BAB 17 : Persiapan

Sejenak semua larut dalam kemesrahan dan kehangatan. Mengiringi kebahagian yang dirasa Nur saat ini.

Tak terbayangkan olehnya, bahwa orang yang telah lama dinantikan, kini telah datang. Bersamaan dengan peristiwa yang teramat istimewa untuknya. Yaitu lamaran.

Punya 2 pasang orang tua yang teramat menyayanginya. Sungguh kebahagian tersendiri bagi Nur. Dan dia tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia meluapkannya dengan bersikap manja pada keduanya.

Kadang kala Nur bermanja dengan nyonya Efsun. Kadang dia bermanja pada bu Farhan. Ya ... Seperti anak kecil yang bingung mendapatkan 2 mainan yang amat dia sukai.

"Nur ..." kata Nadya sambil menggerakkan ekor mata padanya.

"Kak Nadya iri ya ...."jawab Nur dengan tertawa senang

"Bukan kakak yang iri, tuch lihat." kata Nadya.

Dia melirik puttra- putrinya yang ada di pojokan.Terlihat Noval dan Novi yang senyum-senyum, sesekali cekikikan melihat tantenya yang sangat manja dan kekanak-kanakan.

"Kalian benar-benar tidak sopan."kata Nur dengan sayang meski kesal.

"Ya ... ya ... Tante"

Raut wajah bu Farhan menampakkan bahagia atas kedatangan orang tua kandung Nur. Tapi tak dapat dipungkiri, ada sebersit kesedihan manakala membayangkan, kalau-kalau Nur akan pergi meninggalkannya. Tentu dia sangat merasa kehilangan. Hingga terkadang terlihat pula wajahnya murung.

Nur segera mendekati, "Ibu janganlah bersedih, Nur tidak akan meninggalkan ibu."

"Tidak apa-apa, Nur. Dimanapun Nur berada, ibu akan selalu mendoakanmu."

Nur memeluk bu Farhan dengan erat. Seakan-akan tak mau lepas.

"Ini kenyataan Nur. Bukankah sebentar lagi Nur akan menikah juga. "

"Kalau itu sih, Nur tahu. Dan Nur bisa bolak-balik pulang. Kan rumah kak Andre dekat."

"Lalu, apa kamu tidak ikut papa mamamu?"

"Kami belum membicarakan. Ibu nggak usah berfikir macam-macam dulu."

Tanpa disadari oleh keduanya, Nyonya Efsun mendekati, mencoba mendengarkan pembicaraan mereka.

Entah mengapa Efsun tak ingin berpisah dari putrinya. Dia ingin mengajak Nur saat ini juga pulang ke negaranya. Tapi dia tak boleh egois. Bagaimapun Nur sudah benar-benar sudah menjadi bagian dari keluarga Farhan. Ikatannya sangat kuat. Itu dapat dia rasakan semenjak datang.

Naura, aku memang ibumu. Tapi rasa-rasanya untuk dapat menggantikan kasih sayang yang selama ini engkau dapat, Mommy perlu belajar dulu.

Waktu seakan berjalan sangat cepat. Setelah perjamuan makan, mereka bercengkrama sejenak di ruang tamu. Tak lama kemudian, terdengar kumandang suara adzan dialunkan. Dari masjid dekat rumah pak Farhan.

Semua orang pergi ke masjid, tak terkecuali si kembar Noval dan Novi beserta abi dan uminya. Sedangkan Nur dan juga nyonya Efsun tetap di rumah. Mereka sholat berjamaah di kamar Nur.

Setelah selesai melaksanakan sholat, Nur hendak mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan keluarga Andre yang akan melamar dirinya.

Nyonya Efsun membantu dirinya, untuk merias wajahnya dengan make up yang dia bawa. Mereka menikmati moment itu, sesekali bercanda ria. Sekedar menguraikan kerinduan yang lama terpendam.

"Mom, is the name you gave me 'Naura'?"

"Yes. Right."

"Why is it the same as my name today?"

"Is it true?"

