BAB 12

Sebuah ketukan pintu terdengar tak henti.

"Siapa yang mengetuk pintu, bukankah seharusnya devan memiliki kartu accses" gumam alexa

Alexa kembali terbangun ketika suara ketukan pintu terus terdengar. Dengan malas ia beranjak dari atas kasurnya ke arah pintu kamar. Alexa menekan sebuah tombol untuk menanyakan siapa di luar, karena di camera wajahnya tidak terliha.

"Layanan kamar nona" jawab seseorang di balik pintu.

"Aku tidak memanggil layanan kamar ?" ujar alexa

"Suami anda memesankan ice cream untuk anda nona" jawabnya

"Dia sudah memberi ku makan banyak dan sekarang memberi ku ice cream, apa dia mau membuat ku gemuk" gumam alexa dalam hati

Tanpa pikir panjang alexa pun membuka pintu. Namun alangkah terkejutnya dia karena yang saat ini berdiri adalah mantan kekasihnya, yaitu Bastian.

Alexa segera menutup pintu, namun bastian buru-buru menahan pintu itu dan memaksa masuk. Hingga tubuh alexa sedikit tersungkur karena Bastian mendorong pintu itu sekuat tenaga.

"Apa yg sedang kau lakukan disini" tanya alexa takut.

"Tidak usah takut sayang, aku hanya tidak sudi jika laki-laki itu mencicipi mu terlebih dahulu" ujar bastian yang terus berjalan ke arah alexa

"Kau jangan macam-macam, atau aku akan teriak" ujar alexa.

"Coba saja, bukankah kau tau satu lantai ini sudah di pesan oleh suami mu itu, jadi menurut mu apakah akan ada orang lain yang mendengar suara teriakan mu?" jawab Bastian.

Alexa semakin terpojok, ia mulai melempar kan semua barang yang bisa ia gapai ke arah Bastian. Namun, bastian tetap saja melangkah maju.

Kini bastian sudah berhasil menarik dirinya dan melemparkan tubuhnya ke atas kasur, seluruh badan alexa sudah bergetar.

"Aku mohon jangan lakukan apapun pada ku" rintih alexa, air matanya mulai berhamburan

"Jangan menangis sayang, apa kau tau alasan aku bermain di belakangmu, karena kau selalu saja jual mahal kepadaku" bentak Bastian

Alexa terus berontak dan memaki bastian, kuku lentik nya yang panjang berhasil melukai tangan bastian. Bastian meringis kesakitan, dan satu tamparan keras melayang di pipi alexa.

Bibir mungil itu sudah mengeluarkan darah segar.

"Devan, tolong aku. Aku takut" hanya ucapan itu yang lolos dari bibir alexa

"Suami mu itu tidak akan datang kemari, dia sedang sibuk dengan rekan kerjanya. Jadi berhentilah meyebut namanya, brengsek" bentak bastian kembali, namun kali ini sambil menarik rambut alexa.

Alexa semakin menangis, sekujur tubuhnya sudah lemas, baju tidur yg ia pakai bahkan sudah robek di bagian lengan karena dia berusaha melarikan diri.

***

Devan tiba-tiba merasa tidak enak hati, pikiran nya tidak tenang, dan terus memikirkan alexa. Namun seorang keloga penting untuk kedua keluarga itu baru saja tiba, karena dia baru saja mendarat di kota itu, sehingga ia tidak bisa meninggalkan di tengah obrolan.

Akhirnya dia meminta rengga untuk menyuruh anak buah mereka memastikan jika alexa baik-baik saja.

Rengga pun menjalankan perintah tersebut.

Saat kedua anak buahnya sampai di depan kamar atasannya itu, pintu kamar sedikit terbuka, dan terdengar suara tangisan dari dalam sana.

Mereka pun langsung masuk ke kamar, dan betapa terkejutnya mereka berdua, saat melihat kamar itu begitu berantakan , serta istri sang atasan tengah menangis di bawah kungkungan seorang pria

Salah satu dari mereka langsung memukul bastian , dan menyergapnya, sedangkan yang satu nya langsung berlari menemui devan.

Alexa beringsut menjauh dari bastian saat ia berhasil melarikan diri, sambil menangis lebih kencang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!