Eps 18

" Berhasil ". Teriak semua rekan Yuma.

Yuma terkaget sesaat setelah dirinya membuka pintu kantor. Yuma memijat dadanya pelan sembari mata nya menajam.

" Apa nya yang berhasil ?! ". Tanya Yuma dengan langkah malas nya. " Aarrggg hikss,,kalian mengagetkan jantungku ". Tiba-tiba Yuma begitu kesal dengan mereka dan menjatuhkan tubuhnya kasar di atas kursinya.

" Presdir idak ada masalah dengan laporan yang kita susun, semuanya sempurna ". Levon mengacungkan ibu jari tangan nya memuji.

" Kami tahu kau memang mampu Yuma ". Senyum Wu Fan ikut memberi pujia.

" Iya iya iya jangan lupa traktiran nya hahaha ". Tawa Yuma namun tidak lama dia segera melanjutkan pekerjaan nya.

" Baiklah, aku yang traktir ". Seru Levon.

" Yeay ". Senang mereka.

...**...

Daniel masih sibuk di dalam kantor nya dengan kembali membuka setiap berkas laporan. Shen pun sama halnya dengan Daniel, dia pun tengah sibuk membantu Daniel.

Dalam bekerja, mereka sama sekali tidak dapat di ganggu, terutama Daniel.

Tok,, tok,, tok,,. Suara ketukan dari pintu sejenak mengalihkan perhatian Daniel dan juga Shen. Shen beranjak hendak membuka pintu.

" Ada apa ?! ". Tanya Shen sama sekali tak memberi izin staf di sana masuk, terlihat dari Shen membuka pintu dan dia memilih untuk ke luar dan kembali menutup pintu.

" Kami membawa makanan, nona Jingyi dan juga rekan nya membeli semua makanan ini ". Ucap pegawai itu dengan gugup tanpa menatap wajah tampan milik Shen.

" Jingyi ? siapa ? ". Bingung Shen. Dia tidak tahu siapa yabg tengah dia bicarakan.

"Orang dari Departemen Logistik. Tuan!" Seru nya memperjelas. Shen mengambil alih makanan itu dari tangan nya.

" Oh, tapi ini tidak perlu. Untuk ke depan nya kalian tidak perlu lagi membeli ini semua untuk kami ". Kilah Shen.

" Tapi mereka memang seperti itu, walaupun mereka dingin dan sinis tapi jika ada sesuatu yang membahagiakan pasti mereka akan memberi kami makanan seperti ini ". Karyawan itu malah berucap panjang lebar, padahal Shen tak bertanya.

" Sebenarnya tadi nona Yuma yang seharusnya mengantarkan ini tapi dia harus menerima panggilan darurat ". Ucapnya.

" Yuma ? panggilan darurat apa ?! ". Mata Shen membulat penuh. Pikir nya hampir saja identitas mereka terbongkar jika memang iya Yuma yang mengantarkan makana itu.

" Entahlah. Jika begitu saya permisi ". Senyum Staf itu dan menyelipkan sulur rambut nya ke belakang telinga.

Shen segera masuk dengan cepat. Daniel meluruskan tatapan nya sejenak dengan derap langkah kaki Shen yang begitu menggangu telinga Daniel.

" Bisa kau pelan kan suara langkah mu ". Tajam Daniel. Namun saat itu juga mata nya memincing karena Shen membawa sesuatu di tangan nya.

" Makanlah ". Simpan Shen pada makanan itu di atas mejja kerja Daniel.

" Bawa pergi atau ku buang semuanya ". Daniel kembali mengalihkan fokus nya pada berkas di tangan.

" Yakin ? aku akan menghabiskan nya, tidak perlu repot kau buang ! Tch,, tch,, tch,, sayang jika makanan dari kaka ipar di buang ". Shen menjinjing makanan itu dan di simpan di atas meja Sofa yang telah tersedia.

Daniel terkesiap dengan perkataan Shen. " Kaka ipar ?! ". Daniel kembali mengulang perkataan Shen seraya memainkan pena nya.

" Yuma ! kenapa ? tidak suka yasudah ". Seru Shen segera memakannya.

" Dia tahu kita siapa ?! ". Tanya Daniel.

" Tidak sama sekali, mungkin itu pun ! ". Sahut Shen.

Daniel segera menghubungi seseorang di luar untuk memanggil Yuma ke ruangan nya.

