BAB 18 : Calon Menantu

Tak berapa lama, mobil yang dikendarai keluarga Andre tiba di halaman rumah pak Farhan. Setelah menghentikan mobilnya. Pak Syofyan diam sejenak. Dia termangu lama, sepertinya dia ragu.

Ada sebuah mobil yang terparkir di halaman rumah pak Farhan. Tak tahu milik siapa. Yang pasti, bukan milik keluarga pak Farhan.

"Andre, sepertinya sudah ada yang mendahului kamu, " kata pak Sofyan cemas.

Andre juga demikian, dia tidak bisa menyembunyikan kegusaran dan kecemasannya.

"Papa, jangan ngomong gitulah, Andre benar-benar cemas nich."

"Kali aja Anwar sudah datang duluan. Begitu mendengar Kakak mau melamar Nur," kata Rima, membuat hati Andre semakin tak menentu.

"Siapa lagi itu Anwar, Rima?" tanya Pak Sofyan.

"Eeeee ...,"

Belum sempat Rima membuka suara, Andre sudah ngomong duluan.

"Sebentar, Papa. Aku telpon Nur dulu?"

"Ehemm ... ehemm, yang takut ...," Rima tak hentinya menggoda.

Kali ini, hati Andre benar-benar campur aduk tak karuan.

Apalagi sepintas dilihatnya seorang pemuda tinggi, bermata coklat, terlihat berbincang-bincang hangat dengan suami kak Nadya.

Jangan-jangan yang dikatakan Rima benar. Andre merasa sedikit terlambat datang. Kalau Anwar yang datang. Andre punya keberanian untuk bersaing. Tapi kalau yang ini, sepertinya Andre sudah 'keder' duluan

"Berisik!!" Andre melihat adiknya dengan kesal dan gemas.

Lalu dia melangkah keluar mobil agar terbebas dari godaan adiknya. Untuk berkomunikasi dengan Nur langsung. Siapa tahu hanya salah faham.

Pada saat yang sama Rima melakukan juga panggilan dengan Nur. Sengaja bikin hp Nur sibuk. Agar kakaknya makin kusut, tidak bisa berkomunikasi dengan Nur.

Sedangkan Andre yang tak menyadari tingkah laku Rima, tetap menelepon Nur, dengan bersandar di belakang mobil.

Dia terlihat kecewa, karena beberapa kali menghubungi namun tak juga diangkatnya jua. Terdengar nada sibuk melulu. Akhirnya dia balik lagi ke mobil.

"Ada apa, Andre?"

"Tak tahu, Pa."

Rima senyum-senyum melihat wajah kusut kakaknya. Lalu menyodorkan hpnya.

"Ternyata kamu yang bikin gara-gara?!" makin geram Andre dibuatnya.

Dia terima hp itu lalu dimatikan. Dia memasukkkan ke dalam sakunya. Setelah itu baru dia hidupkan hpnya sendiri.

"Assalamu'alaikum ...," sapa Andre gugup.

Ingin memanggil Nur dengan sebutan 'sayang'. Kok sulit, mungkin karena belum resmi menikah.

Dan mungkin akan membuat Nur tak berkenan. tambah merepotkan. Atau malah sebaliknya, membut Nur terlena. Tak bisa jawab telponnya. aduh ... bingung dech ....

Akhirnya kata itu disimpann dalam bibirnya yang terkatup. Masuk lagi ke dalam tenggorokannya.

Maka Andre menanti dengan sabar, jawaban yang dirasa sangat lama.

"Wa'alaikum salam .... Mas sudah berangkat."

"Kami semua sudah di depan rumahmu."

"Lalu kenapa nggak masuk, kami menunggu keluarga mas."

"Itu ... apa mas tidak terlambat?"

Agak ragu juga Andre mengucapkannya.

"Terlambat apa?"

Membuat dahi Nur berkerut.

"Siapa yang mendahului mas datang?"

"Maksud Mas apa, mendahului apa. Nur nggak ngerti."

Nur tambah bingung dibuatnya.

"Siapa, Naura?"

"Mas Andre, Mom."

"Pemuda yang mau melamar Nur."

"Sini!" nyonya Efsun meminta hp Nur. Dengan bingung Nur memberikannya.

