" Di mana dia ?! ". Gumam Xian menautkan alis nya. Gary cepat memeriksa kamar mandi namun tak ada siapapun di sana.
" Tadi dia masih terbaring dan aku masih berada di kamar mandi ". Ucap Xian.
" Yuma " Gumam Xian dan juga Gary berhamburan ke luar ruangan, mereka berdua berpencar mencari Yuma namun tak membuahkan hasil.
" Maaf sus, apa kau melihat gadis ini ?! ". Gary dan Xian bersamaan menunjukkan photo Yuma yang ada di handphone mereka.
" Dia sudah lama meninggalkan rumah sakit dan saya lihat dia terburu-buru masuk ke dalam taksi ". Tutur suster.
" Terimakasih sus ". Ucap Gary dan di lain tempat pun Xian berterimakasih kepada suster.
Gary dan juga Xian pun kembali bertemu di lobi, mereka dengan langkah panjang langsung masuk ke dalam mobil. Satu-satunya tempat yang mereka tuju adalah apartemen milik Yuma.
...**...
Yuma menengadahkan kepalanya terduduk di atas kursi taman dekat danau dengan masih memakai seragam pasien.
" Ya tuhan, ada apa dengan kepala ku ?! ". Ringis Yuma semakin pusing dan berat di kepala. Yuma membaringkan tubuh nya pada kursi taman yang panjang dan memiliki bahu.
Beberapa menit setelah kepala nya membaik, Yuma memutuskan untuk pulang ke apartemen nya untuk istirahat dan kebetulan taman itu tidak jauh dari lokasi.
Yuma telah sampai dan segera masuk ke dalam apartemen. Satu tujuan nya yaitu, dia ingin sekali tertidur lelap untuk saat ini.
Namun sayang, belum juga terhitung oleh jam di dinding, ketukan apartemen terdengar menggedor. Yuma malas membuka pintu dan membiarkan suara ketukan itu terus berbunyi.
Tanpa di buka oleh sang pemilik apartemen, Gary dan juga Xian masuk terburu-buru hendak mengecek keberadaan Yuma dengan terpongoh-pongoh.
Xian juga Gary saling pandang dengan nafas kembali normal dan melembut kala menyaksikan Yuma tengah tertidur di atas kasur.
" Pergilah, aku hanya ingin sendiri ! kedatangan kalian membuat luka ku semakin terbuka ! pergilah aku mohon ". Ucap Yuma sembari mata terpejam.
" Tapi kau sedang sakit Yuma ". Seru Xian berjalan mendekati Yuma.
" Aku sudah terbiasa sendiri ! ". Sahut Yuma kembali pelan mengeratkan pelukan nya pada guling.
" Yuma ".
" Yuma kau baik-baik saja bukan hmm ?!". Selidik Xian, Gary pun menolehkan tatapan nya pada Xian sekilas dan kembali menatap Yuma.
Yuma tersenyum lembut di ujung bibir walau tidak terlihat oleh Xian dan juga Gary. " Aku selalu baik-baik saja ! Kalian pergilah, aku akan lebih baik lagi jika kalian tak memperlihatkan batang hidung kalian ". Ujar Yuma menghembuskan nafasnya lembut.
" Yuma !". Seru Garu hendak duduk di samping Yuma.
" Terimakasih telah berkunjung ! sampaikan salam ku kepada Kakek dan sampaikan maaf kepadanya jika aku tak bisa datang menemuinya ". Tutur Yuma.
Xian dan Gary melembutkan tatapan nya, mereka mengusap wajah nya kasar dan sesekali memijit kening mereka masing-masing.
" Dia pasti sangat menderita, aku yakin itu ! Kita sebagai kakak nya sangat tidak berguna ". Ucap Xian membalik kan badan nya ke arah lain.
" Terbuat dari apa hatinya, sampai dia begitu teguh menyimpan sakitnya sendiri ! Kita memang sangat keterlaluan ". Sahut Gary yang malah terdiam duduk sesaat setelah mereka keluar dari kamar Yuma.
