Eps 15

Yuma tersadar, mata nya terbuka perlahan dan menyesuaikan silau nya cahaya.

" Yuma ". Ucap lembut Gary dan juga Xian. " Yuma ini kaka ". Ucap mereka kembali.

Mereka terdiam dan hanya menemani Yuma saat ini sampai keheningan itu di sadarkan oleh dering ponsel Xian.

" Halo pa ". Ucap Xian. Pemberitahuan dari sang papa membuat mimik wajah Xian begitu terkejut. Kaki nya seolah menjadi patung tak dapat bergerak.

Gary melihat itu, kepanikan yang terpancar dari wajah Xian semakin membuat Gary menajam.

" Ada apa ?". Tanya Gary. " Ada apa Xian ? apa kata ayah mu ?! ". Tekan Gary.

Sejenak Xian menatap Gary. " Kakek telah tiada ". Suara Xian tercekat.

" Bagaimana bisa ? bagaimana bisa ini terjadi Xian ?! ". Hati Gary pun seakan luruh mendengar kabar duka ini.

" Kalian pergilah, pasti di sana tengah membutuhkan kalian ". Ujar Yuma dengan posisi telah membelakangi kedua kaka sepupunya.

" Gar, kau jaga Yuma dahulu, aku akan ke rumah sakit melihat situasi ". Tepuk Xian pada bahu Gary.

" Tidak perlu kalian pergilah, aku bisa sendiri di sini ". Ucap Yuma kembali. Tanpa menanggapi ucapan Yuma, Xian pergi dan Gary tetap tinggal.

" Yuma ". Ucap Gary namun Yuma sama sekali tak merespon.

Gary duduk menyamping pada sisi ranjang sehingga mereka berdua saling memunggungi saat ini.

" Yuma, bisakah kau tidak terus-terusan mengusir kami ?! ". Seru Gary.

" Aku tidak mengusir kalian sama sekali tapi aku hanya tidak nyaman dengan perubahan kalian. Bagiku, sikap kalian yang seperti ini sangat menakutkan ". Tutur Yuma. Suara nya terdengar prau.

Gary menghela nafas nya begitu berat. " Maaf, maafkan kami ". Ucap Gary penuh sesal.

" Sudah berapa kali aku mengatakan kepada kalian. Apa perkataan ku kurang jelas ? ". Getir Yuma.

" Tidak ada yang bersalah, kalian tidak bersalah. Aku yang bersalah di sini karena terlahir di antara kalian dan membuat semuanya hancur dan berantakan ". Suara Yuma terdengar menyatu dengan tangis nya sampai air mata Gary pun telah bersiap untuk segera di keluarkan.

" Jangan berkata seperti itu ". Gumam Gary. Yuma perlahan menyeka air mata nya.

Sejenak tak ada suara sampai Gary pun kembali berbicara.

" Sekarang kakek sudah tiada, kau kembali lah ke rumah. Kasihan ayah dan ibumu, mereka pasti sangat merindukan mu, kaka yakin itu ". Tutur Gary.

Mendengar hal itu hati Yuma entah kenapa semakin sakit. Apakah benar, kasih sayang orang tuanya terhalang oleh sang kakek saja ? Yuma mengingat begitu pahit hidup nya saat itu, saat di mana sang ayah dan sang ibu sama sekali tidak melirik nya.

" Hikss,,, Hikss,, hikss,, apa sekarang aku adalah seorang pembunuh ?! ". Tangis Yuma sesaat dirinya menatap punggung Gary.

Gary yang mendengar itu dengan kasar membalikkan tubuh nya dan menatap Yuma perih.

" Hikss,, hikss,, hikss,, aku penyebab kematian kakek,, aku seorang pembunuh ". Tangis Yuma semakin pecah. Dia mengingat jika sedari kemarin kakek nya ingin bertemu, namun Yuma terus menolak sampai akhirnya sang kakek menghembuskan nafas terakhir.

" Tenang lah ". Gary membawa Yuma ke dalam dekapan nya dan menenangkan Yuma. " Ini bukan salah mu, harus kau ingat itu ". Tutur Gary

...**...

