BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan

"Kak Andre jangan gitu lah. Meski Rima belum bisa tutup aurot. Janganlah kasih contoh gitu." Rima merajut bak kanak-kanak.

"Nah, sudah tahu gitu. Makanya jangan kamu pasang-pasangkan kakak. Nanti kakak jadi tergoda."

"Tumben adek kakak ke sini?"

"Iya Kak. Ini tentang kuliah S2 ku. Bingung."

"Aku pinginnya di Amerika."

"Tak masalah. Asalka bisa jaga diri. Lalu?"

"Mama inginnya aku di Singapura. Biar dekat, gitu katanya."

"Lalu?"

"Bantu ngomong dong, Kak!"

"Oh itu, Baiklah. Kebetulan teman kakak juga ada di sana."

"Kakak bisa nitip kamu ke dia."

"Maksudnya?"

"Jangan curiga. Dia sudah berkeluarga. Sekali-kali kamu bisa berkunjung ke dia."

"Terima kasih, Kakakku tersayang."

"Ya. Kamu ini kaya Nur saja. Dikit-dikit curhat ke kakak."

"Ehem, akhirnya terucap juga. Tak sia-sia aku selalu ajak dia ke rumah. Terrnyaa kakakku bisa jatuh cinta juga."

"Huuss, kamu. Sudah kakak mau kerja."

"Ya, Kak. Kalau itu aku setuju. Bisa diajak kompakkan. Assalamu'alaikum ...."Rima berlalu dengan wajah ceria berhasil menggoda kakaknya.

"Wa'alaikum salam ...."

Rima meninggalkan Andre dengan senyum-senyum disimpan.

💎

Sementara itu, Nur yang sore itu sudah tiba di rumah orang tuanya, benar-benar berada dalam situasi yang sulit.

"Bagaimana Nur?"

Nur hanya duduk terdiam, menatap kedua orang tuanya.

"Kami sebenarnya ingin menolak, hanya saja ibu merasa nggak enak, mereka itu tetangga ."

Sebenarnya Nur ingin menceritakan kebahagiannya bahwa saat ini beasiswa yang dia ajukan diterima. Tapi sepertinya kurang tepat bila diungkapkan saat ini.

" Jawablah Nur."

"Bu, Nur masih ingin melanjutkan sekolah." Nur barkata sambil sedikit merajuk.

"Ibu mengerti, Nur. Tapi itu bisa dijalani meski sudah menikahkan?"

"Tapi itu tak mungkin, Bu. Anwar ada di Kalimantan. Pasti dia tak ingin kalau Nur tinggalnya sini."

"Sudahlah, Bune. Kasihan Nur." pak Farhan ikut memberi pertimbangan.

"Aku takut pakne. Kalau ditolak mereka akan marah. Bapak tahu sendiri kan?"

"Ya, tapi masalah pernikahan itu bukan main-main. Tergantung Nur juga."

"Masak ibu harus menolak lagi."

"Ibu , aku nggak bisa memutuskan saat ini. Bisakah besok saja Nur putuskan?"

"Baiklah, Nur. Istirahatlah. Maafkan ibu."

Nur beranjak dari hadapan bapak ibu Farhan, menuju kamarnya. Merebahkan diri sejenak.

Bayangan peristiwa 6 tahun yang lalu kembali melintas dalam pikirannya. Anwar, teman sepermainan dan juga tetangga depan rumahnya. Dia tersenyum sendiri.

Anwar adalah orang pertama yang menyatakan cinta padanya. Saat itu masih kelas 8. Dan Nur nggak pernah menanggapinya. Hingga dia Lulus.

Lulus dari SMP Anwar sudah tidak melanjutkan sekolah. Dia merantau ke Kalimantan dan terdengar sukses di sana.

Yang bikin Nur agak sedih. Waktu orang tuanya menyebut dirinya sebagai anak haram. Lama kelaman Anwarpun menjuhi dirinya tanpa tahu sebabnya. Meski saat itu tak mengangap kata cintanya tapi penyebutan anak haram dari keluarganya membuat hati Nur menangis.

Sekarang datang ingin melamar. Ada-ada saja ....

