"Ma.. Pa.. Kita batalkan saja pernikahannya.." Fika berujar dengan tegas.
Semua keluarga terkejut. Nisa dan Eky barusaja sampai keruang keluarga dimana semuanya sedang bersama Fika.
"Sayang.. apa yang kamu katakan?" tanya mama Rani.
Fika hanya menatap sendu kedua bola mata mamanya.
Mami Alin pun mendekat pada Fika.
" Fika.. ada apa?" mami Alin mengerutkan keningnya mendengar apa yang di katakan calon menantunya.
Sedangkan papa Fika hanya menatap putrinya.
"Nggak papa mi, Mas Wildan dan Fika sepakat untuk membatalkan pernikahan kami" Fika menjawab dengan tenang. Fika berusaha menenangkan keluarganya.
"Apa alasannya fi.." mama Rani kembali mengajukan pertanyaan pada Fika.
"Fika dan mas Wildan sudah mengambil keputusan ini, dan kami yakin inilah yang terbaik ma pa.. maafkan kami yang mengecewakan kalian semua." Fika.
"Apa Wildan mengakitimu nak?" Papi Wildan mulai bersuara.
" Kita memutuskan ini agar kita tidak saling menyakiti pi.. Fika minta maaf " Fika menatap kedua manik Papi Reyhan.
Reyhan menghela napas panjang. tidak percaya dengan apa yang terjadi dengan Fika dan Wildan.
Alin dan Rani memandang Fika intens. mereka menyadari Fika sedang mencoba menenangkan dirinya sendiri. Dia terluka namun dia mencoba menyembunyikannya di balik senyum tipisnya itu. karna Fika gadis yang mandiri dan dewasa.
"Sayang.. tanganmu terluka" tiba tiba mata Rani melihat tangan Fika yang terluka akibat pecahan kaca terlihat darah yang sudah mengering di telapak tangannya.
" Nggakpapa ma.. Fika ke kamar dulu ya" Fika segera berbalik dan naik ke lantai atas menuju kamarnya.
"Fika ingin sendiri dulu kak" Fika berucap setelah menyadari Nisa hendak menyusulnya.
Fika pun meninggalkan keluarganya dengan seribu pertanyaan. Semua menatap pada Eky .
Reyhan menatap tajam Eky seakan menuntut penjelasan pada putranya itu.
Namun Eky tak bisa menjelaskan apa apa. Dia tidak menceritakan masalah Fika dan Wildan yang hanya dia dan Nisa yang tau.
Eky tidak mau membuat keluarga ini saling menyalahkan, Biarlah ini hanya menjadi urusan Wildan dan Fika saja. Eky berharap hubungan kedua keluarga ini tidak merenggang karna peristiwa ini.
Merasa tak menemukan jawaban dari Eky dan Nisa Reyhan dan Alin pun pamit pulang untuk menemui Wildan.
Satu minggu telah berlalu. Keadaan sudah mulai membaik, memang para orang tua sudah sangat pusing menjawab pertanyaan keluarga,kolega dan teman teman mereka tentang pembatalan pernikahan Fika dan Wildan tapi semua sudah teratasi.
Namun baik Fika maupun Wildan masih bungkam mengenai alasan mereka membatalkan pernikahan ini. Begitupun Eky dan Nisa yang tidak mengatakan apapun pada keluarga.
Wildan masih mengurung diri di apartmen nya. Alin dan Reyhan sering berkunjung ke apartmen Wildan namun Wildan masih tidak mau membuka pintu kamarnya.
Pagi ini Fika terlihat lebih bersemangat. Papa Fika yang semula hanya diam dan tak menanyakan apapun pada Fika kini mematap anak gadisnya itu dengan tersenyum, Fika sedang melahap nasi goreng bersama Papa mama dan Nisa di meja makan.
"Kelihatannya keadaan Fika sudah lebih baik" batin kedua orang tua Fika begitu legah.
"Ma.. Pa.. Fika ingin kembali ke Paris" Tiba tiba Fika bersuara dan mengatakan hal itu.
Mama Rani dan Papa Gunawan menatap Fika,
mereka menyadari mungkin Fika membutuhkan waktu untuk menenangkan hatinya. Fika mungkin membutuhkan refreshing untuk menyegarkan pikirannya.
