Bab 6

"Arumi..! " panggil seseorang melambaikan tangannya ke arah Arumi yang baru datang di restoran tempat dia dan temannya janjian.

Arumi tersenyum dan melangkah kan kaki kearah sahabatnya dengan langkah anggunnya, walau sudah berumur 24th, tapi wajah Arumi cantik dan imut itu masih terlihat seperti anak SMA.

"Sorry, aku terlambat." ucap Arumi merasa bersalah.

"Santai aja, kita juga baru sampai kok." sahut teman Arumi itu.

"Do, malah bengong." Lisa menyenggol lengan Aldo yang masih bengong menatap Arumi.

"Ehhh... Maaf maaf, gue masih terpesona nih sama calon janda, kenapa itu muka nggak pernah keliatan tua, padahal sudah bersuami, tapi wajah masih kaya anak SMA." kekeh Aldo geleng geleng kepala menatap kagum ke arah Arumi.

"Dasar loe Do, istri orang itu, masih aja di gombali" kekeh Lisa, memang Lisa seorang perempuan pun sama, sama mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang satu itu, kulit putih mulus, wajah imut, rambut panjang sepunggung hitam mengkilap di kuncir kuda, sungguh dia terkesan sangat imut.

"Bentar lagi juga jadi janda kok, kudu di pepet dari sekarang, dari pada di ambil orang lagi, tau sendiri dari masa sekolah sampai kuliah gue udah cinta sama dia, tapi sayang dia di jodohkan sama orang lain, terpaksa cintanya gue pendam dalam hati deh." jujur Aldo yang memang menyukai Arumi sejak masih duduk di bangku sekolah itu.

"Senang amat Do, denger gue mau menjanda." canda Arumi.

"Sebenarnya nggak senang juga sih, tapi klau pernikahan yang loe jalani nggak bahagia membuat loe menderita, ya lebih baik loe pisah aja, gue nggak terima gadis yang gue suka harus menderita, dan gue tau loe masih banyak mimpi yang belum loe capai selama ini." ucap Aldo terus terang.

"Bisa aja loe Do, move on move on, ehhh... Tapi makasih loh loe perhatian sama gue" kekeh Arumi pada akhirnya.

"Perhatian karena ada maunya, coba sama cewek lain mana dia perhatian, mau nyungsep ke jurang di depan matanya juga nggak akan dia perduli, tapi dengar nama loe aja, kupingnya lansung berdiri." Lisa.

Arumi hanya geleng geleng kepala, sementara Aldi hanya tersenyum kikuk, memang itu kenyatanya.

"Lansung ke topik aja lah, nggak kelar kelar klau kaya gini." ujar Arumi mengalihkan pembicaraan mereka.

"Jadi gimana? kamu yakin mau menggugat cerai suami kamu? " tanya Lisa serius, dia yang akan menjadi pengacara sahabatnya itu.

"Iya." mantab Arumi.

"Apa kamu nggak mau memberi waktu untuk suami mu berubah? " tanya Lisa lagi.

"Tidak, aku rasa sudah cukup waktu ku terbuang sia sia selama tiga tahun ini, mengorbankan cita cita ku, menjadi istri yang baik dan penurut, tapi tidak di hargai, buat apa lagi aku bertahan." mantab Arumi tanpa ada keraguan sedikitpun.

Aldi hanya menatap sendu kearah wanita pujaan hatinya, dia tau tidak akan muda baginya untuk mendekati Arumi, apa lagi status mereka yang berbeda, dia tau banget sifat keluarganya yang terlalu banyak pilihan, setidaknya dia bisa membantu Arumi keluar dari masalahnya, dan melindungi wanita cantik itu sebagai sahabat.

"Baiklah, apa kamu mau menuntut harta gono gini? " tanya Lisa lagi.

"Tidak ada, untuk apa menuntut harta, lepas dari dia saja sudah baik untuk gue, gue masih punya tangan dan kaki, gue masih bisa bekerja untuk menghidupi diri gue sendiri, itu tidak akan susah, loe tau sendiri diam diam gue juga punya kerjaan tanpa orang tau, kecuali kalian berdua." ucap Arumi santai.

