Mahabbah Rindu

Mahabbah Rindu

BAB 1 : Pulang

Sore itu Nur menepati janjinya untuk pulang.

Memenuhi keinginan bapak dan ibu Farhan. Meski tak tahu apa tujuannya

Keluarga Farhan adalah orang yang sudah merawatnya sejak masih bayi hingga sampai dia sebesar ini. Tak ada alasan untuk tidak mempercayai mereka.

Perlakuan mereka terhadap dirinya, tak beda dengan sikap mereka kepada kakaknya, yang merupakan anak kandung mereka berdua. Tak pernah membeda-bedakan. Semua sama dalam kasih sayang, perlakuan, bahkan benda-benda yang ingin mereka miliki.

Terlihat senyuman menghias wajah cerianya. Ketika langkah kakinya memasuki pelataran rumah. Seakan ingin memberi kabar, bahwa lembayung senja tak semuram dengan cerita yang pernah didengarnya.

Whuuuaaaalah ...

Maaf, dapat contekan kata-kata romantis kakak.

"Assalamu'alaikum ..., Kak Nadya." Kusapa

Kakakku yang selalu ceria dan penuh cerita. siapa lagi kalau bukan kak Nadya Aminatus Shoffa.

Aku melihat mbak Nadya sedang bersih-bersih ruang tamu, yang penuh dengan tanah. Perbuatan siapa lagi, kalau bukan perbuatan keponakanku tersayang. Si kembar, Novi Auliyaur Rohimah dan Noval Auliyaur Rohman

"Wa'alaikum salam ..., Nur."

Ritual teletabies. Berpelukan ....

Kehangatan yang biasa kami lakukan ketika berjumpa.

"Mana keponakanku?"

"Lagi bersenang-senang sama abinya. Lebih tepatnya ngerjain abinya ...."

"*Kok?!"

"Ya ... tuch lihat!"

Tak berselang lama melintas di depan rumah, kakak ipar Hamdan As Syauki, yang sedang menarik 'gledegan' dengan susah payah. Sedangkan, Novi dan Noval naik di atas 'gledekan' dengan tertawa, sambil memberi semangat.

"Jauh-jauh dari kota, yang dicari cuma 'gledegan' ". kataku sambil berlalu.

Rasanya punya keluarga seperti kakak, pasti akan menyenangkan dan senantiasa bahagia.

Teringat kata ustadzah TPQ dulu, kalau sedang tanya kabar pada kita. Pasti ada kata, senantiasa bahagia. He ... he ... he ....

"Ibu sama ayah di mana, Kak?"

"Ayah ke rumah haji Shodikin. Ibu di dapur."

"Udah, Kak. Aku ke ibu dulu."

"Ya, sudah. Sana!"

Aku meninggalkan kakak yang sudah hampir selesai membereskan kamar tamu. Tumben kursi-kursinya kok dikeluarkan. Dan itu karpet untuk apa?

Ah tak tahulah ....

Aku teruskan jalanku menuju dapur, untuk menemuai orang yang kurindu. Kata-katanya ... kelembutannya ... perhatiannya ... serta paket komplit lainnya.

"Assalamu'alaikum wr.wb." Aku hampiri ibu yang sibuk memasak.

"Eh ... Nur. Alhamdulillah kamu sudah pulang."

"Ya, Bu."

Kulihat ibu memasak tak seperti biasanya. Dan itu kenapa ada kue-kue pesanan dan tambahan masakan pesanan.

"Bu, mau ada acara ya ..., kok masak banyak banget."

"Ya ... Nur. Ini untuk acaramu."

"Acara Nur, Bu?!"

"Ada yang menginginkanmu."

"Maksud ibu?!"

Aku benar-benar tak tahu dengan semua ini. Apa yang dimaksud mereka ....

"Ba'da isya' teman ayahmu datang, keluarga besar ...."

"Ibu ... aku benar-benar nggak ngerti."

"Jangan dipikirkan. Mandilah dulu. Agar kamu segar."

Ingin diriku bertanya lebih jauh , tapi ku urungkan. Karena ibu ku lihat lelah. Biarlah semua pertanyaan ini, aku simpan dulu.

"Nur mandi, Bu."

"Ya, Nak."

