Bab 13

Dion hampir terjerembab gara gara pukulan Doni di pipinya.

"Dengar dulu penjelasan aku, jangan main pukul aja." frustasi Dion.

"Penjelasan apa lagi? sudah jelaskan tadi." marah Doni.

"Ma." panggil Dion kepada sang mama

Terlihat wajah kecewa sang mama, membuat Dion semakin bersalah.

"Sudah lah Ion, nggak usah cari alasan lagi, kan kamu sendiri yang bilang nggak mau punya anak." ucap Diana memperkeruh suasana.

"Diam! bangsat!! " maki Dion makin marah kepada Diana.

Membuat Diana terjangkit kaget.

"Aku bukan tidak ingin mempunyai anak dengan Arumi ma, tapi saat itu Arumi masih Kuliah, dia sedang sibuk menyelesaikan kuliahnya, dan di tambah umurnya yang masih muda, aku nggak tega melihat dia kecapean mengurus anak kami, aku masih ingin melihat istri ku bebas menikmati hidupnya, aku hanya ingin menunda sampai istriku siap, itu saja" ucap Dion penuh kesungguhan, tidak terlihat sama sekali keraguan di wajahnya.

"Apakah, kamu sudah bertanya sebelum mengambil keputusan seperti itu, pada istri mu? " sinis sang mama.

Dion hanya menggeleng lemah, memang dia tidak membicarakan keputusannya itu kepada sang istri.

"Dasar, goblok! " maki sang papa.

Dion semakin menunduk dalam mendengar makian sang papa.

"Kamu." tekan tuan Aditya menatap tajam kepada Dinda, "Jangan pernah datang kerumah kami lagi, dan jangan pernah mendekati anak anak saya lagi, saya tidak sudi keluarga saya berdekatan dengan orang yang tidak tau malu seperti kamu." tekan tuan Aditya dengan sangat tegas kepada Dinda.

Deg...

Jantung Dinda berdetak lebih kencang mendengar ultimatum dari tuan Aditya itu, bagaimana bisa dia jauh dari keluarga Erlangga itu, selama ini keluarga itu lah yang menjadi pohon uangnya, klau dia di larang dekat dekat dengan mereka, otomatis keuangannya bakal hilang dong, tentu saja Dinda tidak mau.

"Tan..." panggil Diana dengan wajah memelas, biasanya nyonya Lia akan luluh dengan wajah memelasnya itu.

"Apa yang di bilang suami saya itu benar Diana, menjauh lah dari keluarga saya, saya tidak menyangka klau kamu sejahat ini kepada menantu saya, tega teganya kamu merusak rumah tangga anak saya, benar benar tidak tau diri, kurang apa saya sama kamu Hu...." ujar nyonya Lia yang tidak perduli dengan wajah memelas Diana itu.

"Tutup akses dia keperusahaan kita pa, dan juga ke perusahaan Dion, mama nggak sudi melihat dia lagi, sudah di kasih hati, malah minta jantung, dia pikir dia siapa, hanya anak tetangga yang kita anggap anak, karena belas kasihan dengan kehidupan orang tuanya, namun anaknya tidak tau diri seperti ini, sudah benar kau hidup pas pasan di luar sana, biar tau dari mana asal mu itu." sarkas nyonya Lia.

Deg....

Diana syok mendengar kata kata pedas dari nyonya Lia itu, hampir saja dia limbung mendengar kata kata sarkas nyonya Lia itu, dia tau Nyonya Lia memang lah orang yang sangat angkuh, apa bila orang lain mengusil keluarganya namun akan baik apa bila orang itu juga baik kepadanya.

"Tante, jangan begini dong, aku tau aku salah, aku minta maaf untuk itu, tapi jangan jauhi aku, aku mohon." pinta Dinda dengan wajah mengibanya.

"Kau pikir degan minta maaf begitu, menantu saya bisa kembali hu..." geram nyonya Lia.

"Apa hebatnya dia tante, dia gadis kampung dan nggak ngerti apa apa, mendingan aku ini yang terpelajar, kuliah ku juga sama dengan Dion, tidak seperti gadis itu." sela Dinda tidak tau dirinya.

Plak....

