Damera girang sekali karena mendapatkan apa yang ia inginkan, walau dia sama sekali tidak tau dari mana Juna mendapatkan kedondong yang taruhan nya adalah harga diri ini. yang penting bisa makan buah ini, Mera sama sekali tidak tanya mau dapat dari mana atau pun beli nya di mana, itu pun sudah merutuk panjang pendek.
Sebab Juna membutuhkan waktu sampai tiga jam hanya untuk cari kedondong, sebab buah tersebut sangat langka dalam minggu ini. andai saja Juna tidak mencuri di rumah itu, maka ia tak akan bisa memenuhi ngidam nya sang Nona, untung nya masih bisa mencuri walau sempat akan ketahuan oleh para bocah.
"Lama banget kamu cari nya, untung aku masih mood mau makan!" rutuk Damera.
"Ya harus di makan dong, saya susah mencari nya." Juna berseru cepat.
"Cuma cari kedondong apa susah sih, Jun!" sewot Damera yang tidak tau perjuangan nya Juna.
"Susah, pedagang tidak ada yang jual karena langka." jelas Juna.
Mera tidak lagi menanggapi nya karena sibuk memakan kedondong dengan bumbu rujak yang sangat pas di lidah nya, Juna sudah membayangkan bahwa hidup nya tidak akan tenang selama kehamilan Nona nya. ini baru kedondong saja yang di minta, bagai mana bila nanti malah minya yang lain dan susah di cari.
"Hari ini kita jadi kesana, Nona?" tanya Juna hati hati.
"Ya, tunggu aku selesai makan baru kita kesana." angguk Damera.
"Itu duri nya jangan di makan!" pekik Juna ngeri melihat Mera menggigiti duri kedondong.
"Sibuk saja, diam lah sana!" Mera malas acara makan nya di ganggu oleh Juna.
Untung kesabaran Juna seluas samudra dan selalu saja menuruti apa yang Mera mau, dia pun pergi dengan wajah kesal apa bila ingat bagai mana cara nya maling kedondong. harga diri menjadi taruhan demi sang Nona yang sedang mengandung, andai saja Mera punya suami maka tak akan Juna susah begini.
"Kok cemberut saja, udah makan belum?" tegur Amel pada Juna.
"Sudah." Juna menjawab singkat karena malas.
"Yaaah padahal aku mau ajak kamu makan, masa cepet sekali kamu makan." Amel merajuk manja agar Juna suka.
"Pergi lah, aku sudah kenyang." malas sekali Juna mau menanggapi nya apa bila ada wanita menggatal begini.
Asisten yang sangat dingin ini punya banyak penggemar karena wajah nya yang sangat tampan, begitu banyal wanita antri namun tidak ada satu pun yang bisa membuat Juna tunduk takluk. padahal kabar beredar tentang diri nya sudah tidak bagus, sebab banyak yang menganggap bahwa Juna adalah homo sehingga tidak pernah tertarik pada seorang wanita.
Tapi Juna nya bodo amat mau di gosip bagai mana juga, sebab dia merasa tidak melakukan nya sehingga tidak perlu pula sibuk konfirmasi. lebih baik fokus dengan pekerjaan nya, apa lagi sekarang tugas ia akan semakin banyak setelah Mera mengandung dan mulai mengidam yang aneh aneh.
"Jun, kita pergi sekarang." Mera muncul dan sudah rapi.
"Sudah habis kah dondong nya?" Juna menatap Mera.
"Masih ada dua lagi, nanti baru ku makan kalau sudah dari sana." jawab Mera.
"Ya sudah, mari kita berangkat sekarang." angguk Juna setuju.
"Pastikan dia tidak tau, aku akan membuat dia menderita lewat jalur apa pun!" tegas Mera sambil berjalan.
"Aira pasti sedang mengamuk pada Danil, kabar pernikahan mereka sudah di umumkan satu jam yang lalu." ujar Juna.
"Ternyata Sanjaya bergerak cepat, pasti nya dia malu apa bila membiarkan kabar muncul besok pagi." seringai Damera bisa menebak apa yang Sanjaya pikirkan sekarang ini.
Juna juga berpikir yang sama soal itu, Sanjaya akan sangat malu apa bila wartawan memunculkan berita lebih dulu besok pagi. jadi ia sengaja menyebarkan berita bahw Danil dan Calista akan segera menikah, walau pun besok berita akan keluar tapi dia merasa sudah aman apa bila mengeluarkan pengumunan lebih dulu soal pernikahan sang putra.