Aku berlalu dari hadapannya dengan pertanyaan yang menyesakkan. Benarkah aku akan dijodohkan. Kenapa mereka tak memberitahuku terlebih dahulu.

Apa mereka begitu percaya padaku, bahwa aku bisa menerima semua keputusan mereka.

Aku balik lagi ke depan, ingin menemui mbak Nadya. Mungkin dia bisa memberi penjelasan.

Begitu melihat diriku, mbak Nadya mengibaskan tangan.

"Mandilah dulu, nanti kakak tunggu di kamarmu. Oke!"

Ah semuanya tiba-tiba membuatku bertanya. Tak ada penjelasan apa-apa, sekedar untuk mengurangi gelisahku terhadap peristiwa yang sedang mereka siapkan untukku.

Ku turuti saja saran mereka, untuk segera mandi, membersihkan diri. Agar tubuh ini segar. Sebagai haknya yang telah kugunakan lama dalam perjalanan, antara Bandung sampai Klaten sini.

Segarnya air pegunungan yang mengguyur tubuhku, terasa benar di kulitku. Lelah sesaat lalu, kini hilang bersama perginya air yang mengalir, meninggalkan diriku lari ke dalam got-got di bawah sana.

Kini dengan pikiran yang mulai terang dan siap untuk menerima penjelasan, aku memasuki kamarku.

Ternyata Mbak Nadya tidak mengingkari janjinya. Menunggu diriku dengan santai duduk di depan meja belajarku.

Meja belajar yang ku gunakan sejak ku SMP hingga SMA di kotaku tercinta ini. Sebelum melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi negri di kota Bandung.

"Mbak. Sebenarnya ada apa?"

"Maafkan kami, Nur. Kami belum sempat memberitahumu."

"Aku tak mengerti maksud semua ini, Kak?"

"Sebenarnya sejak lebaran kemarin, mereka ingin menjalin kekeluargaan dengan ayah.

Tapi ayah tak mau mengganggumu. Ayah hanya diam, tak menerima maupun menolak.

2 minggu yang lalu, mereka meminta agar kalian dipertemukan. Siapa tahu berjodoh."

"Apakah selama ini kamu pernah dihubungi seseorang, untuk sekedar ta'arufan denganmu?"

"Seingatku semenjak lebaran hingga sekarang, aku tak pernah dihubungi ikhwan."

"Masak! ... tapi mengapa mereka begitu cepat memutuskan itu."

"Maksud kakak?"

"Mereka ingin melamarmu hari ini."

Mungkin ini yang namanya mendengar petir di siang bolong. Tak terasa aku seperti tersengat aliran listrik bertegangan tinggi. Hingga membuat diriku terdiam seketika.

Nadya pun tak bisa berkata apa-apa lagi. Dia hanya memeluk Nur dengan kasih sayang.

"Apakah dia bernama Bahrul?"

"Iya,"

"Ibu pernah bicara ke aku, tapi kukira saat itu hanya main-main. Aku tak mempedulikannya."

"Mengapa?"

"Karena aku ingin melanjutkan kuliah dulu. Dan kukira sudah berhenti sampai di situ saja. Karena tak ada lagi kabar tentang hal itu, sampai hari ini."

"Lalu menurutmu, bagaimana?"

"Maaf Kak, kapan mereka akan datang?

"Ba'da isya'."

"Izinkan aku sholat dua rekaat dulu. sehabis maghrib ini. Maaf kalau aku tak bisa bantu ibu dan kakak, untuk mempersiapkannya."

"Ya, Nur. Sabarlah, siapa tahu ini jodohmu."

"Ya, Kak."

"Ini ada hadiah dari kakak, bisa kau pakai malam ini."

"Terima kasih, Kak."

Tak lama kemudian suara adzan maghrib terdengar dari masjid yang ada di kampungku. Aku melihat ibu dan bapak serta kakak ipar berangkat ke masjid. Noval dan Novi juga ikut bersama mereka.

"Kakak nggak ke masjid?"

"Kakak nemenin kamu saja sholat di rumah."

Setelah keduanya sholat, Nadya melanjutkan pekerjaannya, mempersiapkan acara penyambutan keluarga yang akan melamar Nur Aini, adiknya. Sebentar lagi akan datang.