" Apa yang kau lakukan tuan Daniel ?! ". Kaget Shen saat Daniel dengan tidak takut ketahuan nya memanggil Yuma ke ruangan.

" Apa ?! ". Ujar Daniel. Shen hanya bisa menghela nafas panjang nya.

Di kantor Yuma, mereka hendak merapihkan kembali sisa pekerjaan dan hendak pulang karena jam menunjukkan waktu pulang.

" Maaf nona, di panggil oleh presdir ke ruangan nya ". Ucap staf menghentikan langkah mereka. Staf itu kembali ke tempat nya karena dia pun hendak pulang namun sang atasan memberi perintah.

Semua rekan Yuma menautkan alis nya. Yuma terdiam dan menunjuk dirinya sendiri menggunakan telunjuk tangan.

" Saya ? ". Seru Yuma.

" Ada apa ?! ". Gumam rekan yang lain. " Ini waktu nya pulang, kenapa dia memanggil my ?! ". Mereka tambah heran.

" Entahlah. Kalian duluan saja, nanti kabari tempat makan nya ". Ucap Yuma.

" Baiklah ". Sahut rekan nya dan berlalu pergi.

Di sela langkah nya, telpon Yuma berdering beberapa kali. Panggilan dari Xian dan Gary bergantian masuk seolah tengah berlomba untuk menghubungi Yuma.

" Hmm ?! ". Ucap Yuma saat layar menampilkan nama Gary di sana.

" Kakak akan menjemput mu, tunggu ok ! ". Suara Gary begitu senang karena Yuma memilih menerima panggilan dari nya.

" Seperti nya tidak bisa kak, aku masih ada pekerjaan ". Tidak enak Yuma memberi tahu.

" Sampai jam berapa ? kakak akan menunggu mu ". Gary masih berusaha.

" Baiklah, tapi aku juga ada makan malam bersama rekan ku, kita gabung saja dengan mereka. Nanti jika pekerjaan ku selesai akan aku hubungi ". Tutur Yuma.

" Baiklah kakak tunggu ". Senang Gary.

Yuma telah sampai di depan pintu ruangan yang di beritahukan oleh staf itu, dia mematung karena ruangan itu tidak pernah dia kunjungi selama bekerja di perusahaan .

" Ruangan apa ini ?! ". Gumam Yuma perlahan membuka pintu.

" Permisi ". Ucap Yuma masih perlahan membuka pintu dan melangkah masuk.

Daniel dan juga Shen kembali sibuk dengan pekerjaan nya. Yuma berdiri di hadapan Daniel dengan begitu sopan. Shen yang berada di atas sofa dengan menyembunyikan wajah nya di balik berkas hanya mengutuk kelakuan Daniel.

" Permisi ! anda memanggil saya ?! ". Ucap Yuma menyematkan senyumnya pada laki-laki yang tengah menunduk memeriksa laporan di tangannya.

Yuma terdiam karena tidak ada sahutan, dia melangkah mendekati meja dan menarik kursi yang ada di depan nya.

tok,, tok,, tok. Yuma mengetuk meja Daniel, Shen kaget dengan apa yang dilakukan Yuma karena itu pasti mengganggu kerja nya.

" Gawat ". Gumam Shen.

" Tuan ". Panggil Yuma kembali.

Daniel perlahan mendongak kan wajah nya dan perlahan menatap Yuma. Mata Yuma membulat penuh, dengan siapa laki-laki di depan nya.

" Kau ?! ". Mata Yuma memicing tajam. Daniel tidak bersuara, dia hanya menatap Yuma dengan sorot rindu.

" Duduk lah ". Ucap Daniel memerintah. Yuma duduk dan mata nya tak sengaja menangkap keberadaan Shen yang tengah menampilkan deretan gigi rapih nya.

" Presdir ?."

" Sebentar sebentar ! Sedang apa kalian di ruangan presdir ? Astaga apa jangan-jangan kalian...?!".

Tidak ada yang menunjukkan jika ruangan itu adalah ruangan CEO, karena ruangan itu memanglah kosong dan tidak terpakai. Daniel memerintahkan pegawai bangunan untuk merenovasi semua nya, jadi itu masihlah terlihat baru.

" Atasan kami plin-plan, otak nya mungkin terbentur sesuatu jadi dia masih mempertahan kan kami di sini ".

Mata Daniel mengekor kala Shen mengatakan hal yang benar-benar menyindir nya.

