EPS 4

Matahari pun kian naik ke atas peraduan nya, dua sejoli masih terlelap dengan tidur mereka tanpa terusik oleh cahaya yang masuk lewat sela-sela tralis dan menembus gorden yang sedikit terbuka.

Suara lenguhan tiba-tiba keluar dari mulut Axel, dia membuka matanya perlahan menyelaraskan pandangan nya agar tidak pusing. Dia terduduk dan meregangkan ototnya yang serasa remuk akibat aktifitas semalam.

Axel menoleh ke samping kanan nya, terlihat Kirei masih memejamkan mata dengan tubuh yang hanya di balut oleh selimut, tanpa ingin membangunkan, Axel pun beranjak turun dari ranjang berjalan menuju kamar mandi.

Hoaaaammmm

Kirei menguap pertanda dia telah bangun, dia pun merasakan badan nya terasa lemas dan yang paling sakit adalah pinggang nya dan juga bagian sensitif milik nya mengakibatkan dia susah untuk berjalan.

Kirei mengingat aktifitas nya semalam bersama dengan Axel yang kini telah berada dalam dekapan nya, dia tidak peduli bagaimana perasaan Yuma sama sekali, karena dia pikir jika Yuma kehilangan satu keberuntungan nya tidak akan membuat merugi.

Yuma memiliki segalanya, apa hanya satu ini saja yang Kirei rebut akan bermasalah ? tidak ! pikir Kirei, jika dia tidak terima, maka bermain di belakang adalah jalan nya dan saat ini, itulah yang terjadi.

Pintu kamar mandi terbuka menampakkan Axel yang telah segar dengan handuk melilit di pinggang nya, handuk kecil di jadikan pengering rambut nya yang basah.

" Sempurna ". Gumam Kirei terpesona. Axel berjalan menuju lemari baju dan meraih beberapa pakaian yang akan dia kenakan hari ini.

" Mandilah, bajumu sedang di bawakan oleh pelayan ". Ucap Axel tanpa menatap Lusi.

" Tapi aku tidak bisa berjalan ". Manjanya sengaja melorotkan selimut yang sedari tadi melilit di tubuh nya membuat Axel kembali menegang.

" Ayolah Ki, apa aku harus mandi untuk kedua kalinya ?!". Seru Axel menatap liar.

"Tidak masalah ". Tantang nya semakin melorotkan selimut sampai terpampang tubuh polos nya.

...**...

Yuma masih sibuk dengan pekerjaan nya, dia tidak akan beranjak berdiri jika pekerjaannya belum selesai, sampai-sampai jika tidak ada yang membelikan makanan maka dia tidak akan makan apapun sampai kerja usai.

" Terimakasih ". Ucap nya pada rekan kerja yang baru saja tiba dari makan siang mereka.

" Tak perlu berterimakasih, makanlah dahulu ! Jika sudah makan, kau boleh melanjutkan pekerjaan mu !". Seru Lao Da, tidak ada yang heran dengan sifat dan sikap Yuma yang seperti ini.

" emm ". Yuma membuka nasi kotak tanpa meninggalkan layar bening di hadapan nya.

" Tch, menyelam sembari minum air ya seperti itu !". Sergah Wufan yang lebih dahulu masuk.

" Heran aku dengan maniak satu ini ". Dumel Lao Da duduk di kursinya.

" Yum, apa kau tidak lelah sedari tadi mengerjakan pekerjaan mu ? kita bisa saja makan terlebih dahulu, jangan memaksakan dirimu seperti ini !". Ceramah Levon meletakan air putih dalam botol di hadapan Yuma.

" Eum ! Terimakasih untuk kalian yang selalu saja memperhatikan ku !". Ucap nya dengan mulut yang masih mengunyah nasi.

" Jika bukan kita yang memperhatikan kamu siapa lagi hmm ? jika kamu sakit siapa yang akan membantu pekerjaan kami ?!". Canda Lao Da sedikit melorotkan tubuhnya dan menyembunyikan kepalanya di samping berkas yang menumpuk karena takut kena pukul.

" Yaaaakk ". Geram Levon dan juga Wufan, mereka berdua berdecak pinggang dan segera meraih buku untuk memukul Lao Da.

" Aku hanya becanda ! ". Seru nya, Yuma menggelengkan kepala heran dengan tingkah mereka.

"Sudah tidak apa ! kalian selalu saja seperti ini". Yuma Merapihkan kembali kotak makan itu dan meminum air putih hingga habis dengan mata masih melirik pada mereka berdua.

" Lihatlah Yuma saja tidak keberatan !". Protes nya masih takut, Lao Da tahu apa yang akan terjadi, tapi dia masih saja bercanda seperti itu terhadap Yuma.