Tapi bagaimana cara menolaknya, Nur tak tahu. Apalagi orang sini kalau anak perempuan lulus kuliah belum ketemu jodohnya. Sudah macam-macam orang katakan.Dan itu membuat beban bagi bu Farhan. Nur tak mau itu terjadi.

Nur benar-benar galau saat ini. Di bukanya hp .

Rima, banyak sekali wa kamu masuk. Ada apa ....

Lelah, suruh mikir ini ....

"Assalamu'alaikum ....,apa kabar Rima?

" wa'alaikum salam .... akhirnya dibuka juga wa ku."

"Maaf, tumben kamu menghubungiku. Kamunya lagi di rumah ya?"

"Ya, dolan ke sini nggeh, "

"Kamulah ke sini, aku lagi suntuk nich."

"Kenapa?"

"Itu Anwar."

"Anwar? Temen kita waktu SMP dulu. Jangan katakan kalau kamu dilamar sama dia."

"Itulah yang bikin aku galau. Masak mau lamar aku."

"Tidak ... tidak ... nggak boleh... Itu tak boleh terjadi."

"Nah itu masalahnya?"

"Aku bilang kak Andre."

"Maksudmu?"

"Aku tak tahu, mungkin kak Andre punya pemecahan."

"Jangan cerita, malu aku."

"Oke, aku tutup. Kamu yang cerita. Assalamu'alaikum ..."

"Wa alaikum salam...."

Belum dijawab dengan sempurna telpon sudah ditutup. Bikin sebel.

Tak lama, hp Nur berdering lagi. Kali ini Rima membuktikan ucapanya. Kak Andre yang telpon.

"Assalamu'alaikum ....Nur." ada suara tertawa dari ujung telpon.

"Wa'alaikum salam ... Kak Andre jangan gledekin Nur."

"Lha gimana kak Andre nggak ketawa. Banyak yang antri yang mau dapatin Nur."

"Gitu dech. Nggak mau bantu malah ngledekin."

"Lalu?"

" Nur kan juga pingin sekolah lagi. Mana nanti disuruh ikut suami. Kapan Nur bisa melanjutkan S2."

"Jadi itu masalahnya. Baik ... besok kak Andre datang, bicara sama bapak."

"Tapi jangan bilang ini dari Nur."

"Beres, tapi ada syaratnya."

"Kok?"

"Nggak sulit syaratnya. Apa yang kak Andre katakan ke bapak, Nur harus setuju."

"Yeeeee, pasti jebakan."

"Bicara sama gadis kecil emang susah. Enakkan sama bapak langsung."

"Oke, oke... Nur setuju. Asalkan nggak bikin bapak ibu sedih dan bingung. Dan Nur bisa melanjutkan S2."

"Sepakat." jawab Andre mantap.

"Makasih, Kak Andre. Nur bisa tidur dengan tenang sekarang."

"Ya, selamat mimpi indah. Jangan lupa ajak aku dalam mimpimu."

"Yeeeee ... maunya. Assalamu'alaikum...."

"Wa'alaikum salam." tawa renyah coba Andre hadirkan sebelum menutup telponnya.

Ternyata kak Andre menepati janjinya. Sore harinya, dia datang sendiri menemui bapak dan ibu.

Setelah mereka berbicara sejenak, ibu Farhan menemui Nur di dalam kamarnya.

"Nur, ibu bingung. "

"Maksud ibu apa?"

"Nak Andre melamarmu juga."

Nur terperanjat mendengar penjelasan ibunya.

"Sebentar- sebentar, ibu nggak salah ngomong kan. Kak Andre melamar Nur?"

"Nur nggak suka nak Andre?" tanya bu Farhan padanya dengan wajah bingung.

"Kalau memang nggak suka biar ibu tolak. Tapi kalau Nur bisa menerima Anwar. Karena ibu nggak bisa nolak Anwar tanpa alasan."

"Boleh Nur bicara dengan kak Andre berdua."

"Bagus itu, kalian yang jalani kalian yang putuskan."

Nur mengangkat telpon, menghubungi Andre yang sedang bicara dengan pak Farhan.

"Maaf,boleh saya mengangkat telpon, dari Nur."

"Yo, silahkan. Apa perlu bapak Nur ajak ke sini."

"Kalau boleh, Bapak."

"Baiklah, biar bapak ajak Nur ke sini."

