Part 19

5 tahun kemudian

Di rumah kontrakan yang tidak terlalu besar di salah satu kawasan Jakarta yang setiap paginya selalu dipenuhi dengan suara teriak-teriakan anak kecil maupun pertengkaran antara anak dan ibu. Seperti itulah setiap paginya di sana, namun tetangga tidak terusik akan hal itu, mereka malah senang dan jadi gemas mendengarnya. Tapi tidak menutupi juga ada yang selalu menggunjing penghuni kontrakan tersebut.

Terlihat seorang wanita berumur dua puluh tigaan sedang mengejar balita berumur 5 tahunan yang sedang dalam masa aktif-aktifnya. Ia sangat senang menjahili ibunya ketika sang ibu ingin memakaikannya baju. Wanita itu terus berlari memutari ruang tengah dengan tangan yang penuh pakaian anaknya.

Nisa wanita itu pun berhenti berlari. Napasnya ngos-ngosan akibat mengejar anaknya yang sangat malas mengenakan pakaian. Wanita itu mengucap di dalm hatinya, sewaktu ia kecil orangtunaya mengtakan kalau ia sangat pintar dan penurut. Namun ini apa, tiada satu pun sifat anaknya yang sama dengannya. Pasti anaknya mewarisi sifat Arsen. Nisa tidak percaya bahwa Arsen keras kepala, tidak suka mengenakan pakaian, dan sangat jahil. Hati perempuan itu hanya bisa berdoa agar Gabriel tidak sebrengsek ayahnya. Ayolah ia sudah menderita, jangan buat dirinya menderita lagi dengan kelakuan sang anaknya itu.

"Gabriel pakai bajunya!!!" Teriak Nisa yang rutin dilakukan setiap pagi.

"Nggak mau nda. Tangkap Gabliel dulu balu Iel mau pakai bajunya." Bukannya menuruti permintaan sang bunda, tapi malahan memberikan tantangan kepada ibunya.

Gabriel baru saja lepas mandi pagi, itu pun bocah laki-laki itu harus dipaksa terlebih dahulu baru mau mandi. Anak dari Nisa itu sangat berbanding terbalik dengan sifat ibundanya. Butuh ekstra kesabaran bagi Nisa menghadapi anak laki-lakinya itu.

"Gabriel bunda capek. Emang Iel tidak kasian liat bunda lari-larian kejar Iel? Entar bunda rematik lagi dan masuk rumah sakit. Iel mau liat bunda masuk rumah sakit?" Ujar Nisa dengan tampang sedihnya. Wanita itu mengeluarkan jurusnya yang sangat ampuh dan itu terbukti dengan Gabriel yang menggeleng lantas mendekati Nisa.

"Iel nggak mau liat bunda sakit. Sekalang Iel mau pakai bajunya bunda. Tapi unda juga janji jangan sakit," lirih anak itu yang sudah tertipu dengan ucapan Nisa tadi.

Di dalam hati Nisa tergelak melihat kepolosan anaknya. Wajah perempuan itu sedari tadi menahan tawa yang ingin lepas agar tidak dicurigai sang anak.

"Iya bunda janji."

Nisa memasangkan anaknya baju dengan pakaian dalam terlebih dahulu hingga sampai dengan selesai. Anak itu begitu menurut ketika didandani oleh Nisa. Wajahnya yang chubby pun digelembungkannya sehingga membuat iman Nisa tergoda untuk mencium pipi anaknya itu.

"Ih.. bunda jangan cium Iel. Iel nggak suka dicium-cium," cemberut anak itu sembari memasang wajah juteknya.

"Iya-iya deh anak bunda yang tampan."

Anak itu ikut duduk di sofa di samping ibunya. Nisa mengernyitkan dahi kala melihat anaknya yang sedang tertunduk dan memainkan jari-jarinya yang kecil, sesakali anak itu menatapnya dengan lucu dan berkedip-kediap.

Wanita itu mengehela napasnya sebab ia mengetahui mengapa anakanya bersikap seperti ini. Ia pun menyunggingkan senyum manis milik perempuan itu seraya membelai suari anaknya.

"Iel mau apa?"

