Mari,” ajak Fahri.
Mal beranjak dari duduknya, dan dia bersama Fahri masuk kedalam taksi itu.
“Maafkan saya karena membuat tuan muda menunggu,” ucap supir taksi.
“Tak apa paman, langsung ketempat ini.” Ucap Mal sambil memberikan smartphone nya.
“Baik tuan muda,” jawab supir taksi.
“Tapi saya akan menghubungi ayah tuan muda terlebih dahulu untuk mengabarkan tuan muda akan keluar kota,” ucap supir taksi.
“Baiklah,” jawab Mal.
Mal kembali mengeluarkan laptopnya, dia kembali melihat forum game”Dream World Online”.
“Acara pembukaannya masih lama, semoga saja aku mendepatkan dua Premium.”
Mal Melihat kesamping nya kepada Fahri, ternyata dia sudah tertidur.
“Cuaca dingin seperti ini memang sangat cocok untuk tidur,” ucap Mal.
Tanpa disadari Mal juga ikut tertidur selama perjalanan.
• 2 Jam kemudian
“Tuan muda, kita sudah sampai.” Ucap supir taksi membangunkan Mal.
Mal terbangun dari tidurnya, dia langsung melihat keluar jendela mobil. Di luar jendela dia banyak melihat orang-orang yang masuk kedalam hotel tempat dia berhenti.
Mal langsung membangunkam Fahri, mereka keluar taksi dengan mengunakan masker yang menutup sebagian wajahnya.
“Acara pembukaan nya 1jam lagi, kita akan mencari makan terlebih dahulu.” Ucap Mal.
“Hoaamz,, baiklah,” ucap Fahri menguap masih mengantuk.
Mal dan Fahri membeli semangkuk baso yang berdagang didepan hotel.
Setelah selesai memakannya Mal dan Fahri langsung masuk kedalam Hotel, karena pembukaan game yang selama ini mereka berdua tunggu-tunggu akan dimulai.
Mal dan Fahri masuk kedalam aula besar yang menjadi tempat untuk pembukaan game “Dream World Online”, Mal melihat banyak orang-orang yang sedang duduk maupun berdiri diaula.
Setelah beberapa puluh menit menunggu akhirnya acara pembukaan untuk game “Dream World Online”, dimulai. Aula yang tadinya terang menjadi gelap, hanya ada satu sumber cahaya di aula.
Yaitu layar besar yang sedang memperlihatkan cuplikan video dan gambar dari game “Dream World Online”.
“Keren parah sih ni game, pantas saja disebut-sebut game VR masa depan.” Ucap Fahri terkagum ketika melihat video tentang game “Dream World Online”.
“Fitur yang paling menarik didalam game ini adalah merubah Gold menjadi E-money,” ucap Mal
“Kita bisa merubah mata uang didalam game itu menjadi uang sungguhan?,” ucap Fahri.
“Yupp, aku juga berencana menginvestasikan uang ku kedalam game tersebut. Aku sudah malas mengatur semua aset ku, oleh karena itu aku menjual semua aset ku dan uangnya akan aku investasikan kedalaman game ini.” Ucap Mal.
Walaupun Mal masih seorang pelajar SMA, dia mempunyai banyak aset. Seperti hotel, restoran, Minimarket yang dipercayakan ayah dan kakaknya untuk diurus oleh Mal.
Namun setelah mendapatkan persetujuan dari ayah dan kakaknya, Mal menjual semua aset nya karena melihat peluang bisnis dari game Dream World Online.
Ayah dan kakaknya sama sekali tidak keberatan dengan keputusan Mal, mereka yakin dengan kebenaran dari perkataan Mal.
Karena Mal adalah orang yang memiliki analisis tinggi dan mempunyai mata seorang bisnisman yang tajam.
“Hadirin sekalian tak terasa 30menit kita melihat cuplikan tentang Game “Dream World Online”, dan sekarang sudah saatnya acara terakhir. Yaitu pembelian VRDW,”
“Harga dari setiap alat bisa dilihat di layar, dan jika ingin membeli alatnya langsung gunakan kode yang ada dibawah alatnya.”
Mal langsung membuka smartphone nya dan menbjka forum penjual game Dream World Online.
“Mahal sekeli, apalagi yang premium.” Ucap Fahri ketika melihat harga dari VRDW.
“Tapi fiturnya juga sangat banyak dan menguntungkan, aku sudah membeli satu.” Ucap Mal.
Ada tiga alat VRDW yang disediakan perusahan pengembang game Dream World Online.
Tipe Normal
Tipe Elite
Tipe Premium
Masing-masing tipe mempunyai banyak perbedaan dan fitur serta harga alatnya.
“Penjualan untuk Tipe Normal sudah habis,” ucap MC
Beberapa menit kemudian.
