Fika menarik dan menghembuskan nafasnya perlahan sebelum membuka menekan pasword apartmen Wildan.
"Semuanya akan baik baik saja" . batin Fika mencoba menenangkan hatinya.
Dengan jari jarinya yang gemetar Fika menekan angka angka di pintu apartmen Wildan. Fika membuka pintu perlahan.
Pandangannya begitu kosong menatap ruangan yang terlihat kacau, berantakan, pecahan kaca ada di mana mana, barang barang tampak berserakan di lantai.
Terlihat Eky duduk di lantai di samping sofa, menyandarkan punggungnya di pinggiran sofa dengan kemeja yang sudah kusut di tubuhnya wajahnya penuh amarah dan lelah.
Fika menghampiri Eky dengan langkah gontai.
"Mas .. Dimana Mas Wildan?" Fika.
Eky menatap Fika sejenak dan mengalihkan pandangannya ke arah kamar Wildan. Fika mengerti bahwa Wildan berada di dalam sana.
Fika melangkah ke arah kamar Wildan.
"Fi... " Eky bersuara membuat Fika menghentikan langkahnya.
"Apa yang terjadi dengan kalian sebenarnya?" Tanya Eky pada Fika.
"Aku juga harus bertanya padanya untuk bisa menjawab pertanyaan mas Eky" jawab Fika lalu melanjutkan langkahnya ke kemar Wildan.
Nisa baru saja datang langsung menghampiri Eky.
Fika membuka pintu kamar Wildan yang sudah rusak. Sepertinya Wildan dan Eky barusaja bertengkar hebat.
Wildan terlihat duduk di lantai di samping ranjangnya dengan baju pengantin yang masih ia kenakan. Fika mendekati Wildan.
Kamar Wildan terlihat hancur berantakan, pandangan Fika menatap foto foto dirinya bersama Wildan berada di lantai. figora yang sudah hancur, pecahan kaca itu berserakan di mana mana. Hati Fika semakin hancur.
apa yang terjadi sebenarnya? mengapa tiba tiba Wildan berubah.
"Mas Wildan... " dengan lirih Fika memanggil nama kekasih hatinya itu.
Fika ikut bersimpuh di lantai di hadapan Wildan. Wildan dan Fika saling menatap.
Fika jelas melihat cinta dimata Wildan untuk dirinya, begitupun Wildan yang melihat Fika sangat mencintainya. Fika memperhatikan bibir Wildan yang berdarah dan beberapa lebam di wajahnya. Sepertinya Eky memukuli Wildan.
Fika menyentuh sudut bibir Wildan yang berdarah, Wildan segera menepis tangan Fika dengan kasar.
"Mas.. Jelaskan ada apa? agar aku mengerti yang kamu lakukan... ". suara Fika begitu lirih. Air matanya tak henti mengalir di pipinya.
"Aku membencimu fi.." Wildan menatap fika dan berkata lirih. dia terlihat begitu menderita.
"Apa kesalahanku mas?" Fika .
Wildan hanya diam.
Fika semakin menangis...
"Mas kumohon katakan apa salahku?" Ucap Fika sambil memegang bahu Wildan.
Keduanya menangis. Diluar kamar Nisa dan Eky memperhatikan keduanya . pintu kamar memang terbuka, mereka melihat begitu sabarnya Fika menghadapi Wildan .
"Jangan menunjukkan air mata palsumu itu di hadapanku. aku sangat jijik melihatnya.. !" ujar Wildan dengan sinis .
Fika semakin menangis dan tidak menyangka Wildan akan mengucapkan kata kata yang begitu menyakitkan pada dirinya.
"Mas kumohon jangan berkata seperti itu..
kita bicarakan baik baik, katakan kesalahan apa yang telah aku lakukan?" Fika.
Wildan sedikit tenang, dia menatap mata Fika sendu.
"Kau menghianatiku... " lirih Wildan membuat Fika mengerutkan keningnya.
"Apa maksudmu mas? mana mungkin aku menghianatimu?" Fika langsung membantah tuduhan Wildan padanya.
Nisa begitu terkejut dengan yang di katakan Wildan. bagaimana bisa Wildan berpikir begitu. semua tau betapa mereka saling mencintai dan saling setia meski 4 tahun ini mereka terpisah jarak yang jauh, kedua nya sangat setia dan menjaga hati satu sama lain.
Fika memeluk Wildan dengan kasar Wildan menghempaskan tubuh Fika hingga Fika tersungkur dan tangannya mengenai pecahan kaca. Sakit... Perih.. Namun Fika tidak menghiraukan itu. Ia tau Wildan sedang salah paham tentang suatu hal. Fika sangat mengerti dengan Wildan yang memang sangat pencemburu.