"Baiklah sayang... Kamu memang butuh liburan, kapan kamu mau berangkat? biar mama siapkan keperluan kamu" Mama Rani.
"Papi juga akan pesankan hotel dan tempat yang indah untuk liburanmu nak.. Pergilah dan tenangkan hatimu" Saut Papa Gunawan.
"Ma.. Pa.. Fika ingin melanjutkan kuliah dan mulai bekerja di Paris" Fika menundukkan kepalanya saat mengucapkan maksud dari keinginannya untuk pergi ke Paris.
Senyum di wajah mama Fika pun memudar seketika, begitupun dengan Pak Gunawan.
"Sayang... " Mama Rani menatap sendu Fika seakan memohon agar Fika tidak lagi meninggalkannya. Baru 2 bulan Fika kembali dari Paris setelah menyelesaikan study nya, Rasanya Ia tak kan sanggup untuk kembali berjauhan dengan Fika.
"Fika... kamu belum lama kembali dari Paris.. Om dan tante masih sangat merindukan kamu Fik.. " Nisa turut mengutarakan suara hatinya.
" Fika.. jangan lari dari masalahmu nak" Papa Fika mulai menasehati Fika
"Pa.. Fika tidak lari, Fika sudah menyelesaikan semuanya sebelum Fika ingin pergi." Jawab Fika.
"Sayang... Mama nggak mau jauh dari kamu lagi, apalagi untuk waktu yang lama" Mama Rani memohon pada Fika agar Fika mau mempertimbangkan keputusannya itu.
"Ma... Pa.. Kak Nisa.. Fika benar benar ingin pergi, Fika nggak bisa terus disini dan mendengar orang orang membicarakan Fika.
Fika tau, Fika mendengar semuanya..
Mereka membicarakan Fika dan berasumsi buruk tentang Fika. Fika butuh waktu ma.. "
Suara Fika bergetar, Dia menangis pedih membuat siapapun yang mendengarnya terasa ngilu melihat begitu dalam rasanya duka itu di mata Fika.
Apalagi sejak seminggu ini. ini adalah pertama kalinya Fika mau makan bersama keluarganya, Gunawan rasanya tidak sanggup melihat putrinya sedih, mau tidak mau mereka harus mengizinkan putrinya pergi lagi ke Paris.
"Jika pergi dari sini membuatmu lebih baik maka pergilah nak.. Papa mengizinkan" Gunawan mengalah dan mengizinkan Fika
"Pa... " Rani menatap tajam suaminya seakan tidak setuju dengan suaminya.
"Ma.. Fika butuh waktu, Biarkan dia menenangkan dirinya sementara di Paris.
mama tidak mau kan Fika terus menderita disini?" Gunawan mencoba membujuk istrinya.
Rani menatap Fika dengan berurai air mata. Dia bingung harus bagaimana. dia pun tak ingin melihat putrinya menderita tapi dirinya tak sanggup jika harus berjauhan dengan Fika, karna jika Fika melanjutkan pendidikannya di Paris setidaknya membutuhkan waktu dua tahun untuk dia kembali.
"Ma... " Fika memohon pada mamanya agar memberikan izin padanya.
Tanpa berkata apapun Rani langsung beranjak dari meja makan dan kembali ke kamarnya.
*
Di kediaman Reyhan. Keluarga sedang menikmati sarapan bersama kecuali Wildan yang masih belum menampakkan dirinya sejak seminggu yang lalu.
"Sampai kapan dia akan seperti ini ky? Apa Wildan benar benar tidak menceritakan apapun ?" Tanya Elin serasa menghembuskan nafas panjang. seakan dia begitu lelah menerka nerka apa yang sebenarnga terjadi.
"Berikan Wildan waktu mi.. nanti dia pasti akan jelasin sama kita" Jawab Eky
"Apa dia masih mengunci dirinya di kamar?" tanya Reyhan pada Eky.
"Iya pi... nanti Eky akan bujuk Wildan lagi" Eky.
"Mami nggak tau harus gimana, mami sangat sedih melihat Fika. Dia sangat terluka...
Wildan benar-benar meninggalkannya di hari pernikahannya. mami tidak mempunyai muka bahkan untuk memeluknya.. mami sungguh kecewa dengan Wildan." Alin terlihat marah dan kecewa pada putranya.
