Jam kuliah sudah selesai, alih-alih langsung pulang Alexa memilih duduk sebentar di kantin bersama sahabatnya Wardah.
"Siapa laki-laki tampan yang bersama mu tadi" tanya Wardah
"Calon suami ku" jawab Alexa enteng.
"Jangan bercanda Alexa" tanya Wardah meyakinkan.
Alexa pun menceritakan semuanya kepada sahabat nya itu, tentang Bastian, tentang perjodohannya.
"Benarkan , sudah ku bilang Bastian itu tidak baik" ucap Wardah kesal.
Sebetulnya, Wardah sudah beberapa kali memberitahu Alexa. Tapi namanya orang cinta. Alexa hanya mendengarnya lewat kuping kiri dan keluar lewat kuping kanan.
Ponsel Alexa tiba-tiba berbunyi, menandakan ada sebuah pesan masuk.
'Aku tidak bisa menjemput mu, jadi aku menyuruh supir ku untuk menjemput mu' - sebuah pesan whatsaap alexa terima dari nomor yang tidak dikenal
' siapa ?' - balas alexa.
' devan, kita akan bertemu di toko perhiasan untuk memilih cicin pertunangan dan pernikahan kita' - devan
' darimana kamu mendapatkan nomor ku' - alexa
' dari cenayang, darimana lagi jika bukan ayah mu' - devan
Membaca pesan terakhir dari devan membuat nya tak bisa menahan tawa.
"Siapa ?" Tanya wardah
"Devan, sepertinya aku harus pulang. Aku duluan ya" jawab alexa sambil bangkit dari tempat duduknya.
"Aku juga harus pulang, ayo bareng sampai depan gerbang" ujar wardah
Mereka berjalan bersama
Ketika sudah di depan gerbang , seorang laki-laki yang terlihat masi muda menghampiri alexa.
"Nona alexa ?" Tanya nya pada alexa.
"Iya, anda supir pribadi devan ?" Tanya alexa balik
"Perkenalkan saya rengga, asisten pribadi tuan devan, tuan devan meminta saya menjemput nona" papar rengga.
"Sebentar" alexa langsung membuka ponsel nya dan menghubungi devan.
"Bukan kah tadi bilang yang akan menjemput adalah supir pribadi mu ?" Tanya alexa
"Tidak jadi, aku meminta assisten pribadi ku yg langsung menjemput mu, aku lebih percaya dia dari pada supir ku." Jawab devan
Mendengar penjelasan devan, alexa pun menutup sambungan telponnya.
"Wardah dimana jemputan mu ?" Tanya alexa pada sahabatnya
"Aku naik taksi, supir ku tidak bisa jemput , karena sedang menggantikan supir ibu ku yg sedang cuti" jelas wardah.
"Tuan rengga, bisakah kau mengantarkan teman ku dulu, baru kita bertemu dengan devan?" Tanya alexa
"Tentu nona " jawab rengga cepat.
"Tidak perlu alexa, aku bisa naik taksi" sanggah wardah
"Ayo cepat naik, dia asisten calon suami ku, jadi tidak usah sungkan" jawab alexa sambil tertawa.
"Wah sepertinya kau menikmati perjodohan ini" sindir wardah.
"Sedikit" jawab alexa tanpa ragu.
Celetukan alexa sukses membuat sahabatnya tertawa.
Mobil yg di kendarai rengga sudah berhenti di salah satu mall terbesar di kota itu, setelah tadi mengantarkan wardah terlebih dahulu.
****
Devan yg sudah menunggu di depan loby mall tengah melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangannya.
"Ayo" kata alexa yang sudah berdiri di depan devan
"Kenapa lama sekali ? Dari kampus kesini butuh waktu 30 menit, tapi ini sudah satu jam? Dan di mana rengga ? Apa terjadi sesuatu ?" Tanya devan berderet.
"Tadi aku meminta rengga antarkan sahabat ku dulu , baru kesini. Kenapa ? Kau marah karena menunggu lama? Rengga sedang memarkirkan mobilnya, karena petugas parkir valet nya menghilang" Tanya alexa galak
"Bukan sayang, aku hanya mengkhawatirkan mu saja" jawab devan
Ucapan sayang dari mulut devan, sontak membuat alexa terkejut, namun anehnya perasaan nya tidak sedikit pun merasa keberatan.
"Yasudah ayo" hanya ucapan itu yang keluar dari mulut alexa.
Mereka berdua pun menuju sebuah toko perhiasan.
2 buah cicin pasangan sudah di pilih, dan satu set perhiasan yang nanti akan devan hadiahkan untuk alexa.
"Ini terlalu banyak" protes alexa
"Hanya sedikit" jawab devan singkat
"Tapi ini mahal" protes alexa lagi
"Aku tidak akan jatuh miskin jika hanya membelikan mu ini" jawab devan.
"Sombong sekali. Baiklah, karena calon suami ku ini sangat kaya. Ijinkan aku untuk menghabiskan uang mu" ujar alexa kesal.
"Dengan senang hati, selagi itu bisa membuat calon istriku bahagia." celetuk devan yang membuat alexa benar-benar menjalankan aksinya.
Bagaimana tidak, tanpa pikir panjang alexa mengunjungi beberapa toko ternama, dan membeli barang sesuka hati nya. Sedangkan devan ? Tentu saja dia dengan setia menemani alexa, membawakan barang-barang yang dia beli, karena Alexa tidak memperbolehkan Rengga membantu membawakan barang bawaannya, tapi anehnua Devan tidak memprotes sama sekali malah bisa dibilang dia menikmati perannya.
Dia hanya memprotes ketika alexa bilang mau ke salon dan memotong rambut nya menjadi pendek. Namun sesampainya di salon, alih-alih memotong rambutnya, alexa justru malah mewarnai rambutnya selama 5 jam, dan Devan tetap setia menunggu Alexa sambil memperhatikannya, meskipun sesekali ia harus menerima telpon dari kantor tapi ia tetap memberikan senyuman pada alexa tiap kali mata alexa dan devan bertemu, meskipun pada akhirnya ia harus menurut untuk mewarnai rambutnya dengan warna pilihan devan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments