BAB 1

Hari ini adalah hari kelahiran menantu pertamanya, dia sangat senang karena bisa merayakan ulang tahun putri dari mendiang sahabatnya itu. Tetapi rasa senang itu berubah menjadi amarah yang begitu besar melihat sesuatu yang terjadi didepan matanya.

"Apa yang kalian lakukan pada menantuku??". Teriaknya dengan penuh amarah.

Perempuan Parubayah bernama Shofiyah itu mendekati mereka dengan kepalan tangan yang siap menghajar siapapun.

Teriakan itu menghentikan aksi seorang ibu dan anak yang tengah mengeroyok seorang perempuan. Mereka menelan salivanya melihat kemarahan yang terpancar di bola mata sang parubayah itu.

"Eh besan, kami sedang memberi peringatan pada anak kami Almira". Ucap parubayah lainnya dengan gugup.

"Memberi peringatan?? Tanyanya dengan dingin.

Pandangannya menelisik penampilan menantunya yang tampak memprihatinkan, giginya bergemeletuk dengan amarah yang meluap.

"Dia sudah kurang ajar pada saya selaku orangtuanya besan". Ucapnya dengan gugup melihat ekspresi tidak bersahabat dari besannya.

"Pergi dari sini sebelum saya melaporkan kalian ke polisi, ingat dia adalah menantu saya, jangan pernah coba-coba berbuat seperti ini lagi, jika tidak mau hidup kalian susah". Ucapnya dengan dingin

"Tidak bisa seperti itu besan, dia harus patuh kepada saya, saya orangtuanya, anda cuma mertuanya". Mona menatap Shofiyah tidak suka.

"Dia hanya anak tiri, jangan lupa jika dia adalah anak sahabat saya, putri dari Rukayyah, bukan putrimu, jangan pikir aku tidak tahu bagaimana kau memperlakukan nya selama ini, aku punya banyak bukti jika kamu masih melakukannya lagi, bersiaplah masuk penjara". Shofiyah menatap tajam besannya ini.

"Akan ku adukan ini kepada suamiku, aku tidak terima dengan semua ini". Geram Mona pada sikap Shofiyah kepadanya.

Shofiyah menghampiri Mona dan kini mereka berhadapan dengan wajah yang persis berhadapan.

"Saya bahkan bisa menyeret kalian semua ke penjara termasuk suami kamu yang tidak tahu diri itu, aku memegang bukti kelakuan kalian selama ini pada Almira, jadi jangan pernah mencari keributan denganku dan juga menantuku". Shofiyah menatap penuh amarah langsung pada bola mata Mona.

Dia tidak akan membiarkan siapapun melukai menantunya, termasuk yang mereka sebut orang tua.

"Apa maksudmu?? Tanyanya dengan gugup.

"Aku punya bukti jika kau dan suamimu memalsukan segala hal terutama dokumen kepemilikan, lihat saja semua akan kembali kepada menantuku tidak lama lagi, tidak akan kubiarkan kalian mengambil apa yang menjadi warisan dan haknya".

"Jangan mengada-ada kalau berbicara". Tawa nya dengan sumbang.

Dia khawatir akan ancaman Shofiyah itu karena yang dia dengar dari suaminya, Shofiyah adalah pengacara yang sangat handal selama ini jadi dia sangat tahu bagaimana memproses segala masalah yang ada.

"Pergilah, kita akan buktikan setelah ini, saya pastikan apa yang kalian nikmati selama ini akan kembali kepada pemiliknya, camkan itu, ayo nak". Shofiyah memapah menantunya dengan sayang.

"Kami tidak akan pergi, dia harus memberiku uang membeli mobil". Teriak anak perempuan seumuran dengan menantunya itu.

"Memang kau siapa, kalau mau mobil yah kerja, jangan bisanya minta, memalukan sekali, anak dan ibu sama saja, dasar benalu tidak tahu diri". Ucap Shofiyah memandang anak perempuan itu dengan tatapan merendahkan.

"Jangan ucapan tante". Teriaknya tidak terima dihina.

"Terus apa namanya kalau bukan benalu tidak tahu diri, menganiaya orang karena tidak memberikan uang, , sungguh tindakan tidak bermoral, aku punya video kalian saat kalian menganiaya menantuku tadi, bersiap saja masuk penjara dengan ibumu kalau kau masih melakukannya lagi pada menantuku". Ucap Shofiyah dengan sinis.

Keduanya saling pandang dengan raut wajah yang ketakutan, mereka tidak mau masuk penjara yang tidak enak sama sekali itu. Bagaimana pekerjaannya jika dia masuk penjara. Mereka berdua langsung pergi meninggalkan keduanya dengan tergesa-gesa.

"Dasar manusia pecundang, tidak tahu diri". Umpat Shofiyah dengan kesal.