"Ahlan wa sahlan, Andre."

Dia melakukan pembicaraan dengan melirik putrinya yang masih bingung. Lalu menyerahkan hp itu kembali ke Nur sambil tersenyum.

Nyonya Efsun keluar menemui suami, meninggalkan Nur yang masih memegang hp, dengan kebingungannya.

Sedangkan Andre, menerima sapaan dari wanita yang tak kenalnya, sedikit terkejut. Apalagi logat dan bahasa yang dipakai bukan bahasa Indonesia.

Setengah gugup dia bertanya pada Nur.

"Sayang, siapa dia."

Keluar juga kata itu meski tanpa dia sengaja. Efek menyimpan rasa terlalu lama, tidak bisa disembunyikan lagi ....

"Mommy Efsun,"

"Mommy Efsun?"

"Ya, orang tua kandungku,"

"Makasih, Sayang. Mas sekarang lega. Assalamu'alaikum ...."

"Wa'alaikum salam ...." jawab Nur yang menatap hp dengan wajah bingung.

Sekarang lega rasanya, mengetahui bahwea mobil itu adalah bukan saingannya. Melainkan orang yang ingin meminta restu darinya.

"Bagaimana, Andre?" tanya Pak Sofyan.

Andre tersenyum bahagia.

"Insya Allah. Itu kepunyaaan calon mertua Andre, Pa."

"Alhamdulillah, berarti kita bisa ke sana sekarang."

"Yeeii ... yang bahagia. Mana hpku."

"Nanti ...," jawab Andre

Dia berlalu, meninggalkan Rima yang masih cemberut.

"Aku sita, sampai nanti di rumah." kata Andre.

Berhasil membuat Rima kesal. Lalu meninggalkannya.Untuk membuka bagasi, mengeluarkan hantaran dan juga 'peningset' pada wanita yang ingin sia nikahi.

"Rima, bantu mama, Sayang." kata mama Erika.

Sedikit bersungut-sungut, Rima membantu, membawa bingkisan untuk keluarga Pak Farhan.

Kebetulan bawaan mereka agak banyak. Masing-masing orang membawa 2-3 kotak. Beruntung keluarga Nur menyambutnya dengan sigap terutama Nadya, kakak ipar dan putra-putrinya. Ditambah pula seorang yang sesaat lalu, telah membuatnya cemburu.

Setelah semua orang berada di ruang tamu, baru Andre menyadari bahwa bersama mereka ada beberapa orang asing. Apakah mereka orang tua kandung Nur? Entahlah.

Begitu juga dengan mama Erika. Ia juga merasa heran. Sejenak mereka bingung. Beruntung dia bisa berbahasa Inggris, sehingga dengan cepat bisa akrab dengan nyonya Efsun.

Namun satu yang membuat mama Erika penasaran adalah calon manantunya, yang hingga kini belum nampak diantara mereka. Padahal ingin sekali dia bertemu.

"Bolehkah aku menemui calon mantu," tanya mama Erika pada bu Farhan yang sedang bersamanya pula.

"Silahkan, dia ada di kamarnya."

Bu Farhan meminta nyonya Efsun untuk mengantarkannya. Dengan senang hati dia mendampingi mama Erika ke kamar Nur.

Saat mama Erika masuk, Nur belum sempat memakai jilbab, apalagi cadarnya. Sesaat nyonya Erika terkesimak.

"Assalamu'alaikum .... Benarkah kamu Nur?"

"Wa'alaikum salam ..., Mama," jawab Nur.

Dia menyambut mama Erika dengan senyum dan juga pelukan hangat. Dengan didahului salam yang penuh ketakdziman. Sebagaimana yang biasa dia lakukan kepada ibu Farhan.

Mama Erika terpesona dengan gadis yang di depannya. Tak ada bayangan dalam dirinya, bahwa calon menantunya adalah keturunana asing. Dan memiliki paras yang sama cantiknya dengan wanita yang kini di sampingnya.

"Pantas saja Andre hanya menginginkanmu, Nak."

"Dan buru-buru ingin segera menikahimu,"

"Aku tak sangka bu Farhan memiliki putri yang cantik dan baik sepertimu."

