Bab 17. Video kiriman

Baru saja Aira di serang oleh kata kata yang amat ngilu bagi nya dari mulut Mera, malah sekarang dapat notif pesan dan di buka langsung. tidak ada firasat apa pun saat mau membuka nya karena layar sampul video cuma hitam saja, sehingga tidak bisa menebak apa video yang di kirimkan pada nya.

"Video apa yang di kirimkan orang ini?" Aira berkata keras karena berpikir untuk menutupi rasa gugup nya.

"Buka lah, nomor nya baru itu." Mera juga ikut mendekat.

"Kadang nomor yang tidak di kenal ini suka kirim video sembarangan, kesal sekali aku!" Aira membuka video nya tanpa beban apa pun.

Beda ekspresi dengan Mera yang sebenar nya sudah tau semua nya, bahkan yang mengirim video ini pun Mera juga sudah tau karena dia dan Juna memang sudah merencanakan nya. Juna adalah orang yang mengirim video, dengan ponsel sekali pakai sehingga tidak akan bisa di lacak oleh siapa pun tentu nya.

"Nama saya Laila, pengasuh dari anak yang bernama Hanzel! Hanzel sendiri adalah anak dari Aira dan Danil, saya tidak bohong." Laila tampak menangis dalam video itu.

"Ah bicara apa dia, Ai?!" Mera tampak kaget sempurna.

"Ah ini..ak-aku. aku tidak tau apa yang dia bicarakan!" Aira sangat panik sekarang di depan nya Mera.

"Lah terus itu apa? kok dia sebut nama kamu sama Danil sih!" protes Mera dengan wajah penasaran.

"Aku tidak tau, percaya lah sama aku! mana mungkin aku ada hubungan pula dengan Danil, inu aneh lah." kilah Aira terlihat sangat panik.

"Aneh ya, kok dia malah bilang kamu punya anak sama Danil!" desak Damera.

"Ini pasti ulah nya Calista! dia ingin kamu sama aku juga terpecah, maka nya dia membuat fitnah begini." Aira malah melimpahkan pada Calista.

"Hahhhh aku tidak tau mana yang benar." Mera melemparkan makanan nya karena ia ingin menunjukan wajah ragu dan cemas pada Aira.

Aira menelan ludah dengan susah payah karena berat sekali rasa nya mau cari alasan, takut juga melihat Laila sudah mengakui dalam sebuah video bahwa Hanzel memang lah anak Aira dan juga Danil. bila ini tersebar kemana mana maka habis lah sudah diri nya, orang tua Danil akan marah besar bila sampai tau.

Entah siapa yang sudah membuat video dan juga pasti nya yang menculik Hanzel, Aira malah menduga bahwa ini perbuatan nya Calista. tidak ada curiga pada Damera sedikit pun, karena Damera tidak mungkin bisa berbuat begini, Aira yakin sekali dan dia terus terang tidak punya rasa curiga sedikit pun.

"Aku mana mungkin punya hubungan sama Danil, Mer! jangan kan Danil, pria lain saja aku tidak pernah mau." Aira masih berusaha.

"Ya sudah lah, tidak usah bahas itu karena mungkin saja salah paham." jawab Damera tersenyum.

"Benar, aku yakin ini ada yang mau membuat kita salah paham saja!" Aira menjawab cepat.

"Tapi kalau sampai kamu punya hubungan dengan Danil juga, maka pasti sangat luar biasa ya!" Mera tertawa pelan pada Aira yang melongo.

"Gila, ya mana mungkin lah aku begitu sama Danil!" elak Aira langsung dengan wajah yang tidak bisa di tutupi panik nya di depan Damera sekarang.

Damera tertawa juga karena dia merasa Aira seolah sangat bisa membodohi diri nya, toh selama ini dia memang bisa membodohi Mera dengan cara sadis sekali. tidak bisa di pungkiri bahwa Aira sangat hebat bersandiwara selama ini, sebab dia sangat pintar apa bila sedang membuat skenario agar Damera yakin dengan acting nya.

"Jadi kamu benaran udah gugurin kandungan?" tanya Aira lagi.

