ah...apa yang terjadi denganku? ada dimana... aku? mengapa penampilanku berantakan seperti ini?" Louisa mengedarkan pandangannya dia berada di sebuah kamar mewah yang luas, rapi, lebih terkejut lagi saat terlihat seorang lelaki tidur disebelah, "ahhh ..."
Louisa mencoba berdiri, setelah beberapa saat dia teringat kecelakaan yang menimpa ibu dan dirinya, dengan tenaga yang tersisa Louisa berlari keluar dari kamar. dia bingung melihat rumah yang begitu besar dan tidak tahu di mana pintu keluar.
Melihat ada pelayanan lewat, Louisa bertanya tentang pintu keluar dari rumah ini, sebelumnya Nana juga menanyakan mengapa dia bisa ada disini, si bibi yang memang kurang paham hanya menjawab setahunya bahwa," nona dibawa ke sini karena kecelakaan, Louisa juga menanyakan keberadaan Ibunya tapi si bibi juga tidak paham dia hanya menjawab tidak tahu.
"Bik... dimana orang yang punya rumah?"
" sedang ada bisnis mendadak di luar kota Non, baru tadi pagi mereka berangkat" ucap bibi.
"terus Lelaki yang ada di kamar tadi siapa?"
itu tuan muda non.
tolong nanti bibi bilang sama yang punya rumah, kalo saya mengucapkan banyak terimakasih sudah menolong saya. "bik boleh pinjam uang seratus ribu buat naik angkot? saya tidak bawa uang.
Bibi memberikan uang seratus ribu kepada Louisa, dan mengatakan untuk tidak usah mengembalikan.
Louisa pergi ke pasar tempat terjadi kecelakaan dan menanyakan pada pedagang disana kejadian kecelakaan beberapa hari yang lalu.
pedagang di sana mengatakan kalau perempuan setengah baya yang mengalami kecelakaan di bawa ke rumah sakit Hutama.
Louisa secepatnya menghentikan angkot menuju rumah sakit Hutama. sekitar lima belas menit sampailah Louisa di depan rumah sakit. Jantung Louisa benar benar berdetak cepat, dia bergegas masuk ke bagian lobi dan menemui resepsionis.
Louisa menanyakan keberadaan pasien kecelakaan tertabrak mobil atas nama Carissa lutfiana pada petugas resepsionis.
Petugas itu memberi informasi kalau pasien atas nama Carissa lutfiana sudah meninggal dunia sesaat setelah sampai di rumah sakit, kemudian si resepsionis terlihat mengambil barang dan menyerahkan barang itu kepada Louisa. barang itu merupakan barang peninggalan mamahnya
Louisa tertegun sejenak mendengar kabar meninggalnya mamah tercinta antara percaya dan tidak percaya, mamahnya yang kemarin bersamanya sekarang sudah tidak ada, tubuhnya mulai lemas dengan air mata berderai.
" Mengapa bisa begini kejadiannya Mah, apa mamah gak sayang sama lou, kenapa mamah tega meninggalkan Louisa sendirian di tempat yang Lou tidak kenal, Lou harus bagaimana Mah, apa yang harus Lou lakukan... hu...hu...hu?" gumam Louisa yang masih terus menangis tersedu-sedu.
Satu jam lamanya Lou menangis di lobi rumah sakit. Lou pun bangkit dan kembali bertanya di mana makam mamahnya.
Dengan membawa barang peninggalan mamahnya Lou bergegas menuju ke tempat pemakaman umum.
Lou menanyakan posisi makam Mamahnya pada penjaga makam, yang kemudian mengantarkan Lou ke makam mamah Carissa.
Louisa duduk tersungkur dihadapan makam mamahnya. tanganya meraih batu nisan dihadapannya dan mengusap batu nisan itu. air matanya langsung jatuh membanjiri pipi cantiknya.
"Mamah...apa sebegitu menderitanya dirimu sehingga meninggalkan Lou sendiri, ditempat asing mah... Apa yang harus Lou lakukan...? Kenapa Tuhan tidak sekalian mengambil nyawa Lou, dengan begitu Lou tidak akan sedih, Lou akan bahagia bersama mamah dan papi di langit sana...
Tuhan... mengapa Kau begitu tega memisahkan Lou dengan orang-orang yang Lou cintai Hua....hua...Hua," ucap pilu Louisa dengan tangisan yang membuat siapapun akan ikut merasakan kesedihan Lou.
"Mah... aku berjanji akan membalas berkali lipat pada orang yang menyebabkan kita jadi seperti ini, aku ingin menyusulmu saat aku berhasil membalaskan apa yang mereka perbuat pada kita," geram Lou dengan perasaan yang diliputi kemarahan dan dendam terlihat jelas di raut wajahnya.
" ah...apa yang terjadi denganku? ada dimana... aku? mengapa penampilanku berantakan seperti ini?" Louisa mengedarkan pandangannya dia berada di sebuah kamar mewah yang luas, rapi, lebih terkejut lagi saat terlihat seorang lelaki tidur disebelah, "ahhh ..."
Louisa mencoba berdiri, setelah beberapa saat dia teringat kecelakaan yang menimpa ibu dan dirinya, dengan tenaga yang tersisa Louisa berlari keluar dari kamar. dia bingung melihat rumah yang begitu besar dan tidak tahu di mana pintu keluar.
Melihat ada pelayanan lewat, Louisa bertanya tentang pintu keluar dari rumah ini, sebelumnya Nana juga menanyakan mengapa dia bisa ada disini, si bibi yang memang kurang paham hanya menjawab setahunya bahwa," nona dibawa ke sini karena kecelakaan, Louisa juga menanyakan keberadaan Ibunya tapi si bibi juga tidak paham dia hanya menjawab tidak tahu.
"Bik... dimana orang yang punya rumah?"
" sedang ada bisnis mendadak di luar kota Non, baru tadi pagi mereka berangkat" ucap bibi.
"terus Lelaki yang ada di kamar tadi siapa?"
itu tuan muda non.
tolong nanti bibi bilang sama yang punya rumah, kalo saya mengucapkan banyak terimakasih sudah menolong saya. "bik boleh pinjam uang seratus ribu buat naik angkot? saya tidak bawa uang." ucap Lou dengan wajah memelas
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments