Suami istri itu terus menduga-duga siapa wanita lembut di hadapan mereka ini, sepertinya dia lahir dari keluarga yang terhormat.
Saat papa Chen hendak bertanya kepada ayah dari Xian, suara Yuma kembali menghipnotis para tamu dalam ruangan itu karena kelembutan nya.
" Ayo Sayang !". Tuntun Yuma pada tangan Wusan. Papa Chen dan juga mama Ella terus menatap Yuma tanpa henti, seakan karisma Yuma menghipnotis mereka.
Saat Yuma hendak ke luar dari ruangan, tangan Xian mencegah nya.
" Yuma !". Ucap Xian, Yuma menengadah menatap Xian dengan mata yang mulai memerah.
" Terimakasih kau telah bersedia berkunjung !". Sayup Xian masih memegang lengan Yuma. Dia tahu Yuma ingin menangis tapi Xian melihat Yuma terus menahan nya agar terlihat tegar.
" Turut berduka cita, semoga kakek tenang di alam sana ! aku pamit ". Yuma tanpa menyapa, tanpa menatap paman dan bibinya, dia langsung saja pergi dengan tangan masih menuntun wusan.
Yuma sudah tak mau berurusan dengan mereka, ternyata hidup sendiri lebih menyenangkan menurutnya saat ini, tanpa ada paksaan juga tekanan,membuat Yuma tak ingin lagi terjerat dalam keadaan yang sama.
Paman Yuma menatap kepergiannya dengan mulut yang sebenarnya sudah tak bisa lagi di tahan untuk mencaci. Banyaknya tamu yang hadir membuat mereka harus menjaga sikap mereka masing-masing, terutama di hadapan Papa Chen dan juga mama Ella.
...**...
" Wusan kaka pergi ya ! Dengarkan kaka, jadilah anak yang baik, jangan merepotkan mama dan papa mu ! berjanjilah kepada kaka, eum !". Peluk Yuma dengan lembut nya.
" Aku berjanji kak !". Sahut Wusan.
Wei dan Shuwan hanya menatap sendu putrinya, ingin mereka berbicara lebih lama dan menatap putri nya lebih lama, namun mereka pun tahu bagaimana mereka dengan mudahnya menggores luka di hati Yuma, yang mungkin sampai sekarang luka itu belumlah sembuh.
Yuma tak memperlihatkan kekecewaan dan juga sakitnya pada keluarga Zhao terutama kepada kedua orang tuanya.
" Yuma maafkan papa ". Sendu Wei tiba-tiba memeluk Yuma. Yuma hanya mengusap lembut punggung papa nya tanpa membalas pelukan nya.
" Untuk saat ini, jangan meminta aku untuk kembali papa ! biarkan aku seperti ini dulu ". Ucap Yuma melepaskan pelukan ayah nya.
Shuwan sang ibu, mendekati putri nya dan mengelus kepala nya dengan lembut.
" Maafkan mama sayang ". Air mata Shuwan berlomba-lomba ke luar dari wadah nya.
Yuma tersenyum begitu kuat dan itu terlihat oleh Mama dan juga Papa nya. " Aku pamit, maaf aku tidak bisa tinggal lama di sini ". Seru Yuma beranjak pergi.
Dia menghentikan taksi dan berlalu meninggalkan tangis yang kian menguasai mata nya.
...**...
"Bagaimana ma ? Acara pemakaman nya sudah selesai ?! ". Tanya Daniel.
" Sudah, apa kau tidak lihat jika kami sudah pulang ? jika kami belum pulang berarti pemakaman nya belum selesai ". Seru mama Ella mengipas-ngipas lehernya.
" Aku hanya bertanya ma, kenapa kau menjawab begitu ketus ". Protes Daniel.
" Kau tahu, tadi mama dan juga papa melihat seorang wanita yang begitu cantik dan juga lembut. Mantanmu lewat dengan dia ". Ujar sang mama begitu heboh nya.
" Cukup ma, aku tidak mau mendengar kau membicarakan wanita di masa laluku ". Suara Daniel terdengar kesal.
" Iya iya, mama hanya membandingkan saja ! Sshhh andai saja dia belum memiliki seorang anak dan seorang suami, mungkin mama dan juga papa akan menjodohkan kalian ".
Mama Ella terus membayangkan wajah Yuma yang begitu enak di pandang dan juga sangat nyaman mendengar suara nya.
Daniel menaikkan satu alis nya dengan ungkapan sang mama.
" Jika kau melihat nya mungkin kau juga akan suka boy ". Suara papa Chen tiba-tiba menimpali.
" Siapa siapa ?! ". Shen pun berlari dari atas karena dia terlalu lama menunggu Daniel yang tak kunjung kembali ke ruang kerja nya.
" Apa wanita itu lebih cantik dari Yuma ?". Seru Shen.