Seiring pak Farhan masuk, dari dalam rumah Nur tampak berjalan menunduk menemui Andre.

Membuat Andre senyum-senyum menatapnya.

"Kak Andre, kok jadi gini."

"Lalu gimana. Gini kan bapak ibu Farhan tenang nggak perlu nolak tetangga. Kamu juga bisa sekolah. Dan ingat janjimu tadi malam."

Nur terdiam dan malu. Bagaimanapun itu keputusan yang terbaik diantara yang terjelek. Nach lo ...

Apa mau dikata. Dia sudah terlanjur berjanji. Mau tak mau harus bisa menjalani.

"Nur, kakak tahu kakak ini bukan kak Uyamu. Yang mampu memberikan keceriaan kala kamu masih kecil. Hingga kamu merindukannya sampai saat ini.

Tapi berilah kesempatan pada kakak untuk jadi sahabat yang berarti dalam hidupmu. Dalam arti sesungguhnya."

Wah ... hati siapa yang nggak klepek-klepek mendengar kata-kata seperti ini. Nur sampai bengong dibuatnya. Sungguh dia tak mengerti tapi dicoba untuk mencerna. Agar dia tak salah mengambil keputusan.

"Kak, Nur juga bukan orang yang sempurna. Bahkan bapak ibu Nur. Nur tak tahu.

Nur merasa bangga dan berharga, selama ini bisa bersahabat dengan kakak. Bimbing Nur untuk bisa menjadi sahabat yang baik bagi Kakak."

Nur terlihat tenang meski pipinya memerah dan wajahnya menunduk.

"Terima kasih, Nur. Berarti lamaran kakak diterima dong.' kata Andre mencoba mencairkan suasana.

Nur menatap Andre dengan senyuman tanpa kata. Yang disembunyikan di balik cadar berwarna biru muda. Dengan rapi menutup mimik wajahnya yang tak terlihat. Namun dapat dirasa oleh Andre yang ada di dekatnya.

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

yaaaaaa akhry sama andre.....smg smpe ke pelaminan.....heeee

2022-09-19

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

bingung juga ya Nur...