" Ma, ayo ! ". Teriak Papa Chen yang telah siap dengan setelan warna hitam nya.

" Sebentar ". Mama Ella balas berteriak.

" Pa, mobilnya sudah aku siapkan. Sampaikan salam duka kami kepada mereka ya ". Ucap sesal Shen karena dirinya dan juga Daniel tidak bisa ikut.

" Baiklah nanti papa sampaikan ". Ucap Papa Chen.

" Ayo ". Mama Ella pun mengenakan pakaian berwarna hitam dan juga kerudung panjang menutupi sebagian kepalanya.

Mereka berdua akhirnya pergi dengar terburu-buru, pemberitahuan duka itu sangat mendadak membuat mereka terkejut.

Kakek Zhao adalah panutan papa Chen dalam masalah bisnis, karena cara dia memulai bisnis sangatlah membuat semua orang tergugah.

Setiba nya di rumah duka, papa Chen dan juga mama Ella di sambut oleh Gary dan juga Xian.

" Turut berduka cita atas meninggalnya tuan Zhao ! Kami sama sekali tidak menyangka berita ini ". Ucap mama Ella turut sedih dengan keadaan seperti ini. Gary dan juga Xian menunduk sopan dan mengucapkan terima kasih.

" Kami murid dari tuan Zhao ". Seru papa Chen saat dirinya melihat kebingungan dari wajah Xian dan juga Gary.

Papa Chen dan juga mama Ella memberi penghormatan terakhir di depan photo kakek Zhao. Gary dan juga Xian masih bertanya-tanya tentang kedatangan mereka, karena dari sekian banyak tamu hanya mereka yang tidak dikenal oleh Xian dan juga Gary.

" Tapi sepertinya wajah mereka tidak asing ". Ujar Gary.

" Kau benar ". Timpal Xian.

...**...

" Kakak ". Wusan begitu gembira. " Kaka gendong aku ". Wusan mengulurkan kedua tangan nya kepada Yuma dan meminta untuk dia gendong.

" Kemari lah adik kecil ku ". Angkat Yuma dengan sayang nya.

" Kakak kau akan pulang dan tinggal bersama ku kan ?! ". Tanya Wusan begitu antusias.

" Tidak sayang, kakak hanya berkunjung saja ke sini dan setelah itu kaka akan pergi lagi !". Sahut Yuma membersihkan mulut Wusan yang penuh dengan kotoran bekas memakan buah-buahan.

" Ayo antar kakak untuk berdoa di depan mendiang kakek mu". Ajak Yuma.

Yuma membawa wusan yang masih dalam pangkuan nya tanpa mengindahkan keberadaan kedua orangtuanya di sana.

Yuma akhirnya sampai di dalam ruang berdoa dimana di sana kakek nya terbaring di dalam peti, dia memberikan doa dan penghormatan terakhir.

Bersamaan dengan itu, papa Chen dan juga mama Chen tengah bertukar cakap dengan ayah dari Xian dan ayah dari Gary.

Mata mereka teralihkan dengan kedatangan Yuma dan juga Wusan dalam pangkuan nya. " Sayang, kau ikuti apa yang kaka lakukan ok ". Senyum lembut Yuma.

Aksi Yuma pun tersaksikan oleh papa Chen dan juga mama Ella. Mereka berdua tersenyum dengan apa yang dilakukan Yuma kepada Wusan.

Mama Ella merasa dia adalah ibu yang baik untuk putra nya, terlihat dari bagaimana dia mengajarkan penghormatan kepada orang yang mati.

" Andai saja dia menantu mama, pasti mama akan senang ". Gumam mama Ella menyikut lengan suaminya.

" Papa pun sama ma ". Sahut Papa Chen. " Tapi sayang dia sudah bersuami dan memiliki putra ". Sesal papa Chen.

Terpopuler

Comments

Saccan

Saccan

heheheh, insyaallah akan up terus. soalnya kemarin aku proses revisi semua eps dan karakter

2021-03-26

3

Zubaida Asari

Zubaida Asari

akhirnya up juga

2021-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 EPS 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Epa 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
EPS 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Epa 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!