" Sepertinya wanita tadi lebih cantik ". Timpal mama Ella.
" Tapi sayang sudah bersuami ". Daniel menimpali.
...**...
Tanpa terasa waktu begitu cepat mengikis, membiarkan sakit yang terasa menjadi membias.
Bukan tidak ingin Yuma pulang, tapi ada hati yang ketakutan setelah semuanya hampir tergores di dalamnya. Pemikiran yang positif selalu dia terapkan dalam diri, tapi semakin hari semakin kian tak terelakan jika dirinya ternyata memiliki trauma yang begitu akut dalam hidupnya.
Terus tersenyum, mencoba untuk menyembuhkan, karena itu satu-satunya cara dirinya agar tetap menjadi Yuma yang tegar dan penuh semangat.
" Yuma ada yang mencari mu !". Teriak rekan kerja Yuma, Yuma tak mendengarnya dan masih fokus pada pekerjaannya dengan mulut yang menggembung karena sembari mengunyah nasi saat ini.
" Yuma makan yang benar ! ini waktunya makan, kenapa kau terus menatap layar di depan mu itu ?!". Kesal Lao Da menarik kursi duduk Yuma menjauh dari layar dan Jingyi meraih nasi kotak milik Yuma.
" Makan yang benar, baru lanjutkan !". Seka Lao Da pada mulut Yuma dengan tisu.
" Iya iya, kalian cerewet sekali hari ini !". Yuma berdiri dan beranjak dengan hentakan kaki di lantai membuat rekan nya hanya menggelengkan kepala.
" Siapa yang mencari Yuma, tidak biasanya ?!". Tanya Lao Da.
" Entahlah, tapi yang aku tahu dia pria tampan hahah !". Genit Jingyi.
" Sshh yaak ". Kesal Lao Da
Di Lobi, terlihat Xian dan Gary terduduk di sofa tunggu. Yuma berjalan mendekati mereka dengan sandal yang biasa dia gunakan saat di dalam kantornya dan saat ini dia tak sengaja memakainya ke luar.
" Kak Yuma selamat siang !". Sapa para pegawai yang lain.
Yuma terbilang terkenal di kantor dan menjadi bahan pacuan para wanita di sana, baik dalam pakaian, body dan lain sebagainya yang melekat pada tubuh Yuma.
" Selamat siang juga untuk kalian ". Senyum Yuma menebar sampai siapapun di sana berlomba-lomba memberi sapaan hangat kepadanya.
Xian yang tak sengaja menoleh memiringkan kepalanya, matanya menangkap keberadaan adik sepupunya yang beberapa hari ini tidak mereka temui dari saat kepergian kakek Zhao.
" Lihatlah dia, bahkan kita baru tahu jika Yuma orang yang hangat !". Ujar Xian, Gary ikut menatap Yuma dan langsung berdiri saat Yuma berjalan lurus ke arah mereka.
Yuma menghentikan langkahnya saat kakinya telah tepat berdiri di hadapan mereka.
" Katakanlah dengan cepat, aku sedang banyak pekerjaan ". Ucap Yuma seolah memberi batasan untuk mereka.
" Kau cantik jika sedang marah seperti ini Yuma !". Goda Gary membuat Yuma membulatkan matanya tajam.
" Kemana saja kau, dari dulu aku memang cantik ! baru sadarkah ? ". Tajam Yuma terdengar penuh sindiran di sana.
Pernyataan Yuma membuat kedua kaka sepupunya saling pandang.
" Yuma ". Ucap Xian.
" Cepatlah, waktu istirahatku hampir habis dan aku belum menghabiskan makanan ku !". Ketus Yuma membuat mereka tersenyum sangat senang jika Yuma merengut seperti ini.
" Dan apa kalian sedang senggang ? dasar pemalas semua ! kalian tahu bukan, kedua ayah kalian itu sangat menyeramkan ". Sindir Yuma melipat kedua tangan nya
" Kakak akan menjemputmu pulang dan kita makan bersama !". Ujar Gary.
" Tidak-tidak, kaka yang akan menjemputmu pulang dan makan malam bersamaku, ok !". Timpal Xian tak mau kalah.
" Stop ! Aku akan pulang sendiri dan jangan coba-coba kalian datang lagi kemari !". Tekan Yuma menunjuk kedua pria di depan nya dengan tatapan sengit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
kiki
kirei sama axel gmn lg lanjutany
2021-10-31
1
AdryAns
lanjut Kak
2021-03-26
1
rahmalia👑EP©🗡️ଓε🍷
Hua kirain aku ini up ternyata engga itu pengulangan ya thor? Serasa pernah baca😭 lanjut thor ceritanya sad banget loh aku suka ceritanya athor selalu menyentuh 😫
2021-03-26
2