Sedangkan Nur Aini sendiri masih melanjutkan sholatnya. Bermunajat pada yang kuasa. Mengadukan segala resah yang kini dirasakannya.

Bukankah telah diajarkan padaku,

Maka mohon pertolonganlah kalian semua dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya hal itu sesuatu yang sangat luar biasa besar (berat) kecuali bagi orang-orang yang khusyu'

Qs. 2: 45

Dengan bersimpuh di atas sajadah, Nur Aini menunduk. Berseru lirih pada yang maha Pendengar dan Penuh Kasih.

"Wahai Robbku yang Maha Tahu dan senantiasa kurindu.

Aku tak tahu apa yang engkau tetapkan untukku, tentang rizkiku, tentang usiaku, tentang jodohku, tentang bahagia dan sedihku. Semua masih rahasia untukku.

Maka ampuni aku bila meminta sesuatu,yang aku tak tahu baik-buruknya bagiku. Yang kadang sering aku salah sangka pada takdirmu. Sungguh wahai Robbku ....ampuni aku.

Jika yang kau datangkan padaku hari ini, jodoh yang engkau pasangan diriku dengannya sudah tertulis di lahful mahfud maka itu suatu kebaikan bagi hambamu ini.

Jika bukan dia, aku berpasrah diri padamu. Karena engkau yang maha tahu.

Akan Engkau titipkan pada siapa ,kasih yang Engkau beri padaku. Karena Engkau Maha Kasih.

Salam shalawat atas nabi pilihanmu. aamiiin.."

Terpopuler

Comments

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

skrol skrol skrol nemu cerita bagus mampir insya allah sampai ful

2023-08-01

0

Tati Suwarsih Prabowi

Tati Suwarsih Prabowi

perjodohan lagi...

2023-05-10

0

نور✨

نور✨

Assalamualaikum kka, aku baru mampir baca nih☺️.... semangat terus berkarya kka 🥰💪

