Lembaran baru.

Hari ini Fika,Ela dan Aldo melanjutkan agenda mereka untuk jalan jalan ke Taman Hiburan, tak lupa juga dengan Steve yang katanya akan menyusul langsung ke tempat tujuan mereka.

Steve adalah pemilik perusahaan tempat Fika bekerja, Steve yang menaruh hati pada Fika selalu mengikuti Fika kemana mana tak heran jika Steve mulai bersahabat dengan Ela dan juga Aldo.

Meskipun Fika sudah menolak cintanya Steve tetap tak menjauh dari ketiga sahabatnya itu. Baginya jika dia tak bisa mendapatkan Fika sebagai cintanya dia bisa mendapatkan Fika sebagai sahabatnya.

Tentu saja mereka bersahabat dengan sangat baik, bersama Ela dan juga Aldo selama 3 tahun ini.

"Fi.. tadi mama lo nelpon kenapa?" Aldo yang sembari sibuk dengan kemudinya bertanya pada Fika yang saat ini berada di kursi belakang mobil mereka.

"Iya.. mama minta gue pulang minggu depan" saut Fika

"Terus.. " Ela yang duduk di samping Aldo pun ikut bersuara sambil melihat ke arah Fika.

"Yah.. gue usahain, kerjaan gue masih banyak 2 bulan lagi ada pameran. dan desain gue bulan ini juga belum selesai"

Fika menjawab dengan sedikit kesal karna pekerjaannya memang sedang mengejarnya.

"Lagian lo, kenapa nggak resign aja dari GS?, Steve juga pasti ngerti kok.. butik kita kan juga udah berkembang, biar lo bisa fokus sama butik dan orang tua lo fi" Ela memberi saran pada sahabatnya itu.

"Nggak semudah itu juga el, gue bukannya serakah dengan pekerjaan gue. tapi GS yang udah ngebesarin nama gue sampai sekarang, jadi gue bener bener ngerasa GS udah jadi bagian dalam hidup gue" Fika menjelaskan hatinya.

"Oke gue ngerti fi, gue cuma pengen lo ada waktu buat diri lo sendiri mencari kebahagiaan lo" Ela masih tak mau kalah menyauti Fika.

" Gue udah bahagia El,,,"

Fika menatap Ela yang saat ini memang duduh sambil mencoba menghadap pada Fika.

Ela memutar bola matanya,

"Kalian kok jadi berdebat karna satu pertanyaan gue sih, gue jadi ngerasa bersalah ni" Aldo mulai ingin mencairkan suasana.

" iya ini semua gara gara lo" Ela melanyangkan tepuk an keras pada lengan Aldo.

" hei Nenek lampir.. sakit tau... " Aldo sambil mengelus lengannya yang kesakitan.

"Bodoooo " Ela tak peduli.

Fika hanya tersenyum melihat Aldo dan Ela yang memang sudah biasa bertengkar.

"Fi.. maafin gue ya kalau tadi gue malah ngatur hidup lo" Ela kembali mengajak Fika bicara.

Fika tersenyum,

"Nggak papa kok El, makasih ya, Aduuh.. pengen peluk" Fika merentangkan kedua tangannya.

Hemmm.. Ela menatap manja sambil memeluk Fika.

"Kalian malah pelukan gue ikut" Aldo.

"Lo nyetir aja sana" Ela.

"Dasar nenek lampir.." Aldo

Ela hanya menatap tajam Aldo yang masih fokus dengan kemudinya.

"Gue beruntung banget punya lo di hidup gue" Fika

"Gue lebih beruntung lagi punya sahabat yang mau nampung gue," Ela.

"Hahahahaha" keduanya tertawa, lalu saling melepaskan pelukan.

"Oh ya, Steve gimana, udah jalan nggak dia?" Tanya Ela pada Aldo

"Iya tadi dia udah on the way kok" Aldo

*indonesia.

