"Perkenalkan, saya diva, yang diperintahkan tuan devan untuk menjaga nona alexa" ujar seorang perempuan yg berdiri di depan rian, widya, alexa dan devan.
"Kau tidak salah, dia terlihat seperti orang biasa" bisik alexa pada sang suami.
"Jangan sembarangan , dia peraih sabuk hitam. Sama seperti ku dan rengga" ujar devan
Rian, widya , dan alexa benar-benar terkejut mendengar ucapan devan. Pantas saja, bastian bisa babak belur seperti itu di tangan devan dan rengga.
Rian ternyata belum benar-benar mengetahui sepenuhnya Devan, pikirnya.
"Dia sengaja berpenampilan seperti itu, agar tidak terlalu mencolok, dia juga akan menjadi teman sekelas mu" jelas devan yang lagi-lagi membuat alexa terkejut.
"Aku tidak tau jika suami ku sehebat itu, bisa memasukan seorang ajudan pribadi menjadi mahasiswa" celetuk alexa sambil mengacungkan jempol ke arah suaminya.
"Jangankan dirimu, papah saja baru tau" ucap rian sambil menggelengkan kepalanya.
"Bukan hanya hebat nona tapi dia juga tidak berperasaan, karena beliau saya di paksa kaka saya untuk mengulang kembali pelajaran yang sudah susah payah saya hindari bahkan ketika saya masi kuliah" gerutu diva.
"Yang sabar ya diva, suami ku memang sedikit menyebalkan, tapi dari lubuk hati yg paling dalam aku berterima kasih karena kau bersedia untuk menemaniku" jawa alexa tulus.
"Jangan sungkan nona, setidaknya saya di bayar 2x lipat dari gaji saya di tempat lama, untuk pekerjaan ini" ucap diva.
"Katakan saja jika gaji mu kurang, aku akan meminta suami ku untuk menambah gajih mu" celetuk alexa
"Jangan sembarangan, aku membayarnya ratusan juta. Mana mungkin itu kurang" jawab devan.
Jawaban devan sontak membuat seisi rumah itu tercengang kecuali, devan dan diva.
"Ternyata suami ku benar-benar tidak sayang menghamburkan uang nya untuk ku" celetuk alexa.
Percakapan mereka terhenti ketika alexa menyadari bahwa dia sudah hampir kesiangan.
****
"Yang benar saja aku baru memulai kerja, tapi sudah di hadapkan dengan ujian" gerutu diva pada rengga dan devan.
Diva memang tidak terlalu kaku pada dua laki-laki itu. Karena menurut diva mereka adalah kaka terbaiknya, meskipun dia dan devan tak ada hubungan darah, namun devan sudah begitu baik pada dirinya.
Rengga dan devan hanya bisa menahan tawanya, mendengar protes diva. Disini hanya alexa yang merasa bersalah.
"Maapkan aku diva, tapi nanti aku bisa memberikan mu contekan" celetuk alexa.
Mobil yg dikendarai rengga sudah berada percis di depan kampus alexa.
Alexa dan diva pun turun dari mobil, alexa yang sebelumnya berpamitan kepada devan sudah mendapatkan banyak petuah dari sang suami, mulai dari jangan nakal, hubungi dia jika ada apa-apa, dan tak lupa sebuah ciuman di kening sang istri.
Membuat rengga dan diva terperangah karena selama ini devan tidak pernah berkata selembut itu pada seorang perempuan. Bucin sekali ucap adik kaka itu di dalam hati.
"Diva, aku titip istri ku. Jika terjadi apa-apa pada istri ku kau tau akibatnya" ujar devan yg sontak membuat bulu kuduk diva merinding.
Dia tau sahabat sang kaka adalah pemenang sabuk hitam, dan yang pasti dia lebih piawai dari sang kaka. Jika kaka nya saja bisa dikalahkan. Apalgi dia.
"Ayo diva, jangan dengarkan ucapannya. Kau tau, diva bisa saja kabur di hari pertama nya bekerja jika kau mengancamnya seperti itu" protes alexa.
"Coba saja" celetuk devan yang benar-benar menyebalkan bagi alexa.
Setelah alexa pergi, rengga pun melaju pergi menuju kantor.
Tumpukan pekerjaan sudah menanti kedatangan devan.
"Baru cuti beberapa hari saja sudah menumpuk seperti ini" gerutu devan
"Jangan mengeluh, kerjakan saja. Sebagian pekerjaan mu sudah aku selesaikan. Dan itu memang hanya bisa kau yg selesaikan" jawab rengga sambil berlalu pergi.
Devan mau tidak mau harus menyelesaikan pekerjaan itu segera, karena setelah jam makan siang dia harus menghadiri meeting penting.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments