Bab 6. Di tampar Sanjaya

PLAAAAK, PLAAAK.

Sanjaya mengamuk dan berulang kali menampar wajah putra nya karena sudah membuat dia begitu malu, pernikahan besar yang sudah di depan mata dan hanya tinggal menunggu detik terakhir tapi malah batal begitu saja. semua rekan bisnis sedang membicarakan hal itu, mereka semua juga tau bahwa Danil lah yang berselingkuh dengan calon adik ipar.

Betapa malu dan terhina nya Sanjaya karena dia sekarang harus menutup wajah apa bila ingin pergi kemana pun, bahkan sebagian rekan bisnis nya yang wanita langsung membatal kan secara sepihak karena ikut geram dengan kelakuan nya Danil, sebagai wanita maka mereka juga turut iba pada Damera.

Damera jelas lebih unggul bila di bandingkan dengan Calista, pekerjaan mapan dan sudah punya usaha sendiri di usia nya yang sudah dua puluh sembilan tahun. Damera hanya kalah muda saja dari adik nya, rombongan pelakor mengatakan bahwa Danil ingin mencoba yang lebih muda dan segar, sebab Mera sudah cukup tua untuk usia perawan.

Tapi hanya sebagian saja yang mengatakan hal itu, karena lebih banyak yang iba kepada Damera dan geram akan tingkah Danil dan Calista. terutama Mama Arum yang sampai kapan pun tidak akan pernah merestui hubungan Danil dan Lista, dia benci pada laki laki tukang selingkuh dan sekarang malah putra nya sendiri menjadi pelaku.

"Aku akan memperbaiki hubungan ku dengan Damera, Pa! dia saat ini hanya sedang emosi saja." Danil berucap pelan.

"Wanita mana yang tidak emosi bila melihat lelaki nya bercinta dengan wanita lain? di mana otak mu, Danil!" teriak Mama Arum sudah kalap.

"Calista menggoda ku saat itu, Ma! jujur saja aku khilaf dan tidak sengaja melakukan nya." Danil mencoba untuk berlindung.

"Jawab jujur pertanyaan ku, apa kau baru pertama kali nya melakukan itu pada Calista?!" Sanjaya menatap Danil tajam.

"Iya, aku tidak pernah berhubungan dengan wanita lain selain Damera." angguk Danil yang sangat ketakutan sekarang.

"Mau sekali atau pun dua kali, kau tetap saja tidak mungkin Mera maafkan!" Mama Arum sudah sangat kesal dengan tingkah Danil.

Danil menelan ludah nya dengan susah payah karena dia agak ragu juga apa kah Damera akan memaafkan, namun dia ingat bahwa Mera sedang mengandung anak nya. tentu kepercayaan diri Danil timbul seketika, sudah pasti nanti Mera akan mau menerima diri nya.

"Aku yakin dia mau menerima ku, lima tahun kami bersama dan pasti nya susah melupakan itu semua." Danil berkata dengan penuh percaya diri.

"Bila aku jadi Damera, tidak peduli sudah berapa tahun pun maka akan tetap ku buang! karena kau berkhianat." geram Mama Arum.

"Aku tidak mau tau ya, mau kau balikan atau tetap bersama. yang penting bisnis ku tidak bangkrut, lebih baik kau memang bersama dengan Mera karena perusahaan dia kian berkembang." tegas Sanjaya.

"Mas! kamu kok malah mengurus bisnis saja, ini masalah Danil belum kelar." seru Mama Arum.

"Terserah dia mau apa, yang penting kau harus dapat maaf nya Damera dan bisa bersama lagi." tegas Sanjaya tak mau tau.

Mama Arum terperangah karena suami nya tetap saja sama dan tidak mau tau soal apa pun selain soal bisnis dia sendiri, mau jungkir balik pun yang ada dalam otak nya hanya lah bisnis saja. sekarang juga dia memaksa Danil untuk berusaha mendapatkan maaf nya Mera, sebab bila tidak maka Sanjaya akan rugi ratusan juta.

"Ingat pesan ku dan kau harus segera dapat maaf dari Mera, awas saja bila kau tidak bisa!" ancam Sanjaya.

"Aku akan berusaha, Pa." angguk Danil yakin sekali.

"Satu hal lagi, kenapa Aira mendatangi rumah sakit kemarin?" Sanjaya menatap Danil tajam.

"Aira datang! mau apa dia datang kerumah sakit, pasti dia menemui kan." teriak Mama Arum.

"Enggak, Ma! aku malah tidak tau kalau Aira kerumah sakit, mana aku tau lah." kilah Danil serius sekali.

"Awas saja bila kamu tetap punya hubungan dengan dia!" ancam Mama Arum.