Satu tamparan melayang ke pipi Diana.

"Siapa yang kau bilang tidak terpelajar, jangan samakan menantu baik ku itu dengan kau yang kelas rendahan, sudah lah miskin tapi banyak gaya, menyesal saya mengenal kau, andai saya tidak membiayai kuliah kau itu, mungkin kau hanya akan mengantongi ijazah SMK paling tinggi, itu klau orang tua kau mampu." hina nyonya Karin.

Bukan hanya sakit di pipinya bekas tamparan nyonya Lia, tapi hati Diana jauh lebih sakit, mendapat tamparan dan juga hinaan dari nyonya Lia itu, satu tangannya memegang pipinya yang terasa kebas akibat tamparan nyonya Lia, dan satu tangannya meremas ujung bajunya menahan amarah dan juga rasa sakitnya, dia menatap nyonya Lia dengan tatapan berkaca kaca dan tatapan sulit di artikan.

"Aku benci tante." gumam Diana.

"Dan saya lebih sangat membenci orang yang tidak tau di untung dan tidak tau diri seperti kamu." sarkas nyonya Lia.

"Sudah lah... Pergi saja kau dari rumah kami, dan jangan pernah menginjakan kaki mu itu di rumah dan maupun di perusahaan kami." usir tuan Aditya.

Namun Diana masih tetap berdiri di sana, tanpa perduli dengan pengusiran itu, berharap Dion mau membantunya, namun harapannya tinggal harapan, karena Dion hanya acuh, bahkan tidak perduli sedikit pun.

"Wooiii.... Ngerti bahasa manusia nggak sih loe... Sudah di usir masih saja diam di situ, pergi sana, apa yang loe tunggu hu.... Nunggu belas kasihan abang, jelas itu tidak mungkin, loe nggak liat dia lagi galau mikirin bininya, di sini loe sadar diri harusnya, loe itu nggak ada artinya bagi abang gue." sinis Yasmin yang geregetan melihat Diana itu.

Sungguh emosi Diana makin memuncak mendengar ucapan sarkas bocah ingusan itu, tapi dia tidak bisa melawan saat ini, karena tidak ada satupun yang berpihak padanya, bahkan Dion sendiri tidak perduli dengan dirinya.

"Huusss... Sana pergi." usir Yasmin mengibaskan tanya.

Diana menatap Yasmin dengan tatapan sinisnya.

"Ngapain natap gue kaya gitu, apa lagi yang loe tunggu, ngarep banget ya abang gue perduli sama loe, noh... Loe lihat dia justru sibuk mencari keberadaan istrinya." cibir Yasmin menunjuk sang abang, yang sedang sibuk mengutak atik HP dan bertanya pada orang orang yang dia kenal melalui HP untuk menyakan Arumi.

Sungguh hati Diana makin bergejolak mendengar ucapan Yasmin, apa lagi melihat Dion yang sama sekali tidak perduli dengan kehadirannya di situ, bahkan saat dia di sakiti oleh orang tua Dion, Dion hanya diam tanpa berniat membantunya, dia malah sibuk sendiri dengan hpnya.

Karena tidak ada yang bisa di harapkan oleh Diana, akhirnya dia keluar dengan perasaan kecewa, keinginannya tidak berjalan mulus, justru kini dia tidak lagi di anggap oleh keluarga kaya raya itu, lalu bagaimana nasibnya setelah ini, sungguh Diana tidak siap untuk menghadapi semua ini.

Bersambung....

Haii... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Selviana Ningsih

Selviana Ningsih

next thor aku sllu nunggu updatenya🤭🤭

tp maaf agak bnyak typo nama jd bingung pas bc
mungkin nnt bisa dkoreksi🙏🙏

2025-03-27

0

Ma Em

Ma Em

Diana jadi orang tuh harus tau diri darimana kamu berasal jgn mentang2 disayang sama mamanya Dion eh malah ngelunjak maksud hati mau jadi menantu di keluarga kaya eh ujung2 nya malah zonk .

2025-03-27

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

next ceeitay di skip aja thoor,,sdj beberapa bln atau th gitu biar ceritsy arimi sdh lahiran dan sukses

2025-03-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!