Badai datang

Wildan menghancurkan barang barang di kamarnya, dia juga menghancurkan foto foto Fika dengan dirinya yang dia gantung di dinding kamarnya.

Tangan wildan terluka setelah dia menghancurkan cermin besar di hadapannya.

Dia menangis, sedih, marah dan kecewa tampak di matanya.

Sejak hari itu Fika dan Wildan tidak saling menghubungi. Namun Fika sangat yakin akan perasaan Wildan padanya.

Fika sangat percaya bahwa pernikahan ini adalah hal yang mereka berdua nantikan dan impikan sejak lama, Wildan tidak akan pernah meninggalkannya. Wildan sangat mencintainya. Fika sangat yakin, karna itu Fika tidak menceritakan kepada siapapun tentang pertengkarannya dengan Wildan,tentang Wildan yang berniat membatalkan pernikahan mereka.

Fika tetap menyibukkan dirinya dengan persiapan pernikahannya.

Ia bahkan sudah mempacking baju bajunya untuk pergi bulan madu sesuai rencananya dengan Wildan yang akan langsung berangkat ke Macau untuk berbulan madu.

Kini tibalah hari pernikahan Fika dan Wildan yang sangat di nantikan oleh semua keluarga besar.

Senyum indah Fika memandangi dirinya di pantulan cermin. Air matanya segera ia usap tatkala terjatuh tanpa permisi melintasi pipinya. Rasa haru karna sebentar lagi dia akan menikah dengan kekasih hatinya yang telah 8 tahun bersamanya.

Fika barusaja selesai di rias. dia memakai kebaya putih yang anggun dan indah, kebaya modern yang menampakkan sedikit belahan indah di dadanya. Rambutnya di sanggul dengan aksesoris membuat Fika terlihat cantik anggun dan mempesona.

"Mas wildan, Aku percaya cintamu padaku mas... aku harap setelah pernikahan ini kita bisa meluruskan permasalahan kita saat ini" batin Fika.

"Keluarga Wildan sudah datang Fi" Nisa mendekati Fika yang sedang duduk di meja riasnya.

Nisa adalah sepupu Fika yang memang tinggal dengan keluarga Fika. Orang tua Nisa sudah lama meninggal. karna itu mama dan papa Fika yang merawat Nisa yang saat orang tuanya meninggal masih duduk di bangku SMA.

Fika dan Nisa sangat dekat. walaupun mereka sepupu. tapi mereka seperti saudara kandung. Begitupun kluarga Fika yang sangat menyayangi Nisa seperti putri kandungnya sendiri.

"Benarkah mbak? mas Wildan sudah datang?" tanya Fika sengan antusias. Fika tersenyum senang. kebahagiaan tampak memancar di wajahnya.

"Wildan belum datang Fi.. Tante Alin sama Om Reyhan yang sudah datang. katanya Wildan dan Eky masih di perjalanan." jawab Nisa.

Fika kembali tak tenang. ketakutan mulai menyelimuti hatinya.

1 jam berlalu.

Wildan dan Eky masih juga belum datang. Para tamu dan kluarga sudah mulai gelisah karna sang pengantin pria tidak juga menampakkan dirinya.

Fika sangat gelisah ia mulai menangis.

"Apakah mas Wildan benar benar ingin membatalkan pernikahan ini? Apa mas Wildan benar benar meninggalkanku?" suara hati Fika mulai berteriak menahan sakit.

Fika mencoba menghubungi Wildan tp handphone Wildan tidak aktif.

Nisa berusaha menghubungi Eky namun tidak ada jawaban.

Pak Gunawan dan Rani (mama papa Fika) masuk ke kamar Fika, di susul Pak Reyhan dan Alina (mami papi Wildan) yang juga berkumpul di kamar Fika.

"Nisa bagaimana? Apa Eky menjawab?" tanya Reyhan pada Nisa.

" Belum om.. Eky tidak menjawab panggilan Nisa, ponsel Wildan juga tidak aktif" jawab Nisa

"Pi.. mami khawatir terjadi sesuatu dengan putra putra kita" ucap Alin pada Reyhan.

"Tenang mi.. tidak akan terjadi apa apa pada mereka" jawab Reyhan menenangkan istrinya.

"Papi juga sudah menyuruh Pak Udin untuk kembali ke rumah untuk memastikan Wildan dan Eky" Reyhan.

Sedangkan Rani memeluk Fika yang mulai menangis.

"Sayang.. kamu jangan nangis.. anak mama yang cantik. tidak akan terjadi apa apa pada Wildan, sebentar lagi dia akan datang" Rani berusaha menenangkan putrinya.

"iya sayang.. mungkin mereka terjabak macet di jalan, kamu jangan menangis dan memikirkan yang tidak tida, sebentar lagi mereka pasti datang.. " Papa Fika juga ikut menenangkan putri kesayangannya itu.

