BAB 8

Ayu melihat suaminya dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia akan memberikan pelajaran suaminya agar dia tahu semua ini akan membuatnya kehilangan segalanya.

"Baiklah, mau mengembalikan segalanya yang kuberikan??, yakin kamu sanggup?? ". Tanya ayu dengan meremehkan.

Dia tahu apa tujuan Aira menghancurkan rumah tangganya karena dia dendam pada keberhasilan ayu di usia muda, mereka dulu berteman tapi Aira adalah orang yang manipulatif dan mata duitan sangat iri dengan kehidupan ayu yang memiliki segalanya. Maka kali ini dia akan memberitahu ayu kalau dia tidak lemah aka perbuatannya.

"Jangan sombong kamu ayu". Ucap Aiman dengan geram, bisa-bisanya istrinya itu Merendahkannya.

"Baiklah, mari kita hitung kamu bisa membayar atau tidak, semua yang kamu miliki bahkan pekerjaan harus kamu lepas besok". Ucap Ayu dengan tenang.

"Apa maksudmu melepas pekerjaanku". Ucap Aiman dengan shock.

"Tentu, hal pertama yang harus kamu lepas setelah fasilitas ku adalah pekerjaan, jangan lupa jika akulah yang memasukkan mu ke dalam perusahaan teman dan kolegaku". Ayu tersenyum sinis.

"Kau hanya memasukkan ku sebagai staf biasa, aku berjuang mati-matian sampai berada disini, kau tidak bisa seenaknya begitu". Hardik Aiman dengan marah

"Bagaimana rasanya, tidak enak bukan, setelah kau berusaha sekuat tenaga tapi ketika kau berada dipuncak ada orang yang seenaknya memperlakukan dan mengambilnya". Ejek Ayu dengan sinis.

"Aku tidak menyangka kau orang seperti itu ayu, aku kira kau orangnya tulus ternyata seperti ini". Aiman memandang ayu dengan tatapan tidak menyangka

"Memang kapan aku memperlakukan mu tidak baik, kapan aku tidak menghormati mu, terus kapan aku membuatmu merasa lebih rendah dariku??, setahuku aku tak pernah melakukannya". Ayu memandang lurus suaminya tanpa berkedip

"Aku". Aiman menunduk karena semua yang dikatakan istrinya benar.

"Aku seperti ini juga karena kamu, kamu sudah tahu aku paling benci dengan penghianatan tapi yang kau lakukan padaku itu adalah berkhianat".

"Tapi aku sudah minta maaf ayu, aku sudah mau meninggalkannya" Aiman mengacak rambutnya frustasi.

"Kamu pikir aku tidak tahu jika kamu sudah tidur dengannya dan dia mengandung anakmu?? Tanya Ayu dengan tajam.

Mata Aiman membulat sempurna, bagaimana mungkin ayu sudah tahu, itu artinya keluarganya juga sudah tahu.

"Dengar Aiman, selama ini aku tak berkata apapun tentang semua pengorbanan yang kulakukan tapi ketika kau mengkhianati kepercayaanku maka bersiaplah kembali ke tempat asalmu, aku akan liat kau bisa apa tanpaku, pekerjaan mu yang kamu banggakan itu bisa aku putus dengan sekali telpon, jangan lupa jika perusahaan itu adalah milik keluarga sahabatku". Ayu menatap sinis suaminya yang kini menunjukkan wajah pucat

"Jangan keterlaluan ayu, aku sedang berada di puncak karierku dan kau mau menghancurkan nya?? ". Teriak Aiman dengan sangat kesal.

"Ingat kamu dengan sombongnya mengatakan pada bunda dan seluruh kakakmu bukan, kamu bilang kamu bisa tanpa aku, bisa berdiri dikasih sendiri, atau jangan-jangan itu hanya omong kosong mu". Ayu menatapnya dengan tatapan meremehkan.

"Tentu saja akan ku buktikan padamu". Aiman menatapnya dengan kebulatan tekad.

"Kalau begitu mulailah dari nol dan dari tempatmu berasal karena dari situlah dirimu ku pungut, tidak punya apapun, berandalan, pemabuk, dan orang stres, bukankah begitu tuan Aiman??

