Bermaksud Baik

Aprita masih merasakan sakit di kakinya, namun dia menyadari tubuh dia sedang digendong oleh seorang pria asing yang tidak dikenalinya dan berusaha untuk membunuhnya. Aprita memandangi wajah pria itu dengan tatapan benci namun juga terpana karena ketampanan pria itu.

Memang tidak dipungkiri pria itu memiliki wajah yang tegas dan tampan. Hidungnya mancung, matanya bulat hitam pekat, alisnya tebal, bulu matanya lentik dan bibirnya yang tipis. Badannya yang tegap dengan dada yang bidang serta tinggi badan yang pasti membuat para wanita tidak mungkin tidak terpesona.

Seketika Aprita memalingkan pandangannya saat pria itu melirik ke arahnya.

" Duduk manis disini, dan jangan kemana-mana jika kau ingin selamat !" ucap pria itu dengan sedikit mengancam.

Aprita hanya diam dan memandanginya dengan tatapan marah.

Setelah beberapa menit berlalu Aprita menyadari sesuatu.

" Tunggu, sepertinya aku juga ingat dia adalah orang yang aku temui di toko buku itu ! Iya, matanya persis seperti mata burung hantu!" gerutu Aprita.

Reyn kembali memperbaiki mobilnya yang rusak karena cukup parah. Dia melirik ke arah wanita yang sedang duduk di dalam mobilnya terlihat sedang menggerutu dan memelototi dirinya.

" Apa dia baru menyadarinya?!" ucap Reyn lirih.

Aprita sangat ingin kabur dari pria itu tapi dia sadar kondisi kakinya yang terluka parah dan rasa sakitnya belum hilang tidak memungkinkan untuk berlari sepanjang jalan yang bahkan tidak tahu ujungnya dimana.

" Kenapa disini sepi sekali, dari tadi tidak ada satupun orang yang lewat? Ini di daerah mana? Aku nggak pernah liat daerah ini, oh ... Apa jangan-jangan pria itu mau memperkosaku ? Aahhk ... Jangan sampai itu terjadi. Aku akan membunuhnya terlebih dulu sebelum dia menyentuhku."

Pikiran Aprita kacau, dipenuhi dengan prasangka-prasangka buruk. Pria itu tiba-tiba tertawa seolah-olah seperti mendengar isi pikirannya.

" Kenapa dia ketawa? Aneh banget, gila dia? Dasar sinting! Ya Tuhan, tolong selamatkan aku!" ucap Aprita dalam hati sambil menangis.

Hingga setengah jam lamanya Reyn memperbaiki mobilnya yang rusak itupun selesai juga. Aprita nampak tertidur pulas dengan posisi miring ke sebelah kanan.

Reyn memperhatikan baju wanita itu sudah robek dimana-mana karena kejadian tadi. Dia lalu mengambil ponsel milik wanita itu dan menyimpannya disaku celana lalu melepaskan jaket itu untuk menyelimuti Aprita.

Entah ada angin apa sampai-sampai bisa membuat Reyn bersikap demikian. Sejak kapan seorang bos mafia menjadi perhatian kepada wanita itu. Terlebih lagi selama 4 tahun terakhir Reyn tidak pernah terlihat sekalipun tertarik pada wanita manapun. Dia selalu menyendiri atau paling ditemani dengan kedua anak buahnya.

Reyn lalu melanjutkan perjalanannya, hingga 2 jam lamanya. hari mulai gelap dan sepertinya akan turun hujan. Dan ternyata benar, hujan turun begitu deras. Suara air hujan membuat Aprita terbangun dari tidur lelapnya.

" Sudah bangun nona?" tanya Reyn basa-basi.

Aprita hanya melirik di kaca spion dan mengacuhkannya. Dia tidak membalas perkataan pria itu. Wajahnya masih terlihat marah dan benci.

Aprita memandangi air hujan di luar sana yang turun begitu deras. Reyn sengaja membukakan kaca pintu mobil supaya Aprita bisa melihat dan merasakan secara langsung suasana air hujan. Meskipun air hujan itu menciprati dan membasahi wajahnya.

Aprita mengeluarkan tangannya dan merentangkan tangannya. Membuat tangannya menjadi basah. Tetapi Aprita bisa merasakan ketentraman dan kesejukan. Dia terseyum tipis dan menghela nafasnya.

" Air hujan selalu bisa menentramkan hati dan pikiranku." ucapnya dalam hati.

Reyn melirik ke kaca spion dan melihat senyuman tipis di wajah Aprita. Lalu segera memalingkan wajahnya ke depan lagi.

tiba-tiba suara petir kencang menyambar tepat didepan mobil mereka.

CETARRRR !!!!

" Aaakhh ..." Aprita menjerit karena terkejut.

Tangan Aprita langsung masuk ke dalam dan Reyn segera menutup kaca mobilnya. Wajah Aprita masih terkejut karena suara petir itu. Reyn tertawa melihat kejadian itu.

