2.Tangisan kesedihan

Seseorang terbangun dari tidur lelapnya, ia mengerjap-ngerjapkan kedua kelopak matanya untuk menyesuaikan dengan sinar matahari yang masuk ke dalam melalui lubang-lubang dinding rumah yang sudah termakan usia.

Dengan tenaga yang tersisa ia mengangkat tangan kananya sembari mengucek-ngucek kedua bola matanya yang lelah, ia malam tadi baru saja bisa tertidur pada saat jam 3:00 WIB pagi, akibat pergulatan mereka yang kini telah menjadi sejarah hidup perempuan itu.

Nisa memijat kepalanya yang berputar hebat, kemudian ia membuka kedua matanya dengan sempurna. Betapa terkejutnya perempuan itu saat dia menyadari jika ia tertidur di dalam dekapan seorang laki laki.

Sontak Nisa langsung melepaskan lengan kekar yang memeluk dirinya. Lalu wanita itu mengubah posisi baringnya menjadi duduk. Ia melihat ke tubuhnya yang tidak tertutupi sehelai benang pun. Lantas menarik selimut sampai ke dada untuk menutupi tubuh polos wanita itu.

Ia melirik kepada laki-laki yang telah merenggut masa depannya yang sama polos seperti dirinya. Setets air mata berharga jatuh dari kedua bola mata Hazel Nut milik perempuan itu ketika ingatannya mulai bersatu dan hingga ia teringat kejadian malam tadi yang menimpa dirinya. Betapa kasar dan bergairahnya laki-laki itu saat melakukan hal yang tak terpuji kepada dirinya.

Nisa membalutkan selimut tersebut ke tubuh polosnya dan seraya bangkit dari ranjang yang tak kalah reot dari perkakas yang lain. Ia turun dari ranjang pelan-pelan meskipun rasa sakit di selangkang sangat terasa, namun ia tidak peduli. Perempuan tersebut memunguti satu-persatu pakaian yang berserakan di lantai lantas berjalan ke arah ruangan yang lain untuk mengenakan pakaian yang sudah dirobek oleh laki-laki itu.

Ia tidak peduli lagi dengan keadaan dirinya yang berantakan dan baju seragam yang tak berbentuk lagi. Yang ada di pikiran cewek itu adalah pulang ke rumah dan mentralkan perasaanya yang berkecemuk, selalin itu ia tidak ingin lagi menatap wajah Arsen orang yang telah menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang perempuan.

____________

Tok Tok Tok

"Assalamuallaikum maa!!" Teriak Nisa di depan pintu utama.

"Wallaikumsallam, bentar ya," Jawab sang mama dari dalam rumah.

Tak lama Pintu pun dibuka dan menampilkan sang Mama Aisyah yang sudah rapi dengan balutan baju gamis serta hijab syari yang menutupi rambut putih sang mama.

Mata Mama Aisyah langsung melebar melihat anak kesayanganya yang telah pulang dengan keadaan yang memprihatinkan, ia dengan cepat memeluk anaknya yang entah sejak kapan sudah berlinang air mata.

Nisa menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan sang mama. Ia menumpahkan segala kegunduhan hatinya dan perasaan sakit di dalam dekapan sang mama yang terasa nyaman dapat menenagkan hatinya.

Tanpa ditebak Aisyah sudah tau perihal apa yang telah menimpa sang anak dengan hanya melihat penampilan Nisa yang berantakan, ia membalas pelukan perempuan itu dan mengusap-usap punggung Nisa dengan lembut menenangkan anaknya ini yang sedang menangis histeris.

Melihat sang anak yang seperti ini membuat Aisyah ikut meneteskan air mata. Ia juga dapat merasakan apa yang telah dirasakan sang anak, Aisyah tau bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang berharga dari dalam diri seseorang perempuan.