"Mas Reyhan sebaiknya kita keluar untuk menenangkan para tamu dan mencoba mengundur acara akad nikahnya" ucap Gunawan pada Reyhan.

"Iya Gun.. ayo kita kluar menghampiri para tamu. Nisa tolong terus hubungi Eky dan Wildan. Mami disini saja menemani Fika" Reyhan.

"iya pi... " Alin menangguk setuju dengan perintah suaminya.

Reyhan dan Gunawan pun keluar dari kamar Fika dan menghampiri para tamu yang saat ini sudah penuh di ruang tamu kediaman Gunawan yang besar dan mewah.

Alin memeluk Fika yang masih menangis di pekukan mamanya.

"sayang kamu tenang.. Wildan pasti sebentar lagi sampai, tadi pagi dia sudah memakai baju pengantin dan akan berangkat dengan Eky." Alin pun turut menenangkan calon menantunya.

Mendengar kata kata Alin Fika mulai tenang.. Wildan sudah memakai baju pengantin, itu artinya Wildan sudah bersiap siap dengan pernikahan ini. Fika mulai tenang... hal hal baik mulai ia tanamkan di pikirannya saat ini.

"Iya kita harus berpikir positif sayang" saut mama Rani.

3 jam berlalu.

Semua tamu mulai ricuh beberapa dari mereka mulai pamit untuk kembali karna terlalu lama menunggu . Keluarga Wildan berusaha menghubungi Eky dan Wildan. Supir merekapun sudah kembali dari rumah mereka. Namun Wildan dan Eky sudah tidak ada di rumah. begitupun dengan mobil Eky dan Wildan sudah tidak ada di rumah.

Semuanya kembali kekamar Fika.

Fika sudah tidak menangis lagi. tatapannya kosong. hal yang ia takutkan benar benar terjadi.

Wajahnya sembab dan pucat karna terlalu banyak menangis.

"Eky. lo dimana?" suara Nisa tiba tiba membuat semua mata tertuju padanya.

Rupanya Eky mengangkat telpon dari Nisa setelah ratusan kali menelponnya sejak pagi tadi.

"Nis.. gue udah berusaha sekuat tenaga gue.. tp gue nggak bisa. " Jawab Eky.

"Maksud lo apa ky" tanya Nisa sedikit membentak Eky.

Fika beranjak dan merebut ponsel Nisa. yang kebetulan Nisa berdiri tidak jauh dari Fika yang duduk di tengah2 Alin dan Rani di tepi ranjang.

"Mas Eky dimana mas Wildan?" Fika bertanya pada Eky dengan suara bergetar.

"Fika.." Eky menjawab lirih.

"Dimana Mas Wildan..??!!" Fika mulai meninggikan suaranya.

"Di Apartmen Wildan... dia.. "

belum Eky melanjutkan kata katanya Fika menutup telpon memberikan ponsel itu pada Nisa dan pergi berlari keluar.

"Fika... ada apa fi.." suara mama Rani yang mengejar Fika tak ia hiraukan lagi..

semua memanggil Fika namun Fika tetap berlari menuju garasi mobil.

Segera Fika melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Nisa menghentikan para orang tua yang hendak mengejar Fika.

"Om tante.. kalian disini saja. dan menemani para tamu yang masih tersisa. Biar Nisa yang mengejar Fika." ucap Nisa pada para orang tua merekapun setuju dengan Nisa. karna memang tidak mungkin semuanya meninggalkan rumah sementara masih ada beberapa tamu rumah.

Nisa mengejar Fika dan melajukan mobilnya mengikuti Fika.

Fika menangis mengemudikan mobil dengan sangat kencang .Bahkan beberapa kali hampir menabrak mobil di depannya/di sampingnya.

Nisa mengikuti Fika dan sangat khawatir dengan adiknya .Tibalah Fika di apartmen Wildan.

Gimana kelanjutannya gaes.. jangan lupa like,komen dan vote yaaaa...

terimah kasih.. 😍😍😍 biar makin semangat aku nulisnya.. 😙😙😙

Terpopuler

Comments

Atiqa Fairuz Khalisa

Atiqa Fairuz Khalisa

lanjuut dulu yaya.

2023-05-30

0

᯽ᗩᗬᗴᘂᛙᚤ᯽

᯽ᗩᗬᗴᘂᛙᚤ᯽

maraton yuk....