"Sudah, aku pakai dokter terbaik agar bisa cepat pulih dan tidak sakit." angguk Mera.

"Hebat ya kalau punya uang, tapi kamu tidak kasihan pada anak yang tidak punya dosa itu?" tanya Aira lagi.

"Aku justru kasihan kalau dia lahir tapi tau bahwa Papa nya adalah Danil! kalau kamu di posisi aku, apa akan tetap mempertahan kan anak?" Mera menatap Aira tajam.

"Tidak tau ya, aku tidak bisa berpikir kesana karena takut." Aira tersenyum lagi.

Damera yakin bahwa Aira memang sangat luar biasa sekali, tak akan pernah mau lagi dia punya teman seperti ini. tidak masalah bila tidak punya teman, karena punya teman malah membuat diri nya celaka saja, untung tuhan masih sayang pada nya sehingga bisa selamat walau sudah banyak juga harta nya yang di ambil oleh Aira. karena selama ini Mera memang tidak pelit, tidak pernah perhitungan pada siapa pun.

...****************...

"Berapa kali sudah ku katakan padamu, jangan temui aku!" bentak Juna.

"Maaf, Tuan! tapi kami tidak bisa apa bila tanpa anda." jawab Berlin.

"Selama ini baik baik saja tanpa aku, aku sudah memberikan semua tanggung jawab padamu!" sentak Juna menatap Berlin marah.

"Tapi kali ini saya sudah tidak sanggup lagi, kami tidak bisa bila tanpa anda." Berlin memelas dengan wajah sedih.

"Aku yakin kau bisa, lakukan saja bagai mana biasa nya." Juna menepuk pundak Berlin.

"Haiiisss aku lelah! aku tidak mau melakukan nya sendirian lagi, kau pulang sekarang juga." teriak Berlin sudah naik darah pada Juna yang tetap tidak mau pulang.

Juna kaget karena Berlin malah berteriak keras sehingga takut malah di dengar orang nanti nya, bisa bahaya kalau ada yang dengar. Berlin cuek bahkan ia malah berharap ada yang dengar, agar Juna bisa pulang kembali pada diri nya.

"Mau sampai kapan kau begini, aku sudah tidal sanggup pokok nya!" Berlin menghentakan kaki nya kesal.

"Aku sudah tidak nyaman lagi di sana, tolong kau pahami lah aku ya." Juna malah yang memohon.

"Tidak nyaman bagai mana? itu rumah mu sendiri, Juna Fransico!" bentak Berlin kesal sekali.

"Tutup mulut mu!" Juna menekap mulut Berlin yang suka berteriak apa bila sedang bicara.

Yang di tekap malah semakin meronta ronta agar ada yang bisa dengar soal omongan nya, Juna rasa nya geram sekali pada Berlin yang banyak tingkah ini.

"Juna!"

Juna tegang seketika karena mendengar suara Damera di belakang diri nya, bisa habis bila sampai ketahuan dan sekarang dia harus mencari jalur lain agar tidak ada masalah yang akan ia hadapi.

"Nona, kekasih saya sedang rewel! masuk lah kedalam mobil dulu, nanti saya akan menyusul." suruh Juna.

"Oh kamu sama kekasih mu." Mera berbalik setelah sempat melihat wajah Berlin.

Maka Mera pun masuk kedalam mobil nya menunggu Juna yang tampak sedang debat dengan kekasih nya, gadis yang cukup cantik dengan potongan rambut sepundak. wajah nya memang sangat antagonis, beda dengan wajah Mera yang kalem.

Comen yang banyak guys, mau kontrak ini bentar lagi.

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

wih si babang jujun ternyata bukan orang sembarangan ya, anak mafia juga kali ya

2025-04-05

2

ρυтяσ✨

ρυтяσ✨

jadi emang bener ya dugongan ku kalo Juna bukan asisten Mera yang sembarangan... dia pasti seseorang yang kuat, dan q berharap kalo dia nanti'y yang akan berjodoh dengan Mera..

2025-04-07

1

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Ada apa Juna? siapa kamu sebenarnya?ketua mafia kah kamu?atau seorang CEO yang sedang menyamar untuk mencari cinta sejati?

2025-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!