Aku Menjadi Buronan

Selama beberapa menit isi kepala Aprita dipenuhi oleh pikiran-pikiran buruk itu. Dan seolah-olah Reyn bisa mengerti semua isi pikiran Aprita sehingga tidak bisa fokus menyetir.

" Berisik." ucap Reyn

Aprita terkejut dengan ucapan Reyn itu dan seketika diam sejenak.

" Hm? Kenapa?" tanya Aprita kebingungan.

Reyn meminggirkan mobilnya dan keluar sebentar. Dia pergi ke supermarket kecil membeli beberapa snack dan minuman.

Seketika perut Aprita keroncongan karena sejak kejadian itu dia belum makan apa-apa hingga hari menjelang malam.

" Sialan, dia membeli makanan tanpa mempedulikan aku. Ck ..." gerutu Aprita merasa kesal karena dirinya juga ingin membeli makanan tapi pria itu malah mengabaikannya.

Setelah 10 menitan Reynpun keluar dari supermarket itu dengan membawa seplastik besar dan penuh snack itu. Aprita tidak terlalu memikikirkannya. Reyn hanya mengambil sebotol minuman rasa anggur itu, lalu sisanya dia letakkan di samping Aprita.

" Makanlah, kau pasti lapar." ucap Reyn.

Aprita terkejut bukan main, pria itu seolah-olah mengetahui semua apa yang diinginkannya.

" Maksudnya? Ke .. kenapa anda .. bisa tau kalau saya lapar?!" ucap Aprita terheran.

" Cepat makan saja!" ucap Reyn dengan paksa.

Apritapun merasa senang karena akhirnya dia bisa makan. Setelah menahan lapar yang sangat lama sedari tadi.

" Kenapa anda bersikap seperti ini?" tanya Aprita basa-basi sambil mengunyah biskuit.

Reyn hanya diam, dia lebih fokus menyetir mobil.

" Kenapa anda seperti tau apa yang saya pikirkan? Apa anda bisa membaca pikiran saya? Haha ... Tidak mungkin." ucap Aprita

" Dan ... siapa anda sebenarnya, jujur saya tidak ingin berurusan dengan orang-orang seperti anda, tapi kenapa saya selalu bertemu dengan anda seperti ada yang menariknya. Dan apa benar anda ini seorang mafia ? Jika benar, mengapa anda membiarkan saya hidup dan tidak langsung membunuh saya, anda tahu kan setelah ini saya akan langsung melaporkan kejadian ini ke polisi. Saya akan menceritakan semuanya dengan lengkap. Jadi, beritahu saya siapa anda ?"

Celoteh Aprita sembari memakan roti yang ada di tangannya.

Sudah 3 bungkus snack dia makan semuanya dengan lahap.

" Hey pak, mengapa anda diam saja, jawab pertanyaan saya ! Apa anda bisu atau tuli?" ucap Aprita lagi.

Pria itu seperti tidak mempedulikan ocehan Aprita. Dia bersikap seolah-olah tidak ada orang yang mengajaknya berbicara.

" Hey ... Anda jangan pura-pura tidak mendengar. Saya masih disini. setelah ini saya akan melaporkan anda!!!" ucapnya lagi.

Tak selang berapa lama, mereka sudah sampai di jalan depan gerbang kontrakannya.

Apritapun terkejut karena dia benar-benar sudah sampai di depan gerbang kontrakannya.

" Baiklah, karena sudah sampai. Saya akan turun!" celoteh Aprita.

Aprita lalu segera menghabiskan minumannya dan meletakkannya begitu saja. Saat pintu mobil hendak dibuka, Reyn tiba-tiba menguncinya dan mematikan lampu di dalam mobilnya.

" Hey ... Kenapa pintunya malah dikunci. Cepat buka sekarang, dan kenapa lampunya di matikan?!" tanya Aprita.

" Sstt ... Diam. Kau tidak liat disana?" kata Reyn sambil menunjuk ke arah depan kontrakannya.

Ada beberapa orang yang sudah menunggunya. Mereka berjumlah 4 orang dengan badan yang besar dan tato di tangannya. Wajahnya seram seperti iblis yang ingin memakan mangsanya. Aprita seketika langsung menyadari keberadaan mereka.

" Siapa mereka? Dan sedang apa mereka disana?" tanya Aprita sambil menyipitkan kedua matanya.

" Mereka pasti komplotan penjahat yang menculikmu saat di toko buku tadi. Mereka sedang menunggumu keluar dari kontrakan dan pasti akan menculikmu lagi." ucap Reyn.

" Tapi kenapa mereka bisa menemukan alamat kontrakanku, padahal mereka tidak mengenaliku?" tanyanya lagi.

" Cukup mudah bagi mereka mencari identitas atau informasi seseorang. Anak buah mereka pasti tersebar disetiap daerah. dalam sekejap mereka sudah bisa menemukan seseorang yang mereka cari. Dan mereka sedang mencarimu, kau sekarang menjadi buronan mereka." jelas Reyn.