Reyhan dan Gunawan sedang makan siang bersama sambil membicarakan bisnis mereka, Yah hubungan kedua keluarga ini masih terjalin baik hingga kini.

Meskipun sempat terjadi kecanggungan setelah pernikahan putra putri mereka di batalkan, dalam hati mereka sempat saling menyalahkan.

Bagaimana tidak, baik Fika maupun Wildan sama sama begitu menderita.

Fika memutuskan pergi dan tinggal di negara lain, membuatnya jauh dari keluarga.

Sedangkan Wildan, Dia depresi berat dan sakit. keluar masuk rumah sakit . membuat keluarga sangat cemas.

Namun Gunawan dan Reyhan memutuskan untuk tetap tidak mencampurkan urusan anak anak mereka dengan hubungan persahabatan mereka dan hubungan bisnis mereka.

Karna papa Fika memiliki restoran yang cukup Elit dan bekerja sama dengan Hotel keluarga Reyhan.

"Gimana persiapan pernikahan Nisa gun?" Tanya Reyhan pada Gunawan sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Yah sudah beres kayaknya mas, tinggal hal hal kecil yang sudah di urus Rani" Gunawan.

"Kenapa acaranya di Jakarta gun? kenapa nggak di Bali saja . Resort baru kita juga sangat indah dan mewah" Reyhan.

"Kalau soal itu semua saya serahkan pada Fadil dan Nisa, mereka mau nya di Jakarta karna Ibu nya Fadil sedang sakit dan nggak mungkin menggelar acara di luar kota mas" terang Gunawan.

"Oh.. iya sudah.. Hotel di sini juga nggak kalah kok dengan di Bali"

"Iya mas.. Dimanapun lah pokoknya"

"Fika nanti pulang kan Gun?" Tanya Reyhan.

"Iya mas.. Fika nanti pulang kata mamanya tadi minggu depan Fika kesini" Gunawan.

"Gimana kabar Fika gun?"

"Baik mas, masih selalu sibuk dengan butik dan pekerjaannya"

"Aku kangen banget sama dia gun, Siapa yang menduga kalau kejadiannya akan begini... harusnya sekarang dia sudah menjadi putriku" Reyhan mulai membahas pernikahan Fika dan Wildan .

"Fika tetap menjadi putrimu mas, dan itu nggak berubah sampai kapanpun"

"Tapi apa Fika akan tetap menganggapku seperti dulu?" Reyhan mulai sendu. Dia dan Elin memang sangat menginginkan seorang anak perempuan. karna itu mulai kecil Fika sudah di anggap sebagai putrinya sendiri. Keduanya saangat menyayangi Fika.

"Tentu saja mas. Kita sudah mendidiknya dengan baik selama ini, Dia tidak akan mengecewakan kita" jawab Gunawan dengan yakin.

"Iya putri kita memang gadis yang baik"

"Wildan sendiri bagaimana mas?

"Dia baik baik saja gun, maminya selalu memarahinya karna selalu menolak perjodohan, dan selalu bekerja sampai lupa waktu, juga jarang pulang ke rumah" Reyhan.

"Tapi alhamdulillah Wildan sudah membaik mas, kalau mengingat 2 tahun lalu. rasanya sangat tak tega dengan keadaan Wildan"

"Iya itulah yang saya syukuri gun, makanya aku biarkan saja Wildan bagaimana sekarang" Reyhan.

*

Begitupun dengan Rani dan Elin yang masih sering belanja bersama, memasak bersama.

Namun keduanya sama sekali tak pernah berbincang tentang hubungan Wildan dan Fika.

Rani yang sebenarnya sudah tau bahwa Wildan lah yang memutuskan hubungan juga tetap diam dan tidak menyalahkan Wildan.

karna dia juga melihat bagaimana keadaan Wildan setelah berpisah dengan Fika.

Tapi, Keluarga Fika tidak pernah sekalipun bercerita tentang Wildan pada Fika.