" Hahaha." tawa Rein terdengar renyah.

" Apa yang anda tertawakan? Apa ada yang lucu?" gerutu Aprita dengan kesal.

Alisnya mengerut kebawah.

" Tidak." jawab Reyn singkat.

" Kau suka hujan?" tanya Reyn menebak.

" Bagaimana anda bisa tau?" jawab Aprita.

" Saya hanya menebak dan sepertinya tebakan saya benar." kata Reyn.

" Omong kosong ... Lalu, bisa anda jelaskan, kemana anda akan membawa saya pergi?" tanya Aprita.

Reyn menghela nafas.

" Saya akan mengantarmu pulang ke kontrakan." jawab Reyn.

" Kenapa anda bisa tahu kalau saya tinggal disebuah kontrakan, sedangkan saya tidak kenal anda?" tanya Aprita curiga.

" Saya bahkan tahu dimana alamatnya." tambah Reyn.

" Apa ??!! Bagaimana anda tahu semuanya ? Siapa anda sebenarnya? Dan apa tujuan anda ?" tanya Aprita dengan nada emosi.

Reyn hanya diam.

" Jawab pertanyaan saya atau anda ..." ucap Aprita.

Apritapun nekad untuk mencekik leher pria itu dari belakang. Sepertinya Aprita akan balas dendam.

" akan mati." sambungnya.

Namun, pria itu tidak terlihat sama sekali rasa takut atau kesakitan. Justru dia malah tersenyum.

" Jadi begini caramu berterimakasih pada orang yang sudah menyelamatkan hidupmu ... dua kali." ucap Reyn dengan tegas.

Apritapun sadar apa yang diucapkannya itu benar meskipun dia masih sedikit ragu-ragu.

" Tidak. saya tidak akan terkecoh dengan ucapan anda. Anda bilang menyelamatkan hidup saya? bisa jadi anda memiliki maksud lain dibalik itu semua." ucap Aprita yang masih mencekik leher pria itu.

Reyn menghela nafasnya.

" Belum cukup jelas? Saya sudah bilang akan mengantarmu pulang. paham ! Singkirkan tanganmu!" ucap Reyn.

" Buang semua pikiran burukmu itu, saya bukan orang yang seperti kamu pikirkan." kata Reyn.

Aprita lalu menyingkirkan cengkeramannya dari leher pria itu. Diapun akhirnya menuruti perkataan pria itu. Karena memang mau gimana lagi, sudah tidak ada harapan. Satu-satunya jalan keluar adalah mencoba mempercayainya, untuk sementara waktu saja.

" jika benar anda akan mengantar saya pulang, saya tunggu kebenaran itu." ucap Aprita.

Reyn kembali fokus menyetir mobilnya. Jalanan semakin sepi dan hujan semakin deras. Hari berubah menjadi sore.

Sampai pada akhirnya mereka sudah memasuki perkotaan. Jalanan sudah mulai ramai dan banyak rumah-rumah warga. Aprita sedikit lega karena apa yang dikhawatirkannya itu ternyata tidak terjadi.

" Apa benar kalau pria ini ingin mengantarku pulang setelah menculik ku? Tapi dia bilang dia tidak menculikku. Lalu kenapa tiba-tiba aku bisa berada di tempat yang sangat jauh dari kontrakan ku. Seingatku ... Terakhir kali aku pergi ke toko buku, lalu aku tertangkap oleh orang yang tak dikenal dan pingsan, pas bangun aku didalam ruangan dan ada bapak-bapak gemuk, lalu aku sadar dan aku merekam percakapan mereka tapi aku ketahuan lagi, aku lari dan kakiku tertembak, setelah itu aku lemas dan hampir pingsan. aku mendengar ada suara mobil datang. Apa benar itu dia? Apa benar dia menyelamatkanku ?" gumam Aprita dalam hati.

Aprita mencoba mengingat kejadian sebelumnya secara detail. Dia juga menyadari bahwa pria yang sedang menyetir didepannya itu adalah pria yang dia temui di toko buku dan juga saat dia hendak diperkosa oleh tiga orang penjahat di gang sempit.

" kalau dipikir-pikir itu benar, dia sudah menyelamatkan ku dua kali. Tapi apa mungkin ini semua terjadi secara kebetulan? Dan bagaimana dia tahu semuanya tentangku? Siapa dia sebenarnya." gumamnya lagi.

" Jika dia bermaksud baik, lalu kenapa waktu itu aku mendengar dia akan melakukan transaksi senjata ilegal? Untuk apa? Apa sebenarnya dia ini ... hanya pura-pura?" gumamnya lagi.

Reyn menghela nafasnya seolah-olah dia risih dengan isi pikirannya Aprita itu.

Terpopuler

Comments

Wills

Wills

Ternyata Reyn bermaksud baik nih. tapi kenapa ya? apa alasannya? jangan lupa tinggalkan like dan komentarnya ya😁

2025-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!