Damera menatap Danil yang sama sekali tidak punya malu sehingga sampai datang kekantor nya hanya untuk membujuk agar Mera mau menikah lagi dengan dia, membuat gadis ini begitu muak dan sadar bahwa Danil bukan lah pria yang baik memang. dari wajah nya sama sekali tidak ada rasa bersalah, tentu Danil kesini hanya untuk kelangsungan hidup dia bersama Aira.
Ada rahasia besar yang sudah Damera ketahui dan dia bisa menjadi kan nya alat untuk balas dendam, rasa sakit ini tidak akan ia tanggung sendirian karena semua yang menyakiti nya harus merasakan apa yang di nama kan pembalasan. bukan cuma Mera saja nanti nya yang akan merasakan sakit, mereka semua juga harus.
Sekarang Danil dan Aira boleh merasa aman karena menganggap tidak ada satu orang pun yang tau akan rahasia mereka, padahal Mera siap menjadi bom kapan saja yang bisa meledak. tak akan dia menjadi wanita kalem yang klemer lagi, walau memang itu sebenar nya adalah sikap dia sebelum nya.
Juna juga ada di ruangan ini mengawasi tingkah Danil yang begitu percaya diri untuk mengajak Damera untuk bersama lagi. entah di mana otak pria satu ini, karena dia sungguh tidak tau malu sekali pada orang yang sudah di sakiti hati nya atas ulah nya yang sangat memalukan.
"Mari kita sama sama lagi dan melupakan apa yang sudah terjadi, Sayang." Danil berkata enteng saja.
"Melupakan? mulut mu gampang sekali bicara agar aku lupa, kau pikir itu bukan masalah besar!" sengit Damera.
"Calista menggoda ku duluan, aku sudah berusaha menolak nya dan memang pada akhir nya aku tidak sanggup juga! Jun kau paham kan apa yang ku rasakan, kita sama sama pria." Danil merasa dia pantas tergoda.
"Tergantung pria nya juga, bila yang murahan maka akan gampang tergoda." jawab Juna membuat Danil mendelik.
"Tidak usah sok suci ya kau, orang miskin saja banyak sekali lagak mu!" Danil menghina Juna karena tidak sependapat dengan dia.
Juna cuma menyeringai saja karena dia merasa tidak pantas untuk debat dengan pria ini, Mera juga tertawa setelah mendengar ucapan Juna barusan karena memang rasa nya sangat pas. Danil yang geram malah semakin mendekati Mera, tapi bukan untuk minta maaf.
Sebab Danil merasa itu bukan lah salah nya yang sampai harus minta maaf pada Mera, pria seperti ini memang seolah tak pernah merasa salah, orang orang yang ada di samping nya lah yang sudah salah. sekarang pun sama, Danil malah menyalahkan Calista yang sudah menggoda diri nya duluan sehingga mereka sampai berhubungan badan.
"Aku baru pertama kali itu melakukan dengan dia, sebab kami memang tidak ada hubungan." tegas Danil.
"Lalu di mana otak mu saat kau melakukan nya? satu jam lagi, Danil! hanya tinggal satu jam kau akan menikahi aku, lalu bila aku tidak tau maka kau akan lanjut menikah dalam keadaan sudah berzina." Mera tertawa miris.
"Itu cuma salah paham saja."
"Salah paham apa, Bangsat! kau pikir aku bodoh sekali, kau berniat menikahi aku hanya demi harta." bentak Damera sembari menggebrak meja.
"Damera." Danil syok melihat sisi Damera yang bisa berubah menjadi sangat galak dan juga ganas saat marah.
"Berhenti memanggil nama ku dengan mulut hina mu! kita tidak ada hubungan apa apa lagi, berhenti mengganggu ku." bentak Damera maju satu langkah.
"Kau boleh marah padaku sampai memutuskan hubungan, tapi ingat lah bahwa benih ku ada di dalam rahim mu!" sengit Danil.
"Aku sudah menggugurkan nya!" sahut Damera lantang.