Reyhan memilih untuk beranjak dan berangkat ke kantor. Dia pun sepertinya juga kecewa dengan putra keduanya itu . Namun karna Reyhan memang seorang yang tidak terlalu banyak bicara dia hanya menyembunyikan suara hatinya dan memilih untuk tenang dan melihat selanjutnya bagaimana.
*
Hari ini Fika sudah bersiap siap untuk keberangkatannya ke Paris sore nanti.
Fika sedang memasukkan baju bajunya kedalam kopernya.
"Fika.. Apa kamu benar benar akan pergi? "
Nisa mendekati Fika dan duduk di sisi ranjang di kamar Fika.
Fika tersenyum..
"Titip jagain mama papa ya kak..." Fika.
"Kalau kamu pergi hanya karna orang orang dan teman teman membicarakanmu maka sebaiknya kamu tidak perlu mendengarkan mereka. Karna mereka tidak berhak membuatmu jauh dari kami.." lirih Nisa sambil menatap Fika .
"Bukan hanya itu kak... terlalu banyak tentang dia disini, Hati Fika rasanya begitu sesak...
Fika tidak sekuat itu untuk menerima keputusan dia meninggalkan Fika, Dia bukan hanya sehari di hati Fika... Tapi dia memenuhi seluruh kehidupan Fika selama ini.. dan nggak akan semudah itu untuk Fika bisa baik baik saja" Fika berujar meyakinkan Nisa , matanya berkaca kaca .
Di balik pintu Ratna mendengarkan Fika dan Nisa. Dia menangis...
Akhirnya Ratna mengerti bahwa Wildan lah yang memutuskan hubungan dengan Fika.
Sebelum berangkat ke Paris sore nanti Fika meminta izin untuk keluar sebentar.
Fika melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Mobil Fika berhenti di depan sebuah rumah mewah yang terlihat masih baru selesai di bangun.
Rupanya rumah ini adalah Rumah yang Wildan bangun untuk di tempati Fika dan Wildan setelah menikah.
Fika membuka pintu besar dengan ukiran yang indah itu, melangkah perlahan dan menatap kesana kemari. Di dalam rumah masih terlihat kosong tanpa perabotan satupun. memang Wildan berniat hendak meletakkan perabotan rumah setelah mereka kembali dari bulan madu. Namun siapa yang menyangka bahwa hal ini akan terjadi.
Hari pernikahan itu menjadi hari perpisahan yang begitu menyakitkan .
Fika memasuki kamar utama yang terlihat sudah lengkap dengan ranjang dan beberapa perabotan lain. Ini adalah kamar yang akan Fika dan Wildan tempati.
" Kau begitu mencintaiku...
Aku tau itu...
hanya saja mungkin cintamu tidak sebesar itu untuk bisa melawan egomu..
Seandainya kau memberiku kesempatan untuk masuk lebih dalam lagi kerelung hatimu...
Akan aku buktikan bahwa aku tak pernah menghianatimu seperti yang kau tuduhkan padaku..
Namun kau memilih mendorongku keluar dari hidupmu, tak memberikanku ruang untuk mengerti cintamu ..." batin Fika.
Fika menangis dan menatap Figora besar foto dirinya dengan Wildan yang tergantung di dinding, Foto Wildan dan Fika saat melakukan preweding.. terlihat keduanya tersenyum Fika berada dalam pelukan Wildan saling menatap penuh cinta.
Fika mengambil sesuatu di dalam tasnya. sebuah kotak cincin berwarna biru gelap.
Fika membukanya dan melepas cincin di jari manisnya kemudian meletakkan nya dalam kotak.
Di pandanginya cincin indah dengan berlian berwarna putih itu.. itu adalah cincin pertunangan nya dengan Wildan.
Lalu Fika meletakkan kotak itu di meja di samping tempat tidur.
"*Selamat tinggal Mas Wildan"
FLASHBACK OFF
*Ayooo... jangan lupan like dan komen yaaaaaa... 😙😙😙😙😙😙😙😙
mohon maaf kalau typo dimana mana.. 🙏🙏🙏*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
𝕸y💞 Ree🍏
wildan mah ga gentle, mngkin itu jln yg terbaik buat fika dn wildan
2021-01-29
1
isniriswana
papayyyy😭😭
2021-01-28
1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟEᷞmͥiͣ M⃠🏚🄷❦⃝ᶠ
tak tertahan lg...
2021-01-13
1