Ibu, Rahasia, dan Pukulan Gak Sengaja ke Muka Sendiri

Scene awal: Sebuah rumah tua penuh tanaman herbal dan poster motivasi absurd
(“Bangkitlah Sebelum Bangkrut”)
Maya (berdiri di depan pintu, jantung deg-degan kayak abis lari dari debt collector)
Maya
Maya
"Ini… rumah nyokap gue?"
Vito
Vito
"Yap. Tapi jangan kaget. Dia... berubah."
Ciko (dibelakang sambil ngemil)
Ciko
Ciko
"Kalau dia berubah jadi Pokemon, teriak aja."
[Maya ketuk pintu. Pelan. Pintu terbuka sendiri. Bau rempah-rempah menyerang nostalgia.]
Suara dari dalam: "Maya… anakku."
Maya
Maya
"...Bu?"
[Dari balik pintu, muncul seorang wanita elegan tapi garang, berkebaya lusuh, dan nenteng… golok dapur.]
Ibu Maya
Ibu Maya
"Aku dengar kamu udah gede, pinter silat, dan… jatuh cinta sama cowok culun?"
Maya
Maya
"BU!"
...
[Scene pindah ke markas Geng Tangan Panjang. Semua berkumpul. Peta kota terbentang. Ciko di depan, pakai tongkat penunjuk yang sebenernya sendok nasi.]
Ciko
Ciko
"Oke, anak-anak. Operasi ini kita sebut: Minggu Bersih-Bersih."
Dimas
Dimas
"Kita nyapu kota?"
Ciko
Ciko
"Nyapu geng musuh, Dim. Fokus. Jangan bikin gue naik tensi."
Ucup
Ucup
"Ada tiga target: 1. Gudang sabu Broto 2. Markas cabang Nyonya Pembersih 3. Tempat spa ilegal yang ternyata juga tempat kongkow geng"
Kakek Tunggul
Kakek Tunggul
"Yang spa, biar saya. Tulang saya butuh pijatan sambil mukul orang."
...
[Sementara itu, Maya dan ibunya ngobrol. Makin lama makin intens.]
Ibu Maya
Ibu Maya
"Aku sembunyi karena masa laluku kotor, May."
Maya
Maya
"..."
Ibu Maya
Ibu Maya
"Dulu… aku ketua Geng Cendol Berdarah."
Maya
Maya
"..."
Ibu Maya
Ibu Maya
"Kita dulunya musuhan sama Geng Tangan Panjang. Tapi Ciko… nyelametin aku waktu perang geng. Sejak itu, aku berubah."
Maya
Maya
"Jadi… lo dan Ciko…?"
Ibu Maya
Ibu Maya
"Nggak! Dia cuma... ketua geng yang ngeselin tapi bisa dipercaya."
...
[Scene di markas. Dimas latihan sendiri, coba jurus baru yang dikasih Ciko. Jurus: Tendangan Duka Dalam Sepatu Murahan.]
Dimas
Dimas
"Hiyaah!" (nendang... kena tiang) "AaaaaaAAaaa!!!"
Ucup
Ucup
"Berhasil bikin kita tertawa, Dim. Itu juga prestasi."
...
[Scene akhir: Kamera zoom out. Semua bersiap-siap. Senjata dicek. Rencana finalisasi. Tapi… satu musuh baru mengintip dari kejauhan.]
??? (berbisik): “Waktunya aku kembali… sebagai Bayangan Lama.”
TO BE CONTINUED…

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!