EPS 2

Hari-hari berlalu dengan cepat, Yuma memilih untuk tinggal sendiri jauh dari keluarga.

Tidak, Yuma tidak menyesali keputusannya akan hal ini, dari awal pun mereka baik-baik saja tanpa komentar akan apa yang dilakukan oleh Yuma, untuk itu kenapa dia harus menyesali nya saat mereka sama sekali tidak menganggap keberadaan nya.

Keluarga ? dia tak mengerti apa itu keluarga. Ayah ? Ibu ? tidak, Yuma tak merasa memiliki mereka berdua saat ibi. Tapi dia sangat berterima kasih karena mereka dengan ikhlas telah mengurusnya dengan baik.

...**...

Hari ini kepulangan kekasih nya- Axel Yu, dia sangat senang dan menantikan hari ini tiba. Seharusnya minggu yang lalu Axel melakukan penerbangan, tapi adanya beberapa kendala membuat kekasihnya mengurungkan kepulangannya.

Hari ini pun Yuma berinisiatif menjemputnya ke bandara, tapi dia berpikir lagi, bagaimana caranya untuk memberi kejutan kepada kekasih nya itu dan akhirnya Yuma akhirnya memutuskan untuk menghubunginya kembali dan memberitahu jika dia badan nya demam dan tidak dapat menjemputnya di bandara.

" Semalam kau baik-baik saja Yum ! ". Seru Kirei terduduk di tepi ranjang tanpa mengecek keadaan Yuma.

" Sepertinya aku tidak bisa menjemput kekasih ku Ki, tubuhku tiba-tiba panas !". Ucap Yuma kepada Kirei yang baru saja tiba di apartemen milik nya.

" Baiklah istirahat yang cukup ! jangan terlalu memaksakan dirimu jika tidak bisa, Axel tidak akan marah kepadamu, percayalah ! ". Tutur Kirei menyediakan obat dan juga air minum untuk Yuma dan dia simpan di atas nakas.

"Eum, baiklah ! terimakasih ". Ucap Yuma singkat.

" Istirahatlah, aku pamit pulang ya ! Jika ada yang perlu aku bantu kau tinggal hubungi aku, ok !". Pamit nya kepada Yuma, dia terlihat begitu anggun dari hari ke hari tak seperti biasanya.

" Hati-hati, jangan terlalu kencang melajukan mobilnya ". Seru Yuma membuatnya menoleh tersenyum menenteng tas kecil hitam milik nya.

Dia pun pergi dan tak terlihat lagi bayangan tubuhnya itu. Yuma beranjak bangun dari tempat tidur dan langsung bersiap-siap mengganti bajunya.

Jam pada dinding menunjukkan pukul 14.00 dan perkiraan kekasih nya akan sampai di bandara jam 15.30 jadi Yuma tidak terburu-buru untuk bersiap.

Handphone Yuma terdengar berbunyi tapi entah di mana dia menyimpan nya, Yuma mencarinya ke setiap sudut kamar dan akhirnya dia temukan, tapi saat tangan Yuma meraih handphone itu, terlihat barang itu bukan lah miliknya.

Panggilan terus masuk, pada layar bening tertera nama love di sana.

" Love ?". Gumam Yuma tanpa menggeser Ikon berwana hijau dan membiarkannya terus berdering.

" Tch tch tch, apa dia kekasih Kirei ? jika benar awas saja kau !". Ujar Yuma memasukkan handphone nya ke dalam tas dan ternyata handphone miliknya masih tersimpan di dalam tas yang kemarin dia pakai untuk bekerja.

Yuma pun berangkat dengan mobil hasil jerih payah nya selama bekerja, awal nya Yuma ingin mampir terlebih dahulu ke rumah Kirei karena mungkin dia sedang mencari-cari handphone nya, tapi Yuma mengurungkan nya karena takut telat menjemput kekasih nya.

Semua orang menatap Yuma begitu intens setelah dirinya menginjakkan kaki di bandara, apa ada yang salah dengan pakaian nya ?. Yuma mengecek semua yang dia pakai, termasuk riasan wajah, sampai dia menanggalkan terlebih dahulu topi yang di kenakan. Riuh pengunjung semakin berbisik-bisik tentang dirinya membuat suasana menjadi tidak nyaman untuk Yuma.

" Kenapa dia belum muncul juga ?". Gumam Yuma yang tak luput terus mengecek jam yang melingkar di tangannya. Yuma terus menunggunya sampai 2 jam lebih di sana tapi hasilnya nihil, kekasih nya itu tidak kunjung terlihat.

" Apa dia sudah pulang ?". Gumam Yuma kembali.

" Baiklah, ayo kita ke rumah nya !". Seru Yuma semangat.

...**...

Di sinilah Yuma, di depan rumah yang begitu megah dengan warna putih mendominasi semua dinding nya.

" Ada yang bisa saya bantu non ?". Tanya penjaga menghampiri Yuma.

" Maaf pak, apa Axel sudah pulang ke rumah ?". Ucap Yuma bertanya dengan senyum dan juga sopan santun nya.

" Sudah non, sore tadi tuan muda sudah sampai di rumah ! ". Jawab nya.

" Apa boleh saya bertemu dengan nya ? oh iya, apa ibu dan ayah nya ada di rumah ?!". Tanya Yuma.

" Tidak ada non, tuan dan nyonya besar masih berada di luar kota ! silahkan nona masuk terlebih dahulu, biarkan saya yang memarkirkan mobilnya ! ". Ucap nya begitu sopan.

" Oh tidak perlu pak, saya hanya sebentar di sini ! jika begitu saya masuk terlebih dahulu, terimakasih ". Pamit Yuma seraya berterima kasih pada penjaga itu.

