BAB 13

Devan yang mendengar kabar dari bawahannya itu, langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari menuju kamar pengantin mereka. Cemas melihat devan yang seperti itu, rian, adrian, widya dan monik pun langsung menyusul devan.

"Brengsek" teriak devan sambil mengarahkan satu pukulan yang berhasil membuat bastian limbung, rahang Devan mengeras saat melihat keadaan sang istri yang sudah tak karuan. Devan sudah tidak bisa menahan diri, ia terus memukuli Bastian.

Rengga yang melihat bastian sudah tak berdaya, langsung menghampiri Devan.

"Jangan hirau kan dia, ini urusanku, kau urus saja alexa" ucap rengga

Devan langsung berjalan ke arah alexa. Alexa yang sedang menundukan kepalanya sambil menangis ketakutan, langsung menghamburkan dirinya ke pelukan suaminya, ketika sang suami sudah berada di depannya.

Sungguh, alexa benar-benar ketakutan.

"Kau lama sekali, aku takut, aku taku" gumam alexa.

"Maaf kan aku, seharusnya aku tidak meninggalkan mu" jawab devan. Devan benar-benar menyesal sudah membiarkan meninggalkan istrinya dan memilih untuk menemani kolega nya. Melihat Alexa yang seperti itu, hati devan benar-benar sakit.

Rian, adrian, widya dan monik yang baru saja sampai disana pun benar-benar terkejut.

Widya seketika menangis melihat anak kesayangannya yang sedang di peluk devan yang sudah berantakan, dengan darah di ujung bibirnya.

Rian yg melihatnya menjadi geram, ia menghampiri bastian yang sudah di buat babak belur oleh Devan. Meskipun demikain, rian tetap menghajar laki-laki itu.

Sedangkan Widya langsung menghampiri alexa.

"Anak mama" lirih widya.

Devan yg menyadari kehadiran sang ibu mertua melepas pelukannya dari alexa.

Dan kini alexa bergantian memeluk widya.

Alexa di bawa ke kamar president suit lainnya.

Disana sudah ada devan, rian, adrian , widya, dan monik.

Alexa benar-benar enggak melepaskan genggaman tangannya dari devan yang sedari tadi duduk di sampingnya.

Seorang dokter sedang mengobati luka di bibir dan bahu alexa.

Bastian sendiri , sudah rengga serahkan ke pihak berwajib.

"Maap kan aku, karena aku kau jadi begini" lirih devan

Alexa hanya menggeleng. Alexa bisa melihat raut penyeselan dan kekhawatiran di wajah semua orang apalagi suami nya itu.

Alexa meringis kesakitan, saat dokter memberikan salep di bibirnya.

"Apakah sakit?" Tanya devan

"Tentu saja , kau rasakan saja sendiri" protes alexa.

"Aku lebih memilih aku yang terluka dari pada dirimu" jawab devan yang langsung membuat alexa kembali memeluk suaminya.

Rian dan widya yang melihat nya, sungguh benar benar lega karena sudah memberikan anak semata wayangnya pada seorang laki-laki yang begitu tulus mencintai anaknya.

"Kalian tidur disini saja, besok baru pulang ke rumah. Kalian boleh pulang ke rumah papi, atau kerumah orang tua mu alexa" ujar adrian.

"Alexa ikut devan saja, terserah devan" jawab alexa.

Devan tadinya ingin mengajak alexa langsung tinggal di rumah mereka tpi sepertinya untuk saat ini belum bisa.

"Kau mau pulang ke rumah orang tua ku , atau orang tua mu" tanya devan

"Jika pulang ke rumah ku saja apa boleh ?" Tanya alexa pada devan

"Tentu boleh sayang, papi dan mami juga tidak akan marah kau pulang ke rumah orang tua mu" jawab devan

"Tapi kau ikut kan ?" Tanya alexa pada devan.

"Tentu saja, mana mungkin aku membiarkan mu pulang sendiri. Kau ini ada-ada saja" jawab devan

"Sepertinya anak papa, tidak mau jauh-jauh darimu" ledek rian yang membuat alexa malu tapi membuat yang lainnya tertawa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!