"Mama jangan terlalu memuji, Nur belum tahu apa-apa. Ini baru bagi Nur. Mohon bimbingannya dan restunya, Mama."

Mama Erika mengangguk senang.

"Lanjutkan pakai jilbabmu. Mama tunggu."

Nur melanjutkan memakai jilbab dan melengkapinya dengan cadar pula. Sedangkan mama Erika dan nyonya Efsun menunggunya sambil mengobrol. Melanjutkan pembicaraan yang tadi sempat tertunda.

"Naura sudah selesai, Mom."

Nyonya Efsun menatap Nur dengan terrsenyum.

"Mari!" ajak nyonya Efsun pada mama Erika. Nur mengikuti langkah keduanya keluar menuju ruang tamu dimana semua sedah berkumpul dan bercengkrama.

Setelah berbasa-basi sejenak. Hamdan segera memberi sedikit kata sambutan pada keluarga serta memperkenalkan keluarga baru Nur pada keluarga pak Sofyan. Yang semenjak datang telah berbincang-bincang bersamanya.

Demikian juga pak Sofyan, secara gamblang menjelaskan maksud kedatangannya. Yaitu ingin mempersunting Nur. Akan dipersandingkan dengan putranya yaitu Andre Sunarya. Dan juga rencana Andre untuk mengadakan pernikahan keesokannya.

Hamdan yang belum mengetahui rencana itu, agak terkejut. Ada sedikit ganjalan di hatinya, bila benar pernikahan itu dilaksanakan esok harinya.

"Apa nggak lebih baik sedikit ditunda. Agar tuan Salim bisa menikahkan sendiri putrinya?"

"Maksud mas Hamdan?"

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

tuh kn tuh kn.....q bnr2 dag Dig dor....mrka nikah g yaaaaa soaly kyyy authoryaa lbh memihak ma bahrul ulya🙈🙈🙈🙈🙈

2022-09-19

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

nunggu hasil test DNA...

2021-05-19

1

anggita

anggita

Ca Men.