"The name Farhan's father gave me is 'Nur Aini Fil lslam'."

"And your name is now 'Naura binti Salim'."

"A perfect coincidence." kata mereka bersama-sama.

Nur tertawa lepas, demikian juga nyonya Efsun.

"Mom, stay here while waiting for the DNA test results."

"Yes. Is it not a bother?"

"Not. It was fun. As long as mom wants to learn Indonesian."

Efsun menatap Nur dengan terheran-heran. Selera humornya bikin Efsun ingin selalu tertawa. Diapun mendaratkan satu sentuhan kecil di kepala Nur.

"Auuu ... Sakit, Mommy."

"Brat. Want to trick mom. But okay, mom will learn for this spoiled mother's daughter."

"Okay. Now l'm teacher and my student, mommy."

Efsun mendaratkan cubitan kecil di kedua pipi Nur. Bola matanya membulat sempurna menatap wajah Nur.

"Mommy murid yang nakal, mau merusak pekerjaannya sendiri."

"Diversion. Even though the heart is pounding waiting for a lover to come."

"No ... no. Hatiku normal. Siapa juga yang berdebar-debar?,"

"Don't be shy. Mommy was also young."

"Begitukah, Mom."

"Sudah, mommy ... Sle ... Sy ... kan ... make up ... mu.Dy ... amlagh, Naura." terbata-bata Efsun mengucapkan logat bahasa Indonesia.

"Baiklah. Nur sekarang mau nurut sama mommy. Buat Nur cantik. Tapi untuk Siapa. Kan aku pakai cadar."

"It must be mer ... thuwa you."

"Oh ... benar ... benar ... Tapi jangan tebal-tebal. Nur tak suka."

"Un ... thuk's ... apa the ... Bal. You have been beautiful since birth."

"Seperti mommy."

"Hemmm ... Lihat ... Sey ... Kha ...ngrang."

Nur menatap wajahnya di kaca rias miliknya. Dia tersenyum puas.

"Terima kasih, Mom."

Tak ingin membuang kesempatan itu. Keduanya berselfi ria sebelum Nur memakai cadarnya.

Clik.

💎

Istilah orang jatuh cinta itu merepotkan, sepertinya pas banget dengan keadaan Andre saat ini.

Bolak- balik Andre memilih baju yang akan dipakainya untuk melamar Nur. Tapi belum ditemukan yang cocok. Tak seperti biasanya,kali ini dia benar-benar dibuat bingung. Sampai-sampai dia harus memaggil Rina untuk membantu memilihnya.

"Dik, sini sebentar bantu kakak." kata Andre sambil melambaikan tangannya ke arah Rina. Yang kebetulan sudah cantik dan rapi duduk di ruang tengah. Menunggu kakaknya dengan sabar.

Dia terdengar menggerutu. Karena setelah sekian lama menunggu, belum juga Andre siap. Dan sekarang malah menyuruh memilihkan baju. Benar-benar mengesalkan.

Nyebelin banget itu. Kakaknya malah senyum-senyum tanpa dosa.

"Ada apa sich, Kak."

Andre tertawa kecil menghadapi kekesalan adiknya.

"Kakak harus pakai baju mana ya ...?"

"Kakak ...!"

Mata Rina terbelalak, manakala melihat hampir 10 baju tergeletak di atas ranjang Andre.

"Sudah, kakak pakai baju polos ini. Kelihatannya cocok."

"Baiklah. Terima kasih. Sekarang keluarlah , kakak mau ganti."

Rina segera keluar meninggalkan kakaknya sambil berteriak,

"Cepat, Kak. Mama dan papa sudah menunggu di luar."

Tak berapa lama, Andre melangkah keluar dengan pakaian yang sudah rapi dan dengan kopyah di atas kepalanya.

Dengan cepat dia menyusul kedua orang tuanya yang telah menunggunya di samping mobil. Yang akan digunakan untuk ke rumah Nur. Guna melamarnya.

Semua barang bawaan dan hantaran sudah dimasukkan ke dalam bagasi oleh mbok Iyem.

