Seorang laki-laki tampan baru saja terjaga dari tidur panjangnya. Ia beberapakali mengedipkan kedua matanya untuk mengumpulkan puing-puing kesadaran yang secara pelan mulai bersatu.
Pria itu memijat kepalanya yang terasa pusing dan kemudian turun sampai kebatang hidung. Tiba-tiba saja laki-laki itu merasakan perutnya yang seperti ditusuk-tusuk dari dalam dan isi yang berada di dalam memberontak ingin dikeluarkan semua.
Karena tidak tahan lagi menahan rasa mual di perutnya lantas laki-laki itu berlari menghampiri jendela yang bahannya terbuat dari kayu dan membuka jendela tersebut. Ia pun menumpahkan semua cairan kental dan menggelikan dari perutnya hingga cairan tersebut membasahi dedaunan dan tanah.
Lalu laki-laki itu terkulai lemas di tempat setelah mengeluarkan isi perutnya tadi. Helaan napas beberapa kali terdengar dari cowok itu, dan keringat pun membasahi kening pemuda tersebut seperti orang yang baru saja selesai berolahraga.
Ia mengusap keringat tersebut menggunakan punggung tangan kanannya. Dengan usaha yang keras laki-laki itu berusaha mengingat rangkaian kejadian yang dilakukan dirinya semalam hingga kenapa dapat membwa dia kerumah tua ini.
Laki-laki itu menutup kedua matanya seraya mengingat hal-hal yang ia lakukan malam tadi. Pikiran itu pun membawa laki-laki tampan tersebut kepada sebuah ingatan tentang dirinya yang bermula dengan diajak Dive sang sahabat dan sekaligus merupakan menejer olahraga tinjunya ke sebuah club malam yang cukup terkenal di ibu kota untuk merayakan hari kemenangannya melawan seorang juara bertahan.
Dan pada saat mereka pulang dari club usai berpesta pora dengan minuman serta wanita, di pertengah jalanan mobil yang mereka tumpangi meletus kencang, namun parahnya lagi keempat ban mobil itu yang menjadi korban. Lalu Dive membawa mobil tersebut yang memang sudah disengajakan dipecahkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin memnjebak dirinya dan Dive.
Dive membawa mobil tersebut ke bengkel terdekat. Sedangkan laki-laki itu harus keluar terlebih dahulu dan menunggu Dive datang setelah selesai memperbaiki mobil tersebut, sebab mobil BMW milik Dive tidak dapat menampung bobot lebih dari satu.
Lalu selanjutnya ia yang dihampiri seorang wanita yang meminta bantuan, tetapi ia tidak menghiraukan permintaan perempuan tersebut sehingga wanita itu ingin pergi menjauh dari dirinya karena rasa takut yang ia alami terhadap dia yang tidak menjawab semua permintaan wanita itu, kemudian ia menarik wanita tersebut ke sebuah rumah tua dan melakukan hal itu kepada wanita yang ia tarik.
Bagaikan ada hantaman batu besar yang menimpa kepalanya saat ia mengingat kejadian itu. Laki-laki itu dengan refleks memandang tubuhnya yang tidak mengenakan sehelai pakaian pun, kemudian ia mendekati ranjang yang menjadi saksi bisu perbuatan mereka malam tadi. Di situ ia melihat bercak merah yang terdapat pada kasur. Berarti wanita yang malam tadi ia tiduri adalah seorang perawan.
"Oh-siht," umpatnya sembari mengacak rambut frustasi.
Cowok itu memunguti satu persatu pakaiannya yang berhamburan di lantai dan bahkan pakaian dalamnya jauh melayang dari ranjang, sebegitu ganasnya kah dirinya malam tadi?
Lalu pria tersebut memakai pakaiannya dengan rapi. Ia dapat merasakan bau alkohol yang menyengat dari bajunya ini, sebab ia malam tadi terlalu bersemangat menegak habis minuman-minuman keras sampai minuman tersebut tumpah ke bajunya.
Beberapa pertanyaan muncul di kepala cowok itu. Siapa perempuan yang ia tiduri malam tadi? Bagaimana rupanya? Apakah ia malam tadi mengeluarkan benih penerusnya di dalam atau tidak? Dan bagaiman kalau misalnya perempuan itu hamil anaknya?
Memikirkan itu semua membuat kepala laki-laki itu bertambah pusing dan ingin meledak. Sekeras apa pun ia berusaha mengingat rupa perempuan itu, tetap saja dirinya tidak bisa, yang muncul di kepalanya hanyalah rupa perempuan itu yang terlihat samar-samar di tengah gelapanya rembulan. Ah masa bodoh lah, bukannya perempuan zaman sekarang kebanyakan tidak peduli dengan keperawanan mereka, jadi buat apa ia memikirkan hal itu yang bisa membuat kepalanya pusing tujuh keliling.