2021-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Pulang
2 BAB 2 : Lamaran.
3 BAB 3 : Nur dan Aku
4 BAB 4 : Moment Pagi
5 BAB 5 : Kak Uya
6 BAB 6 : Bisikan Hati yang Patah
7 BAB 7 : Rujakan
8 BAB 8 : Perhatian Andre
9 BAB 9 : Kangen
10 BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan
11 BAB 11 : Yang Tersimpan
12 BAB 12 : Langkah Nyata
13 BAB 13 : Bu Retno
14 BAB 14 : Lagi dan Usai
15 BAB 15 : Rombongan Tamu
16 BAB 16 : Bertemu Keluarga
17 BAB 17 : Persiapan
18 BAB 18 : Calon Menantu
19 BAB 19 : Hasil DNA
20 BAB 20 : Diikuti
21 BAB 21 : Bertemu Ulya
22 BAB 22 : Lupakan Kakak
23 BAB 23 : Persiapan
24 BAB 24 : Keraguan
25 BAB 25 : Penelusuran
26 BAB 26 : Janji Suci
27 BAB 27 : Kubawa Dirimu
28 BAB 28 : Aku Masih Takut
29 BAB 29 : Khusus Yang Sudah Menikah!!
30 BAB 30 : Hadiah Indah Pernikahan
31 BAB 31 : Terseret Ombak
32 BAB 32 : Dimana Mas Andre
33 BAB 33 : Siuman dari Tidur Panjang
34 BAB 34 : Jagalah yang Kau Cinta
35 BAB 35 : Rela Melepasmu
36 BAB 36: Bahagia atau Entahlah
37 BAB 37: Tinggallah Bersama Kami
38 BAB 38: ULYA POV
39 BAB 29: Rindu Kampung Halaman
40 BAB 40: Belanja
41 BAB 41: Di Pusara Andre
42 BAB 42: Ungkapkan Rasa
43 BAB 43 : Papa Sofyan
44 BAB 44: Baby Twins
45 BAB 45: Aku Ingin Pulang
46 BAB 46 : Cari Makan
47 BAB 47 : Tentang Devra
48 BAB 48 : Selamat Tinggal
49 BAB 49 : Cerita Ulya dan Mama Devra
50 BAB 50 : Sandiwara Naura
51 BAB 51 : Malam Ini
52 BAB 52 : Mengantar Devra ke Sekolah
53 BAB 53 : Insiden Kecil
54 BAB 54 : Bumil Kesal dan Merajuk
55 BAB 55 : Rasaku
56 BAB 56 : Kehadiran Mustafa
57 BAB 57 : Rindu
58 BAB 58 : Melahirkan
59 BAB 59 : Ibu yang bahagia
60 BAB 60 : Meminang
61 BAB 61 : Papa Sofyan Datang
62 BAB 62 : Semua Harus Jelas
63 BAB 63 : Mustofa (POV)
64 BAB 64 : Rima dan Tamu Mustofa
65 BAB 65 : Sepenggal Cerita Ifroh
66 BAB 66 : ke KBRI
67 BAB 67 : Keinginan Mustofa
68 BAB 68 : Kembali ke Rumah Abbah
69 BAB 69 : Dalam Keluarga Ulya
70 BAB 70 : Semua Pergi
71 BAB 71 : Memendam Rindu
72 BAB 72 : Ummi Oh Ummi
73 BAB 73 : Kehebohan Keluarga Naura
74 BAB 74 : Kemesraan dalam ikatan
75 BAB 75 : Rumah Baru
76 BAB 76 : Bercengkrama Bersama
77 BAB 77 : ke Kebun Ahmad
78 BAB 78 : Luka Lama
79 BAB 79 : Kembali
80 BAB 80 : Kisah Masa Lalu
81 BAB 81 : HAGYA
82 BAB 82 : Putri Kita
83 BAB 83 : Engkau Kekasihku
84 BAB 84 : Awal Cerita
85 BAB 85 : Akmal Menghilang
86 BAB 86 : Mencari Akmal
87 BAB 87 : Tak Bisa Ku temukan
88 BAB 88 : Ada Rasa Yang Hilang
89 BAB 89 : Aku Tak Bisa Melupakanmu
90 BAB 90 : Kakak/Kekasih (untuk yang sudah menikah)
91 BAB 91 : Awal Perjalanan
92 BAB 92 : Kehangatan Keluarga dalam Pesawat
93 BAB 93 : Kabar Akmal
94 BAB 94 : Akmal Ditemukan
95 BAB 95 : Mengenang Masa Kecil
96 BAB 96 : Berkunjung ke Rumah Tante Nadya
97 BAB 97 : Bermain dengan si Kembar
98 Keluarga Tarzan
99 Rima
100 Utuh atau Berbagi
101 Krucil Ceria
102 Lanjut Untuk Rima
103 Dinner Ala Mustofa dan Rima
104 Ungkapkan saja
105 Restu Yang Sempurna
106 Sesuatu Tentang Mustofa
107 Memutuskan Hari H
108 Kenangan Masa Lalu
109 Dengan Vidio call
110 Ini Papa Sayang
111 ke Halim
112 Samperin Aja
113 Pengantin Baru
114 Tengah Malam
115 Kebahagiaan yang Bertambah (end)
116 pengumuman
117 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 117 Episodes