" Apa paman dan juga bibi sama sekali tak memperdulikan Yuma lagi ? Gary, aku melihat sorotan matanya menyimpan kesedihan dan juga kepedihan ! apa kau juga menyadarinya ?". Ucap Xian sembari bertanya.
" Aku melihatnya jelas saat dia berucap dan akhirnya tak sadarkan diri ! entah kenapa jantungku terasa sakit saat dia seperti itu " Sendu Gary.
Mereka belum tersadar jika saat ini mereka sedang berbincang, karena ini baru pertama kalinya mereka bertukar cakap.
" Mau kemana kau Xian ?!". Cegah Gary saat dirinya melihat Xian mendekati pintu kamar Yuma.
" Aku ingin mengecek nya sebelum pergi ". Ucap Xian, Gary pun ikut mendekati pintu kamar Yuma.
...**...
Xian dan juga Gary akhirnya pergi dan memutuskan untuk kembali lagi esok hari. Yuma menyingkap selimutnya dan menatap lurus pintu kamar dan langsung kembali memejamkan mata.
Setelah pulang dari apartemen Yuma, Xian dan juga Gary kembali ke rumah sakit, dimana di sana kakek mereka di rawat.
Sebelum mereka melaju kan mobil masing-masing, mata mereka menangkap pria yang sangat mereka kenali dan mereka berdua kembali keluar dari mobil.
" Sedang apa kau di sini ?". Selidik Gary.
" Saya ingin bertemu dengan Yuma kak ! apa dia ada di apartemen nya ?!". Tanya Axel yang setelah sekian lama menghilang kini kembali mencari Yuma.
" Pulanglah, dia sedang istirahat ! ". Ujar Gary, Xian tak menyapa Axel saat ini, dia hanya menatap nya selidik.
" Tapi ini sangat penting ! saya ingin meminta maaf kepadanya ". Seru nya. Gary melipat kedua tangan nya.
" Seberapa besar kau telah menyakiti hatinya ?". Tiba-tiba Xian bertanya dengan tajam nya membuat Axel kelabakan.
" Ini hanya salah paham saja kak !". Bela nya.
" Ini tak mungkin hanya salah paham, Yuma bukan wanita sebodoh itu Xel !". Ucap Xian.
Guratan halus terlukis pada dahi Axel dengan alis yang saling bertautan menatap tanya pada Xian.
" Pulanglah, jangan kau ganggu lagi adik ku ! kami memang tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian tapi yang kami tahu, Yuma tak pernah seperti ini walau hatinya sesakit apapun ! Pergilah, biarkan dia dengan hidupnya ". Tegas Xian.
" Jangan menambah luka lagi untuk nya, karena dia tak sekuat yang kau pikirkan !". Gary kembali memasuki mobilnya diikuti Xian. Axel hanya terdiam mematung saat ini.
" Yuma maafkan aku !". Gumam lirih Axel.
" Semoga harimu bahagia, maaf telah menambah luka di hati mu !". Sendu Axel mengingat kelakuan bejat nya bersama dengan Kirei.
...**...
Setelah kejadian itu, Axel dan juga Kirei menghilang bak di telan bumi. Yuma tidak perduli lagi apa yang akan mereka lakukan. Kini Ucapan Yuma pun dapat terbukti, ***** sesaat itu akan membuat mereka menyesal setiap harinya dan tak perlu menunggu lama, akhirnya Axel sadar akan kelakuan nya.
Hubungan Axel dan juga Kirei kini renggang. Axel memutuskan untuk pergi ke luar negeri mengurus bisnis ayah nya di sana dan itu sudah bulat.
Kirei tak dapat mencegah karena keputusan Axel yang tak dapat di ganggu gugat lagi. Papa dan Mama dari Axel pun sangat setuju dengan keputusan putranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Cinta
lanjut,thor smanggt up lgi
2020-12-06
1
Wiwik Astuti
Thor kapan lanjutin cerita mafia girl anaknya rubby
2020-12-06
2
Vi_Lian
Like and semangat
2020-12-06
1