Bab 10

Dion berjongkok mengambil benda yang jatuh ke lantai.

Deg....

Jantung Dion berdetak lebih kencang, saat melihat benda yang di tangannya.

Dion menggelengkan kepala lemah.

"Tidak" gumam Dion dengan tangan bergetar.

Dion terduduk lemas di lantai, melihat cincin dan kartu black card Arumi yang tidak pernah Arumi tinggal selama ini, Arumi selama ini memakai cincin nikah mereka, tanpa pernah membukanya selama ini, namun apa ini? pikiran Dion melayang kemana kemana.

"P-pak..." panggil Tejo sedikit takut.

"Istri saya benaran pergi ya? " lirih Dion dengan tatapan mata sayunya.

"M-mungkin ibu ada perlu keluar, pak." sahut Tejo ragu.

"Tidak, istri saya pergi karena ulah saya." ujar Dion menggelengkan kepalanya, dia sadar istrinya pasti pergi karena dirinya tadi, andai dia menurut kepada sang istri, tidak perlu pergi menemui Diana, pasti istrinya masih ada di rumah ini.

"Kita cari yuk... Pak, semoga aja ibu belum jauh." ajak Tejo.

Dion mengangguk dan berusaha berdiri dengan memegang pinggiran meja, namun belum sempat dia untuk berdiri, namun sudah mendapatkan sebuah kertas dengan tulisan tangan sang istri.

Tanpa banyak drama, Dion lansung membaca surat yang di tinggal sang istri.

Assalam mu'alaikum, mas.

Mungkin saat mas membaca surat ini, aku sudah pergi jauh, dan tolong jangan cari aku, mulai lah hidup baru dan cari kebahagian mas sendiri, begitu pun dengan aku, aku akan mencari kebahagianku sendiri.

Maaf, aku pergi dengan cara seperti ini, aku tau ini tidak benar, tapi aku terpaksa melakukannya, karena klau aku minta izin sama mas, mas pasti akan melarangku.

Sejujurnya, aku sudah memberi banyak waktu untuk mas, tapi mas tidak menghargai waktu yang aku berikan, bahkan di saat hubungan kita masih tidak baik baik saja, mas masih memikirkan sabahat mas, dari pada aku istri mas, lalu... Untuk apa aku bertahan dengan hubungan ini, lebih baik kita selesaikan saja hubungan ini, agar kita bisa mencari kebahagian masing masing.

"Oh... Iya, tolong sampaikan maaf ku sama mama papa, Doni, dan Yasmin, aku pergi tanpa pamit, mungkin mereka akan marah kepada ku, tapi ngga apa apa, aku bisa terima semua itu.

Sekali lagi, hidup lah lebih baik lagi, suatu saat nanti, andai mas berumah tangga lagi, mohon mas perhatikan istri mas, sayangi dan cintai dia, perlakukan dia lebih baik dari pada mas memperlakukan teman mas itu, agar istri mas merasa di hargai dan di cintai.

Sampai di sini aja ya mas, aku nggak bisa berkata panjang kali lebar lagi, dan tolong mas tanda tangani surat cerai kita, tolong jangan di persulit ya, aku memilih menyerah, mas. Dari hubungan tidak sehat ini.

Sekian dan terimakasih.

Wassalam

Arumi Larasati.

Tubuh Dion kembali ambruk ke lantai, air matanya meleleh membasahi pipinya, Dion meremas surat yang baru saja dia baca.

"Nggak, aku nggak akan pernah menceraikan kamu Arumi, kamu adalah satu satunya istri, tidak akan ada seorang laki laki pun yang bisa mendapatkan kamu selain aku." gumam Dion menahan sesak di dadanya, tangannya mengepal sangat kuat, hingga urat uratnya keluar, dan buku buku tangannya sampai memutih.

Tejo Atun dan Aminah, hanya bisa saling lihat, tidak berani berkomentar, pasti terjadi sesuatu yang buruk saat ini.

"Keluar lah." ucap Dion dingin.

"K-kita nggak jadi cari ibu, pak? " tanya Tejo.

"Tidak, besok saja saya akan mencarinya sendiri, biarkan hari ini dia menenangkan diri dulu." sahut Dion makin dingin.

Tejo dan kedua wanita itu, lansung keluar dan tidak mau banyak tanya lagi, karena melihat sikap tuannya yang lebih dingin itu, membuat bulu kuduk mereka berdiri.

"Ya Allah... Bapak serem amat." gumam Aminah.

"Gimana nggak seram, ibu pergi nggak bilang bilang." ucap Atun.

"Lah, salah sendiri sih, istri cantik dia diamin aja selama ini, syukur sih ibu bertahan sampai sejauh ini, klau aku mah, mungkin udah dari dulu kabur, nggak tahan sama sikap dinginnya." sahut Aminah lagi."

"Suuttt.... Udah udah, jangan ngegosip aja, nanti bapak dengar." omel Tejo.

Sementara si tempat yang berbeda, Diana dan teman temanya lagi terbahak bahak bahagia.