" Presdir di sini ? ". Seru Yuma dan di angguki oleh Shen.

" Sshhh, labil juga yah ". Yuma tertawa kecil begitupun dengan Shen.

" Tapi bagus juga, jika kalian masih di sini maka kita akan bertemu setiap hari ". Ucap polos Yuma.

" Kau benar nona ". Timpal Shen. Daniel hanya menatap mereka bergantian.

" Bisa diam ?! ". Tekan Daniel. Yuma kembali duduk lurus menghadap ke arah Daniel. Ingin rasanya tertawa terbahak namun Shen mengurungkan nya karena takut kena lempar Daniel.

" Aku ingin kau mengerjakan semua ini, besok harus segera selesai ". Daniel mendorong berkas yang tersimpan di atas meja.

Yuma menatap berkas itu begitu heran, karena dia tidak mengerti apa yang tengah orang di depan ini perintahkan.

" Mengerti ?! ". Ucap Daniel.

Yuma semakin menautkan alis nya. " Kau ? ". Tunjuk Yuma.

" Dari mulai saat ini saya yang bertanggung jawab atas departemen kalian ! Selamat bergabung" Seru Daniel. Shen pun tertohok dengan keputusan Daniel. Bahkan ucapan selamat bergabung seharusnya di ucapkan oleh Yuma, namun ini malah Daniel yang mengucapkan.

"Baik" Sahut Yuma dengan nada rendah nya.

"Pergilah" Usir Daniel. Yuma semakin tidak mengerti karena laki-laki di hadapan nya begitu berbeda dengan laki-laki yang menjenguk nya.

"Baik pak ! Maaf mengganggu pekerjaan anda."

" Oh iya, jadi ruangan presdir sebelah mana ?." Tanya Yuma sebelum pergi dengan sorot mata benar-benar polos.

Shen menyambut pertanyaan Yuma. " Kami kurang tahu ! Tapi sepertinya staf tadi salah menyebut, bukan presdir yang memanggil anda, tapi kami untuk itu dia menunjukkan tempat ini". Jelas Shen dengan penuh kepastian agar Yuma tidak lagi bertanya.

" Aku tidak salah orang bukan ?! ". Gumam Yuma kala dirinya berdiri di balik pintu setelah Daniel menyuruh nya pergi.

Sedangkan di dalam kantor, Shen berani menjitak kepala Daniel lumayan keras. " Manager Departemen Logistik? sejak kapan kau memikirkan hal ini?! ". Kesal Shen.

" Yaak ". Pukul Daniel pada lengan Shen dengan keras sampai Shen pun terhuyung.

"Jika suka langsung saja bilang, kenapa juga repot-repot menjadi Manager di Departemen itu?! lalu Manager sebelum nya mau kau mutasi kemana. Tuan Daniel ?" Kesal Shen.

"Sudah di mutasi sejak tadi ke perusahaan pusat. Puas ! ". Tekan Daniel.

"Wow, cinta memang merubah seorang tuan Daniel hahahaha" Tawa Shen namun Daniel merasa tawa itu seakan tengah mengejek nya.

"Pergilah kau mengganggu pekerjaan ku !". Usir Daniel.

"Kau tidak pulang ?! ". Heran Shen.

" Tidak ". Sahut Daniel. " Mulai besok kau urus semua yang ada di pusat, tapi saat aku memanggil mu kau harus segera datang. Mengerti ! ". Final Daniel dengan keputusan nya dan itu tidak dapat di rubah. Shen merasa hari ini adalah hari sial.

Shen dengan langkah gontai nya terus berkomat-kamit karena kesal dengan Daniel yang selalu saja seenak nya memerintah.

" Aku tidak akan melepaskan mu ". Batin Daniel. Dia terduduk sembari menyandarkan bahu nya pada kursi kerja dengan menghadap pada dinding yang terbuat dari kaca, sehingga pemandangan kota pun terlihat dari sana.

Terpopuler

Comments

rahmalia👑EP©🗡️ଓε🍷

rahmalia👑EP©🗡️ଓε🍷

Lanjut ka jangn lama lama dong kasiankan akunya :)
Eh maksudnya pembacanya heheh bukan aku aja wkwk

2021-03-31

1

AdryAns

AdryAns

Lanjut Kak

2021-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 EPS 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Epa 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
EPS 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Epa 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!