2021-05-18

1

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

mennding gtu

2021-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Pulang
2 BAB 2 : Lamaran.
3 BAB 3 : Nur dan Aku
4 BAB 4 : Moment Pagi
5 BAB 5 : Kak Uya
6 BAB 6 : Bisikan Hati yang Patah
7 BAB 7 : Rujakan
8 BAB 8 : Perhatian Andre
9 BAB 9 : Kangen
10 BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan
11 BAB 11 : Yang Tersimpan
12 BAB 12 : Langkah Nyata
13 BAB 13 : Bu Retno
14 BAB 14 : Lagi dan Usai
15 BAB 15 : Rombongan Tamu
16 BAB 16 : Bertemu Keluarga
17 BAB 17 : Persiapan
18 BAB 18 : Calon Menantu
19 BAB 19 : Hasil DNA
20 BAB 20 : Diikuti
21 BAB 21 : Bertemu Ulya
22 BAB 22 : Lupakan Kakak
23 BAB 23 : Persiapan
24 BAB 24 : Keraguan
25 BAB 25 : Penelusuran
26 BAB 26 : Janji Suci
27 BAB 27 : Kubawa Dirimu
28 BAB 28 : Aku Masih Takut
29 BAB 29 : Khusus Yang Sudah Menikah!!
30 BAB 30 : Hadiah Indah Pernikahan
31 BAB 31 : Terseret Ombak
32 BAB 32 : Dimana Mas Andre
33 BAB 33 : Siuman dari Tidur Panjang
34 BAB 34 : Jagalah yang Kau Cinta
35 BAB 35 : Rela Melepasmu
36 BAB 36: Bahagia atau Entahlah
37 BAB 37: Tinggallah Bersama Kami
38 BAB 38: ULYA POV
39 BAB 29: Rindu Kampung Halaman
40 BAB 40: Belanja
41 BAB 41: Di Pusara Andre
42 BAB 42: Ungkapkan Rasa
43 BAB 43 : Papa Sofyan
44 BAB 44: Baby Twins
45 BAB 45: Aku Ingin Pulang
46 BAB 46 : Cari Makan
47 BAB 47 : Tentang Devra
48 BAB 48 : Selamat Tinggal
49 BAB 49 : Cerita Ulya dan Mama Devra
50 BAB 50 : Sandiwara Naura
51 BAB 51 : Malam Ini
52 BAB 52 : Mengantar Devra ke Sekolah
53 BAB 53 : Insiden Kecil
54 BAB 54 : Bumil Kesal dan Merajuk
55 BAB 55 : Rasaku
56 BAB 56 : Kehadiran Mustafa
57 BAB 57 : Rindu
58 BAB 58 : Melahirkan
59 BAB 59 : Ibu yang bahagia
60 BAB 60 : Meminang
61 BAB 61 : Papa Sofyan Datang
62 BAB 62 : Semua Harus Jelas
63 BAB 63 : Mustofa (POV)
64 BAB 64 : Rima dan Tamu Mustofa
65 BAB 65 : Sepenggal Cerita Ifroh
66 BAB 66 : ke KBRI
67 BAB 67 : Keinginan Mustofa
68 BAB 68 : Kembali ke Rumah Abbah
69 BAB 69 : Dalam Keluarga Ulya
70 BAB 70 : Semua Pergi
71 BAB 71 : Memendam Rindu
72 BAB 72 : Ummi Oh Ummi
73 BAB 73 : Kehebohan Keluarga Naura
74 BAB 74 : Kemesraan dalam ikatan
75 BAB 75 : Rumah Baru
76 BAB 76 : Bercengkrama Bersama
77 BAB 77 : ke Kebun Ahmad
78 BAB 78 : Luka Lama
79 BAB 79 : Kembali
80 BAB 80 : Kisah Masa Lalu
81 BAB 81 : HAGYA
82 BAB 82 : Putri Kita
83 BAB 83 : Engkau Kekasihku
84 BAB 84 : Awal Cerita
85 BAB 85 : Akmal Menghilang
86 BAB 86 : Mencari Akmal
87 BAB 87 : Tak Bisa Ku temukan
88 BAB 88 : Ada Rasa Yang Hilang
89 BAB 89 : Aku Tak Bisa Melupakanmu
90 BAB 90 : Kakak/Kekasih (untuk yang sudah menikah)
91 BAB 91 : Awal Perjalanan
92 BAB 92 : Kehangatan Keluarga dalam Pesawat
93 BAB 93 : Kabar Akmal
94 BAB 94 : Akmal Ditemukan
95 BAB 95 : Mengenang Masa Kecil
96 BAB 96 : Berkunjung ke Rumah Tante Nadya
97 BAB 97 : Bermain dengan si Kembar
98 Keluarga Tarzan
99 Rima
100 Utuh atau Berbagi
101 Krucil Ceria
102 Lanjut Untuk Rima
103 Dinner Ala Mustofa dan Rima
104 Ungkapkan saja
105 Restu Yang Sempurna
106 Sesuatu Tentang Mustofa
107 Memutuskan Hari H
108 Kenangan Masa Lalu
109 Dengan Vidio call
110 Ini Papa Sayang
111 ke Halim
112 Samperin Aja
113 Pengantin Baru
114 Tengah Malam
115 Kebahagiaan yang Bertambah (end)
116 pengumuman
117 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 117 Episodes