Begitupun keluarga Wildan tak pernah menceritakan tentang Fika pada Wildan.

mereka ingin menjaga hati anak anak mereka dan tak ingin membahas hubungan yang sudah berakhir itu.

Biarlah waktu yang akan menyembuhkan keduanya. keluarga tak bisa memaksakan jika memang keduanya sudah sepakat mengakhiri hubungan mereka.

*

Aldo, Ela dan Fika sudah sampai di tempat tujuan mereka.

Mereka barusaja turun dari mobil dan melangkah menuju loket pembelian tiket untuk masuk ke Taman hiburan itu.

"Fifi........"

Tiba tiba dari kejauhan ada yang meneriaki nama nya, Fika pun menoleh ke arah suara ituyang dia sudah yakin siapa pemiliknya.

Fika dan Ela menatap tajam kearah Steve yang sedang melambaikan tangan nya. dengan paras nya yang sangat tampan,tubuhnya yang begitu atletis dia memakai baju kaos berwarna pink dengan gambar Hellokitty, celana jeans berwarna hitam sambil menenteng jaket berwarna abu abu di tangannya.

"Fifi.... " Steve terus melambaikan tangan sambil berjalan mendekati ketiga sahabatnya itu.

"Memalukan memalukan memalukan" Ela dan Fika menggerutu kesal melihat penampilan steve . Ela dan Fika memutar badan dan melangkah cepat menjauh dari Steve.

"Hei kalian mau kemana ini tiketnya" Aldo mengikuti langkah cepat Fika dan Ela.

"Heeeeiii kalian kok malah lari sihhh"

orang orang terlihat berbisik bisik dan melihat Steve. Aldo yang barusaja menoleh pada Steve pun di buat melotot melihat kaos yang di pakai Steve.

"Ayo kita pergi ayo ayo ayo.." Aldo menarik tangan Ela menjauh dari steve.

"Hahaha" Steve semakin tertawa melihat ketiga sahabatnya itu terlihat ilfil dengan penampilannya.

Steve mengejar ketiganya dan menghadang langkah mereka.

"Heiii kalian mau kemana?" Steve berdiri tepat di hadapan Fika Ela dan Aldo.

"Hahahahahahhaahahaahhahaha" Fika ,Ela dan Aldo tertawa sangat kencang . melihat dekat gambar Hellokity si perut atletis Steve.

"Hahhahaha" Fika tetawa terpingkal pingkal sambil memegangi perutnya.

"Lo bisa nggak sehari aja nggak bikin kita jadi bahan tontonan steve?" Aldo mulai berhenti tertawa dan berujar pada Steve.

"Gue nggak bikin tontonan, gue cuma mau bikin Fifi bahagia" jawab Steve dengan tatapan menggoda pada Fika

"Hueeekkk" Ela mencibir kata kata Steve.

"Hahahaha" Fika masih belum berhenti tertawa melihat Steve dengan baju pink itu.

"Steve mending lo pulang deh, malu maluin bangeg tau nggak?" Ela .

"Gue aja yang pakek nggak malu kok"

"Heran gue kenapa gue punya 2 temen cowok yang sama sama nggak tau malu" Ela.

"eehhh.. kenapa lo jadi bawa bawa gue hah?" Aldo.

"Yah emang bener, Kalian ini memalukan"

"Mulai deh.. " Steve menggerutu.

"Dasar nenek lampir..."

"Udah udah, kalian jangan mulai dan Steve cepet ganti baju" Fika.

"Tapi aku nggak bawa baju fi.. ini kan aku udah pakek" Steve dengan manja berucap pada Fika.

Fika membulatkan matanya tak percaya dengan Steve yang memang berniat jalan jalan dengan memakai baju itu.

"Seriusan steve....???" Fika

"Lo jangan bercanda deh Steve" Ela.

"Kalian kenapa sih.. baju ini itu bagus, lagi tren" Jawab Steve .