Sudah lama dari semenjak kekasih nya itu pergi keluar negeri, Yuma tidak menginjakkan kaki nya lagi ke rumah ini dan juga jarang menemui ayah dan ibu dari kekasih nya itu.

Kaki Yuma melangkah dengan sangat semangat, pelayan rumah begitu sopan menyapa tapi raut wajah dan juga tatapan mereka penuh keterkejutan, ada sekitar tiga orang pelayan yang Yuma temui di sana.

Penglihatan Yuma mengedar sembari senyumnya terus terlukis dari bibir . " Apa kabar semuanya ? sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana kabar kalian ?". Ya, Yuma mengenal mereka begitupun sebalik nya.

" Kami baik nona ! Sudah lama kami tidak bertemu dengan anda !". Seru mereka satu persatu, Yuma tak segan untuk memeluk mereka.

" kalian kenapa ?". Tanya Yuma polos karena merasa tubuh mereka serasa bergetar.

" Tidak, kami baik-baik saja non ! Jika begitu kami permisi ". Pamit nya.

" Baiklah, saya juga ingin menemui tuan muda kalian ! saya juga permisi ". Langkah Yuma terhenti saat mereka mencegah nya.

" Ada apa ?".Tanya Yuma kembali.

" Eum ? tidak tidak ! ". Ujaran mereka membuat Yuma penasaran apa yang sebenarnya hendak mereka katakan.

" Baiklah jika begitu saya permisi ke atas terlebih dahulu ". Lanjut Yuma melangkahkan kaki menyusuri setiap anak tangga menuju kamar kekasih nya itu.

Tangan Yuma hendak mengetuk pintu tapi saat ketukan pertama, telinga Yuma seolah mendengar sesuatu, samar-samar terdengar suara aneh, Yuma menajamkan pendengarannya dan juga melanjutkan mengetuk pintu kamar Axel.

Ada celah di sana tanda pintu tidak tertutup rapat, Yuma mendorong perlahan pintu.

Perlahan tapi pasti, Yuma membuka pintu kamar Axel dan suara aneh itu semakin terdengar di telinganya. Berjalan terus berjalan ke dalam, Ada dua ruangan yang tersekat di kamar Axel dan ruangan pertama di tata untuk menjadi ruang santai dan juga bersebelahan dengan kamar mandi.

Ruangan kedua adalah tempat istirahat , dimana di sana terletak kasur king size yang selalu dia tempati, Yuma terus menyusuri sampai akhirnya dinding tebal yang membatasi antar ruangan seolah menjadi transparan, Yuma mendapati kekasih nya sendiri sedang bersetubuh dengan wanita lain, wanita itu berada di bawah kungkungan kekasihnya saat ini.

...**...

" Daniel, ajak asisten mu makan, lihatlah dia juga kelelahan ! jangan terlalu kejam kepadanya ". Seru nyonya Ella menatap sayang kepada putra semata wayang nya.

" Sejak kapan aku melarang dia untuk makan bersama, nyonya Ella yang begitu cantik ?! ". Ujar Daniel mendorong kaki kursi untuk dia duduki dengan kaki nya, suara geseran pun terdengar ngilu.

" Duduklah, jangan hiraukan dia ! ". Ucap papa Chen, menoleh pada Shen seraya sedikit menengadah penuh kasihan.

" Dengan senang hati tuan ! ". Senang nya asisten itu lalu beringsut hendak duduk dengan semangat.

" Tuan ? panggil aku papa, apa kepala mu begitu tebal dengan pukulan ku ?! ". Kesal Tuan Chen sampai hendak memukul Shen, namun sayang, Shen terlebih dahulu menghalangi kepalanya dengan kedua tangan.

Mama Ella dan juga Daniel menatap puas pada Shen, " Padahal pukul saja pa !."

Shen membulatkan mata nya sembari bibir mencebik kesal.

" Maaf papa ". Ujar Shen cengengesan.

" Ya ampun kenapa keluarga ini begitu suka memukul kepalaku ? bagaimana jika nanti aku jadi idiot, bagaimana jika nanti aku jadi anak bodoh ?! Tch tch tch, takdir apa yang menimpaku ini ?! ". Racau nya sembari mengambil lauk pauk dan menyimpan nya ke dalam piring.

Saat dia akan memulai suapan nya, suasana begitu hening. Shen merasa ada yang menatap nya horor, perlahan Shen sedikit mengangkat kepalanya dan mengedarkan pandangan nya pada mama, papa dan juga Daniel.

" Katakan sekali lagi !". Tekan Daniel telah bersiap memegang sendok nya begitupun kedua orang tuanya.

" hehehehe, mulutku terpeleset kakak ! ". Polos nya dengan tawa tak bersalah.

" Selicin apa mulutmu itu anak nakal ?! ". Tajam mata Nyonya Ella dengan bibir membuka kecil.

" Sudah sudah makanlah, kau pasti lapar Shen ! ". Ujar Papa Chen kembali mencairkan suasana.

" Kau memang terbaik pa ! ". Puji Shen memberi acungan jempol.

" Hanya papa saja ?! " . Sindir Nyonya Ella.

" Salah lagi ". Batin Shen, dia melanjutkan makan nya tanpa ingin melihat orang-orang sakit di sekitar nya.

Shen adalah seorang anak dari supir pribadi tuan Chen dan dia telah di anggap anak oleh mereka, usianya lebih muda dari Daniel. Ayah Shen telah tiada akibat kecelakaan saat akan menjemput Tuan Chen ke bandara dan ibu nya pun telah tiada saat melahirkan nya.

Terpopuler

Comments

IG: Warnyiwarnyi

IG: Warnyiwarnyi

pasti pacarnya Yunani sama kirei

2021-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 EPS 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Epa 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
EPS 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Epa 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!