Danil terperangah tidak percaya bahwa Damera sudah mengambil tindakan itu pula kepada janin mereka, sudah pasti sekarang Danil kehilangan senjata untuk mendekati Damera apa bila bayi di dalam kandungan sudah tidak ada lagi. padahal itu lah yang mau di jadikan senjata, namun ternyata malah tidak ada lagi di dalam perut sana.
"Kenapa kau melakukan nya, Mera?!" Danil mengguncang tubuh Damera.
"Itu hak ku untuk melakukan apa saja, lagi pula aku tidak sudi mengandung benih mu." jawab Mera.
"Kau gila!" teriak Danil sangat putus asa.
Praaaak.
Table sign menghantam kening Danil dengan sangat kuat, benda itu cukup kuat karena terbuat dari kayu yang di lapisi kaca bertuliskan nama Damera. malah sekarang menghantam kening Danil sehingga koyak dan mengucurkan darah, Juna sigap menarik tubuh Nona nya dan dia berdiri di depan Mera yang agak syok juga melihat darah dari kepala nya Danil.
"Tenang lah." Juna memegang tangan Damera yang dingin karena takut.
"Bangsat kau, DAMERA!" Danil berteriak marah setelah melihat darah yang keluar.
"Pergi lah sekarang, Tuan! Nona tidak ingin kembali lagi pada anda, sebaik nya anda menjaga sikap." Juna berkata serius.
"Pembantu seperti mu berani sekali mengusir ku ya, memang nya kau tidak lihat aku siapa?!" sentak Danil yang kliyengan karena di geprak Mera.
"Panggil saja satpam." suruh Damera.
Namun Juna tidak butuh satpam untuk melindungi Nona nya, dia sendiri yang menarik lengan Danil dengan sangat kasar karena terbawa emosi juga. setelah di keluarkan malah Danil kian naik darah, berteriak mengancam Damera dengan di lihat banyak nya karyawan mantan calon istri nya.
"Bangsat kau, Damera! tunggu saja, kau akan mengemis meminta kembali padaku." teriak Danil.
"Dia kok parah sekali begitu." bisik karyawati melihat Danil.
"Apa kau lihat lihat, kerja saja kau yang benar biar tidak melarat!" sentak Danil penuh emosi jiwa.
"Astagfirullah, untung lah Bu Mera tidak jadi menikah dengan dia." karyawati tadi mengusap dada nya.
Danil pergi dengan hati yang sangat marah serta malu karena di tolak begini, padahal dia tadi mengira nya Damera akan mau menerima dia setelah di beri rayuan maut. sebab setau nya Mera sangat mencintai diri nya, namun ternyata salah karena Mera memang sudah kecewa, bahkan anak mereka pun sudah di gugurkan.
"Bangsaaat! tak akan ku biar kan kamu membuang ku begini, Damera." kesal Danil memukul stir.
"Dia memang tidak mau menerima kamu?!" Aira yang sudah di dalam mobil bertanya pelan.
"Bahkan bayi itu saja dia gugurkan." jawab Danil marah.
"APA?!" Aira ikut kaget mendengar Mera sudah menggugurkan bayi nya.
"Sialan, akan susah untuk meminta dia kembali." geran Danil.
Aira masih tidak percaya bahwa Mera akan menggugurkan kandungan nya, sebab malam itu dia mengatakan akan membesarkan anak nya sendirian karena sudah punya uang juga, walau tanpa Ayah maka Mera yakin dia bisa membesarkan anak nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Ela Jutek
haaa puas sekali ya Ra, kerenn pecah pecah tu pala
2025-03-28
2
ρυтяσ✨
Dasar manusia hina dan munafik...setelah ketahuan selingkuh pun dengan bangga'y mendatangi Mera untuk kembali bersama 🤧🤧😑😑hellooo... laki" g hanya u saja, sudah ada belang sekali main 3 wanita ko ya g sadar diri, ini mah kalo sudah MATI baru tau rasa🤭🤭🤭🤭eeeee
2025-03-28
1
Apriyanti
rasakan kau Danil,,maka nya jgn belagu celap celup Sono sini giliran kergok gak mau salah,, lanjut thor 🙏
2025-03-28
0