2022-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Pulang
2 BAB 2 : Lamaran.
3 BAB 3 : Nur dan Aku
4 BAB 4 : Moment Pagi
5 BAB 5 : Kak Uya
6 BAB 6 : Bisikan Hati yang Patah
7 BAB 7 : Rujakan
8 BAB 8 : Perhatian Andre
9 BAB 9 : Kangen
10 BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan
11 BAB 11 : Yang Tersimpan
12 BAB 12 : Langkah Nyata
13 BAB 13 : Bu Retno
14 BAB 14 : Lagi dan Usai
15 BAB 15 : Rombongan Tamu
16 BAB 16 : Bertemu Keluarga
17 BAB 17 : Persiapan
18 BAB 18 : Calon Menantu
19 BAB 19 : Hasil DNA
20 BAB 20 : Diikuti
21 BAB 21 : Bertemu Ulya
22 BAB 22 : Lupakan Kakak
23 BAB 23 : Persiapan
24 BAB 24 : Keraguan
25 BAB 25 : Penelusuran
26 BAB 26 : Janji Suci
27 BAB 27 : Kubawa Dirimu
28 BAB 28 : Aku Masih Takut
29 BAB 29 : Khusus Yang Sudah Menikah!!
30 BAB 30 : Hadiah Indah Pernikahan
31 BAB 31 : Terseret Ombak
32 BAB 32 : Dimana Mas Andre
33 BAB 33 : Siuman dari Tidur Panjang
34 BAB 34 : Jagalah yang Kau Cinta
35 BAB 35 : Rela Melepasmu
36 BAB 36: Bahagia atau Entahlah
37 BAB 37: Tinggallah Bersama Kami
38 BAB 38: ULYA POV
39 BAB 29: Rindu Kampung Halaman
40 BAB 40: Belanja
41 BAB 41: Di Pusara Andre
42 BAB 42: Ungkapkan Rasa
43 BAB 43 : Papa Sofyan
44 BAB 44: Baby Twins
45 BAB 45: Aku Ingin Pulang
46 BAB 46 : Cari Makan
47 BAB 47 : Tentang Devra
48 BAB 48 : Selamat Tinggal
49 BAB 49 : Cerita Ulya dan Mama Devra
50 BAB 50 : Sandiwara Naura
51 BAB 51 : Malam Ini
52 BAB 52 : Mengantar Devra ke Sekolah
53 BAB 53 : Insiden Kecil
54 BAB 54 : Bumil Kesal dan Merajuk
55 BAB 55 : Rasaku
56 BAB 56 : Kehadiran Mustafa
57 BAB 57 : Rindu
58 BAB 58 : Melahirkan
59 BAB 59 : Ibu yang bahagia
60 BAB 60 : Meminang
61 BAB 61 : Papa Sofyan Datang
62 BAB 62 : Semua Harus Jelas
63 BAB 63 : Mustofa (POV)
64 BAB 64 : Rima dan Tamu Mustofa
65 BAB 65 : Sepenggal Cerita Ifroh
66 BAB 66 : ke KBRI
67 BAB 67 : Keinginan Mustofa
68 BAB 68 : Kembali ke Rumah Abbah
69 BAB 69 : Dalam Keluarga Ulya
70 BAB 70 : Semua Pergi
71 BAB 71 : Memendam Rindu
72 BAB 72 : Ummi Oh Ummi
73 BAB 73 : Kehebohan Keluarga Naura
74 BAB 74 : Kemesraan dalam ikatan
75 BAB 75 : Rumah Baru
76 BAB 76 : Bercengkrama Bersama
77 BAB 77 : ke Kebun Ahmad
78 BAB 78 : Luka Lama
79 BAB 79 : Kembali
80 BAB 80 : Kisah Masa Lalu
81 BAB 81 : HAGYA
82 BAB 82 : Putri Kita
83 BAB 83 : Engkau Kekasihku
84 BAB 84 : Awal Cerita
85 BAB 85 : Akmal Menghilang
86 BAB 86 : Mencari Akmal
87 BAB 87 : Tak Bisa Ku temukan
88 BAB 88 : Ada Rasa Yang Hilang
89 BAB 89 : Aku Tak Bisa Melupakanmu
90 BAB 90 : Kakak/Kekasih (untuk yang sudah menikah)
91 BAB 91 : Awal Perjalanan
92 BAB 92 : Kehangatan Keluarga dalam Pesawat
93 BAB 93 : Kabar Akmal
94 BAB 94 : Akmal Ditemukan
95 BAB 95 : Mengenang Masa Kecil
96 BAB 96 : Berkunjung ke Rumah Tante Nadya
97 BAB 97 : Bermain dengan si Kembar
98 Keluarga Tarzan
99 Rima
100 Utuh atau Berbagi
101 Krucil Ceria
102 Lanjut Untuk Rima
103 Dinner Ala Mustofa dan Rima
104 Ungkapkan saja
105 Restu Yang Sempurna
106 Sesuatu Tentang Mustofa
107 Memutuskan Hari H
108 Kenangan Masa Lalu
109 Dengan Vidio call
110 Ini Papa Sayang
111 ke Halim
112 Samperin Aja
113 Pengantin Baru
114 Tengah Malam
115 Kebahagiaan yang Bertambah (end)
116 pengumuman
117 pengumuman karya baru
Episodes