Aisyah melepaskan pelukan keduanya, dan menangkup kedua lengan sang Anak dan tersenyum hangat. "Nak kita masuk dulu, baru ceitakan semuanya ke mama ya." Nisa mengangguk dan Aisyah yang melihat itu semakin tersenyum.

Mereka masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu. Kini Nisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Ia mengusap air matanya yang tumpah dan menatap sang ibu lekat sebelum memulai pembicaraan. Senyuman dan anggukan dari sang ibulah yang menguatkan hati Nisa untuk menceritakan semuanya.

Nisa menceritakan semuanya yang ia alami malam tadi hingga dari sepeda sialannya yang putus rantai sampai ia yang terbangun tanpa mengenakan sehelai pakaian pun. Perempuan itu hanya menceritakan bagian-bagian yang tidak ekstrim saja.

"Siapa namanya nak?" Tanya sang ibu sembari mengusap punggung Nisa.

"Arsen ma," lirih Nisa terisak kembali.

"Sabar sayang, Allah tidak akan menguji seseorang di luar batas kemampuan hambanya. Allah mengujimu dengan hal itu, karena Allah tau jika hatimu kuat untuk menghadapi semua kenyataan ini," nasehat sang mama.

Nisa langsung memeluk sang mama yang telah menjadi pahlawannya dari kecil, " makasih ma. Ma! tolong rahasikan ini semua dari Papa dan yang lainnya ya."

"Iya sayang. Pasti mama lakuin itu, tidak mungkin Mama memberitahu ini semua ke Papa mu. Yang ada nanti darah tingginya naik, entar muncrat dari kepala gimana? Kan bahaya."

"Ih mama apa-apaan sih," tawa halus mengiringi Nisa mengatakan kalimat tersebut.

"Nah, gitu dong sayang. Kan manis kalau ketawa, nggak kaya tadi mukanya masam kaya malaikat penjaga pintu neraka. Tapi kamu sekolah nggak hari ini?" Tanya sang mama sambil membelai kepala Nisa dengan penuh kelembutan.

"Nggak ma, Nisa belum siap buat sekolah, apalagi liat wajahnya Arsen."

"Terserah kamulah sayang. Yang penting kamu bahagia," kata sang mama.

'Makasih ya allah kau telah menitipkan malaikat penyejuk hatiku. I Love You ma.'

__________

TBC

Pesan: Part ini aku buat dengan penuh perasaan. Janganlah memarahi sang anak jika sedang dirunduk masalah. Hiburlah mereka dengan candaan agar sejenak anak kita bisa melupakan masalahnya. Part ini dibuat karena saya selalu merasa tertekan dengan segala ucapan orang tua saya yang selalu menyakiti hati. Saya ingin membuat tokoh figur seorang ibu yang saya inginkan.