...**...

Tidak terasa waktu berputar begitu cepat, Yuma melirik jam tangan nya dan bergantian melirik jam dinding seolah sedang memastikan jika dia tidak salah lihat.

Yuma mengedarkan pandangan, ruangan kantornya sudah sangat sepi. Jam pada dinding semakin terdengar berdetak, Yuma mengemas dan merapihkan kembali barang-barang nya.

Saat dia hendak keluar, telinga Yuma mendengar langkah seseorang dan itu sangatlah banyak. Yuma berjalan mengendap keluar. " Siapa mereka ?! ". Gumam Yuma saat mata oriental milik nya menangkap keberadaan banyak orang asing.

Mereka mengenakan kaos hitam, jika di hitung terlihat sepuluh orang, entah apa yang sedang mereka lakukan di sana.

Yuma terus berjalan mengendap-endap agar mereka tidak mendengar langkah nya.

...**...

Di tengah perjalanan, Shen melajukan mobil dengan begitu cepat nya. " Sial, kenapa kita kecolongan ?! ". Sesal Shen sembari memukul Stir. Daniel hanya terduduk santai di dalam nya sembari memperhatikan Shen yang sedari tadi mendumel kesal.

" Cepatlah Shen, jangan terus berpidato seperti itu ". Seru Daniel.

" Baiklah tuan ". Ketus Shen.

Shen terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, kabar yang datang kepada mereka begitu telat membuat mereka kecolongan. Musuh perusahaan yang begitu ingin merebut ketenaran terus saja berusaha menyerang dan malam ini mereka tengah menyusup pada anak perusahaan milik nya di kota F.

Meskipun di sana hanya merupakan anak perusahaan, tapi perusahaan itulah tempat dimana keluarga Daniel merintis usaha mereka dari nol.

Kantor begitu gelap dan sunyi, entah kemana para penjaga malam, Yuma berjalan belum jauh dari departemen nya. Lampu senter yang terus menyorot membuat nya berjalan hati-hati.

Pranggg,, prangg

" Sial ". Ujar Yuma bodoh menepuk kepalanya sendiri. Kaleng sampah yang tersimpan di ujung tangga tersenggol oleh pinggang Yuma membuat tong itu terjatuh.

" Siapa di sana ?! ". Teriak salah satu dari mereka.

Yuma berlari ke lain arah menjauh dari mereka.

" Berhenti ". Teriak mereka mengejar Yuma yang terus berlari ke atas atap.

Sebagian dari mereka mengejar Yuma dan sebagian lagi mengeluarkan gas dan memompanya agar terus keluar dari tabung. Mereka telah lengkap dengan segala persiapan nya termasuk alat bantu bernafas.

Asap dari gas semakin menebal dan tercium oleh Yuma, bau menyengat membuat pernafasan Yuma tersendat. Yuma terus berusaha berlari ke arah roof top.

" Bereskan semuanya ". Perintah salah satu dari mereka dengan teriakan kecil.

Tiga orang tersisa mengobarak-abrik beberapa berkas pada laci dan juga lemari seolah mereka sedang mencari sesuatu.

Tak,, tak,, tak,.

Suara high hills yang di kenakan Yuma terus terdengar, Yuma sampai melepasnya karena mengganggu larinua.

" Berhenti ". Teriak mereka masih mengejar.

Sedangkan di bawah, Shen dan juga Daniel baru saja tiba, mereka berdua segera masuk ke dalam. Kaki mereka terus melangkah cepat, satpam dan juga penjaga lain nya telah tergeletak, Shen memeriksa denyut nadi mereka dan hasilnya mereka semua telah kehilangan nyawa.

" Asap ?! " . Gumam Daniel saat matanya menangkap kepulan asap dari tangga kantor dan juga lantai dua yang terlihat dari lobi.