Kali ini mobil dikemudikan oleh pak Sofyan. Sedangkan Andre dan Rina duduk di belakang kedua orang tuanya.

Tak perlu lama, mereka sampai di kediaman bapak Farhan.

"Andre, setahuku pak Farhan itu hanya punya satu putri. Dan aku dengar sudah menikah."

"Maaf papa, Andre lupa cerita. Kalau pak Farhan mempunyai 2 orang putri. Yang satu putri kandungnya. Yang satu putri angkatnya yang bernama Nur Aini fil Islam."

"Nama yang bagus."

"Dia sering ke rumah kita. Dan sahabat Rina."

"Oh ... yang selalu pakai cadar itu apa?"

"Ya, ayah."

"Berarti kamu belum pernah lihat dia."

"Sekilas pernah."

"Bagaimana kalau tak cantik nanti kamu kecewa."

"Untuk masalah fisik, Andre tak begitu memikirkan ayah. Kurasa dia teman yang menyenangkan."

"Hemmm ..."

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

kyy bkln sm andre atau bahrul????
ko q rada2 deg2 gan yaaaa kyyy mrka ggl nikah ap yaaaa.....😭😭😭😭

2022-09-19

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

Rina atau Rima Thor, adik Andre...

2021-05-19

0

Lia Rosita

Lia Rosita

lanjut

2021-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Pulang
2 BAB 2 : Lamaran.
3 BAB 3 : Nur dan Aku
4 BAB 4 : Moment Pagi
5 BAB 5 : Kak Uya
6 BAB 6 : Bisikan Hati yang Patah
7 BAB 7 : Rujakan
8 BAB 8 : Perhatian Andre
9 BAB 9 : Kangen
10 BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan
11 BAB 11 : Yang Tersimpan
12 BAB 12 : Langkah Nyata
13 BAB 13 : Bu Retno
14 BAB 14 : Lagi dan Usai
15 BAB 15 : Rombongan Tamu
16 BAB 16 : Bertemu Keluarga
17 BAB 17 : Persiapan
18 BAB 18 : Calon Menantu
19 BAB 19 : Hasil DNA
20 BAB 20 : Diikuti
21 BAB 21 : Bertemu Ulya
22 BAB 22 : Lupakan Kakak
23 BAB 23 : Persiapan
24 BAB 24 : Keraguan
25 BAB 25 : Penelusuran
26 BAB 26 : Janji Suci
27 BAB 27 : Kubawa Dirimu
28 BAB 28 : Aku Masih Takut
29 BAB 29 : Khusus Yang Sudah Menikah!!
30 BAB 30 : Hadiah Indah Pernikahan
31 BAB 31 : Terseret Ombak
32 BAB 32 : Dimana Mas Andre
33 BAB 33 : Siuman dari Tidur Panjang
34 BAB 34 : Jagalah yang Kau Cinta
35 BAB 35 : Rela Melepasmu
36 BAB 36: Bahagia atau Entahlah
37 BAB 37: Tinggallah Bersama Kami
38 BAB 38: ULYA POV
39 BAB 29: Rindu Kampung Halaman