Terpopuler

Comments

Rere Salsa

Rere Salsa

klo saya sebagai org tua Nisa,pasti datangi keluarga laki2 ,biar berembuk

2024-02-09

0

ciby😘

ciby😘

respone sangar... harus nya lapor polisi malah buat becanda...🤣🤣

2024-02-07

1

Praised94

Praised94

terima kasih 👍👍👍👍👍👍👍👍

2023-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Permulaan
2 2.Tangisan kesedihan
3 3.Arsen
4 4.Hamil
5 5. Kenyataan pahit
6 6. Sakit perut
7 7.Terungkap
8 8.Diusir
9 9.Pergi jauh
10 10. Prahara di depan warung Tahu isi
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Info
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Info hiatus
49 Part 47
50 Part 48
51 Part 49
52 Part 50 Flashback 1
53 Part 50 Flashback 2
54 Part 50 Flashback 3
55 Part 51
56 Part 52
57 Part 53
58 Part 54
59 Part 55
60 Part 56
61 Part 57
62 Part 58
63 Part 59
64 Part 60
65 Part 61
66 Part 62
67 Part 63
68 Part 64
69 Part 65
70 Part 66
71 Part 67
72 Part 68
73 Part 69
74 Part 70
75 Sequel Tragedi Malam Itu
76 PDBU (Prolog)
77 PDBU (1)
78 PDBU (2)
79 PDBU (3)
80 PDBU (4)
81 PDBU (5)
82 PDBU (6)
83 PDBU (7)
84 PDBU (8)
85 PDBU (9)
86 PDBU (10)
87 PDBU (11)
88 PDBU (12)
89 PDBU (13)
90 PDBU (14)
91 PDBU (15)
92 PDBU (16)
93 PDBU (17)
94 PDBU (18)
95 PDBU (19)
96 PDBU (20)
97 PDBU (21)
98 PDBU 22
99 PDBU 23
100 PDBU 24
101 PDBU 25
102 INFO
103 PDBU 26
104 PDBU 27
105 PDBU 28
106 PDBU 29
107 PDBU 30
108 PDBU 31
109 PDBU 32
110 PDBU 33
111 PDBU 34
112 PDBU 35
113 PDBU 36
114 PDBU 37
115 PDBU 38
116 PDBU 39
117 PDBU 40
118 PDBU 41
119 PDBU 42
120 PDBU 43
121 PDBU 44
122 PDBU 45
123 PDBU 46
124 PDBU 47
125 PDBU 48
126 PDBU 49
127 PDBU 50
128 PDBU 51
129 Extra Part
130 Cerita Baru
131 DOSA SEORANG PELAYAN KEPADA NONA MUDA
132 TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPARKU
133 Namaku Bukan Aku
Episodes

Updated 133 Episodes

1
1. Permulaan
2
2.Tangisan kesedihan
3
3.Arsen
4
4.Hamil
5
5. Kenyataan pahit
6
6. Sakit perut
7
7.Terungkap
8
8.Diusir
9
9.Pergi jauh
10
10. Prahara di depan warung Tahu isi
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Info
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Info hiatus
49
Part 47
50
Part 48
51
Part 49
52
Part 50 Flashback 1
53
Part 50 Flashback 2
54
Part 50 Flashback 3
55
Part 51
56
Part 52
57
Part 53
58
Part 54
59
Part 55
60
Part 56
61
Part 57
62
Part 58
63
Part 59
64
Part 60
65
Part 61
66
Part 62
67
Part 63
68
Part 64
69
Part 65
70
Part 66
71
Part 67
72
Part 68
73
Part 69
74
Part 70
75
Sequel Tragedi Malam Itu
76
PDBU (Prolog)
77
PDBU (1)
78
PDBU (2)
79
PDBU (3)
80
PDBU (4)
81
PDBU (5)
82
PDBU (6)
83
PDBU (7)
84
PDBU (8)
85
PDBU (9)
86
PDBU (10)
87
PDBU (11)
88
PDBU (12)
89
PDBU (13)
90
PDBU (14)
91
PDBU (15)
92
PDBU (16)
93
PDBU (17)
94
PDBU (18)
95
PDBU (19)
96
PDBU (20)
97
PDBU (21)
98
PDBU 22
99
PDBU 23
100
PDBU 24
101
PDBU 25
102
INFO
103
PDBU 26
104
PDBU 27
105
PDBU 28
106
PDBU 29
107
PDBU 30
108
PDBU 31
109
PDBU 32
110
PDBU 33
111
PDBU 34
112
PDBU 35
113
PDBU 36
114
PDBU 37
115
PDBU 38
116
PDBU 39
117
PDBU 40
118
PDBU 41
119
PDBU 42
120
PDBU 43
121
PDBU 44
122
PDBU 45
123
PDBU 46
124
PDBU 47
125
PDBU 48
126
PDBU 49
127
PDBU 50
128
PDBU 51
129
Extra Part
130
Cerita Baru
131
DOSA SEORANG PELAYAN KEPADA NONA MUDA
132
TERPAKSA MENIKAHI CALON ADIK IPARKU
133
Namaku Bukan Aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!