BAB 3

Tanpa pikir panjang alexa meninggalkan bastian yg memanggil manggil namanya.

"Siaaal, jadi selama ini aku mencitai seorang pria brengsek" gumam alexa, lelehan air mata mulai membasahi kedua pipi alexa yang merona. Ia terus berjalan sambil menundukan kepalanya, ia enggan memperlihatkan wajah nya saat ini kepada siapapun yang ada disana.

Alexa berjalan terburu-buru, ia ingin segera sampai rumah dan memeluk sang ibu. Karena selama ini hanya sang ibulah tempat dia bercerita.

'Dugh'

Tanpa alexa sadari, ia menabrak seseorang di depannya.

"Hey nona, bisakah kau berjalan dengan hati-hati" ucap seorang laki-laki yang berada di depannya.

"Maap" ujar alexa dengan nada bergetar.

"Kau menangis ?" Tanya orang tersebut.

Alexa yang di tanya seperti itu, sudah tidak bisa lagi menahan isak tangisnya.

"Hey nona, kenapa tangismu malah semakin kencang ? Aku minta maaf jika ucapan ku melukai hatimu" ujar laki-laki tersebut.

Tapi alexa sama sekali tak bergeming , ia hanya menunduk sambil menangis.

"Saya benar-benar minta maaf nona, tapi dengan anda seperti ini, orang akan mengira bahwa aku adalah orang jahat"

Mendengar perkataan itu, alexa mulai mengecilkan suaranya. Dan perlahan mengangkat wajahnya.

"Maapkan saya tuan, tapi anda tidak bersalah. Semua ini bukan karena anda, melainkan karena pria brengsek yang ku temui tadi" jawab alexa.

Bola mata alexa beradu pandang dengan bola mata laki-laki tersebut. Sorot mata yang memberikan ketenangan seolah menyihir alexa hingga membuatnya menjadi lebih tenang.

"Ahh jadi itu alasan kau menangis. Baiklah nona, kalau begitu saya pamit" ujar lelaki itu, sambil pergi berlalu.

Alexa pun melanjutkan langkah nya untuk mencari taksi.

Namun betapa terkejutnya alexa ketika ia baru menyadari bahwa dompet nya sudah tidak berada di tempatnya.

"Apakah itu terjatuh ? Atau tertinggal di dalam taksi" gerutu alexa. Ia terus mencari namun sia-sia.

Sebenarnya dia bisa saja meminta supir nya untuk menjemputnya, tapi bukankah ayahnya sudah mengambil segala fasilitas yang dia punya, jadi sudah di pastikan supir nya akan menolak.

Dengan goyah alexa berjalan menyusuri jalanan, sambil memikirkan bagaimana ia bisa pulang. Sebuah ide tiba-tiba muncul dibenaknya.

"Ah aku bayar di rumah saja, pinjam uang bibi" gumamnya.

Namun saat hendak memberhentikan taksi yang lewat, sebuah mobil mercedes ben berwarna hitam menepi ke arahnya.

"Kau mau kemana nona ?" Tanya seseorang dari dalam sana.

"Ah tuan yang tadi ternyata. Aku sedang mencari taksi" ucap alexa.

"Kau tidak akan menemukan taksi yang kosong disini, biar aku antar saja" tawar laki-laki tersebut.

Alexa awalnya ragu, namun benar apa kata laki-laki itu. Mustahil akan ada taksi kosong disini.

"Sampai di depan sana saja, sampai aku menemukan taksi" jawab alexa

Laki-laki itu pun menganggukan kepalanya.

Alexa duduk di kursi belakang, berdampingan dengan laki-laki tersebut.

"Devan , dan kau ?" Ujar laki-laki tersebut.

"Alexa, terima kasih tuan devan atas tumpangannya" jawab alexa

"Panggil Devan saja. Jadi dimana rumah mu nona ?" Tanya devan.

"Dan panggil aku alexa saja. Tidak perlu repot-repot, aku berhenti di depan saja" ujar alexa

"Tidak sopan rasanya jika aku memberhentikan mu di tengah jalan" jawab devan.

Alexa pun memberitahukan alamat rumahnya, yg terdengar tidak asing di telinga devan.

Setelah mengetahui alamatnya, devan meminta sang supir untuk mengantarkan alexa terlebih dahulu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!