40 BAB 40: Belanja
41 BAB 41: Di Pusara Andre
42 BAB 42: Ungkapkan Rasa
43 BAB 43 : Papa Sofyan
44 BAB 44: Baby Twins
45 BAB 45: Aku Ingin Pulang
46 BAB 46 : Cari Makan
47 BAB 47 : Tentang Devra
48 BAB 48 : Selamat Tinggal
49 BAB 49 : Cerita Ulya dan Mama Devra
50 BAB 50 : Sandiwara Naura
51 BAB 51 : Malam Ini
52 BAB 52 : Mengantar Devra ke Sekolah
53 BAB 53 : Insiden Kecil
54 BAB 54 : Bumil Kesal dan Merajuk
55 BAB 55 : Rasaku
56 BAB 56 : Kehadiran Mustafa
57 BAB 57 : Rindu
58 BAB 58 : Melahirkan
59 BAB 59 : Ibu yang bahagia
60 BAB 60 : Meminang
61 BAB 61 : Papa Sofyan Datang
62 BAB 62 : Semua Harus Jelas
63 BAB 63 : Mustofa (POV)
64 BAB 64 : Rima dan Tamu Mustofa
65 BAB 65 : Sepenggal Cerita Ifroh
66 BAB 66 : ke KBRI
67 BAB 67 : Keinginan Mustofa
68 BAB 68 : Kembali ke Rumah Abbah
69 BAB 69 : Dalam Keluarga Ulya
70 BAB 70 : Semua Pergi
71 BAB 71 : Memendam Rindu
72 BAB 72 : Ummi Oh Ummi
73 BAB 73 : Kehebohan Keluarga Naura
74 BAB 74 : Kemesraan dalam ikatan
75 BAB 75 : Rumah Baru
76 BAB 76 : Bercengkrama Bersama
77 BAB 77 : ke Kebun Ahmad
78 BAB 78 : Luka Lama
79 BAB 79 : Kembali
80 BAB 80 : Kisah Masa Lalu
81 BAB 81 : HAGYA
82 BAB 82 : Putri Kita
83 BAB 83 : Engkau Kekasihku
84 BAB 84 : Awal Cerita
85 BAB 85 : Akmal Menghilang
86 BAB 86 : Mencari Akmal
87 BAB 87 : Tak Bisa Ku temukan
88 BAB 88 : Ada Rasa Yang Hilang
89 BAB 89 : Aku Tak Bisa Melupakanmu
90 BAB 90 : Kakak/Kekasih (untuk yang sudah menikah)
91 BAB 91 : Awal Perjalanan
92 BAB 92 : Kehangatan Keluarga dalam Pesawat
93 BAB 93 : Kabar Akmal
94 BAB 94 : Akmal Ditemukan
95 BAB 95 : Mengenang Masa Kecil
96 BAB 96 : Berkunjung ke Rumah Tante Nadya
97 BAB 97 : Bermain dengan si Kembar
98 Keluarga Tarzan
99 Rima
100 Utuh atau Berbagi
101 Krucil Ceria
102 Lanjut Untuk Rima
103 Dinner Ala Mustofa dan Rima
104 Ungkapkan saja
105 Restu Yang Sempurna
106 Sesuatu Tentang Mustofa
107 Memutuskan Hari H
108 Kenangan Masa Lalu
109 Dengan Vidio call
110 Ini Papa Sayang
111 ke Halim
112 Samperin Aja
113 Pengantin Baru
114 Tengah Malam
115 Kebahagiaan yang Bertambah (end)
116 pengumuman
117 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 117 Episodes