1
BAB 1 : Pulang
2
BAB 2 : Lamaran.
3
BAB 3 : Nur dan Aku
4
BAB 4 : Moment Pagi
5
BAB 5 : Kak Uya
6
BAB 6 : Bisikan Hati yang Patah
7
BAB 7 : Rujakan
8
BAB 8 : Perhatian Andre
9
BAB 9 : Kangen
10
BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan
11
BAB 11 : Yang Tersimpan
12
BAB 12 : Langkah Nyata
13
BAB 13 : Bu Retno
14
BAB 14 : Lagi dan Usai
15
BAB 15 : Rombongan Tamu
16
BAB 16 : Bertemu Keluarga
17
BAB 17 : Persiapan
18
BAB 18 : Calon Menantu
19
BAB 19 : Hasil DNA
20
BAB 20 : Diikuti
21
BAB 21 : Bertemu Ulya
22
BAB 22 : Lupakan Kakak
23
BAB 23 : Persiapan
24
BAB 24 : Keraguan
25
BAB 25 : Penelusuran
26
BAB 26 : Janji Suci
27
BAB 27 : Kubawa Dirimu
28
BAB 28 : Aku Masih Takut
29
BAB 29 : Khusus Yang Sudah Menikah!!
30
BAB 30 : Hadiah Indah Pernikahan
31
BAB 31 : Terseret Ombak
32
BAB 32 : Dimana Mas Andre
33
BAB 33 : Siuman dari Tidur Panjang
34
BAB 34 : Jagalah yang Kau Cinta
35
BAB 35 : Rela Melepasmu
36
BAB 36: Bahagia atau Entahlah
37
BAB 37: Tinggallah Bersama Kami
38
BAB 38: ULYA POV
39
BAB 29: Rindu Kampung Halaman
40
BAB 40: Belanja
41
BAB 41: Di Pusara Andre
42
BAB 42: Ungkapkan Rasa
43
BAB 43 : Papa Sofyan
44
BAB 44: Baby Twins
45
BAB 45: Aku Ingin Pulang
46
BAB 46 : Cari Makan
47
BAB 47 : Tentang Devra
48
BAB 48 : Selamat Tinggal
49
BAB 49 : Cerita Ulya dan Mama Devra
50
BAB 50 : Sandiwara Naura
51
BAB 51 : Malam Ini
52
BAB 52 : Mengantar Devra ke Sekolah
53
BAB 53 : Insiden Kecil
54
BAB 54 : Bumil Kesal dan Merajuk
55
BAB 55 : Rasaku
56
BAB 56 : Kehadiran Mustafa
57
BAB 57 : Rindu
58
BAB 58 : Melahirkan
59
BAB 59 : Ibu yang bahagia
60
BAB 60 : Meminang
61
BAB 61 : Papa Sofyan Datang
62
BAB 62 : Semua Harus Jelas
63
BAB 63 : Mustofa (POV)
64
BAB 64 : Rima dan Tamu Mustofa
65
BAB 65 : Sepenggal Cerita Ifroh
66
BAB 66 : ke KBRI
67
BAB 67 : Keinginan Mustofa
68
BAB 68 : Kembali ke Rumah Abbah
69
BAB 69 : Dalam Keluarga Ulya
70
BAB 70 : Semua Pergi
71
BAB 71 : Memendam Rindu
72
BAB 72 : Ummi Oh Ummi
73
BAB 73 : Kehebohan Keluarga Naura
74
BAB 74 : Kemesraan dalam ikatan
75
BAB 75 : Rumah Baru
76
BAB 76 : Bercengkrama Bersama
77
BAB 77 : ke Kebun Ahmad
78
BAB 78 : Luka Lama
79
BAB 79 : Kembali
80
BAB 80 : Kisah Masa Lalu
81
BAB 81 : HAGYA
82
BAB 82 : Putri Kita
83
BAB 83 : Engkau Kekasihku
84
BAB 84 : Awal Cerita
85
BAB 85 : Akmal Menghilang
86
BAB 86 : Mencari Akmal
87
BAB 87 : Tak Bisa Ku temukan
88
BAB 88 : Ada Rasa Yang Hilang
89
BAB 89 : Aku Tak Bisa Melupakanmu
90
BAB 90 : Kakak/Kekasih (untuk yang sudah menikah)
91
BAB 91 : Awal Perjalanan
92
BAB 92 : Kehangatan Keluarga dalam Pesawat
93
BAB 93 : Kabar Akmal
94
BAB 94 : Akmal Ditemukan
95
BAB 95 : Mengenang Masa Kecil
96
BAB 96 : Berkunjung ke Rumah Tante Nadya
97
BAB 97 : Bermain dengan si Kembar
98
Keluarga Tarzan
99
Rima
100
Utuh atau Berbagi
101
Krucil Ceria
102
Lanjut Untuk Rima
103
Dinner Ala Mustofa dan Rima
104
Ungkapkan saja
105
Restu Yang Sempurna
106
Sesuatu Tentang Mustofa
107
Memutuskan Hari H
108
Kenangan Masa Lalu
109
Dengan Vidio call
110
Ini Papa Sayang
111
ke Halim
112
Samperin Aja
113
Pengantin Baru
114
Tengah Malam
115
Kebahagiaan yang Bertambah (end)
116
pengumuman
117
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!