"Gue nggak percaya lo presdir GS Fashion" Aldo mencibir Steve.

"Jangan bawa bawa perusahaan di hari libur kita,Perusahaan mengajarkan gue style yang keren" Steve.

"Yaudah kalo gitu sini jaketnya" Fika mengambil jaket di tangan Steve dan memakaikannya pada Steve membuat Steve tersenyum dengan tindakan Fika.

tak lupa Fika menarik resleting jaket itu ke atas, sehingga kaos pink itu tidak terlihat lagi.

"Fi.. kan panas.." Steve.

"Kalau nggak mau lebih baik nggak usah ikutan masuk..!!"

Ultimatum Fika selalu membuat Steve mengalah dan menuruti kemauan Fika.

Steve memang sangatt mencintai Fika. dengan caranya yang konyol dia tak tanggung tanggung mempermalukan dirinya hanya untuk membuat Fika tertawa.

Seperti yang dia lakukan hari ini semata mata hanya untuk melihat tawa itu.

"Tawa itulah yang selalu ingin aku lihat di wajahmu..

Tawa yang membuatku merasa damai,

dan semakin membuatku jatuh cinta padamu.

Teruslah tertawa pujaan hatiku,

Karna hanya tawa itulah yang menguatkan aku saat kau tak membalas perasaanku". Steve.

*maaf yaa kemaren nggak bisa up karna kemaren sibuk bangett. sebagai gantinya insya Alloh hari ini aku akan up 2x yaa.. 😍😍