Aiman meradang mendengar kalimat merendahkan dan meremehkan dari istrinya itu, dia sungguh tidak menyangka ayu yang sabar, ayu yang taat dan lembut kini berubah menjadi manusia penuh dendam seperti ini.

"Kau".

Aiman mencengkram tangan istrinya membuat Ayu meringis tapi tak menunjukkan ketakutan di wajahnya bahkan menatap balik Aiman dengan tatapan tajam menantang.

"Keluar dari rumahku sekarang juga Aiman jika benar perkataanmu itu, dan jangan lupa jangan bawah apapun yang bukan hakmu, dan ingat kau akan mendapatkan kejutan dariku, kita liat apakah perempuan itu akan bertahan denganmu yang tidak punya apa-apa itu". Ayu menepis tangan Aiman dan mendarat kan tamparan keras kewajah Aiman.

"Baik, ambillah, aku tidak butuh". Aiman meringis karena tamparan itu sambil melempar kunci rumah.

Aiman masuk kedalam kamarnya membawa ijazah, dan surat bank nya yaitu tabungannya selama dia bekerja karena itu memang hasil yang dia dapatkan dari keringatnya dan baju serta barang-barang yang memang dia beli menggunakan uangnya sendiri setelah semua selesai dia keluar dan menyeret kopernya, dia meletakkan, kartu kredit milik Naima, kunci mobil, kunci motor dan yang lainnya, setelah itu pergi dari rumah dengan wajah penuh amarah.

"Aira pasti menerimaku apapun itu, tapi bagaimana dengan pekerjaanku, aku harus mencari pekerjaan baru". Monolognya lagi.

Setelah kepergian Aiman, ayu kini menangis sejadi-jadinya, dia tidak menyangka rumah tangganya akan berakhir dengan menyedihkan seperti ini, bagaimana bisa dia kalah.

"Kita liat Aiman, kamu bisa bertahan dengan wanita iblis seperti Aira atau tidak". Monolognya dalam hati.

Ayu teringat saat dirumah kakak iparnya itu, setelah mereka mengetahuinya, ayu menyuruh orang mencari tahu apapun yang berkaitan dengan suaminya dan juga Aira dimasa lalu dan dia kini tahu yang terjadi dan dia juga tahu jika Aira adalah sahabat dirinya dimasa sekolah tapi selalu iri kepadanya. Dan kini dia melakukannya lagi.

"Aku akan buat kau menyesal Aira telah melakukan ini lagi padaku, sudah cukup aku diam ".

Sedangkan Aiman, pergi kerumah Yang telah dia beli untuk Aira, mereka memang kembali bersama, dan kini Aira tengah mengandung anaknya.

"Loh sayang, kok kamu bawah koper segala, mau kemana?? Tanya Aira begitu melihat suaminya berada dirumah membawa koper.

"Aku akan tinggal disini mulai sekarang, kita akan bersama". Aiman menatap Istri Siri nya itu dengan penuh harap.

"Tentu saja sayang ini kan rumahmu juga, masa kamu harus meminta izin". Aira memasang wajah pura-pura senang padahal dalam hatinya bertanya-tanya.

Setelah mereka masuk dan Aiman membersihkan diri mereka duduk di ruang keluarga dengan manja Aira menempelkan kepalanya dibahu Aiman.

"Ada apa, kamu kok membawa koper setelah pulang kerumah, dan malah tinggal disini?? Tanya Aira penasaran.

Aiman menghela nafas gusar, dia takut Aira akan meninggalkannya jika tahu dia tidak punya apa-apa, tapi bagaimana bisa kan dia sedang mengandung anaknya.

"Keluargaku sudah tahu tentang kita begitupun dengan istriku, mereka sudah tidak mau menerimaku begitupun dengan Ayu, walaupun aku berbohong padanya untuk meninggalkan mu, dia tak mau menerimanya".

"Jadi kamu pergi dari rumah karena ayu dan keluargaku tahu semuanya??

Aira langsung duduk tegak karena terkejut, dia tidak menyangka jika Aiman kini kembali seperti dulu

"Iya seperti itulah, kamu tidak apa-apa kan, aku akan mencari pekerjaan lagi, kamu tidak akan meninggalkanku kan??

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!