1
BAB 1 : Pulang
2
BAB 2 : Lamaran.
3
BAB 3 : Nur dan Aku
4
BAB 4 : Moment Pagi
5
BAB 5 : Kak Uya
6
BAB 6 : Bisikan Hati yang Patah
7
BAB 7 : Rujakan
8
BAB 8 : Perhatian Andre
9
BAB 9 : Kangen
10
BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan
11
BAB 11 : Yang Tersimpan
12
BAB 12 : Langkah Nyata
13
BAB 13 : Bu Retno
14
BAB 14 : Lagi dan Usai
15
BAB 15 : Rombongan Tamu
16
BAB 16 : Bertemu Keluarga
17
BAB 17 : Persiapan
18
BAB 18 : Calon Menantu
19
BAB 19 : Hasil DNA
20
BAB 20 : Diikuti
21
BAB 21 : Bertemu Ulya
22
BAB 22 : Lupakan Kakak
23
BAB 23 : Persiapan
24
BAB 24 : Keraguan
25
BAB 25 : Penelusuran
26
BAB 26 : Janji Suci
27
BAB 27 : Kubawa Dirimu
28
BAB 28 : Aku Masih Takut
29
BAB 29 : Khusus Yang Sudah Menikah!!
30
BAB 30 : Hadiah Indah Pernikahan
31
BAB 31 : Terseret Ombak
32
BAB 32 : Dimana Mas Andre
33
BAB 33 : Siuman dari Tidur Panjang
34
BAB 34 : Jagalah yang Kau Cinta
35
BAB 35 : Rela Melepasmu
36
BAB 36: Bahagia atau Entahlah
37
BAB 37: Tinggallah Bersama Kami
38
BAB 38: ULYA POV
39
BAB 29: Rindu Kampung Halaman
40
BAB 40: Belanja
41
BAB 41: Di Pusara Andre
42
BAB 42: Ungkapkan Rasa
43
BAB 43 : Papa Sofyan
44
BAB 44: Baby Twins
45
BAB 45: Aku Ingin Pulang
46
BAB 46 : Cari Makan
47
BAB 47 : Tentang Devra
48
BAB 48 : Selamat Tinggal
49
BAB 49 : Cerita Ulya dan Mama Devra
50
BAB 50 : Sandiwara Naura
51
BAB 51 : Malam Ini
52
BAB 52 : Mengantar Devra ke Sekolah
53
BAB 53 : Insiden Kecil
54
BAB 54 : Bumil Kesal dan Merajuk
55
BAB 55 : Rasaku
56
BAB 56 : Kehadiran Mustafa
57
BAB 57 : Rindu
58
BAB 58 : Melahirkan
59
BAB 59 : Ibu yang bahagia
60
BAB 60 : Meminang
61
BAB 61 : Papa Sofyan Datang
62
BAB 62 : Semua Harus Jelas
63
BAB 63 : Mustofa (POV)
64
BAB 64 : Rima dan Tamu Mustofa
65
BAB 65 : Sepenggal Cerita Ifroh
66
BAB 66 : ke KBRI
67
BAB 67 : Keinginan Mustofa
68
BAB 68 : Kembali ke Rumah Abbah
69
BAB 69 : Dalam Keluarga Ulya
70
BAB 70 : Semua Pergi
71
BAB 71 : Memendam Rindu
72
BAB 72 : Ummi Oh Ummi
73
BAB 73 : Kehebohan Keluarga Naura
74
BAB 74 : Kemesraan dalam ikatan
75
BAB 75 : Rumah Baru
76
BAB 76 : Bercengkrama Bersama
77
BAB 77 : ke Kebun Ahmad
78
BAB 78 : Luka Lama
79
BAB 79 : Kembali
80
BAB 80 : Kisah Masa Lalu
81
BAB 81 : HAGYA
82
BAB 82 : Putri Kita
83
BAB 83 : Engkau Kekasihku
84
BAB 84 : Awal Cerita
85
BAB 85 : Akmal Menghilang
86
BAB 86 : Mencari Akmal
87
BAB 87 : Tak Bisa Ku temukan
88
BAB 88 : Ada Rasa Yang Hilang
89
BAB 89 : Aku Tak Bisa Melupakanmu
90
BAB 90 : Kakak/Kekasih (untuk yang sudah menikah)
91
BAB 91 : Awal Perjalanan
92
BAB 92 : Kehangatan Keluarga dalam Pesawat
93
BAB 93 : Kabar Akmal
94
BAB 94 : Akmal Ditemukan
95
BAB 95 : Mengenang Masa Kecil
96
BAB 96 : Berkunjung ke Rumah Tante Nadya
97
BAB 97 : Bermain dengan si Kembar
98
Keluarga Tarzan
99
Rima
100
Utuh atau Berbagi
101
Krucil Ceria
102
Lanjut Untuk Rima
103
Dinner Ala Mustofa dan Rima
104
Ungkapkan saja
105
Restu Yang Sempurna
106
Sesuatu Tentang Mustofa
107
Memutuskan Hari H
108
Kenangan Masa Lalu
109
Dengan Vidio call
110
Ini Papa Sayang
111
ke Halim
112
Samperin Aja
113
Pengantin Baru
114
Tengah Malam
115
Kebahagiaan yang Bertambah (end)
116
pengumuman
117
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!