Danil mengangguk sambil memegangi pipi nya yang memar karena tadi kena tampar oleh Sanjaya, dalam hati dia bertekad akan mendatangi Damera besok dan meminta maaf agar wanita itu mau menerima nya lagi, segala macam cara akan Danil lakukan.

Sebab dalam hati nya juga yakin bahwa Damera masih sangat mencintai diri nya, di tambah ada anak mereka berdua di dalam rahim Damera. pokok nya Danil sudah yakin bahwa besok semua nya akan berjalan mulus tanpa hambatan, bahkan dalam hati nya mengatakan paling lama besok akan memakan waktu satu jam saja untuk membujuk.

...****************...

Calista benar benar marah dengan Papa Bram karena dia merasa sangat di pojokan di sini, sama sekali tidak ada pembelaan yang besar dari Papa nya. menganggap apa yang sudah di lakukan itu salah besar sehingga tidak ada maaf, sekarang malah bertambah pula melihat Damera berjalan memasuki rumah dengan gaya nya angkuh.

"Sialan ini kenapa kembali kerumah ku?!" geram Calista.

Damera memang jarang pulang kerumah ini karena dia punya rumah sendiri, kadang kadang saja pulang untuk tidur di kamar Mama nya yang tertata rapi karena biar pun Bram menikah lagi maka dia menggunakan kamar lain. tujuan nya agar kenangan di kamar itu tidak hilang, maka nya Damera bisa tidur di sana.

"Kenapa kau kesini?!" Calista menyambut dengan tangan di dada.

"Memang nya kenapa? ini rumah ku sehingga bebas saja aku mau pulang!" Damera membuka kaca mata nya.

"Sadar diri kau, ini rumah ku dan kau tidak ada hak di sini." Calista menunjuk wajah Mera.

PLAAAAK.

"Aaaahkk, berani kau menampar ku!" Calista terpekik kencang.

"Seperti nya aku harus menyadarkan mu memang!" Damera cepat naik keatas tubuh Calista yang terjatuh barusan.

"Bangsat!" Calista berusaha mendorong Mera agar jatuh, namun sayang nya tidak kuat.

Plaaaa, Plaaaak.

"Rasakan ini, mulut mu sangat kurang ajar!" Damera menampar wajah Calista berulang kali.

"Lepaskan akuuuu, aaaahkkk sialan!" Calista terus saja berontak.

Damera kian semangat saja saat menghajar karena sakit hati memang sangat luar biasa pada tingkah adik nya, bahkan sekarang Mera merogoh sepatu nya yang runcing. Calista menjerit histeris karena tau apa yang akan Mera lakukan, tak akan dia mau menerima pukulan itu sehingga berusaha melawan.

Sraaak.

Leher Mera luka juga karena di cakar dengan Calista yang berkuku panjang, membuat Mera kian naik darah di buat nya. Juna juga ada di sana dan diam saja, karena ia ingin Nona nya melampiaskan rasa sakit hati yang amat besar pada sang adik.

Duaaaak, Duaaaaak.

"Aaaahhk, tolooooong! Papaaaaa, tolong aku." Calista menjerit jerit kesakitan.

"Tidak akan ada yang menolong mu, kau pantas di hajar." Damera terus saja memukul walau Lista sudah berdarah.

"Cukup, Nona." Juna mendekati Damera yang masih belum puas.

"Tidak akan, rasakan ini!" pekik Damera ingin mencolok mata nya Lista.

Juna sigap mengangkat tubuh kecil Nona nya agar tidak kebablasan, yang di angkat terus saja berontak dan berteriak agar Juna melepaskan. namun tidak di turuti dengan asisten nya, karena dia tau Damera sedang kalap.

Selamat pagi guys, hari ini kita akan keluar yang terbaru di genre horor. dengan judul PENGANTING SETAN, sebab yang itu banyak peminat ya, nanti semua bakal othor buat cuma ya satu satu dulu.

Terpopuler

Comments

ρυтяσ✨

ρυтяσ✨

bapak'y lebih mementingkan bisnis'y dari pada membela Mera yang teryata adalah korban🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️andai kau ( Sanjaya )punya anak perempuan apa kau tak takut bila kejadian itu menimpa anak mu, apa kau akan menerima maaf'y...bener" baj***** kau Danil


good job Mera, lakukan lah dengan baik dan cantik jangan buru" dalam menjalankan misi'y

2025-03-27

2

Ela Jutek

Ela Jutek

uhuyy keren Ra, bikin mampus sekalian tu adik dakjal mu itu. di kira gampang mo di tindas terus

2025-03-27

2

Inggri

Inggri

padahal biarin aja dulu juna biar sepatu mera nyolok mata adiknya 🤭, thor lanjut 😊

2025-03-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!