Almira mengulum senyumnya mendengar umpatan mertuanya yang terdengar kasar dan penuh kekesalan. Dia bersyukur mendapatkan mertua yang begitu menyayanginya.

"Bagaimana keadaanmu nak, kamu baik-baik saja?? Tanya Shofiyah dengan khawatir.

"Aku baik-baik saja bunda, jangan galak-galak, bunda marah-marah malah buat aku gemes bukannya seram". Almira memeluk sang mertua dengan sayang.

"Memang Ada orang gemesin sedang amarah??, kamu ini ada-ada saja nak, ayo kita pulang obati beberapa lukamu, atau kamu mau kita kerumah sakit?? Tanyanya lagi dengan perhatian.

"Tidak perlu bunda sayang, ini bisa diobati dirumah kok, jangan khawatir yah". Ucap Almira dengan manja.

"Ya sudah terserah kamu aja nak, jika kamu merasa enakan di obati dirumah". Shofiyah menggandeng tangan menantunya masuk kedalam rumah.

Shofiyah memang tidak tinggal dirumah menantunya, dia memang tidak mau tinggal bersama anak dan menantunya, dia ingin anak-anaknya hidup mandiri dan dewasa dalam berumah tangga, dia bahkan bercerai dari suaminya karena banyaknya campur tangan keluarga terutama ibu mertuanya, itulah sebabnya dia tidak mau ikut tinggal bersama menantunya padahal mereka semua Memperebutkan dirinya untuk tinggal bersama mereka.

"Ayo kita masuk bunda, anak-anak pasti senang melihat bunda datang". Almira tersenyum sambil membuka pagar rumahnya

"Nenek". Teriak dua bocah Almira itu begitu melihat nenek mereka datang ke rumah mereka.

Nenek yang selalu mereka rindukan, nenek mereka ini sangat menyayangi semua cucunya tanpa membedakan sekalipun. itulah sebabnya mereka sangat menyayangi neneknya itu.

"Adudu cucu nenek, sabar sayang, jangan lari-larian nanti kalian jatuh, pelan-pelan aja oke". Ucapnya membungkukkan badannya untuk memeluk kedua cucu kembarnya itu.

Almira hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua anaknya itu yang sangat manja pada sang nenek.

"Ayo kita masuk nenek, didalam ada mommy, ibu dan juga dek Fatur Serta kedua om ". Ucap mereka dengan senang.

"Mommy dan ibu kalian datang nak, kok dia tidak mengabari nenek?? ". Tanya Shofiyah penasaran.

Almira menghela nafas, kejutan mereka akhirnya gagal total karena insiden yang menimpanya, dia memang sudah janjian dengan kedua iparnya untuk memberikan kejutan pada ibu mertuanya di hari ulang tahunnya tapi sudah gagal karena kedua bocil tidak bisa menyimpan rahasia maklum mereka baru berusia 10 tahun.

"Kamu tahu mereka datang nak?? Tanya Shofiyah dengan mata menelisik.

"Iya bunda, tadinya itu kejutan untuk bunda, tapi kedua anak-anak sudah memberitahu bunda, gagal deh kejutan kami". Ucap Almira dengan sedih.

"Kalian ini ada-ada saja nak, kamu yang ulang tahun kok malah bunda yang diberi kejutan". Shofiyah menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Mereka akhirnya masuk kedalam rumah, kemudian disambut dengan tatapan terkejut dari anak-anak dan juga kedua menantunya.

"Loh kok bunda ada disini?? ". Tanya Sintia dengan terkejut.

" Iya dek, bunda sudah tahu dari anak-anak tadi didepan saat menyambutnya, adek tahu sendiri kedua bocah ini bagaimana". Pasrah Almira.

"Yah gagal deh kejutannya". Ucap mereka dengan lesu..

Terpopuler

Comments

Sunaryati

Sunaryati

Sangat, do'akan sebentar lagi aku akan jadi mertua dari anak lelaki semata syangku, aku baru baca sudah tertarik. Semoga aku bisa menjadi mertua dan cucu idola , pasalnya aku begitu bersyukur Allah SWT berkenan menemukan jodoh putraku di usia 38 th. Aku dan saudara- saudaraku hampir putus asa, karena sejak dikhianati pacarnya 14 th lalu, dia jadi dingin dan acuh dengan gadis. Terimakasih saya menemukan cerita yang menginspirasi seperti ini. Minta doa dari Author dan pembacs semuanya gadis yang mampu mencairkan hati putraku, dar Bogor semoga lancar pernikahan mereka yang insaallah akan dilaksanakan tgl 14 Juni 2025, di Bogor. Aamii Sepantasnya saya sudah nenek. Saya dari wilayah Kabupaten Katen Jawa Tengah/Pray//Pray/

2025-04-15

0

ATITUSMIATI

ATITUSMIATI

contoh ibu mertua idaman

2025-04-15

0

(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

Baguss bagus

2025-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!