Terpopuler

Comments

𝕸y💞 Ree🍏

𝕸y💞 Ree🍏

🤣🤣🤣 steve unyuk2🤣

2021-01-29

1

isniriswana

isniriswana

lanjut ngintip 😁😁

2021-01-29

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟEᷞmͥiͣ M⃠🏚🄷❦⃝ᶠ

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟEᷞmͥiͣ M⃠🏚🄷❦⃝ᶠ

aku jg ikutan ketawa hello ketty... 😂😂😂

2021-01-13

2

lihat semua
Episodes
1 Afika Putri Gunawan
2 Sebelum badai datang
3 Badai datang
4 Batalkan saja pernikahan ini..
5 Selamat tinggal Mas Wildan.
6 Aku baik baik saja.
7 Lembaran baru.
8 Cinta yang lain.
9 Masih tentang dirimu.
10 Mungkinkah?
11 Kepulangan Afika
12 Terlalu Ekstrem untuk pertemuan pertama.
13 Kumpul keluarga
14 Rencana Papa.
15 Membuka jalan untuk kembali
16 Awal kesalah pahaman.
17 Cemburu?
18 Menyebalkan.
19 Karna lebih mudah memaafkanmu.
20 Akrab.
21 Nostalgia
22 Sweet moment.
23 Kebersamaan.
24 Perhatian.
25 Perhatian 2
26 Balikan?
27 Penyesalan.
28 Hatiku...
29 Keluarga.
30 Kegalauan Steve.
31 Butuh waktu..
32 Steve vs Wildan.
33 Posesif.
34 Saatnya berhenti...
35 Keseruan mereka.
36 Pagi yang indah.
37 Jalan dari Eky.
38 Kebenaran dari Wildan.
39 Meluapkan kemarahan.
40 Akhir dari penantian
41 Yang lalu biarlah berlalu
42 Pilih mas Wildan atau BTS?
43 Asal kamu bahagia fi..
44 Laki laki pencemburu
45 Para hati yang terluka.
46 Luka menyakitkan.
47 Suara suara aneh.
48 Reuni.
49 Tragedi Reuni.
50 Basah basahan lagi.
51 Di Pause dulu yaaa....
52 Satu sama
53 Nikah atau nonton konser??
54 Pertengkaran kekasih.
55 Menepiskan kecemburuan.
56 Rumah impian.
57 Aldo dan Obsesinya.
58 Wildan pov.
59 Memasuki dunia Fika.
60 Rencana pernikahan.
61 Pernikahan..
62 Kebahagiaan pengantin.
63 Malam pertama
64 Mas Wildan.. Sakit.!!!!
65 Paginya Fika dan Wildan.
66 Kotak penderitaan.
67 Nyaman..
68 Dasar Perjaka tua..
69 Visual versi author
70 Jepit Rambut Merah.
71 Rindu persahabatan kita.
72 Menjadi tamu di rumah suamiku.
73 Pertengkaran.
74 Mas yang salah...
75 Diam..
76 Nasihat mama dan mami.
77 Jatuh cinta lagi.
78 Dingin..
79 Hadiah perpisahan dari Vania.
80 Mas Bunglon...
81 Goyahnya hati Fika.
82 Pilihan terakhirku..
83 Keputusan Fika.
84 Jangan berkorban apapun.
85 My Fika
86 Hello good bye.
87 Lika liku kehidupan.
88 Tawaran
89 Katakan kamu kecewa !
90 Menghadapi masalah ala Fika dan Wildan
91 Lelaki paling tidak berguna.
92 Musibah
93 Malapetaka
94 Peluk
95 Kecewa.
96 Tersiksa.
97 Menyalahkan!
98 Ayo lewati semuanya bersama.
99 Jadikan ini pelajaran.
100 Membahagiakanmu
101 Cemburu menguras hati
102 Jadian.
103 Tentram
104 Telpon dari Vania.
105 Singapore
106 Rani Safitri Gunawan, Pov
107 Terbongkar
108 Harus bagaimana?
109 Kehancuran 1
110 Kehancuran 2
111 Keputusan.
112 Berpura pura baik baik saja
113 Tersiksa dengan keadaan.
114 Ceraikan wanita itu!
115 Surat Cerai
116 Aku Rindu..
117 Pergolakan Batin.
118 Pembuktian.
119 Bawa Fika pergi Pa..
120 Secercah harapan.
121 Pernikahan Ela dan Zain.
122 Perubahan Afika
123 Mengingkari Janji.
124 Mencarimu.
125 Dia benar benar pergi.
126 Rapuh...
127 Menjadi putri mama.
128 Bersama mama.
129 Menutup lembaran lama.
130 Bunuh diri.
131 Semua terluka.
132 Hari hari tanpa Fika
133 Last time.
134 Pengumuman!
135 Undangan pernikahan.
136 Bryan Spancer.
137 Pertemuan
138 Kamu masih istriku!
139 Daddy..
140 Siapa laki laki itu Fi?
141 Dinner with Spancer's Family
142 Penghinaan.
143 Papa...
144 Fika dan Bryan.
145 Aku selalu merindukan papa
146 Hari bahagia Calvin.
147 Maafkan mami.
148 Apakah ini akhirnya?