2021-02-20

1

𝕸y💞 Ree🍏

𝕸y💞 Ree🍏

aku lnjt baca ya luvii,, bagus ceritanya🥰 udh rate, like, komen dn vote🥰🥰

2021-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Afika Putri Gunawan
2 Sebelum badai datang
3 Badai datang
4 Batalkan saja pernikahan ini..
5 Selamat tinggal Mas Wildan.
6 Aku baik baik saja.
7 Lembaran baru.
8 Cinta yang lain.
9 Masih tentang dirimu.
10 Mungkinkah?
11 Kepulangan Afika
12 Terlalu Ekstrem untuk pertemuan pertama.
13 Kumpul keluarga
14 Rencana Papa.
15 Membuka jalan untuk kembali
16 Awal kesalah pahaman.
17 Cemburu?
18 Menyebalkan.
19 Karna lebih mudah memaafkanmu.
20 Akrab.
21 Nostalgia
22 Sweet moment.
23 Kebersamaan.
24 Perhatian.
25 Perhatian 2
26 Balikan?
27 Penyesalan.
28 Hatiku...
29 Keluarga.
30 Kegalauan Steve.
31 Butuh waktu..
32 Steve vs Wildan.
33 Posesif.
34 Saatnya berhenti...
35 Keseruan mereka.
36 Pagi yang indah.
37 Jalan dari Eky.
38 Kebenaran dari Wildan.
39 Meluapkan kemarahan.
40 Akhir dari penantian
41 Yang lalu biarlah berlalu
42 Pilih mas Wildan atau BTS?
43 Asal kamu bahagia fi..
44 Laki laki pencemburu
45 Para hati yang terluka.
46 Luka menyakitkan.
47 Suara suara aneh.
48 Reuni.
49 Tragedi Reuni.
50 Basah basahan lagi.
51 Di Pause dulu yaaa....
52 Satu sama
53 Nikah atau nonton konser??
54 Pertengkaran kekasih.
55 Menepiskan kecemburuan.
56 Rumah impian.
57 Aldo dan Obsesinya.
58 Wildan pov.
59 Memasuki dunia Fika.
60 Rencana pernikahan.
61 Pernikahan..
62 Kebahagiaan pengantin.
63 Malam pertama
64 Mas Wildan.. Sakit.!!!!
65 Paginya Fika dan Wildan.
66 Kotak penderitaan.
67 Nyaman..
68 Dasar Perjaka tua..
69 Visual versi author
70 Jepit Rambut Merah.
71 Rindu persahabatan kita.
72 Menjadi tamu di rumah suamiku.
73 Pertengkaran.
74 Mas yang salah...
75 Diam..
76 Nasihat mama dan mami.
77 Jatuh cinta lagi.
78 Dingin..
79 Hadiah perpisahan dari Vania.
80 Mas Bunglon...
81 Goyahnya hati Fika.
82 Pilihan terakhirku..
83 Keputusan Fika.
84 Jangan berkorban apapun.
85 My Fika
86 Hello good bye.
87 Lika liku kehidupan.
88 Tawaran
89 Katakan kamu kecewa !
90 Menghadapi masalah ala Fika dan Wildan
91 Lelaki paling tidak berguna.
92 Musibah
93 Malapetaka
94 Peluk
95 Kecewa.
96 Tersiksa.
97 Menyalahkan!
98 Ayo lewati semuanya bersama.
99 Jadikan ini pelajaran.
100 Membahagiakanmu
101 Cemburu menguras hati
102 Jadian.
103 Tentram
104 Telpon dari Vania.
105 Singapore
106 Rani Safitri Gunawan, Pov
107 Terbongkar
108 Harus bagaimana?
109 Kehancuran 1
110 Kehancuran 2
111 Keputusan.
112 Berpura pura baik baik saja
113 Tersiksa dengan keadaan.
114 Ceraikan wanita itu!
115 Surat Cerai
116 Aku Rindu..
117 Pergolakan Batin.
118 Pembuktian.
119 Bawa Fika pergi Pa..
120 Secercah harapan.
121 Pernikahan Ela dan Zain.
122 Perubahan Afika
123 Mengingkari Janji.
124 Mencarimu.
125 Dia benar benar pergi.
126 Rapuh...
127 Menjadi putri mama.
128 Bersama mama.
129 Menutup lembaran lama.
130 Bunuh diri.
131 Semua terluka.
132 Hari hari tanpa Fika
133 Last time.
134 Pengumuman!
135 Undangan pernikahan.
136 Bryan Spancer.
137 Pertemuan
138 Kamu masih istriku!
139 Daddy..
140 Siapa laki laki itu Fi?
141 Dinner with Spancer's Family
142 Penghinaan.
143 Papa...
144 Fika dan Bryan.
145 Aku selalu merindukan papa
146 Hari bahagia Calvin.
147 Maafkan mami.
148 Apakah ini akhirnya?
149 Kerinduan yang mendalam.
150 Kembali padanya.
151 Kembali kerumah.