Fika kembali merengkuh Wildan, namun lagi lagi dengan kasar Wildan menepis Fika dengan kasar.
"Jangan menyentuhku dengan tubuh kotormu itu Fi.. " bentak Wildan.
Eky yang melihat itu sudah tidak tahan lagi . Ia mengepalkan tangannya menghampiri Wildan. Nisa menarik lengan Eky dan menghentikan Eky. Nisa tidak mau Eky memukuli adiknya sendiri.
" Mas Wildan jangan katakan itu... Aku yakin kau hanya salah paham , kau tau aku sangat mencintaimu mas.. kita sudah lama bersama sama, kita saling mencintai...
Jelaskan padaku apa yang membuatmu seperti ini? dengan dalih apa kau menganggap aku menghianatimu mas?" Fika memohon pada Wildan agar Wildan mau menjelaskan duduk permasalahnnya.
"Kau menghianatiku.. kau tidur dengannya..
Kau beselingkuh saat kuliah di paris.. Kau adalah wanita murahan yang selama ini menipuku.. dan dengan bodohnya aku begitu mencintaimu.. " Wildan meneriakkan kata kata itu pada Fika. Seakan belati menyayat hati Fika. begitu kejam tuduhan yang di katakan Wildan padanya.
Fika langsung berdiri .
PLAKKK !!!!!
Fika menampar Wildan begitu keras. Rupanya kata kata Wildan membuatnya sangat marah dan tak sanggup lagi membujuk Wildan.
Nisa dan Eky menghela nafas dan tak percaya apa yang terjadi dengan adik adik mereka saat ini.
" Sejak kecil kau mengenalku 8 tahun kita bersama sama... 8 tahun kau mencintaiku.. 8 tahun aku pun sangat mencintaimu.. Tapi serendah itukah aku dimatamu? Seperti itukah penilaianmu terhadapku?
Aku salah.. Aku yang salah karna mempercayaimu... aku yang salah karna mencintamu..
Baiklah, Kita batalkan pernikaha ini. ! Akupun tak sudi menikah dengan laki laki pengecut seperti dirimu" Ucap Fika dengan penuh kemarahan.
Fika melangkahkan kakinya. Kakinya yang tak memakai alas pun menginjak pecahan kaca yang di lantai Apartmen Wildan. Darahnya terlihat melukis kepergian langkah Fika dari sana.
Sedangkan Wildan hanya diam dengan tatapan kosongnya.
Nisa mengejar Fika. Eky mendekati Wildan.
"Semoga kau tidak menyesali kebodohanmu ini" kata kata Eky dengan sinisnya.
Eky pun mengikuti Nisa dan Fika.
Fika duduk di samping kemudi mobil Nisa.
Nisa yang mengemudi sesekali melihat ke arah Fika. Fika tidak lagi menangis, dia hanya diam dan mengatur nafasnya agar ia tenang. kata kata Wildan benar benar menyakitinya. Ia penuh kemarahan.
Eky mengikuti mobil Nisa dari belakang. Dia pun ingin menjelaskan pada orang tuanya tentang Wildan.
Kini tibalah mereka dirumah.
Rumah sudah sepi. para tamu sudah pulang semuanya. Hanya tersisa Kedua orang tua Fika dan Wildan yang berdiri mondar mandir di ruang tamu menunggu kabar dari Wildan dan Fika.
Rani menghampiri Fika yang melangkah masuk ke ruang keluarga.
"Fika.." mama Rani menatap putrinya yang terlihat sangat kacau. wajahnya yang sembab. pupil matanya terlihat mengecil karna menangis.
kesedihan menyelimuti dirinya..
Rani menangis memeluk putri semata wayangnya itu. Fika membalas pelukan mamanya dengan erat, Fika memejamkan matanya, merasakan kedamaian di hatinya saat ini. Yang dia butuhkan saat ini rasanya hanya pelukan dari sang mama..
Fika melepaskan pelukan mama Rani. dan menatap kedua orang tuanya yang berdiri di hadapannya.
"Ma.. Pa.. Kita batalkan pernikahannya.. " Fika berucap dengan tegas.
*
*Semoga suka yaaa dengan ceritanya...
jangan lupa like dan komen.
vote juga boleh.
aku usahain selalu up tiap hari😙😙😙😙😙*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
᯽ᗩᗬᗴᘂᛙᚤ᯽
ya elah widan jd cowo cemen amat...
diselidiki dulu....konfirmasi dulu....jelasin dulu...dasar kurang komunikasi....ya begini jadinya....tak pites kamu wildan.....
2021-02-20
2
Eika
Jempol ya
2021-01-29
1
isniriswana
nyesekkk sayyy😭😭😭😭
2021-01-28
3