Aprita tidak habis fikir, kenapa sekarang dia menghadapi masalah yang begitu sulit.

" Ya sudah, berikan ponsel saya." kata Aprita meminta ponselnya.

" Kau yakin? menyalakan ponsel itu sama saja bunuh diri. Bisa jadi mereka memasang alat pelacak di ponselmu ketika kau pingsan." ucap Reyn lagi.

Aprita menghela nafasnya dan terduduk dengan wajah kebingungan.

" Kenapa rasanya sekarang menjadi rumit sekali, ya Tuhan apa salahku kenapa aku terlibat di situasi sekarang ini, kenapa?" ucap Aprita sedikit kesal dan marah.

Dia tidak tau harus bagaimana. Padahal satu-satunya jalan keluar adalah menghubungi Zeevan. Karena dia selalu bisa diandalkan.

Akan tetapi untuk saat ini dia belum bisa menggunakan ponselnya karena akan membuat dirinya terjebak di kandang harimau. Aprita kebingungan, dia menangis dan merasa frustasi. kakinya masih terasa nyeri dan pergelangan tangannya juga masih bengkak.

Melihat Aprita yang sedari tadi kesakitan dan juga tidak tau harus bagaimana, Reyn akhirnya berinisiatif membawanya pergi menjauhi tempat itu. Reyn berhenti di sebuah gedung mewah dan tinggi menjulang seperti hotel.

" Anda akan membawa saya kemana?" tanya Aprita.

Reyn tidak memberitahu.

" Cepat pakai jaket itu." perintah Reyn.

Aprita melihat ada jaket di sampingnya dan segera memakainya.

Reyn berjalan begitu cepat karena langkah kakinya yang panjang dan lebar. Aprita berusaha mengikutinya di belakang. Sesekali Reyn melihat ke belakang untuk memastikan bahwa wanita itu masih mengikutinya.

Menaiki lift dan menuju ke lantai 15. Setelah tiba di lantai itu Reyn berjalan menyusuri lorong gedung itu yang ternyata berisi apartemen. Setelah tiba di depan sebuah apartemen nomer 404, Reyn menggunakan kartu untuk membuka pintu apartemen itu.

" Ini apartemen saya. kau bisa tinggal disini sementara waktu sampai keadaan aman." ucap Reyn tanpa memandang ke arah Aprita.

" Apaa ??? Apa anda sudah gila ?? Mana mungkin saya satu rumah dengan pria asing seperti anda? Anda tidak bisa dipercaya!" ucap Aprita terkejut.

Reyn membuka pintu lalu menarik paksa lengan Aprita agar masuk ke dalam apartemennya. Aprita kesakitan karena lengan yang ditarik tepat di lengan yang bengkak dan memerah itu.

" Aakhh .. Lepaskan saya, jangan sentuh saya !" ucap Aprita tegas.

Reyn memperhatikan lengan Aprita yang merah dan membengkak itu.

" Kau pikir, kau akan tinggal dimana? Apa kau punya saudara?" tanya Reyn.

" Punya." jawab Aprita.

" Dimana?" tanya Reyn.

" Di ... Di sekitar kontrakanku. Tapi aku tidak tahu pasti dimananya." jawab Aprita.

Reyn hanya menyeringai mendengar ucapan Aprita.

" Sudah kuduga." gumam Reyn.

Aprita lalu duduk di atas sofa dan mencoba melihat ke sekeliling apartemen itu.

" Wah .. Ini mewah sekali, apartemen semewah dan sebesar ini apa dia hanya sendirian?" ucap Aprita yang terkagum-kagum dengan kemewahan apartemen itu.

Reyn datang menghampiri Aprita dengan membawa beberapa kotak P3K. Reyn langsung menyambar lengan Aprita dan mengobatinya tanpa permisi terlebih dahulu.

" Heh ... Apa yang anda lakukan, jangan menyentuh saya." ucap Aprita menepiskan lengannya dari genggamannya.

Reyn menatap tajam mata Aprita lalu menarik paksa lengan Aprita yang bengkak itu dan mengobatinya, tanpa sepatah katapun. Aprita merasa kesal karena perlakuannya yang kasar dan pemaksa. Tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Badannya terlalu lemas untuk melakukan perlawanan lagi. Namun Aprita tetap waspada dengan tindakan pria itu.

Reyn sangat fokus mengobati pergelangan tangan Aprita dan memakaikan perban serta mengganti perban di kaki Aprita.

Sesekali Aprita merasa kesakitan dan darah di kakinya masih keluar.

Reyn mengganti perbannya dengan perlahan dan memberinya obat merah.

Aprita hanya bisa diam dan memandanginya. Dia tertegun karena sikap pria itu yang begitu memperhatikan kondisi lukanya.

Terpopuler

Comments

Wills

Wills

jangan lupa like & komentarnya supaya author lebih semangat lagi nulisnya😁

2025-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!