...****************...
Sesuai dengan Mera dan Juna katakan sebelum nya, Aira mengamuk di apartemen karena mendengar kabar bahwa kekasih nya malah akan menikahi Calista. sudah jelas rencana mereka akan hancur berantakan, karena pernikahan dengan Calista ini sama sekali tidak ada di lama rencana yang mereka buat selama bertahun tahun.
Semua ini karena sikap jalang nya Danil saja sehingga malah hadir Calista dalam rencana mereka, Aira mengamuk dan melempari Danil dengan barang barang yang ada di apartement untuk meluapkan rasa marah dan juga emosi nya. Calista belum tentu akan dapat harta banyak, sebab dia hanya anak bungsu sehingga bagian nya sudah pasti tidak sebanyak Mera.
Kalau Mera sudah pasti sangat banyak, selain dari warisan dia juga punya harta sendiri. hal itu lah yang membuat Aira dan Danil sekongkol untuk mendapatkan harta nya Mera, apa lagi kekayaan keluarga Danil tidak sebanding dengan kekayaan nya Bram. satu hal pasti nya lagi, keluarga Danil tidak merestui hubungan Aira dan anak mereka.
"Gila, kau jalang tidak tau diri!" Aira masih mengamuk.
"Dengar kan aku dulu, ini juga tidak aku pikirkan sebelum nya." Danil tak berkutik menghadapi kemarahan Aira.
"Otak mu di pakai, Danil! sudah tau rencana kita berantakan gara gara dia dan kau batal nikah dengan Mera itu juga gara gara dia, tapi kau malah mengulang lagi bersama dia." jerit Aira.
"Saat itu aku tidak bisa menahan diri, nafsu ku sangat luar biasa." Danil juga bingung.
"Alasan ku saja karena kau memang jalang! tidak cukup dengan ku, kau juga meniduri Mera dan tambah pula Calista." pekik Aira.
"Aku tidur dengan Mera itu atas saran mu! bagai mana bisa sekarang malah kau tidak terima." Danil emosi juga lama.
"Memang aku yang menyuruh mu, tapi kau senang hati menerima nya dan lari pula pada Calista!" geram Aira.
"Aiiihh, Bangsat!" Danil mengumpat karena dia pun sangat pusing.
Semua nya jadi tidak berjalan sesuai dengan rencana, sangat berantakan dan sekarang malah harus menikahi Calista pula. Aira tidak bisa menerima ini, sebab dia tidak tau nanti akhir nya akan bagai mana.
"Apa kita akan tidak bisa bersama, bagai mana dengan Hanzel?" Aira menangis lemas.
"Kamu jangan panik dulu, aku juga sedang memikirkan nya." Danil tertunduk di sofa.
"Huhuhuhuuuu, kenapa kita harus begini? kenapa jalan kisah kita sangat rumit, apa salah ku sebenar nya." isak Aira.
Danil berdiri dan memeluk kekasih nya yang pertama, Aira adalah cinta pertama nya Danil dan mereka sampai menjalin hubungan yang sangat serius. namun orang tua Danil malah melarang nya karena Aira hanya lah gadis miskin dan tidak berpendidikan tinggi, padahal kala itu Aira sudah mengandung tujuh bulan akibat perbuatan mereka yang melenceng jauh.
Udah lebaran kedua ni guys, tapi maaf ya belum bisa up banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Nung Nuraeni
Minal Aidzin Walfaizin Mak Thor dan buat teman teman onlinku semuanya,, klau di arab itu seblm lebaran dan setelah dua hari lebaran ini sibuknya melebihi orang mau hajatan... kalau badanku buatan China mungkin udah amburadl saking cape dan lelah nya sampe belum sempat mau vc keluarga juga
2025-04-01
0
Ela Jutek
gak papa mak, pasti masih ke tempat sodara kan. ntar kalo dah selesai baru kasih 10 ote😉
2025-04-01
1
YuniSetyowati 1999
G Popo Thor.Yg penting up.
Kue nastau masih Thor?ini aku selama libur kerjaku cuma makan nastar bisa dipastikan setelah hari raya harus nguras lemak banyak deh 😁
2025-04-01
1