"Kamu usil banget sih, klau Dion marah gimana? " kekeh ratu, sahabat Diana yang memotret Diana dan Dion tadi.

"Nggak akan lah, Dion kan selama ini sayang banget sama gue, dan gara gara perjodohan nggak jelas itu, Dion harus menikah sama wanita udik itu, sudah saatnya wanita udik itu keluar dari istana Dion, dan sudah waktunya dia kembali menjadi upik abu.' kekeh Diana.

"Klau tante Lia marah gimana? " tanya Ratu lagi.

"Ihhh... Kan tante Lia dari awal nggak pernah setuju sama perjodohan itu, tapi apa daya, klau titah mertuanya lebih tinggi, mau nggak mau tante Lia menerima perjodohan Dion sama wanita udik itu." cerocos Diana.

"Tapi klau mereka marah, gue nggak mau ikutan ya, loe tanggung sendiri." ujar Ratu sedikit takut, walau selama ini Dion nggak pernah marah, namun entah kenapa kali ini firasatnya beda.

"Ahh.. Low tenang aja lah, nggak usah takut, semua akan aman aja, klau tante melihat foto ini, mana tau kami bisa di suruh nikah. " ujar Diana berbinar bahagia, memang dari lama dia ingin masuk kedalam keluarga Dion itu, masuk sebagai anggota keluarga bukan sekedar teman saja.

"Berkhayal jangan ketinggian Di, nanti jatuh sakit. " cibir Angga yang memang kurang suka dengan kelakuan Diana itu, namun apa daya dia terpaksa menerima Diana di kelompok mereka, karena sahabatnya Dion sudah menganggap Diana sebagai adiknya, namun gadis gatal itu akhir akhir ini sikapnya makin keterlaluan.

"Ihh... Apa sih Ngga, loe sirik aja jadi orang." kesal Diana.

"Jaga batasan loe Di, jangan jadi perusak di rumah tangga sahabat loe, mentang mentang loe di anggap adik oleh Dion, tapi jangan ngelunjak." pedas Angga.

Diana hanya mendengus kesal mendengar ocehan Angga yang tidak bermanfaat baginya itu, siapa dia berani mengatur atur urusannya.

"Yukkk... Ahhh... Pulang, udah nggak ada Dion, nggak enak lagi suasananya." ujar Diana dengan wajah masamnya.

Angga hanya bisa geleng geleng kepala dengan tingkah murahan Diana itu, lihat lah, dengan cara berpakaiannya, bukan munafik, Angga juga bukan orang yang suci dan dia juga suka icip icip wanita, tapi itu suka sama suka, walau tidak sampai melakukan lebih jauh, tapi sekedar kissing dan raba raba gunung kembar dan colek colek biji kacang yang tersembunyi dengan jarinya, Angga hanya melakukan sampai di situ, namun saat memilih Pasangan tentu saja dia ingin wanita baik baik, bukan seperti Diana yang sudah sering di colek colek gratis, bahkan dia pun pernah colek colek biji kacang Diana itu.

"Dasar murahan." gumam Angga."

"Loe ngomong apa." tanya Diana sedikit menunduk dan mempertontonkan gunung kembar yang hampir tumpah itu.

"Nggak ada, benerin tuh baju loe, putik jambu loe udah ngintip tuh." pedas Angga.

Wajah Diana memerah saat di katain oleh Angga itu.

"Alah... Loe kalau di kasih juga mau." kesal Diana.

"Di kasih gratis siapa yang nggak mau, cuma sayang rasanya sudah hambar, karena sudah bayak yang menyedotnya." sarkas Angga.

Diana tidak dapat berkata kata lagi, hanya wajahnya yang seperti kepiting rebus lah yang bisa mengartikan klau wanita itu sedang marah.

Angga hanya cuek aja, nggak perduli dengan kemarahan wanita murahan itu.

Saking kesal dan malunya, Diana pergi dengan menghentak hentakan kakinya ke ubin, tapi sayang tidak ada satu pun sahabatnya yang mencegah kepergiannya, bahkan tidak ada yang perduli saat dia di rendahkan oleh Angga.

Bersambung....

Haii... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Diana kepedean mau sama Dion mimpi aja kalee Dion ga bakal sudi sama loe apalagi sekarang Amira sdh pergi pasti kamu kena marah Dion gara2 Diana Arumi jadi pergi makanya Dion kalau punya istri itu kalau baik, sabar harus dicintai dan disayang ini mah malah dicuekin sabar juga ada batasnya Dion sekarang Arumi sdh pergi kamu nangis dan menyesal percuma saja tdk ada gunanya Arumi nya juga sdh jauh Dion tdk akan bisa menemukannya.

2025-03-25

0

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

si Dion salah pergaulan nih,punya teman gak ada yang bener...syukurin akhirnya ditinggalkan sama istrinya

2025-03-25

0

Diah Al Khalifi

Diah Al Khalifi

grazy up dong Thor 🙏

2025-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!