1
BAB 1 : Pulang
2
BAB 2 : Lamaran.
3
BAB 3 : Nur dan Aku
4
BAB 4 : Moment Pagi
5
BAB 5 : Kak Uya
6
BAB 6 : Bisikan Hati yang Patah
7
BAB 7 : Rujakan
8
BAB 8 : Perhatian Andre
9
BAB 9 : Kangen
10
BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan
11
BAB 11 : Yang Tersimpan
12
BAB 12 : Langkah Nyata
13
BAB 13 : Bu Retno
14
BAB 14 : Lagi dan Usai
15
BAB 15 : Rombongan Tamu
16
BAB 16 : Bertemu Keluarga
17
BAB 17 : Persiapan
18
BAB 18 : Calon Menantu
19
BAB 19 : Hasil DNA
20
BAB 20 : Diikuti
21
BAB 21 : Bertemu Ulya
22
BAB 22 : Lupakan Kakak
23
BAB 23 : Persiapan
24
BAB 24 : Keraguan
25
BAB 25 : Penelusuran
26
BAB 26 : Janji Suci
27
BAB 27 : Kubawa Dirimu
28
BAB 28 : Aku Masih Takut
29
BAB 29 : Khusus Yang Sudah Menikah!!
30
BAB 30 : Hadiah Indah Pernikahan
31
BAB 31 : Terseret Ombak
32
BAB 32 : Dimana Mas Andre
33
BAB 33 : Siuman dari Tidur Panjang
34
BAB 34 : Jagalah yang Kau Cinta
35
BAB 35 : Rela Melepasmu
36
BAB 36: Bahagia atau Entahlah
37
BAB 37: Tinggallah Bersama Kami
38
BAB 38: ULYA POV
39
BAB 29: Rindu Kampung Halaman
40
BAB 40: Belanja
41
BAB 41: Di Pusara Andre
42
BAB 42: Ungkapkan Rasa
43
BAB 43 : Papa Sofyan
44
BAB 44: Baby Twins
45
BAB 45: Aku Ingin Pulang
46
BAB 46 : Cari Makan
47
BAB 47 : Tentang Devra
48
BAB 48 : Selamat Tinggal
49
BAB 49 : Cerita Ulya dan Mama Devra
50
BAB 50 : Sandiwara Naura
51
BAB 51 : Malam Ini
52
BAB 52 : Mengantar Devra ke Sekolah
53
BAB 53 : Insiden Kecil
54
BAB 54 : Bumil Kesal dan Merajuk
55
BAB 55 : Rasaku
56
BAB 56 : Kehadiran Mustafa
57
BAB 57 : Rindu
58
BAB 58 : Melahirkan
59
BAB 59 : Ibu yang bahagia
60
BAB 60 : Meminang
61
BAB 61 : Papa Sofyan Datang
62
BAB 62 : Semua Harus Jelas
63
BAB 63 : Mustofa (POV)
64
BAB 64 : Rima dan Tamu Mustofa
65
BAB 65 : Sepenggal Cerita Ifroh
66
BAB 66 : ke KBRI
67
BAB 67 : Keinginan Mustofa
68
BAB 68 : Kembali ke Rumah Abbah
69
BAB 69 : Dalam Keluarga Ulya
70
BAB 70 : Semua Pergi
71
BAB 71 : Memendam Rindu
72
BAB 72 : Ummi Oh Ummi
73
BAB 73 : Kehebohan Keluarga Naura
74
BAB 74 : Kemesraan dalam ikatan
75
BAB 75 : Rumah Baru
76
BAB 76 : Bercengkrama Bersama
77
BAB 77 : ke Kebun Ahmad
78
BAB 78 : Luka Lama
79
BAB 79 : Kembali
80
BAB 80 : Kisah Masa Lalu
81
BAB 81 : HAGYA
82
BAB 82 : Putri Kita
83
BAB 83 : Engkau Kekasihku
84
BAB 84 : Awal Cerita
85
BAB 85 : Akmal Menghilang
86
BAB 86 : Mencari Akmal
87
BAB 87 : Tak Bisa Ku temukan
88
BAB 88 : Ada Rasa Yang Hilang
89
BAB 89 : Aku Tak Bisa Melupakanmu
90
BAB 90 : Kakak/Kekasih (untuk yang sudah menikah)
91
BAB 91 : Awal Perjalanan
92
BAB 92 : Kehangatan Keluarga dalam Pesawat
93
BAB 93 : Kabar Akmal
94
BAB 94 : Akmal Ditemukan
95
BAB 95 : Mengenang Masa Kecil
96
BAB 96 : Berkunjung ke Rumah Tante Nadya
97
BAB 97 : Bermain dengan si Kembar
98
Keluarga Tarzan
99
Rima
100
Utuh atau Berbagi
101
Krucil Ceria
102
Lanjut Untuk Rima
103
Dinner Ala Mustofa dan Rima
104
Ungkapkan saja
105
Restu Yang Sempurna
106
Sesuatu Tentang Mustofa
107
Memutuskan Hari H
108
Kenangan Masa Lalu
109
Dengan Vidio call
110
Ini Papa Sayang
111
ke Halim
112
Samperin Aja
113
Pengantin Baru
114
Tengah Malam
115
Kebahagiaan yang Bertambah (end)
116
pengumuman
117
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!