Anak yang dipanggil Iel seketika mendongak dengan mata berbinar sebab ibunya sangat pekak. Ia mengetuk telunjuknya di dagu dan menatap sang bunda. Sedangkan Nisa mengkerutkan kedua alis melihat tingkah lucu anaknya.

"Bunda! Bunda tau nggak kenapa Iel seling jahil dengan bunda?" Tanyanya dengan bahasa cadel milik anak laki-laki itu.

"Kenapa?"

"Itu kalena Iel kesel sama bunda. Kapan sih papa pulang keljanya bun? Kan Iel kangen sama papa. Teman-teman Iel punya papa semua bun, Iel pengin kaya meleka juga yang ditemanin main sama papanya. Denis juga sering ejekin Iel nggak punya papa."

Bagaikan hatinya tertusuk benda tumpul ketika mendengar penuturan anaknya yang cukup kena di hatinya. Mata perempuan itu berair dan tak lama air mata tersebut luruh menimpa pipi. Ia tak sanggup mendengar permintaan sang anak yang sampai kapan pun tidak bisa ia wujudkan.

"Kenapa nangis nda. Kalau bunda nagis, Iel juga ikut nangis deh. Huaaa bundaa."

"Bunda nggak kenapa-kenapa kok. Papa pasti datang nak dan nemuin Iel dengan bawa mainan yang banyak dan mahal-mahal dan lebih bagus dari pada minan Denis, makanya papa cari uang yang banyak di negeri seberang buat beliin mainan Iel. Iel jangan sedih lagi ya."

Anak itu langsung mengangguk dan mengusap air matanya sendiri, lantas berhambur di dalam dekapan sang bunda.

"Iya nda."

"Anak pintar."

Sedangkan dibalik tembok ada seseorang yang sedari tadi mendengar semua percakapan antara anak dan ibu. Air matanya turun akibat begitu menghayati percakapan tersebut. Ia berdecak kagum kepada Nisa yang selalu tabah menghadapi ujian yang begitu berat.

Perempuan tersebut keluar dari persembunyian dan menghapus jejak air mata di wajahnya.

"Morning All," teriak Ibel menggelegar yang hampir saja membuat bangunan di ruamah itu runtuh.

"Morning aunty," balas Gabriel.

"Eh ada keponakan aunty yang ganteng. Kiss me please." Ibel menepuk pipnya menggunkan jari telunjuk.

Dengan semangat Gabriel mendekati Ibel dan mencium pipi perempuan tersebut, lantas terkikik membuat gemas Ibel. Tapi ketika Ibel ingin mendaratkan ciuman di wajah Gabriel, dengan cepat anak itu menjauhkan wajahnya.

"No no no. Don't kiss me. Iel nggak suka dicium-cium," anak itu menatap horor Ibel.

"Curang ih," gerutu Ibel.

"Kak Ibel kok cepat banget pergi kerjanya?" Tanya Nisa heran, sebab tak biasanya wanita itu pergi pagi-pagi buta begini.

"Oh itu. Katanya sih ada anak bos dari Inggris akan datang keperusahaan menggantikan ayahnya untuk memantau perusahaan. Jadi kami dituntut lebih cepat datangnya untuk mempersiapkan segala kebutuhan penyambutan kedatangan anak bos," Jelas Ibel, "kalau gitu Gue pergi dulu ya. Assalamuallaikum."

"Eh! Wallaikumsallam. Hati-hati kak Ibel, semoga sukses."

"Aminn."