Memang benar, Arumi kerja di perusahaan Aldi, walau kerja lepas, tidak perlu datang ke perusahaan dia hanya perlu mengerjakan pekerjaannya dari rumah.

"Baiklah gue akan urus secepatnya, tolong kamu isi formulir ini, lengkapi semua persyaratannya." Lisa menyodorkan formulir ke hadapan Arumi.

"Ok." dengan cepat Arumi mengisi formulir itu, tanpa ada keraguan, Lisa dan Aldi hanya saling tatap, dan Lisa hanya bisa mengedikan bahunya.

"Setelah cerai, apa rencana loe? " tanya Aldi.

"Klau gue masih di kota ini, gue yakin mas Dion pasti akan terus mengusik hidup gue, dan itu juga tidak akan mudah bagi gue mencari kerja, loe semua kan tau, keluarganya orang berpengaruh di negeri ini." ucap Arumi sedikit sendu, dia yakin laki laki itu akan mempersulit dia mencari kera, klau Dion tau bahwa dia di bantu Aldi, bukan tidak mungkin perusahaan Aldi juga akan di ganggu oleh suaminya itu, Arumi tidak ingin teman temannya akan kena imbas ulahnya, lebih baik dia menjauh dari kota ini.

"Gimana klau loe ikut sepupu gue ke luar negeri, loe bisa kerja di perusahaan di sana." usul Aldi.

"Apa bisa? " ucap Arumi ragu.

"Bisa." ujar Aldi meyakinkan.

"Takutnya mas Dion bisa melacak keberangkatan gue." keluh Arumi.

"Loe tenang aja, nanti gue bicara sama sepupu gue." ucap Aldi sungguh sungguh.

"Baiklah, makasih ya, atas bantuan kalian, klau nggak ada kalian, gue nggak tau hidup gue kaya apa." lirih Arumi berkaca kaca.

"Apa sih, kita udah kaya sodara loh." kekeh Lisa menepuk tangan Arumi.

"Ohh... Iya, berapa biaya yang harus gue bayar? " tanya Arumi.

"Nggak usah, free klau sama gue mah." kekeh Lisa.

"Ihh... Nggak enak lah gue, masa gratis sih." ucap Arumi.

"Bayarannya, cukup loe hidup bahagia, itu sudah cukup buat gue." ucap Lisa tulus.

Arumi lansung memeluk Lisa dengan sedikit erat.

"Loe memang sahabat terbaik gue." ucap Arumi.

"Pelukan mulu, gue nggak di ajak." ucap Aldi memelas.

"Ihh... Ogah!! " sahut dua wanita itu.

Aldi terkekeh melihat wajah galak ke dua wanita itu.

"Ya sudah, kita makan siang lah, hampir dingin ini makanan." ujar Aldi.

Akhirnya ke tiga sekawan itu makan dengan hikmat, sesekali mereka tetap terlibat obrolan.

"Kakak..." panggil seseorang ke arah Arumi.

"Loh... Adek. " kaget Arumi dengan kedatangan Yasmin.

"Ahh... Benaran kakak, kirain aku salah orang. " senang Yasmin.

"Adek sama siapa? " tanya Arumi lembut.

"Sendiri, tadi pulang cepat, ya udah aku ingin makan dulu di sini, ehh... Nggak taunya ada kakak di sini." cerocos Yasmin tanpa di minta.

"Ya udah, maka bareng kakak aja." tawar Arumi.

"Boleh? aku nggak ganggu kakak kan? " jawab Yasmin sedikit ragu.

"Nggak kok, kami cuma makan siang doang." jawab Arumi.

"Ya udah deh, klau gitu, dari pada makan sendirian kan nggak enak." kekeh Yasmin menarik salah satu bangku yang ada di sebelah Arumi.

Bersambung....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘🥲

Terpopuler

Comments

Noey Aprilia

Noey Aprilia

Naahhh....
ide bgus tu.....mnding k luar negri aja,biar dion ga bs ktmu arumi lg....
mniml bkin dion stres dlu lh krna khilangn....

2025-03-19

0

Audrey Chanel

Audrey Chanel

lanjut kakak

2025-03-19

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

lanjuut

2025-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!