Updated 117 Episodes

1
BAB 1 : Pulang
2
BAB 2 : Lamaran.
3
BAB 3 : Nur dan Aku
4
BAB 4 : Moment Pagi
5
BAB 5 : Kak Uya
6
BAB 6 : Bisikan Hati yang Patah
7
BAB 7 : Rujakan
8
BAB 8 : Perhatian Andre
9
BAB 9 : Kangen
10
BAB 10 : Akhirnya Ku Nyatakan
11
BAB 11 : Yang Tersimpan
12
BAB 12 : Langkah Nyata
13
BAB 13 : Bu Retno
14
BAB 14 : Lagi dan Usai
15
BAB 15 : Rombongan Tamu
16
BAB 16 : Bertemu Keluarga
17
BAB 17 : Persiapan
18
BAB 18 : Calon Menantu
19
BAB 19 : Hasil DNA
20
BAB 20 : Diikuti
21
BAB 21 : Bertemu Ulya
22
BAB 22 : Lupakan Kakak
23
BAB 23 : Persiapan
24
BAB 24 : Keraguan
25
BAB 25 : Penelusuran
26
BAB 26 : Janji Suci
27
BAB 27 : Kubawa Dirimu
28
BAB 28 : Aku Masih Takut
29
BAB 29 : Khusus Yang Sudah Menikah!!
30
BAB 30 : Hadiah Indah Pernikahan
31
BAB 31 : Terseret Ombak
32
BAB 32 : Dimana Mas Andre
33
BAB 33 : Siuman dari Tidur Panjang
34
BAB 34 : Jagalah yang Kau Cinta
35
BAB 35 : Rela Melepasmu
36
BAB 36: Bahagia atau Entahlah
37
BAB 37: Tinggallah Bersama Kami
38
BAB 38: ULYA POV
39
BAB 29: Rindu Kampung Halaman
40
BAB 40: Belanja
41
BAB 41: Di Pusara Andre
42
BAB 42: Ungkapkan Rasa
43
BAB 43 : Papa Sofyan
44
BAB 44: Baby Twins
45
BAB 45: Aku Ingin Pulang
46
BAB 46 : Cari Makan
47
BAB 47 : Tentang Devra
48
BAB 48 : Selamat Tinggal
49
BAB 49 : Cerita Ulya dan Mama Devra
50
BAB 50 : Sandiwara Naura
51
BAB 51 : Malam Ini
52
BAB 52 : Mengantar Devra ke Sekolah
53
BAB 53 : Insiden Kecil
54
BAB 54 : Bumil Kesal dan Merajuk
55
BAB 55 : Rasaku
56
BAB 56 : Kehadiran Mustafa
57
BAB 57 : Rindu
58
BAB 58 : Melahirkan
59
BAB 59 : Ibu yang bahagia
60
BAB 60 : Meminang
61
BAB 61 : Papa Sofyan Datang
62
BAB 62 : Semua Harus Jelas
63
BAB 63 : Mustofa (POV)
64
BAB 64 : Rima dan Tamu Mustofa
65
BAB 65 : Sepenggal Cerita Ifroh
66
BAB 66 : ke KBRI
67
BAB 67 : Keinginan Mustofa
68
BAB 68 : Kembali ke Rumah Abbah
69
BAB 69 : Dalam Keluarga Ulya
70
BAB 70 : Semua Pergi
71
BAB 71 : Memendam Rindu
72
BAB 72 : Ummi Oh Ummi
73
BAB 73 : Kehebohan Keluarga Naura
74
BAB 74 : Kemesraan dalam ikatan
75
BAB 75 : Rumah Baru
76
BAB 76 : Bercengkrama Bersama
77
BAB 77 : ke Kebun Ahmad
78
BAB 78 : Luka Lama
79
BAB 79 : Kembali
80
BAB 80 : Kisah Masa Lalu
81
BAB 81 : HAGYA
82
BAB 82 : Putri Kita
83
BAB 83 : Engkau Kekasihku
84
BAB 84 : Awal Cerita
85
BAB 85 : Akmal Menghilang
86
BAB 86 : Mencari Akmal
87
BAB 87 : Tak Bisa Ku temukan
88
BAB 88 : Ada Rasa Yang Hilang
89
BAB 89 : Aku Tak Bisa Melupakanmu
90
BAB 90 : Kakak/Kekasih (untuk yang sudah menikah)
91
BAB 91 : Awal Perjalanan
92
BAB 92 : Kehangatan Keluarga dalam Pesawat
93
BAB 93 : Kabar Akmal
94
BAB 94 : Akmal Ditemukan
95
BAB 95 : Mengenang Masa Kecil
96
BAB 96 : Berkunjung ke Rumah Tante Nadya
97
BAB 97 : Bermain dengan si Kembar
98
Keluarga Tarzan
99
Rima
100
Utuh atau Berbagi
101
Krucil Ceria
102
Lanjut Untuk Rima
103
Dinner Ala Mustofa dan Rima
104
Ungkapkan saja
105
Restu Yang Sempurna
106
Sesuatu Tentang Mustofa
107
Memutuskan Hari H
108
Kenangan Masa Lalu
109
Dengan Vidio call
110
Ini Papa Sayang
111
ke Halim
112
Samperin Aja
113
Pengantin Baru
114
Tengah Malam
115
Kebahagiaan yang Bertambah (end)
116
pengumuman
117
pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!