152 I love you mas Wildan, I love you to my Fika.
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Afika Putri Gunawan
2
Sebelum badai datang
3
Badai datang
4
Batalkan saja pernikahan ini..
5
Selamat tinggal Mas Wildan.
6
Aku baik baik saja.
7
Lembaran baru.
8
Cinta yang lain.
9
Masih tentang dirimu.
10
Mungkinkah?
11
Kepulangan Afika
12
Terlalu Ekstrem untuk pertemuan pertama.
13
Kumpul keluarga
14
Rencana Papa.
15
Membuka jalan untuk kembali
16
Awal kesalah pahaman.
17
Cemburu?
18
Menyebalkan.
19
Karna lebih mudah memaafkanmu.
20
Akrab.
21
Nostalgia
22
Sweet moment.
23
Kebersamaan.
24
Perhatian.
25
Perhatian 2
26
Balikan?
27
Penyesalan.
28
Hatiku...
29
Keluarga.
30
Kegalauan Steve.
31
Butuh waktu..
32
Steve vs Wildan.
33
Posesif.
34
Saatnya berhenti...
35
Keseruan mereka.
36
Pagi yang indah.
37
Jalan dari Eky.
38
Kebenaran dari Wildan.
39
Meluapkan kemarahan.
40
Akhir dari penantian
41
Yang lalu biarlah berlalu
42
Pilih mas Wildan atau BTS?
43
Asal kamu bahagia fi..
44
Laki laki pencemburu
45
Para hati yang terluka.
46
Luka menyakitkan.
47
Suara suara aneh.
48
Reuni.
49
Tragedi Reuni.
50
Basah basahan lagi.
51
Di Pause dulu yaaa....
52
Satu sama
53
Nikah atau nonton konser??
54
Pertengkaran kekasih.
55
Menepiskan kecemburuan.
56
Rumah impian.
57
Aldo dan Obsesinya.
58
Wildan pov.
59
Memasuki dunia Fika.
60
Rencana pernikahan.
61
Pernikahan..
62
Kebahagiaan pengantin.
63
Malam pertama
64
Mas Wildan.. Sakit.!!!!
65
Paginya Fika dan Wildan.
66
Kotak penderitaan.
67
Nyaman..
68
Dasar Perjaka tua..
69
Visual versi author
70
Jepit Rambut Merah.
71
Rindu persahabatan kita.
72
Menjadi tamu di rumah suamiku.
73
Pertengkaran.
74
Mas yang salah...
75
Diam..
76
Nasihat mama dan mami.
77
Jatuh cinta lagi.
78
Dingin..
79
Hadiah perpisahan dari Vania.
80
Mas Bunglon...
81
Goyahnya hati Fika.
82
Pilihan terakhirku..
83
Keputusan Fika.
84
Jangan berkorban apapun.
85
My Fika
86
Hello good bye.
87
Lika liku kehidupan.
88
Tawaran
89
Katakan kamu kecewa !
90
Menghadapi masalah ala Fika dan Wildan
91
Lelaki paling tidak berguna.
92
Musibah
93
Malapetaka
94
Peluk
95
Kecewa.
96
Tersiksa.
97
Menyalahkan!
98
Ayo lewati semuanya bersama.
99
Jadikan ini pelajaran.
100
Membahagiakanmu
101
Cemburu menguras hati
102
Jadian.
103
Tentram
104
Telpon dari Vania.
105
Singapore
106
Rani Safitri Gunawan, Pov
107
Terbongkar
108
Harus bagaimana?
109
Kehancuran 1
110
Kehancuran 2
111
Keputusan.
112
Berpura pura baik baik saja
113
Tersiksa dengan keadaan.
114
Ceraikan wanita itu!
115
Surat Cerai
116
Aku Rindu..
117
Pergolakan Batin.
118
Pembuktian.
119
Bawa Fika pergi Pa..
120
Secercah harapan.
121
Pernikahan Ela dan Zain.
122
Perubahan Afika
123
Mengingkari Janji.
124
Mencarimu.
125
Dia benar benar pergi.
126
Rapuh...
127
Menjadi putri mama.
128
Bersama mama.
129
Menutup lembaran lama.
130
Bunuh diri.
131
Semua terluka.
132
Hari hari tanpa Fika
133
Last time.
134
Pengumuman!
135
Undangan pernikahan.
136
Bryan Spancer.
137
Pertemuan
138
Kamu masih istriku!
139
Daddy..
140
Siapa laki laki itu Fi?
141
Dinner with Spancer's Family
142
Penghinaan.
143
Papa...
144
Fika dan Bryan.
145
Aku selalu merindukan papa
146
Hari bahagia Calvin.
147
Maafkan mami.
148
Apakah ini akhirnya?
149
Kerinduan yang mendalam.
150
Kembali padanya.
151
Kembali kerumah.
152
I love you mas Wildan, I love you to my Fika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!