Laki-laki tersebut bernama Arsen Wijaya Altas, seorang anak tunggal dari pengusaha ternama di dunia yaitu Davit Wijaya Altas. Sedangkan sang ibu merupakan seorang model yang mampu menembus pasar Amerika Serikat yang namanya tidak asing lagi di telinga masayarakat yaitu Ariana Wijaya Altas, sebenarnya nama ibunya sebelum menikah dengan ayahnya adalah Ariana Arnesa. Setelah menikah dengan sang ayah barulah nama belakang Ariana diubah dengan nama belakang milik Davit.
Arsen menjadi salah pergaulan seperti saat ini diakibatkan dia yang kurang dapat perhatian dari orang tuanya yang selalu saja sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Mungkin sebuah kabar baik bagi Arsen, karena ibunya sebentar lagi akan keluar dari agensi yang mengontrak sang ibu dan lebih memfokuskan diri terhadap keluarga.
Laki laki yang berumur 17 tahun itu menjadi sosok misterius dan sangat ditakuti oleh banyak orang, disebabkan ia yang pernah merasa dikhianati seseorang dimasa lalu, sehingga terbentukalah karakter ia yang seperti saat ini. Dan akibat masa kelam yang membuat dirinya frustasi itulah yang membawa ia di pertemukan dengan seorang Dive dan diajak mengikuti pertandingn tinju. Pertandingan tersebut bukanlah pertandingan yang resmi dari pemerintah, tetapi melainkan pertandingan yang tersembunyi dan ilegal, banyak orang yang meninggal gara-gara mengikuti pertandingan tersebut yang tidak memilki aturan sama sekali, jadi tinggal diri kita saja yang melindungi hal-hal yang menjadi kelemahan kita. Pada saat ia pertama kali mengikuti pertandingan tersebut sejak dia berusia empat belas tahun, dan propesi itu masih ia tekuni sampai sekarang.
Derrrttt
Sebuah deringan ponsel menyadarkan diri Arsen dari lamunanya. Ia mengambil ponsel tersebut dari saku celananya. Arsen langsung menggesek layar berwarna hijau ketika ia melihat siapa orang yang menelponya.
"Hallo," ujar Arsen dingin.
"Santai dong bro, nggak usah dingin gitu dong ke gue. Masih pagi tau, gue malas dengar suara lo yang kaya Salju di Antartika," ujar orang di seberang sana mencairkan percakapan yang hampir masuk sesi menegangkan.
"Langsung saja Dive, gue malas dengar basa-basi lo itu."
"Gue cuman mau nanya, lo malam tadi kok nggak ada di sana? Asal lo tau ya Sen, gue hampir pingsan cari-cari lo, dan parahnya lagi gue dengar suara jeritan permpuan dari rumah tua yag dekat banget dengan posisi lo nunggu gue. Yaudah gue dengar itu langsung pulang aja," kata Dive di seberang sana yang tidak dapat melihat perubahan raut wajah Arsen yang menegang.
Untuk beberpa menit keadaan hening.
"Hallo Sen."
"Ah iya Hallo Dive, gue malam tadi itu langsung pulang pakai taksi, Lo sih lama banget, gue jadi santapan nyamuk nunggu lo di sana," gerutu Arsen.
"Maaf Sen. Lo lagi di mana sekarang?"
"Lagi di rumah," bohongnya sambil menggaruk telinganya yang memerah pabila terlihat saat ia tengah berbohong.
"Kalau gitu entar siang gue ke rumah lo. Lo nggak sekolah kan?"
"Enggak. Yaudah kalau gitu gue pengen pulang," ucap Arsen keceplosan tanpa ia sadari, "Maksud gue pulang ke alam mimpi."
"Oh, bagus lah kalau gitu, lo harus mempersiap kan diri melawan penantang lo selanjutnya yang lebih kuat."
"Hmmm," jawab Arsen seraya memutuskan sambungan telpon.
Ia menarik napas dalam dan lantas memasukan kembali ponselnya kedalam saku celana. Dan cowok itu beranjak dari tempatnya dan berjalan meninggalkan rumah reot yang sekarang menyimpan sejarah bagi dua insan tersebut.
__________
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Praised94
Terima Kasih 👍👍👍👍👍👍
2023-11-26
0
amalia gati subagio
masih abg dah bejat, gmn dewasanya, copas antu blau 🤔
2022-11-23
0
Santi Santi
bingung ya di gubuk reyot ada kasur ada selimutnya juga
2022-09-27
0