“Penjualan untuk Tipe Elite sudah habis, terjual.”
“Cepat sekali, Padahal ada ratusan ribu alat yang dijual.” Ucap Fahri.
“Pembukaan ini juga disiarkan secara Live dari berbagai platform Video, tapi untuk penjualan Tipe premium tidak akan disiarkan secara langsung.” Ucap Mal.
“Mohon perhatian semuanya. Karena tipe Premium hanya ada dua, kami akan mencari harga tertinggi untuk menjual alatnya.” Ucap MC.
“500 juta,” ucap Mal sambil mengangkat tangannya.
“Oy-oy, itu uang yang sangat banyak loh.” Bisik Freja.
Harga asli dari tipe Premium adalah 100 juta, namun Mal langsung menaikan harganya lima kali lipat dari harga aslinya.
“Ini adalah lelang, aku yakin harga nya akan naik sampai angka ini.” Ucap Mal.
“Lagipula bukan aku juga yang membayarnya, Hehe.” Ucap Mal.
“500 juta, apa ada yang menawar lagi?,” tanya MC.
“5, 4, 3, 2, 1,” ucap MC menghitung mundur.
“Barang pertama terjual dengan harga 500 juta,” ucap MC.
“Mari mengambilnya dan pulang,” ucap Mal.
Mal menaikan tudung Sweater nya karena banyak mata yang melirik kearah nya.
Dia berjalan ketempat pengambilan barang, yang berada di luar aula.
“Apa tuan muda ingin langsung mengambilnya?,” tanya seorang perempuan yang berada didepan pintu keluar aula.
“Ya, aku juga mau mengambil pesanan ku.” Ucap Mal.
Mal memberikann sebuah kartu hitam pada perempuan tersebut.
“Ini,” ucap perempuan tersebut terkejut ketika melihat kartu hitam yang diberikan oleh Mal.
“Saya akan memanggil manager terlebih dahulu,” ucap perempuan tersebut.
Dia memangil temanya, dan meminta temanya untuk mengantar Mal dan Fahri ketempat pengambilan barang.
Mal dan Fahri diajak kedalam ruangan yang disana ada lima kapsul alat untuk mengakses dunia Dream World Online.
“Tipe Normal Helm, Tipe Elite juga Helm. Tapi kenapa premium sebuah kapsul?,” tanya Fahri.
“Karena harganya beda bodoh,” bentak Mal.
Perempuan yang tadi Mal temui kembali dengan membawa seorang pria paruh baya yang sepertinya seorang yang berpangkat manager, karena waktu itu dia mengatakan akan memanggil manager nya.
“Tuan muda maaf karena membuat tuan muda menuggu,” ucap manager.
“Tak apa, apa alat yang ku pesan juga ada disini?,” tanya Mal.
“Alat yang dipesan khusus oleh tuan muda tidak berada diruangan ini, alatnya berada diruangan lain. Apa tuan muda ingin kesana?,” tanya manager dengan sopan.
“Tidak, antar barangnya kealamat ini. Pagi hari aku tidak mau tau, barang-barangnya harus sudah sampai dialamat itu.” Ucap Mal.
Mal memberikan smartphone nya yang menunjukan sebuah alamat.
Salah satu pegawai yang tadi mengantar Mal kemari mencatat alamat yang diberikan oleh Mal.
Mal keluar ruangan setelah alamat tempat tinggalnya ditulis.
“Tuan muda,, kartu anda,” teriak manager.
“Ah benar,” Mal berbalik dan mengambil kartu hitam yang waktu itu Mal berikan pada pegawai perempuan.
Setalah mengambilnya Mal dan Fahri kembali berjalan keluar hotel untuk segera pulang ke Bandung, karena mereka berdua besok harus bersekolah.
Saat ini Mal dan Fahri sedang berada di Hotel yang berada di ibukota Jakarta.
“Kartu apa itu?,” tanya Fahri.
“Ini?,” ucap Mal sambil menunjukan kartu hitam yang dia pegang ditangan kanannya.
Fahri mengangguk.
“Ini kartu milik ayahku, ayah ku bilang kartu ini hanya dimiliki oleh 10 orang di dunia.” Ucap Mal.
“Kartu itu sangat Operpower, bahkan seorang Manager hotel mewah pun tunduk pada pemilik kartu itu,” ucap Fahri
“Sudahlah jangan banyak bicara, hari semakin larut. Kita masih harus bersekolah besok,” ucap Mal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
ᴸᴬ
Maraton Thor
2021-07-15
1
kambing terbang
aku paa baca membawa seorang malah membawa seekor
kenapa yah??
😕😕😕
2021-01-06
0
Fantasy
Lanjut gan..
2020-12-16
0