__________

Tbc

Terpopuler

Comments

Praised94

Praised94

terima kasih 👍👍👍👍👍👍👍

2023-11-26

0

Neulis Saja

Neulis Saja

pasti si bastard arsen

2022-09-11

0

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

arsen kembali

2022-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permulaan
2 2.Tangisan kesedihan
3 3.Arsen
4 4.Hamil
5 5. Kenyataan pahit
6 6. Sakit perut
7 7.Terungkap
8 8.Diusir
9 9.Pergi jauh
10 10. Prahara di depan warung Tahu isi
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Info
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Info hiatus
49 Part 47
50 Part 48
51 Part 49
52 Part 50 Flashback 1
53 Part 50 Flashback 2
54 Part 50 Flashback 3
55 Part 51
56 Part 52
57 Part 53
58 Part 54
59 Part 55
60 Part 56
61 Part 57
62 Part 58
63 Part 59
64 Part 60
65 Part 61
66 Part 62
67 Part 63
68 Part 64
69 Part 65
70 Part 66
71 Part 67
72 Part 68
73 Part 69
74 Part 70
75 Sequel Tragedi Malam Itu
76 PDBU (Prolog)
77 PDBU (1)
78 PDBU (2)
79 PDBU (3)
80 PDBU (4)
81 PDBU (5)
82 PDBU (6)
83 PDBU (7)
84 PDBU (8)
85 PDBU (9)
86 PDBU (10)
87 PDBU (11)
88 PDBU (12)
89 PDBU (13)
90 PDBU (14)
91 PDBU (15)
92 PDBU (16)
93 PDBU (17)
94 PDBU (18)
95 PDBU (19)
96 PDBU (20)
97 PDBU (21)
98 PDBU 22
99 PDBU 23
100 PDBU 24
101 PDBU 25
102 INFO
103 PDBU 26
104 PDBU 27
105 PDBU 28
106 PDBU 29
107 PDBU 30
108 PDBU 31
109 PDBU 32
110 PDBU 33
111 PDBU 34
112 PDBU 35
113 PDBU 36
114 PDBU 37
115 PDBU 38
116 PDBU 39
117 PDBU 40
118 PDBU 41
119 PDBU 42
120 PDBU 43
121 PDBU 44
122 PDBU 45
123 PDBU 46
124 PDBU 47
125 PDBU 48
126 PDBU 49
127 PDBU 50
128 PDBU 51
129 Extra Part
130 Cerita Baru
131 DOSA SEORANG PELAYAN KEPADA NONA MUDA
132 TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPARKU
133 Hasrat Tuan Politikus Kepada Cucu Pelayan
Episodes

Updated 133 Episodes

1
1. Permulaan
2
2.Tangisan kesedihan
3
3.Arsen
4
4.Hamil
5
5. Kenyataan pahit
6
6. Sakit perut
7
7.Terungkap
8
8.Diusir
9
9.Pergi jauh
10
10. Prahara di depan warung Tahu isi
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Info
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Info hiatus
49
Part 47
50
Part 48
51
Part 49
52
Part 50 Flashback 1
53
Part 50 Flashback 2
54
Part 50 Flashback 3
55
Part 51
56
Part 52
57
Part 53
58
Part 54
59
Part 55
60
Part 56
61
Part 57
62
Part 58
63
Part 59
64
Part 60
65
Part 61
66
Part 62
67
Part 63
68
Part 64
69
Part 65
70
Part 66
71
Part 67
72
Part 68
73
Part 69
74
Part 70
75
Sequel Tragedi Malam Itu
76
PDBU (Prolog)
77
PDBU (1)
78
PDBU (2)
79
PDBU (3)
80
PDBU (4)
81
PDBU (5)
82
PDBU (6)
83
PDBU (7)
84
PDBU (8)
85
PDBU (9)
86
PDBU (10)
87
PDBU (11)
88
PDBU (12)
89
PDBU (13)
90
PDBU (14)
91
PDBU (15)
92
PDBU (16)
93
PDBU (17)
94
PDBU (18)
95
PDBU (19)
96
PDBU (20)
97
PDBU (21)
98
PDBU 22
99
PDBU 23
100
PDBU 24
101
PDBU 25
102
INFO
103
PDBU 26
104
PDBU 27
105
PDBU 28
106
PDBU 29
107
PDBU 30
108
PDBU 31
109
PDBU 32
110
PDBU 33
111
PDBU 34
112
PDBU 35
113
PDBU 36
114
PDBU 37
115
PDBU 38
116
PDBU 39
117
PDBU 40
118
PDBU 41
119
PDBU 42
120
PDBU 43
121
PDBU 44
122
PDBU 45
123
PDBU 46
124
PDBU 47
125
PDBU 48
126
PDBU 49
127
PDBU 50
128
PDBU 51
129
Extra Part
130
Cerita Baru
131
DOSA SEORANG PELAYAN KEPADA NONA MUDA
132
TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPARKU
133
Hasrat Tuan Politikus Kepada Cucu Pelayan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!