Terpopuler

Comments

IG: Warnyiwarnyi

IG: Warnyiwarnyi

tegang

2021-11-05

1

Yanti Irma

Yanti Irma

lanjut thor seru..semangat

2020-10-17

2

Feny Deona

Feny Deona

lanjut thor...n tetap semangat 😘

2020-10-17

2

lihat semua
Episodes
1 EPS 1
2 EPS 2
3 EPS 3
4 EPS 4
5 EPS 5
6 EPS 6
7 EPS 7
8 EPS 8
9 EPS 9
10 EPS 10
11 EPS 11
12 Eps 12
13 Eps 13
14 EPS 14
15 Eps 15
16 Eps 16
17 Eps 17
18 Eps 18
19 Eps 19
20 Eps 20
21 Eps 21
22 Eps 22
23 Eps 23
24 Eps 24
25 Eps 25
26 Eps 26
27 Eps 27
28 Eps 28
29 Eps 29
30 Eps 30
31 Eps 31
32 Epa 32
33 Eps 33
34 Eps 34
35 Eps 35
36 Eps 36
37 Eps 37
38 Eps 38
39 Eps 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Eps 43
44 Eps 44
45 Eps 45
46 Eps 46
47 Eps 47
48 Eps 48
49 Eps 49
50 Eps 50
51 Eps 51
52 Eps 52
53 Eps 53
54 Eps 54
55 Eps 55
56 Eps 56
57 Eps 57
58 Eps 58
59 Eps 59
60 Eps 60
61 Eps 61
62 Eps 62
63 Eps 63
64 Eps 64
65 Eps 65
66 Eps 66
67 Eps 67
68 Eps 68
69 Eps 69
70 Eps 70
71 Eps 71
72 Eps 72
73 Eps 73
74 Eps 74
75 Eps 75
76 Eps 76
77 Eps 77
78 Eps 78
79 Eps 79
80 Eps 80
81 Eps 81
82 Eps 82
83 Eps 83
84 Eps 84
85 Eps 85
86 Eps 86
87 Eps 87
88 Eps 88
89 Eps 89
90 Eps 90
91 Eps 91
92 Eps 92
93 Eps 93
94 Eps 94
95 Eps 95
96 Eps 96
97 Eps 97
98 Eps 98
99 Eps 99
100 Eps 100
101 Eps 101
102 Eps 102
103 Eps 103
104 Eps 104
105 Eps 105
106 Eps 106
107 Eps 107
108 Eps 108
109 Eps 109
110 Eps 110
111 Eps 111
112 Eps 112
113 Eps 113
114 Eps 114
115 Eps 115
116 Eps 116
117 Eps 117
118 Eps 118
119 Eps 119
120 Eps 120
121 Eps 121
122 Eps 122
123 Eps 123
124 Eps 124
125 Eps 125
126 Eps 126
127 Eps 127
128 Eps 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
EPS 1
2
EPS 2
3
EPS 3
4
EPS 4
5
EPS 5
6
EPS 6
7
EPS 7
8
EPS 8
9
EPS 9
10
EPS 10
11
EPS 11
12
Eps 12
13
Eps 13
14
EPS 14
15
Eps 15
16
Eps 16
17
Eps 17
18
Eps 18
19
Eps 19
20
Eps 20
21
Eps 21
22
Eps 22
23
Eps 23
24
Eps 24
25
Eps 25
26
Eps 26
27
Eps 27
28
Eps 28
29
Eps 29
30
Eps 30
31
Eps 31
32
Epa 32
33
Eps 33
34
Eps 34
35
Eps 35
36
Eps 36
37
Eps 37
38
Eps 38
39
Eps 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Eps 43
44
Eps 44
45
Eps 45
46
Eps 46
47
Eps 47
48
Eps 48
49
Eps 49
50
Eps 50
51
Eps 51
52
Eps 52
53
Eps 53
54
Eps 54
55
Eps 55
56
Eps 56
57
Eps 57
58
Eps 58
59
Eps 59
60
Eps 60
61
Eps 61
62
Eps 62
63
Eps 63
64
Eps 64
65
Eps 65
66
Eps 66
67
Eps 67
68
Eps 68
69
Eps 69
70
Eps 70
71
Eps 71
72
Eps 72
73
Eps 73
74
Eps 74
75
Eps 75
76
Eps 76
77
Eps 77
78
Eps 78
79
Eps 79
80
Eps 80
81
Eps 81
82
Eps 82
83
Eps 83
84
Eps 84
85
Eps 85
86
Eps 86
87
Eps 87
88
Eps 88
89
Eps 89
90
Eps 90
91
Eps 91
92
Eps 92
93
Eps 93
94
Eps 94
95
Eps 95
96
Eps 96
97
Eps 97
98
Eps 98
99
Eps 99
100
Eps 100
101
Eps 101
102
Eps 102
103
Eps 103
104
Eps 104
105
Eps 105
106
Eps 106
107
Eps 107
108
Eps 108
109
Eps 109
110
Eps 110
111
Eps 111
112
Eps 112
113
Eps 113
114
Eps 114
115
Eps 115
116
Eps 116
117
Eps 117
118
Eps 118
119
Eps 119
120
Eps 120
121
Eps 121
122
Eps 122
123
Eps 123
124
Eps 124
125
Eps 125
126
Eps 126
127
Eps 127
128
Eps 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!