149 Kerinduan yang mendalam.
150 Kembali padanya.
151 Kembali kerumah.
152 I love you mas Wildan, I love you to my Fika.
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Afika Putri Gunawan
2
Sebelum badai datang
3
Badai datang
4
Batalkan saja pernikahan ini..
5
Selamat tinggal Mas Wildan.
6
Aku baik baik saja.
7
Lembaran baru.
8
Cinta yang lain.
9
Masih tentang dirimu.
10
Mungkinkah?
11
Kepulangan Afika
12
Terlalu Ekstrem untuk pertemuan pertama.
13
Kumpul keluarga
14
Rencana Papa.
15
Membuka jalan untuk kembali
16
Awal kesalah pahaman.
17
Cemburu?
18
Menyebalkan.
19
Karna lebih mudah memaafkanmu.
20
Akrab.
21
Nostalgia
22
Sweet moment.
23
Kebersamaan.
24
Perhatian.
25
Perhatian 2
26
Balikan?
27
Penyesalan.
28
Hatiku...
29
Keluarga.
30
Kegalauan Steve.
31
Butuh waktu..
32
Steve vs Wildan.
33
Posesif.
34
Saatnya berhenti...
35
Keseruan mereka.
36
Pagi yang indah.
37
Jalan dari Eky.
38
Kebenaran dari Wildan.
39
Meluapkan kemarahan.
40
Akhir dari penantian
41
Yang lalu biarlah berlalu
42
Pilih mas Wildan atau BTS?
43
Asal kamu bahagia fi..
44
Laki laki pencemburu
45
Para hati yang terluka.
46
Luka menyakitkan.
47
Suara suara aneh.
48
Reuni.
49
Tragedi Reuni.
50
Basah basahan lagi.
51
Di Pause dulu yaaa....
52
Satu sama
53
Nikah atau nonton konser??
54
Pertengkaran kekasih.
55
Menepiskan kecemburuan.
56
Rumah impian.
57
Aldo dan Obsesinya.
58
Wildan pov.
59
Memasuki dunia Fika.
60
Rencana pernikahan.
61
Pernikahan..
62
Kebahagiaan pengantin.
63
Malam pertama
64
Mas Wildan.. Sakit.!!!!
65
Paginya Fika dan Wildan.
66
Kotak penderitaan.
67
Nyaman..
68
Dasar Perjaka tua..
69
Visual versi author
70
Jepit Rambut Merah.
71
Rindu persahabatan kita.
72
Menjadi tamu di rumah suamiku.
73
Pertengkaran.
74
Mas yang salah...
75
Diam..
76
Nasihat mama dan mami.
77
Jatuh cinta lagi.
78
Dingin..
79
Hadiah perpisahan dari Vania.
80
Mas Bunglon...
81
Goyahnya hati Fika.
82
Pilihan terakhirku..
83
Keputusan Fika.
84
Jangan berkorban apapun.
85
My Fika
86
Hello good bye.
87
Lika liku kehidupan.
88
Tawaran
89
Katakan kamu kecewa !
90
Menghadapi masalah ala Fika dan Wildan
91
Lelaki paling tidak berguna.
92
Musibah
93
Malapetaka
94
Peluk
95
Kecewa.
96
Tersiksa.
97
Menyalahkan!
98
Ayo lewati semuanya bersama.
99
Jadikan ini pelajaran.
100
Membahagiakanmu
101
Cemburu menguras hati
102
Jadian.
103
Tentram
104
Telpon dari Vania.
105
Singapore
106
Rani Safitri Gunawan, Pov
107
Terbongkar
108
Harus bagaimana?
109
Kehancuran 1
110
Kehancuran 2
111
Keputusan.
112
Berpura pura baik baik saja
113
Tersiksa dengan keadaan.
114
Ceraikan wanita itu!
115
Surat Cerai
116
Aku Rindu..
117
Pergolakan Batin.
118
Pembuktian.
119
Bawa Fika pergi Pa..
120
Secercah harapan.
121
Pernikahan Ela dan Zain.
122
Perubahan Afika
123
Mengingkari Janji.
124
Mencarimu.
125
Dia benar benar pergi.
126
Rapuh...
127
Menjadi putri mama.
128
Bersama mama.
129
Menutup lembaran lama.
130
Bunuh diri.
131
Semua terluka.
132
Hari hari tanpa Fika
133
Last time.
134
Pengumuman!
135
Undangan pernikahan.
136
Bryan Spancer.
137
Pertemuan
138
Kamu masih istriku!
139
Daddy..
140
Siapa laki laki itu Fi?
141
Dinner with Spancer's Family
142
Penghinaan.
143
Papa...
144
Fika dan Bryan.
145
Aku selalu merindukan papa
146
Hari bahagia Calvin.
147
Maafkan mami.
148
Apakah ini akhirnya?
149
Kerinduan yang mendalam.
150
Kembali padanya.
151
Kembali kerumah.
152
I love you mas Wildan, I love you to my Fika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!